Bab 3
stella baru saja pulang bekerja dan ia tidak sengaja mendengar percakapan antara ayah dan bunda kalau velleria kakak perempuannya akan menikah dengan pria tampan yang berpenghasilan. Kalau stella tidak salah dengar pria itu adalah Alvaro Mahendra Utomo, siapa yang tidak mengenal alvaro ceo yang tampan yang menaungi model dan aktris papan atas semua wanita rela antri untuk bersanding dengannya termasuk stella.
Betapa beruntungnya velle, dari yang paling kecil ayah dan bundanya lebih menyanyangi velle, velle pintar disekolah, velle cantik, velle sempurna, velle dokter, velle bla, velle bla dan masih banyak lagi. Apa lah daya dirinya yang hanya sebutiran debu yang melayang ditiup angin. Ia dan velle bagaikan langit dan bumi. Stella hanya mempunyai satu teman tidak seperti velle yang mempunyai sejibun teman yang tidak bisa dihitung jumlahnya. Stella tidak ambil pusing, satu teman yang tulus lebih baik dari pada seribu teman tapi menusuk dari belakang.
Semua anggota keluarganya selalu membandingkan dirinya dengan velle, bagaimana perasaan kalian ketika dibandingkan dengan kakak perempuannya kalian? Kesal, marah, ingin mengacak-acak rambut?
Stella tidak begitu ia hanya menganggapnya angin lalu, kenapa jika ia ketinggalan dan tidak seperti velle? Dirinya adalah dirinya bukan velle.
Iri? Tentu saja stella iri pada velle. Selama ini stella selalu iri dengan velle yang sempurna, namun sekarang ia membiasan diri agar tidak merasa kecil. Ia mempunyai kehidupan sendiri, ia adalah dirinya bukan orang lain.
Stella akui stella tidak pandai berdandan namun ia bisa membuat wajahnya menjadi good looking dengan hanya memakai bedak bayi dan lipstik.
Dalam segala hal velle lebih unggul bahkan dalam pekerjaan. Stella pernah berpikir untuk pergi saja dari rumah karena pasti tidak akan ada yang mencarinya, tapi stella urungkan karena menurutnya itu sangat kekanakan sekali.
Stella langsung masuk kekamarnya, ia langsung tidur tanpa mandi terlebih dahulu. Ia lelah. Stella bahkan melewatkan makan malam, melewatkan makan malam bukanlah hal tidak biasa ia lakuakan. Bisa dikatakan stella selalu melewatkan makan malam bersama karena tidak ingin mendengar pujian demi pujian yang dilontarkan ayah dan bunda nya untuk velle.
Bukan hanya melewatkan makan malam bersama, stella juga tidak pernah sarapan bersama. Makan siang? Apalagi, stella makan siang dikantor. Stella makan sekali sehari, itulah yang membuatnya terkena mag kronis. Walau begitu stella tidak memperdulikan penyakitnya, selagi masih bisa ditahan dengan obat kenapa tidak.
bahkan jika nanti Stella mati tidak akan ada yang menyadarinya. kadang Stella berpikir kenapa dirinya dilahirkan? kenapa dia hidup? untuk apa dia hidup? kalau yang dianggap anak hanya velle.
drt...drt...
dengan malas Stella mengangkat telponnya, sudah menjadi hal biasa malam-malam begini ada yang menelpon nya. pacar? iya pacar, pacar yang menghasilkan uang.
"lla nyawamu sudah terkumpul?"
"sudah mbak katakan saja aku masih bisa mendengar"
"tolong revisi lagi, mbak kirim file nya ke email mu"
"oke mbak"
dengan malam Stella bangun dan merevisi lagi. beginilah pekerjaan Stella.
Jangan lupa like n komen n SHARE keteman-teman kalian💛
Karena satu dukungan dari setiap kalian sangat berharga untuk author.💛😍
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Catharina GaniRosa
kayaknya stella anaknya Maria deh..masa kalo misal Stella n Velleria saudara seibu mana mungkin dibeda"in kaya gtu..pasti anknya mami maria masih hidup yaitu Stella
2021-03-18
3
Khuriyatun Khasannah
Thor apa stela anaknya Maria yg waktu itu di bilang meninggal?
2021-02-13
1
Mien Mey
stella penghrum ruangan😅...biar sderhna tp bkin wangi
2021-01-12
1