LAMARAN
SEKITA limapuluh penyihir dimakamkan hari ini. Dad dan Mom telah kembali ke singgahsananya. Aunty juga telah menyelesaikan masalahnya. Dad meminta maaf pada aunty Anna dan Mom menerima kehadiran Adrian. Kini kami semua berkumpul di ruang keluarga untuk makan malam bersama, tentu saja Airen dan Sarah juga ikut bergabung. Bahkan Dad meminta pelayan untuk menyiapkanku segelas cairan merah pekat, darah.
Makan malam dimulai, semua telah sibuk dengan peralatan makannya. Bahkan Elias terus berbisik padaku agar aku sering - sering memasakannya masakan semacam ini setelah kami hidup bersama. Astaga.
Aku pun mengambil gelasku dan menghirupnya dalam - dalam. Tidak ada aroma apapun. Kulirik pelayan yang berdiri tak jauh dariku.
"Darah apa ini?" tanyaku padanya.
"Darah rusa, my princess," jawabnya.
Aku tersenyum puas dan meneguk cairan tersebut dan hasilnya aku terbatuk - batuk.
"Dear, apa kau baik - baik saja?" tanya mom khawatir.
Aku berdehem dan mengukir senyum palsu. "Aku tidak apa - apa, Mom. Maaf mengganggu acara makan malam ini. Kurasa, aku butuh udara segar sekarang."
Mom menatapku khawatir sebelum akhirnya mengangguk. Aku pun beranjak dari tempat dudukku. Dapat kulihat Adrian yang memandang makanan di atas piringnya, tengah mengukir senyum puas.
Pasti dia yang melakukannya. Menukar darah rusa dengan darah penyihir. Lalu mempraktikan ilmu penghilang aroma yang dia asah, padaku. Awas kau, little brother.
●●●
Malam ini, aku memakai gaun khas kerajaan untuk menemui Elias. Yeah, instingku sebagai seorang wanita tentu menginginkan pasangannya bangga dan terkesan. Beruntung aku memiliki darah vampir dari Mom yang membawa kekuatan pesona -yang dulu sering digunakan untuk menggaet mangsa berupa manusia- sehingga kecantikanku bertambah.
Di sudut taman kerajaan, Elias berdiri dengan tegap membelakangiku. Aku tersenyum menatap punggungnya sambil berjalan mengendap untuk mengagetkannya.
Namun ketika kedua tanganku terangkat untuk menepuk keras bahunya, Elias berbalik dan menarik kedua tanganku hingga tubuhku membentur tubuh hangatnya.
"Tidak berhasil, sayang?" tanyanya dengan suara menahan tawa.
Aku memeluknya erat sebagai bentuk protes. "Diamlah." Kemudian aku mundur dan melepas pelukannya.
"Wow," dia berdecak sambil mengamatiku dari bawah ke atas. "You're so beautiful."
"Thank you," ucapku lalu ganti mengamatinya yang juga memakai pakaian kerajaan. Seketika tawaku menyembur keluar.
"Hey, hey, kenapa kau tertawa? Apakah ada yang lucu?" tanya Elias dengan dahi mengernyit.
Aku menggeleng dan berusaha menghentikan tawaku. "Tidak. Kau tampan dan-" Dia mengukir senyum lebar. "-menggemaskan."
Senyum Elias luntur. Dia menatapku tajam sambil bertolak pinggang. "Menggemaskan apa yang kau maksud?"
Aku berdehem. "Aku hanya bercanda, Elias. Jangan marah, oke?"
Dia menghela nafas pendek.
"Elias, ayolah," ucapku menatapnya memohon.
Tatapan Elias lalu berubah menjadi kilatan jenaka ketika menggenggam tanganku untuk mendekat. "Aku juga bercanda, sayang. Well, tidak hanya kau yang tertawa melihatku memakai pakaian pemberian ayahmu ini. Aku bahkan sempat tak dapat menahan tawaku ketika melihat bayanganku sendiri di cermin tadi."
Aku terkekeh dan memukul bahunya dengan tanganku yang bebas. "You're so funny, Elias."
"Of course. I am."
Elias pun menuntunku ke bawah pohon dan mengeluarkan benda pipih dari sakunya.
