Bab 11 Memilih

Hana menghentikan langkahnya ketika sudah sampai di depan pintu ruang baca, walaupun gugup ia memberanikan diri mengetuk pintu. Kemudian terdengar suara dari dalam menyuruh Hana masuk.

Ketika Hana masuk ke ruang baca ternyata Ia sudah di tunggu oleh nyonya Ratna. Ia duduk di sofa sambil Membolak-balik sebuah majalah.

Melihat kedatangan Hana, Nyonya Ratna meletakkan majalah yang di pegangnya di atas meja, Ia mengajak Hana untuk duduk di dekatnya dengan cara menepuk tempat duduk di sebelahnya.

"Apa yang ingin kamu tanyakan Han?" tanya nyonya Ratna memecah kesunyian.

" Sebelum nya saya minta maaf dulu Nyonya kalau sudah lancang. "

Hana mengambil napas sejenak dan melanjutkan ucapannya.

" Nyonya, sebenarnya saya ini masih kuliah sekarang sudah semester akhir, minggu depan perkuliahan saya sudah di mulai, apakah saya boleh bekerja di sini sambil kuliah?"

"Kamu kuliah dimana Han?"

" Universitas X nya."

" Mengambil jurusan apa?"

" Kedokteran Nyonya, saya mendapatkan beasiswa untuk kuliah di sana, Nyonya kan tau saya ini orang susah, tanpa beasiswa saya tidak akan sanggup membayar uang kuliah di sana."

Mendengar jawaban Hana nyonya Ratna tersenyum.

"Baiklah.. saya akan mengijinkan kamu kuliah tapi dengan satu syarat."

" Apa syaratnya nyonya?"

" Menikah dengan Aditya."

Mendengar jawaban nyonya Ratna, Hana menutup mulutnya dengan kedua tangannya, ia sungguh terkejut karena tidak menyangkah nyonya Ratna akan memberi syarat seperti itu. ia masih terdiam sambi menatap mata nyonya Ratna untuk mencari kebenaran apakah sekarang nyonya Ratna sedang mempermainkannya.

"Apakah nyonya sedang bercanda?" tanya Hana dengan bibir bergetar.

Nyonya Ratna menggenggam kedua tangan Hana dan menatap matanya dalam dan serius.

" Saya sungguh sedang tidak bercanda Hana, bukan hanya mengijikan kamu kuliah, saya juga akan menanggung seluruh biaya pengobatan ibumu, kamu bisa memilih rumah sakit yang terbaik untuk pengobatannya, dan juga seluruh biaya kedua adikmu. Menikahlah dengan dengan Aditya," Ucap nyonya Hana dengan pandangan memohon.

Nyonya Ratna melanjutkan perkataannya tanpa melepaskan genggaman tangan Hana

" Walaupun kamu baru mengenal Aditya beberapa minggu ini, tapi kamu pasti sudah tahu bagaimana sikapnya, dia bukan hanya dingin kepada dirimu saja, tetapi kepada semua wanita. Itulah yang saya kwatirkan, saya takut ia tak akan menikah seumur hidupnya, sekarang usianya sudah 31 tahun tapi belum pernah sekalipun dia membawa teman wanita ke rumah ini, " lanjut nyonya Ratna dengan mata yang mulai Berkaca-kaca.

"Dulu pernah saya pernah mengajak Aditya makan malam bersama anak teman saya, sampai di rumah Aditya mengamuk dan mengancam akan kabur dari rumah. Itu yang pertama dan terakhir saya mengajaknya. karena waktu saya juga berpikir karena Aditya mungkin masih terlalu mudah dan ia masih ingin mengejar kariernya. Tapi sekarang sudah berbeda ia sudah jadi lelaki yang dewasa."

" Yang saya tahu Aditya tidak suka wanita manja, genit, dan cengeng. Mengapa saya memilih kamu Hana karena kamu tidak memiliki ke tiga sifat itu," tambah nyonya Ratna.

"Selama dua minggu ini saya selalu memperhatikan kalian berdua dan sampai sekarang tidak ada protes dari Aditya, berarti dia mulai terbiasa dengan mu, walaupun dia tidak menunjukkan dari sikapnya kepadamu."

" Bagaimana Hana apakah kamu menerima tawaran ku?" tanya nyonya Ratna sambil mendekap pipi Hana dengan kedua tangannya.

"Sa-sayaa...

" Kamu mungkin perlu waktu, tidak usah dijawab sekarang, saya memberi kamu waktu untuk mempertimbangkan permintaan saya tadi," potong Nyonya Ratna

***

Hana menatap langit-langit kamarnya, perkataan nyonya Ratna masih berputar-putar di kepalanya. " sebaiknya aku tanya bibi

"Hallo.. Asalamualaikum Hana.

