"saidah sudah shalat isya belum?"(tanya Hasan)
"belum mas"(jawab saidah)
"ya sudah kalau begitu kita shalat isya berjamaah saja saidah" ucap Hasan
setelah itu mereka berdua melakukan shalat berjamaah bersama.setelah selesai tak lupa saidah mencium tangan suaminya sebagai bentuk ketaatannya.akhirnya selesai sudah Hasan dan saidah shalat isya berjamaah.
sekarang adalah saatnya untuk menghabiskan malam yang biasa dilakukan oleh pengantin baru yaitu melakukan malam pertama pernikahan.hal ini sedari tadi yang membuat saidah cemas.ia tidak ingin melakukan malam pertama itu.karena ia sama sekali tidak mencintai hasan.
tapi apa dayanya saidah, saat dirinya terlelap dalam lamunannya ia dikejutkan dengan Hasan yang tiba-tiba duduk di sampingnya.hal itu pun membuat saidah takut dan risih
"saidah,apakah kau capek?....."(tanya Hasan)
"Hem.......aku......."
"kalau saidah tidak capek, bisakah kita melakukan hal yang suami istri lakukan di malam pertama pernikahan"
Hasan kemudian menyuruh saidah berdiri dan ia perlahan lahan membuka kerudung saidah.hal ini sontak saja membuat saidah marah dan menolak ajakan suaminya.ia mengatakan pada suaminya kalau yang sebenarnya ia tidak ingin menikah dengannya.
"sudah cukup hentikan mas....."(sambil
menepis tangan Hasan)
"kenapa saidah....apa aku melakukan hal yang salah?"(tanya Hasan)
"aku.....aku tidak mau melakukan malam pertama pernikahan ini"(ujar saidah dengan nada yang tinggi)
"tapi kenapa"
"karena aku tidak mau melakukannya."
"apa...apa maksudmu?"
"sebenarnya aku setuju menikah denganmu hanya untuk menghormati keputusan terakhir ayah.aku tidak ingin membuat hati ayah sedih,jadi aku setuju untuk menikah denganmu.
dan yang sebenarnya juga aku tidak memiliki perasaan apapun pada mas hasan.karena sebenarnya aku mencintai teman lamaku.tapi tidak disetujui oleh ayah.jadi kumohon jangan pernah sekalipun untuk menyentuhku atau menyuruhku untuk melakukan malam pertama pernikahan ini"(ujar saidah)
"apakah kamu barusan berfikir bahwa aku akan memaksamu untuk melakukan malam pertama pernikahan ini"
"saidah, aku hargai dan terima keputusanmu akan perasaanmu padaku.aku tidak akan memaksamu.sekarang jangan takut lagi
ya....santai saja.kalau begitu demi membuatmu nyaman,aku akan tidur di sofa dan kamu akan tidur di ranjang"
"a... apakah kamu serius tidak apa-apa"
"iya saidah"
"terimakasih banyak sudah menghargai keputusanku"
"iya sama-sama"
setelah itu mereka berdua tidur terpisah.hasan tidur di sofa sementara saidah tidur di ranjang.dan pada malam itu, tidak terjadi apa-apa pada mereka berdua yang seperti pengantin baru lakukan.karena Hasan Tidak ingin untuk memaksa saidah melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginannya.
akhirnya pada malam itu mereka berdua habiskan dengan tidur terpisah dan melepas penat setelah perayaan peringatan kematian ustadz Hamzah ayah saidah.jam terus berputar dan kini waktu sudah menunjukkan pukul empat subuh.waktunya untuk melakukan shalat subuh.terdengar dari kejauhan sayup-sayup suara adzan subuh berkumandang.membangunkan mereka yang terlelap dalam tidurnya.
suara adzan subuh itu juga membangunkan hasan dari tidurnya.hasan pun beranjak dari sofa dan menghampiri saidah untuk membangunnya dari tidurnya dan segera mengambil wudhu untuk melakukan shalat subuh berjamaah.mereka berdua bergantian untuk mengambil air wudhu.
setelah mereka berdua selesai,mereka berdua menggelar sajadah dan melakukan shalat subuh berjamaah bersama di rumah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
bunda syifa
thor ini sifatnya si Saidah ko' GC sesuai sama kata d awal, bukan kh Saidah katanya lemah lembut kn harus nya dia bisa meminta Hasan untuk tidak menyentuh nya tidak dengan emosi harus nya kn bisa ngomong baek" apalagi dia kn ngerti agama...
sekedar menyampaikan isi hati y thor jangan ke singgung
2021-02-21
0
NPW
kok bahasa nya perayaan peringatan kematian?
kesan nya kematian tu momen yg bahagia bukan duka
2020-05-27
0
Harningsih
gimana anak ustadz paham agama kok gitu ... ah ga seru thor
2020-05-26
2