Wanita Pekerja Malam

Wanita Pekerja Malam

Rutinitas

Hari sudah mulai gelap...

 

 

Di sebuah komplek perumahan sederhana, ada seorang wanita yang sedang bersiap-siap untuk pergi bekerja. Dari judul cerita ini tentu dia bukanlah seorang pekerja kantoran, karena mana ada kerja kantor saat hari mulai gelap?

Wanita itu bernama Monica Alexandra. Seorang single parent yang berkarir sebagai wanita pekerja malam. Janda muda beranak satu yang harus menggeluti hidup yang cukup keras.

Dan saat ini, tangan Monica sedang sibuk dengan kuas make up yang melukis wajah cantiknya. Jemari itu tampak menari-nari mengaplikasikan beberapa produk make up, juga sepasang mata indah yang sesekali melihat ke arah cermin, memastikan semuanya sempurna. Monica tidak perlu bersusah payah  mempadu padankan banyak make up itu, toh wanita itu memang sudah cantik. Bahkan seringkali Monica sering terpesona dengan dirinya sendiri. Hanya butuh sedikit polesan dan… Voila. Perfect. Wanita itu menatap cermin lagi dan lagi.

“Du..ru..du..du..du.. 🎶” Monica bernyanyi di tengah rutinitasnya. Tampak menikmati karena mau tidak mau Monica memang dituntut untuk bersahabat dengan pekerjaan dan dunianya itu.

Monica mengambil gaun malam berwarna hitam, sangat sederhana namun tampak elegan dengan belahan yang memperlihatkan kaki jenjangnya yang mulus. Monica menguraikan rambutnya yang telah selesai di curly manja, lalu menyemprotkan parfume apel hijau kesukaannya di beberapa titik sensual.

"Perfect!" ucapnya lagi, sambil merapikan kotak make up dan kemudian membawanya beserta tas kecil yang senada dengan gaun.

Belum selesai, wanita itu belum bisa pergi. Setelah selesai berdandan Monica harus beranjak menuju kamar Alvino, putra semata wayangnya yang baru berusia 3 tahun. Monica mengecup kening Alvino dan mencubit pipi bulat itu dengan gemasnya tanda berpamitan.

"Aku pergi.." pamitnya juga kepada Isabella, ibunya.

Monica melambaikan tangan dan pergi menuju tempat dimana dirinya mengais rejeki. Monica mengendarai mobilnya menuju klub malam dimana namanya sangat terkenal disana. Tempat kegelapan yang merenggut segala bahagianya.

Stigma negatif sudah tidak asing lagi tersemat untuk Monica. Dan Monica sendiri hanya bisa menerima, ia tidak bisa menjadi munafik untuk menepis semua itu. Yang terpenting baginya, dia memiliki niat baik meskipun melewati jalan yang salah.

Monica melenggang dengan sangat santai sambil diiringi musik pop dari audio mobilnya. Berulang kali menarik dan membuat nafas berat. Setiap akan pergi ke tempat itu, Monica selalu berharap itu adalah waktu yang terakhir. Berharap ada yang menemukan sang kupu-kupu malam dan membuatnya terbang dengan bebas, mengibarkan sayapnya yang jelas-jelas sudah patah.

“Tak ada salahnya berharap, bukan?”

Red Aplle..

"Hai.."

"Hallo.."

"Apa kabar.."

“Wik..wiw.. makin bening aja nih..”

Plak!! Pantat bulat Monica mendapat pukulan menggemaskan dari lelaki hidung belang yang baru saja keluar dari tempat gelap itu.

“Kenapa kau baru tiba sekarang? Kau tahu, setengah mati aku menunggumu.”

Monica mengabaikan orang yang sudah mabuk dan menggodanya saat ia baru saja turun dari mobil. Sudah sangat biasa bagi Monica, siapa yang tidak tahu Monica dari Red Apple. Dia adalah bintangnya.

“Sialan! Kau pergi bersamaku tapi tetap saja melirik wanita j*lang!”

Hah.. Bernafas jengah.

Monica sudah berada didalam, wanita itu kemudian berjalan menuju bar dimana ia biasanya menunggu para pelanggan yang akan meminta ditemani. Dan sambil menunggu itu terjadi, Monica meminta segelas wine kepada bartender.

"Hai, Mon.. Baru dateng?" Sapa Andrew, bartender disana.

"Hai… Iya nih.." Untuk keberuntungan.. Jawab Monica sambil menerima segelas wine dan menyesapnya sampai habis.

"Dalam lima menit kau akan menghilang lagi." ucap Andrew sambil tersenyum halus,  menyindir si bintang yang selalu sibuk dengan pria-pria yang mengantri.

Monica memang benar-benar seorang bintang disana, siapapun yang melihatnya pasti akan tergila-gila kepadanya. Bahkan tak jarang ada lelaki yang datang ke tempat itu setiap malam, demi untuk menemui seorang Monica.

Ha..ha..ha..

Mereka berdua tertawa kecil dengan jokes receh tapi nyata itu.

Beberapa menit kemudian..

"Monica, ada yang menunggumu di room 8." panggil Revan, pemilik klub.

