This Is Your Baby [Tamat]

This Is Your Baby [Tamat]

Prolog

Tengah malam yang sunyi senyap, derap langkah kaki itu begitu lantang terdengar, tergesa-gesa menyambut deringan panjang tiada henti dari ruang tamu. Mengaum seakan menulikan telinga seketika. Wanita tua itu bersungut-sungut tak jelas, sedikit kesal pada sang penelepon - mengganggu ketenangan istirahatnya yang nyaman.

"Yes, kediaman keluarga Oswalden. Ada yang bisa saya bantu?!" sapa wanita itu ramah di tengah-tengah suara serak bangun tidurnya.

"Datanglah ke rumah sakit Internasional Kanada, seorang pasien bernama Davina Oswalden mengalami kecelakaan---"

Tubuh wanita tua itu bergetar hebat, kakinya tak mampu lagi untuk menopang tubuh tuanya. Hingga dia pun beringsut jatuh terduduk lemas di lantai yang dingin ini. Isakan demi isakan kecil lolos dari cela bibirnya yang terkatup rapat - ketika mendengar kabar yang mengejutkan dunianya. Tanpa disadarinya, telepon yang dipegangnya sebegitu eratnya telah terlepas sedari tadi - dibiarkan menggantung begitu saja di sebelahnya. Bahkan suara panggilan sang operator rumah sakit dari speaker telepon jadul itu, tak lagi terdengar oleh telinga wanita tua ini.

"Hallo?! Hallo?! ...."

Wanita tua itu hanya bisa tergugu-gugu, tak mampu untuk berbuat apa-apa lagi. Dia bingung. Bahkan ketika putrinya datang menghampiri, dirinya tak menyadarinya.

"Mom ... siapa yang menelepon?" Suara wanita lebih muda darinya, menyelanya - membuyarkan rasa bingungnya.

"Arlana ... Vina kecelakaan ..."

 

 

*This Is Your Baby*

 

 

Deru napas itu terengah-engah bersama tiga pasang kaki terus berlari-lari. Dalam keadaan panik dan kalut, lorong yang mereka telusuri seakan tak ada ujungnya. Bau obat-obatan serta suara riuh; baik itu pasien maupun dari pihak rumah sakit, menyatu di udara memenuhi gedung serba putih itu. Tak dihiraukan lagi oleh tiga pasang kaki ini, terus berlari mengejar waktu.

Pria paruh baya itu membuka paksa pintu yang tertutup rapat. Menghiraukan seruan larangan dari sang perawat yang sedang berjaga di depan kounter resepsionist.

"Dokter bagaimana keadaan putri kami?!" seru pria paruh baya itu di tengah deru napasnya yang tersengal-sengal.

Sang dokter berbalik. Dan ketiga mata orang di belakangnya langsung tertuju pada satu sosok manis di atas ranjang tersebut. Bibir mereka kelu, tubuh mereka kaku. Dunia mereka berhenti berputar.

Davina Oswalden, anak mereka atau pun adik mereka. Terbaring lemah tak berdaya di atas ranjang dengan alat ventilator yang dihubungkan melalui selang ke mulut-nya; sebagai oksigen penyatu kehidupannya saat ini. Sedangkan alat monitor di sampingnya, terus memperlihatkan grafis naik-turun pergerakan kinerja tubuh Davina.

"Dilihat dari kepalanya yang terbentur keras. Kemungkinan pasien Davina akan mengalami amnesia. Saat siuman nanti, kemungkinannya ... ingatannya akan kembali pada kejadian dua tahun yang lalu," jelas sang dokter muda yang khusus menangani Davina.

"I-itu artinya ... dua tahun yang dijalani sekarang ini--- putriku tak mengingatnya?!" tanya sang kepala keluarga---Mr. Oswalden--- seraya terus menatapi wajah manis putri keduanya ini.

Dengan mantap, dokter muda yang saat ini memakai kacamata ber-frame bulat itu mengangguk.

"Astaga!" Ny. Oswalden tercekat, segera menutup mulutnya rapat-rapat, tak sanggup membayangkan putrinya tidak bisa mengingat kehidupan dua tahun belakangan ini.

Semua terdiam menatap lekat sosok Davina. Perhatian mereka pun beralih pada bayi laki-laki mungil berusia lima bulan dalam dekapan Arlana, Eleanore Oswalden atau ....

"Jadi Vina kita takkan mengingat siapa Baby El, Mom?" Arlana semakin mendekap erat sang keponakan lucunya. Seolah ada orang lain yang mengintai keberadaan sosok mungil ini.

"Ya ...."

"Itu artinya, semua yang berhubungan dengan orang itu ... keluarga itu ... juga dilupakannya?!"

"Tentu Lana, mungkin Tuhan mencoba memberikan kebahagiaan tersendiri untuk Vina kita. Sudah terlalu lama dia menderita ..." bisik Mr. Oswalden, menggantikan istrinya menjawab pertanyaan putri pertamanya.

 

 

*This Is Your Baby*

 

 

"Mom, Dad! Vina sadar ..."

Wanita dan lelaki paruh baya itu tersentak bangun dari tidurnya ketika putri pertama mereka berseru panik dan gembira. Sontak mereka berlari ke arah ranjang dengan perasaan harap-harap cemas menggelayuti.

Apakah sosok manis ini melupakan mereka?

"Vina, kau mengenal kami?!" serbu Ny. Oswalden tak sabaran menunggu putranya mengenali keadaan di sekitarnya.

"Di mana ini?! Ini bukan kamarku," Alih- alih menjawab pertanyaan khawatir orang terdekatnya, sosok manis itu menelisik seluruh ruangan asing yang tampak asing di matanya.

"Di rumah sakit nak," jawab wanita paruh baya itu. Jantungnya berdetak kencang, gugup akan sosok manis putrinya.

"Vina, kau tahu siapa yang berdiri di depanmu?" ulang wanita itu lagi.

Davina mengernyit sekilas akan pertanyaan ibunya.

"Eung ... tentu saja Mommy---" Davina menghentikan kalimatnya sekilas, kemudian irisnya beralih pada pria paruh baya di samping ibunya. "Ini Daddy, dan Kak Lana," tunjuknya bergantian.

"Ya, kau benar. Ini kami Sayang."

Serentak semuanya mengembuskan napas lega, begitu sosok manis ini mengenali seluruh anggota keluarganya.

Kedua alis Davina bertautan, ketika beralih menatap lekat bayi berambut almond, berpipi gembul, dengan warna mata coklat bening seperti dirinya. Sang bayi juga menatap polos dirinya seraya mengisap jempol mungilnya.

"La-lalu ... siapa bayi lucu dalam gendongan Kak Lana itu?!"

Semua hening seketika. Ketiganya saling berpandangan. Kedua wanita itu menganggukkan kepalanya, menatap penuh arti pada sang kepala keluarga, menyerahkan sepenuhnya keputusan pada pria paruh baya itu.

"Namanya Eleanore Oswalden. Panggilannya Baby El, dia anak kakakmu, Arlana."

Jangan lupa guys, kakak-kakak yang cantik & ganteng, adik-adik yang emes 😍, kasih like, vote dan komentarnya biar semangat nulis ceritanya 🤗😉, oke 👍.

Sampai jumpa lagi di next chapter 🤗💜💜.

 

 

Terpopuler

Comments

Anita noer

Anita noer

always cool....tpi kok skr ga pernah nulis lg d noveltoon sih thor

2023-12-10

0

🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘

🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘

bagus

2022-08-22

0

Eva Kristina

Eva Kristina

izin mampir thor

2022-05-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!