"Kau membawa ponselmu?" tanyaku tak percaya.
Dia mengangguk lalu menekan tombol power ponselnya. Senyumku bertambah lebar ketika melihat wallpaper yang dia pasang adalah foto diriku. Setelah itu, Elias menggeser layar dan mencari menu musik.
Aku mendengar intro musik yang baru saja dia nyalakan. "All of me, right?"
"Yeah," jawabnya lalu mengulurkan tangan padaku. "Dance with me, please, Princess."
Aku meraih tangannya dan dia dengan cepat menarik pinggangku.
What would I do without your smart mouth
Aku menatapnya memuja. "Bukankah ini suaramu?"
Dia menaikkan alisnya. "Bagus bukan?"
Drawing me in, and you kicking me out
"Yeah and beautiful," ucapku. Kami pun mulai bergerak mengikuti irama.
Got my head spinning, no kidding, I can't pin you down
What's going on in that beautiful mind
I'm on your magical mystery ride
And I'm so dizzy, don't know what hit me, but I'll be alright
My head's under water
But I'm breathing fine
You're crazy and I'm out of my mind
"Aku baru tahu, kau bisa memainkan piano."
Dia menatapku lembut. "Aku sangat handal memainkannya, jika kau ke rumah nanti, aku berjanji akan memainkan lagu - lagu favoritmu."
"Promise?"
"Promise."
'Cause all of me
Loves all of you
Love your curves and all your edges
All your perfect imperfections
Give your all to me
I'll give my all to you
You're my end and my beginning
Even when I lose I'm winning
'Cause I give you all, all of me
And you give me all, all of you
How many times do I have to tell you
Even when you're crying you're beautiful too
The world is beating you down, I'm around through every move
You're my downfall, you're my muse
My worst distraction, my rhythm and blues
I can't stop singing, it's ringing, In my head for you
"Kau tahu, Ave?"
"Hm?"
"Aku sangat sangat mencintaimu."
"Aku tahu."
"Bahkan jika aku harus mengorbankan nyawaku, aku akan melakukannya untukmu."
Ada rasa sesak menyergap jantungku ketika dia berkata seperti itu.
My head's under water
But I'm breathing fine
You're crazy and I'm out of my mind
"Jangan katakan hal semacam itu, Elias," ucapku sambil menangkup pipinya. "Kau membuatku takut membayangkan jika aku harus hidup tanpamu."
'Cause all of me
Loves all of you
Love your curves and all your edges
All your perfect imperfections
Give your all to me
I'll give my all to you
You're my end and my beginning
Even when I lose I'm winning
'Cause I give you all of me
And you give me all, all of you
Elias menggenggam tanganku dan mengusapnya. "Aku senang mendengarnya."
Aku menatapnya kesal. "Elias, aku bersungguh - sungguh."
"Aku tahu. Dan hal itu cukup untuk membuatku tahu bahwa kau juga mencintaiku sedalam yang kurasakan untukmu."
Cards on the table, we're both showing hearts
Risking it all, though it's hard
'Cause all of me
Loves all of you
Love your curves and all your edges
All your perfect imperfections
Give your all to me
I'll give my all to you
You're my end and my beginning
Even when I lose I'm winning
'Cause I give you all of me
And you give me all of you
Aku tersenyum dan berjinjit untuk menyetarakan posisi wajah kami. "I love you so much, I love you so deep," bisikku kemudian mencium bibirnya.
I give you all, all of me
And you give me all, all of you
Dia membalas ciumanku dengan lembut. Hanya sebentar dan setelah lagu berakhir dia melepas tautan bibir kami dan berlutut. Elias mengeluarkan sebuah kotak dan membukanya di depanku.
"Will you marry me?"
Elias, jadi dia telah menyiapkan sejauh ini untukku?
Aku menatapnya dengan mata berkaca - kaca. "Of course. I will!"
Elias pun memasangkan cincin perak polos tersebut di tanganku. Dia pun kembali berdiri dan mengecup dahiku cukup lama.
"Terima kasih. I love you forever."
●●●
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Triiyyaazz Ajuach
elias so sweet bgt
2020-05-31
1