"Okay." jawab Monica.

Room artinya tamu VVIP, semoga ada keberuntungan..

Monica turun dari kursi bar dan merapikan gaunnya. Memastikan penampilannya sudah sempurna sebelum akhirnya kaki itu berayun berjalan menuju room 8.

Ting! Monica sudah sampai, wanita itu menekan bel lalu menunggu sebentar hingga pintu itu terbuka. Memejamkan mata dan mengucap harapan-harapannya lagi.

Krekk!! Pintunya terbuka. Terlihat beberapa pria dan wanita sedang duduk disana. Pemandangan yang biasa ia saksikan setiap malam.

“Hai nona..” Monica disambut hangat oleh seorang pria yang sudah mengulurkan tangannya sambil tersenyum. Pria itu cukup tampan dan gagah dengan kemeja putih yang beberapa kancingnya terbuka. Dan sepertinya pria itu baru pertama kali ke sana.

"Come on, beyb.." Pria itu mencium punggung tangan Monica sebelum mengajaknya masuk.

"Bravo Mister, u got a superstar.." celetuk seorang pria yang sedang memangku wanitanya sambil memberikan tepuk tangan.

 

 

Pria disamping Monica menaruh telunjuknya di bibir, meminta temannya untuk diam. "Duduklah.." ucap Pria itu mempersilahkan Monica.. "Siapa namamu?"

"Monica.."

"Ken.." Berjabat menandakan mereka resmi berkenalan.

Mereka berbincang santai sambil menenggak beberapa botol minuman yang berjejer disana. Monica melakukan tugasnya dengan baik, dan malam ini tugasnya adalah melayani Ken. Monica layaknya seorang selir yang dengan senang hati melayani Sang Raja.

"Lagi?" tanya Monica saat Ken sudah selesai menenggak isi gelas yang ia berikan.

"Sure."

Ken melingkarkan tangannya di pinggang Monica. Meremas bokong Monica dengan meminum yang terus menerus diberikan oleh Monica. Sebuah trik Monica agar tamunya cepat-cepat teler. Lelakinya mabuk dan Monica selesai dengan pekerjaanya, hehe.

Alunan musik yang sejalan dengan lampu kerlap-kerlip sukses membuat mereka lumayan teler, percakapan mereka mulai tidak menentu kemana arahnya, gelak tawa menghiasi ruangan itu ditambah aksi-aksi para wanita yang memperlihatkan kepiawaianya yang menggoda.

"Kiss me baby.." pinta Ken sambil mengerucutkan bibirnya. Monica segera mengecup bibir Ken kilas, tapi Ken menarik tengkuk leher Monica, memperdalam ciuman itu.

Monica terdiam sesaat sebelum membalas ciuman Ken, pria yang baru ia kenal satu jam yang lalu. Tapi, ini bukan kali pertama ia berciuman dengan tamu-tamunya. Bahkan monica sering bercinta dengan para tamu untuk mendapat uang lebih.

Monica memagut bibir Ken dengan sangat bergairah. Beranjak dari posisinya dan duduk dipangkuan Ken. Mereka bergumul dan Ken.... ia hanya menikmati layanan plus plus dari Monica. Tanpa rasa malu mereka terus berpagutan di depan orang-orang yang ada di ruangan itu. Sekedar berciuman seakan menjadi pemandangan biasa.

Monica melepaskan ciumannya, ia tersenyum dan menggigit pelan bibir Ken kemudian duduk ditempat semula. Lanjut menuangkan minuman dan memberikannya kepada Ken.

Namun setelah Monica turun, gairah Ken justru memuncak, Ciuman monica membuat nafsunya benar-benar menggebu.

Dan pada akhirnya..

 Ken mengajak Monica untuk keluar dari Red Apple dan mereka..

berakhir dengan memadu kasih di sebuah hotel..

 

 

*

z

z

*

 

 

Hope u like it😉

Terpopuler

Comments

Ani Liiu Yaoshan Fidela

Ani Liiu Yaoshan Fidela

baru baca di suguhi wik wik.

2021-10-03

0

Asma Susanty

Asma Susanty

baru mulai baca.....

2021-09-21

0

Madam

Madam

Mampir di karyaku ya Kak, "First Love, First Fall"

Kevin berbagi cinta untuk dua wanita sekaligus. Bukannya ia tak pernah bimbang, namun ia belum siap jika harus memilih salah satu. Berulang kali Arjuna, sahabatnya, menasehati, namun Kevin belum juga mengambil keputusan. Hingga hari ini tiba, hari yang benar-benar membuat kepala dan hatinya sakit. Ia ditinggalkan (lagi). Jika dulu Kirana meninggalkannya dan menoreh luka yang mati-matian ia obati dengan berbagai cara, termasuk menerima cinta Alinda. Kini Alinda yang pergi, hanya dengan selembar surat. Entah mengapa ia merasa sakit, dadanya terasa sesak.