" Walaikumsalam bi, apa kabar bibi?"

"Alhamdulillah, Bibi sehat. Kamu gimana?"

" Alhamdulillah Bi, kabar baik, bagaimana keadaan ibu Bi?"

"Ya begitulah, belum banyak perubahan, berdoa aja semoga keadaan ibu mu cepat membaikkan. Bagaimana keadaan di sana?"

" Bi.. Hana ingin minta pendapatnya bibi, ini tentang permintaan nyonya Ratna. " Hana terdiam sejenak

"Nyonya Ratna ingin Hana menikah dengan Aditya."

" Hana... kamu sudah dewasa sekarang, kamu sudah tahu apa yang terbaik untuk dirimu."

" Tapi Hana ingin mendengar pendapat bibi?"

Hana mendengar bibinya di sebrang telpon sedang menghela napas panjang.

"Jika itu bisa membuat kebaikan untuk dirimu dan keluarga maka terimalah."

"Baiklah Bi, terima kasih atas pendapat bibi, titip ibu dan adik-adik ya, Hana sayang bibi, Asalamualaikum."

" Bibi juga menyayangi mu Hana. Walaikumsalam."

****

Hana kembali ke meja makan untuk membereskan sisa makanan Makan malam. Ternyata nyonya Ratna masih di sana, lalu Hana menghampirinya,

"Nyonya, saya sudah punya jawaban pertanyaan nyonya tadi siang, " ucap Hana pelan.

" Apa jawaban mu Hana? "tanya nyonya Ratna dengan wajah penuh harap.

"Sa-sayaa...

Hana terdiam sejenak, kemudian melanjutkan ucapan nya,

" Saya bersedia nyonya."

Mendengar jawaban Hana nyonya Ratna langsung berdiri dan memeluk Hana.

"Terima kasih sayang, " Ucap nyonya Ratna terharu.

" Tapi bagaimana dengan tuan Aditya, apakah...

Nyonya Ratna langsung memotong ucapan Hana,

" Itu biar saya yang mengurusnya Hana, saya yakin pasti dia tidak akan menolak lagi," jawab nyonya Ratna sambil tersenyum.

*****

Hana pergi ke dapur untuk mengambil minum pas ia keluar dari dapur ia berpapasan dengan Aditya yang baru pulang bekerja.

"Kebetulan kamu di sini, siapkan makan malam saya," ucapnya menatap Hana tajam.

" Tuan mau makan apa?"

" Salmon bakar, " jawab Aditya sambil terus melangkah. baru berjalan beberapa langkah ia berhenti, tanpa menoleh ia berkata,

" Tidak usah di bawah ke kamar, saya akan turun untuk makan." Kemudian ia melanjutkan langkahnya.

Hana baru saja selesai meletakan makanan di meja makan, Ia melihat Aditya sedang berjalan menuruni tangga.

Hana menarik kursi untuk Aditya setelah Aditya di duduk, Hana berjalan meninggalkan meja makan.

"Saya tidak suka makan sendiri, jadi jangan pernah meninggalkan meja ini sebelum saya selesai makan, " ucap Aditya sinis.

Hana menghentikan langkahnya dan duduk kembali, ia memilih kursi yang agak jauh dari Aditya. Ia menatap Aditya sekilas yang sedang makan sekilas. Hana melipat kedua tangan nya di atas meja kemudian menyandarkan pipinya di atas punggung tangannya.

Makanya menikah biar tiap hari ada yang menemanimu tuan pabrik es, jangan kan makan tidur pun kau takkan sendiri. Tapi.....kalau nanti aku beneran jadi nikah sama dia berarti aku harus tidur....

Iiihhh..., Hana menggeratakan bahunya sendiri, ngeri membayangkan lamunan nya sendiri.

" Kenapa kamu!"

" Tidak apa-apa Tuan. Hanya sedikit kedinginan."

Ternyata dia sedang memperhatikanku pantasan suhunya menjadi dingin begini.

Hana terkikik dalam Hati.

Tak ada lagi terdengar suara sampai Aditya menyelesaikan makannya. Aditya langsung pergi ketika makanan nya sudah habis. Hana membereskan piring Aditya dan mencucinya. Setelah selesai ia kembali ke kamarnya.

.

.

.

.

.

