Bab 2
Perhitungan alvaro tidak pernah salah, beberapa hari kemudian bram datang padanya memohon untuk membantu perusahaan bram yang hampir bangkrut.
“aku akan membantumu” ujar alvaro setelah menyesap kopinya membuat senyum bram terbit.
“tapi ada syaratnya”
“apapun itu” jawab bram cepat membuat alvaro tersenyum sinis, bahkan alvaro belum menyebutkan apa syaratnya bram sudah menyetujuinya, bagaimana jika alvaro meminta bram mati dihadpanya. Dasar egois.
“berikan putrimu sebagai bayaran” ujar alvaro membuat senyum diwajah bram hilang begitu saja.
“maksud anda? Memberikan putriku?”
“ah kau payah sekali ternyata, aku ingin menikah dengan putrimu maka aku akan membantumu” jelas alvaro tidak mau berbasa-basi lagi.
Bram merasa senang, ini seperti melembar batu mengenai dua burung sekali gus. Perusahaannya akan terselamatkan dan anaknya akan mendapatkan suami yang mapan, yang masa depannya tidak diragukan lagi.
“semuanya akan saya atur sesuai dengan keinginan anda pak alvaro” ujar bram menjabat tangan alvaro.
Setelah bram pergi, alvaro mencuci tangannya karena telah berjabat tangan dengan bram. Ia merasa tangan nya ternodai dengan kotoran yang menempel di tangan bram. Ia mengeraskan rahangnya, ia sama sekali tidak bisa berbasa-basi dengan membeberkan senyum palsunya, jika ia suka maka ia suka begitupun sebaliknya. Namun demi rencananya alvaro melakukan semuanya.
Alvaro bisa menyimpulkan bram bukan lah pria baik, bukan berarti alvaro orang baik hanya saja tidak mungkin seorang ayah ingin menikahkan putrinya dengan sembarang pria, apalagi ini untuk bisnis. Menurutnya seorang ayah akan membiarkan putrinya menikah dengan pria yang disukai mereka. Alvaro tidak heran mengapa bram sangat serakah dan memilih meninggalkan ibunya.
Pria seperti itu tidak layak dipanggil ayah atau pun istri seseorang.
Alvaro mengamati foto velleria admaja, wanita berparas cantik seorang dokter jantung. Alvaro menatap foto itu tampa minat, ia seperti pria yang tidak berminat pada perempuan. Kenapa bisa begitu? Karena velleria adalah wanita cantik, dokter, perfect, pandai tentu saja, banyak pria yang bersedia menjadi yang kedua bahkan ketiga atau keempat kelima namun alvaro menatap nya tanpa minat.
Lalu alvaro beralih pada putri kedua, jarak mereka tidak begitu jauh sekitar 4 tahunan. Namun mereka tampak berbeda, stella tampak seperti orang yang alvaro kenal kalau dilihat lagi. Beda dengan velleria, stella terlihat biasa-biasa saja tapi tidak membuat bosan, dan dia hanya bekerja sebagai pegawai biasa di perusahaan ‘the days’ majalah. Dari keterangan yang ada tidak ada yang menarik dari stella.
Alvaro meninggalkan begitu saja berkas dan foto anak-anak bram dan bunga diatas meja, ia masuk kekamarnya. Ia harus membersihkan diri karena badanya terasa sangat lengket.
Belum lagi alvaro ada janji makan malam dengan keluarganya, alvaro tidak mau membuat ibunya menunggunya terlalu lama.
Ibunya itu walau pun tampak seperti wanita polos sebenarnya ibunya itu cerewet dan suka mengomel, walaupun demikian alvaro merasa terhibur kalau ibunya mengomel. Ah, mengingat omelan ibunya alvaro jadi merindukan maria dan ia ingin cepat-cepat pulang bertemu dengan maria.
Alvaro selesai mandi dan sekarang ia sedang sibuk memilih pakaian apa yang akan ia pakai, ia mengambil kaos dan celana jins. Karena ia sedang tidak kekantor maka alvaro akan memakai baju santai saja. Lagian ibunya yang cerewat itu tidak suka jika ia memakai setelan jas ketika sedang ada acara keluarga.
Jangan lupa like n komen n SHARE keteman-teman kalian(
Karena satu dukungan dari setiap kalian sangat berharga untuk author.
**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
yeyeh pahriah
Jangan bilang alvaro satu ayah dengan velerie dan stella. Pernikahannya batal.
2021-09-28
1
KaiRA🎉PUCUK~SQUAD🌱🐛🌱🐛🥀🐛
Mungkinkah anak Maria belum meninggal...it cm akal2an Bunga untuk mnghncurkan Maria..apa mah Stella adl putri Maria🙄🙄🙄
2021-02-23
3
~queenSenja🌅
sebenarnya ceritanya bagus tp penulisan ny bikin pusing coba di kasih paragraf dikit aj itu udh bagus bgt
2021-01-23
4