2021-08-11

1

lihat semua
Episodes
1 Rutinitas
2 Puncak birahi
3 Pertemuan kedua
4 Kesepakatan
5 perubahan hidup
6 Kegilaan
7 Perjalanan
8 Tunggakan
9 Rileks
10 shoping
11 ketiduran
12 Hukuman
13 Kangen Alvino
14 Kevin
15 Kevin (2)
16 Penyatuan
17 Sesama manusia
18 Flashback Ken.
19 Fase apa?
20 Hina
21 Hentikan
22 Sial!
23 Mencari
24 Dimana
25 judulnya apa ya?
26 Upaya
27 Upaya (2)
28 Pulang
29 Bertemu
30 Bertemu (2)
31 Senyuman
32 Pertanyaan
33 Are u ok
34 siapa
35 pikiran
36 Hmptzz
37 Bicara
38 Balas
39 Cepat!
40 Diculik
41 -
42 Gimana
43 Im back
44 Ayo mulai lagi
45 Gantung
46 kembali
47 Cap..cip..cup
48 Low
49 Jembut
50 Meet
51 Great
52 Mine
53 Fantasi
54 Kira-kira
55 Hukum
56 Frustasi
57 Dilema
58 Whaat!!!
59 SECRET
60 Sebuah fakta
61 Lika liku luka
62 Ibu
63 Sampel
64 Marah
65 Hati
66 Rindu
67 Bonus chapter
68 Berdebar
69 Terkejut
70 Bungkam
71 Surprise
72 Bom waktu
73 Last wish
74 Kesalahan
75 Lega
76 Rumah
77 Wedding day.
78 Jodoh
79 Ikut!!
80 Bodoh
81 Almost
82 Final
83 Epilog
84 Satu
85 Dua
86 Tiga
87 Empat
88 Lima
89 Enam
90 Tujuh
91 Delapan
92 Sembilan
93 Sepuluh
94 Sebelas
95 Dua belas
96 Tiga belas
97 Empat belas
98 Lima belas
99 Enam belas
100 Sequel Wanita Pekerja Malam
101 Keinginan Fam
102 Kehidupan Sam
103 Ciuman pertama
104 Berantakan
105 Damn!
106 Para Wanita
107 Pulang
108 Buaya
109 Keluarga
110 Dimulai
111 Ancaman
112 Saling Jatuh Hati
113 Kepergian Alvino
114 Partner In Crime
115 Perang Bantal
116 Kekasih
117 Insiden
118 Panik
119 Hospital
120 Flat Sam
121 Pengumuman
122 Pengumuman Lagi
123 Call me, Hazel.
124 Flash Back
125 Moon Babe
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Rutinitas
2
Puncak birahi
3
Pertemuan kedua
4
Kesepakatan
5
perubahan hidup
6
Kegilaan
7
Perjalanan
8
Tunggakan
9
Rileks
10
shoping
11
ketiduran
12
Hukuman
13
Kangen Alvino
14
Kevin
15
Kevin (2)
16
Penyatuan
17
Sesama manusia
18
Flashback Ken.
19
Fase apa?
20
Hina
21
Hentikan
22
Sial!
23
Mencari
24
Dimana
25
judulnya apa ya?
26
Upaya
27
Upaya (2)
28
Pulang
29
Bertemu
30
Bertemu (2)
31
Senyuman
32
Pertanyaan
33
Are u ok
34
siapa
35
pikiran
36
Hmptzz
37
Bicara
38
Balas
39
Cepat!
40
Diculik
41
-
42
Gimana
43
Im back
44
Ayo mulai lagi
45
Gantung
46
kembali
47
Cap..cip..cup
48
Low
49
Jembut
50
Meet
51
Great
52
Mine
53
Fantasi
54
Kira-kira
55
Hukum
56
Frustasi
57
Dilema
58
Whaat!!!
59
SECRET
60
Sebuah fakta
61
Lika liku luka
62
Ibu
63
Sampel
64
Marah
65
Hati
66
Rindu
67
Bonus chapter
68
Berdebar
69
Terkejut
70
Bungkam
71
Surprise
72
Bom waktu
73
Last wish
74
Kesalahan
75
Lega
76
Rumah
77
Wedding day.
78
Jodoh
79
Ikut!!
80
Bodoh
81
Almost
82
Final
83
Epilog
84
Satu
85
Dua
86
Tiga
87
Empat
88
Lima
89
Enam
90
Tujuh
91
Delapan
92
Sembilan
93
Sepuluh
94
Sebelas
95
Dua belas
96
Tiga belas
97
Empat belas
98
Lima belas
99
Enam belas
100
Sequel Wanita Pekerja Malam
101
Keinginan Fam
102
Kehidupan Sam
103
Ciuman pertama
104
Berantakan
105
Damn!
106
Para Wanita
107
Pulang
108
Buaya
109
Keluarga
110
Dimulai
111
Ancaman
112
Saling Jatuh Hati
113
Kepergian Alvino
114
Partner In Crime
115
Perang Bantal
116
Kekasih
117
Insiden
118
Panik
119
Hospital
120
Flat Sam
121
Pengumuman
122
Pengumuman Lagi
123
Call me, Hazel.
124
Flash Back
125
Moon Babe

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!