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Ney maniez

Ney maniez

😔

2022-11-21

0

Kristina Siagian

Kristina Siagian

jgn banyak cwrita jahat ya

2022-10-30

0

Wiwik Murniati

Wiwik Murniati

ha ha ha belum apa2 uda menghayal

2022-10-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Ibu sakit
2 Bab 2 keputusan besar
3 Bab 3 Perkenalan
4 Bab 4 Rencana bibi
5 Bab 5 Hari Pertama ( part 1)
6 Bab 6 Hari Pertama ( part 2)
7 Bab 7 Hari Pertama ( part 3)
8 Bab 8 Hari Pertama (Part 3)
9 Bab 9 Menemani Makan
10 Bab 10 Memberanikan diri.
11 Bab 11 Memilih
12 Bad 12 Hari pertama kuliah.
13 Bab 13 Keputusan Aditya ( part 1)
14 Bab 14 Keputusan Aditya ( part 2)
15 15 pernikahan.
16 Bab 16 After married
17 Bab 17 Tugas Baru
18 Bab 18 shoping
19 Bab 19 Kejutan
20 Bab 20 Kesal
21 Bab 21 Mengantar ke kampus
22 Bab 22 Cemburu
23 Bab 23 Tentang Rasa
24 Bab 24 Belanja Bareng Mertua
25 Bab 25 Bertemu Sahabat Lama.
26 Bab 26 Kecemasan
27 Bab 27 Penasaran
28 28 Kencan (Part 1)
29 Bab 29 kencan (Part 2)
30 Bab 30 Mengunjungi Mertua (Part 1)
31 Bab 31 Mengunjungi Mertua ( Part 2)
32 Bab 32 Hadiah
33 Bab 33 Curiga
34 Bab 34 Menyerahkan
35 Bab 35 Tertidur
36 Bab 36 Makan Siang
37 Bab 37 Kejujuran
38 Bab 38 Penjelasan
39 Bab 39 Memaafkan
40 Bab 40 Restoran
41 Bab 41 Geram
42 Bab 42 Pertemuan Tidak Terduga
43 Bab 43 Makan Bersama
44 Bab 44 Wisuda
45 Bab 45 Fitnah (Part 1)
46 Bab 46 Fitnah (Part 2)
47 Bab 47 Pengakuan Cinta
48 Bab 48 Hamil
49 Bab 49 Kabar Bahagia
50 Bab 50 Hal Aneh
51 Bab 51 Penawaran
52 Bab 52 Pertimbangan
53 Bab 53 Membantu Sahabat
54 Bab 54 Mencari Tahu
55 Bab 55 Terbongkar
56 Bab 56 Membujuk
57 Bab 57 Kejutan Berujung Cemburu
58 Bab 58 Memaksa
59 Bab 59 Tunangan
60 Bab 60 Nasi Goreng
61 Bab 61 Gosip Panas
62 Bab 62 Diluar Dugaan
63 Bab 63 Konferensi Pers
64 Bab 64 Nonton Bareng
65 Bab 65 Percakapan Yang Tidak Disengaja
66 Bab 66 Sakit
67 Bab 67 Kwatir
68 Bab 68 Kegilaan Frans
69 Bab 69 Marah ( part 1)
70 Bab 70 Marah ( Part 2)
71 Bab 71 penyesalan
72 Bab 72 Mengusili
73 Bab 73 I love you
74 Bab 74 Gugup
75 Bab 75 Dukung Sahabat
76 Bab 76 Menawarkan Lagi
77 Bab 77 Pernikahan Sahabat
78 Bab 78 Bertamu
79 Bab 79 Penculikan
80 Bab 80 Dalang penculikan Hana
81 Bab 81 Cepatlah sembuh
82 Bab 82 Menyesali
83 Bab 83 Kembalilah Sayang
84 Bab 84 Aku Tidak Menyimpan Dendam
85 bab 85 Jangan Menangis Lagi
86 Bab 86 Aku Tampan dan Menggoda
87 Bab 87 Belanja Perlengkapan Bayi
88 Bab 88 Maafkan Aku Dengan Hatiku
89 Bab 89 Tiada Terduga
90 Bab 90 Diluar Kuasaku
91 Bab 91 Perasaan Kwatir
92 Bab 92 Bertanya- tanya
93 Bab 93 Terima Kasih Cinta
94 Eksra part 1 Sungguh Kebetulan
95 Eksra Part 2 Perkenalan
96 Eksra part 3 Begitu dalamkah lukamu...
97 Eksra part 4 Berilah Aku Kesempatan
98 Eksra Part 5 Lebih baik jujur walaupun menyakitkan
99 Eksra part 6 Kau jahat...
100 Eksra Part 7 Kau sudah siap untuk menikah?
101 Eksra Part 8 Penasaran
102 Eksra Part 9 Aku rela melepaskanmu...
103 Eksra part 10 Kau milikku...
104 Eksra part 11 Aku memilih mundur
105 Eksra Part 12 Kenapa tidak memberitahuku?
106 Eksra Part 13 End
107 Pengumuman
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 1 Ibu sakit
2
Bab 2 keputusan besar
3
Bab 3 Perkenalan
4
Bab 4 Rencana bibi
5
Bab 5 Hari Pertama ( part 1)
6
Bab 6 Hari Pertama ( part 2)
7
Bab 7 Hari Pertama ( part 3)
8
Bab 8 Hari Pertama (Part 3)
9
Bab 9 Menemani Makan
10
Bab 10 Memberanikan diri.
11
Bab 11 Memilih
12
Bad 12 Hari pertama kuliah.
13
Bab 13 Keputusan Aditya ( part 1)
14
Bab 14 Keputusan Aditya ( part 2)
15
15 pernikahan.
16
Bab 16 After married
17
Bab 17 Tugas Baru
18
Bab 18 shoping
19
Bab 19 Kejutan
20
Bab 20 Kesal
21
Bab 21 Mengantar ke kampus
22
Bab 22 Cemburu
23
Bab 23 Tentang Rasa
24
Bab 24 Belanja Bareng Mertua
25
Bab 25 Bertemu Sahabat Lama.
26
Bab 26 Kecemasan
27
Bab 27 Penasaran
28
28 Kencan (Part 1)
29
Bab 29 kencan (Part 2)
30
Bab 30 Mengunjungi Mertua (Part 1)
31
Bab 31 Mengunjungi Mertua ( Part 2)
32
Bab 32 Hadiah
33
Bab 33 Curiga
34
Bab 34 Menyerahkan
35
Bab 35 Tertidur
36
Bab 36 Makan Siang
37
Bab 37 Kejujuran
38
Bab 38 Penjelasan
39
Bab 39 Memaafkan
40
Bab 40 Restoran
41
Bab 41 Geram
42
Bab 42 Pertemuan Tidak Terduga
43
Bab 43 Makan Bersama
44
Bab 44 Wisuda
45
Bab 45 Fitnah (Part 1)
46
Bab 46 Fitnah (Part 2)
47
Bab 47 Pengakuan Cinta
48
Bab 48 Hamil
49
Bab 49 Kabar Bahagia
50
Bab 50 Hal Aneh
51
Bab 51 Penawaran
52
Bab 52 Pertimbangan
53
Bab 53 Membantu Sahabat
54
Bab 54 Mencari Tahu
55
Bab 55 Terbongkar
56
Bab 56 Membujuk
57
Bab 57 Kejutan Berujung Cemburu
58
Bab 58 Memaksa
59
Bab 59 Tunangan
60
Bab 60 Nasi Goreng
61
Bab 61 Gosip Panas
62
Bab 62 Diluar Dugaan
63
Bab 63 Konferensi Pers
64
Bab 64 Nonton Bareng
65
Bab 65 Percakapan Yang Tidak Disengaja
66
Bab 66 Sakit
67
Bab 67 Kwatir
68
Bab 68 Kegilaan Frans
69
Bab 69 Marah ( part 1)
70
Bab 70 Marah ( Part 2)
71
Bab 71 penyesalan
72
Bab 72 Mengusili
73
Bab 73 I love you
74
Bab 74 Gugup
75
Bab 75 Dukung Sahabat
76
Bab 76 Menawarkan Lagi
77
Bab 77 Pernikahan Sahabat
78
Bab 78 Bertamu
79
Bab 79 Penculikan
80
Bab 80 Dalang penculikan Hana
81
Bab 81 Cepatlah sembuh
82
Bab 82 Menyesali
83
Bab 83 Kembalilah Sayang
84
Bab 84 Aku Tidak Menyimpan Dendam
85
bab 85 Jangan Menangis Lagi
86
Bab 86 Aku Tampan dan Menggoda
87
Bab 87 Belanja Perlengkapan Bayi
88
Bab 88 Maafkan Aku Dengan Hatiku
89
Bab 89 Tiada Terduga
90
Bab 90 Diluar Kuasaku
91
Bab 91 Perasaan Kwatir
92
Bab 92 Bertanya- tanya
93
Bab 93 Terima Kasih Cinta
94
Eksra part 1 Sungguh Kebetulan
95
Eksra Part 2 Perkenalan
96
Eksra part 3 Begitu dalamkah lukamu...
97
Eksra part 4 Berilah Aku Kesempatan
98
Eksra Part 5 Lebih baik jujur walaupun menyakitkan
99
Eksra part 6 Kau jahat...
100
Eksra Part 7 Kau sudah siap untuk menikah?
101
Eksra Part 8 Penasaran
102
Eksra Part 9 Aku rela melepaskanmu...
103
Eksra part 10 Kau milikku...
104
Eksra part 11 Aku memilih mundur
105
Eksra Part 12 Kenapa tidak memberitahuku?
106
Eksra Part 13 End
107
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!