Terlambat
Arviz Lionel
BANGUN ANJIR JAM 7 WOI
Perempuan yang tengah tertidur lelap itu sontak membuka matanya. Pagi nya harus di awali dengan umpatan
Allisya Ardanans
Iya bangsat gua udah bangun
Arviz Lionel
[ menatap Allisya dari atas sampai bawah ]
Allisya yang sudah terbalut rapih dengan seragam baru nya itu memasang muka teramat malas.
Arviz Lionel
Cepet bener, ga mandi lo?
Allisya Ardanans
Mandi kadal
Allisya Ardanans
[ pergi ]
Arviz Lionel
MAKAN DULU NYET
Arviz Lionel
ALL BERANGKAT NYA BARENG GUA WOI SURUH BANG RION
Arviz Lionel
[ mengejar Allisya ]
Allisya Ardanans
[ berdecak ]
Allisya Ardanans
Badjingan [ menendang motor nya ]
Motor kesayangan Allisya kini jatuh tidak berdaya. Lagi pula perempuan itu kesal. Sudah dia kesiangan motor nya mogok pula.
Allisya Ardanans
[ berjongkok ]
Allisya Ardanans
Lo kaya tai [ suara pelan ]
Allisya Ardanans
[ mengambil handphone dari sakunya ]
Allisya Ardanans
[ mengotak atik handphone ]
Allisya Ardanans
[ berdiri ]
Allisya Ardanans
[ memasukkan handphonenya kedalam saku ]
Allisya Ardanans
[ melihat motor nya sekilas ]
Allisya Ardanans
[ mengumpat ]
Tidak ada pilihan lain mau tidak mau perempuan itu harus berjalan kaki menuju sekolah barunya. Allisya tipe yang tidak suka menunggu. Padahal letak sekolahnya masih lumayan jauh.
Allisya Ardanans
[ berjalan sembari menendang nendang kecil batu ]
Allisya Ardanans
Gua harus nyesel ga bareng arviz
Allisya Ardanans
[ memijat pelan pelipisnya ]
"LARI LARI ADA ANJING LEPAS"
Warga
Neng kabur neng ada anjing galak lepas
Allisya Ardanans
Ha? [ mengerutkan keningnya ]
Allisya heran, tiba tiba banyak warga yang berlarian. Jalan kini menjadi saling berdesakan.
Allisya Ardanans
[ tersungkur ]
Allisya Ardanans
( bangsat )
Allisya melihat kebelakang, dia kira satu anjing yang lepas ternyata ada sekitar 5 lebih jumlah anjing galak yang lepas.
Allisya Ardanans
Sialan [ cepat" berdiri ]
Perempuan itu segera berlari dengan luka di lututnya yang membuat dirinya sedikit sulit berlari.
Allisya Ardanans
[ nafas tidak beraturan ]
Allisya Ardanans
[ berhenti berlari ]
Allisya Ardanans
[ memegang lututnya ]
Allisya Ardanans
[ menoleh ]
Allisya Ardanans
[ menatap lelaki tersebut ]
Allisya Ardanans
[ mengalihkan pandangan ]
unknown
Anak SMA Antariksa? Naik
unknown
[ mengedikan bahu ]
unknown
[ menutup kaca helm ]
unknown
[ menyalakan mesin motornya ]
unknown
[ melihat Allisya dari kaca spion ]
unknown
[ menjalan kan motornya ]
Kini Allisya mau tidak mau menebeng pada lelaki yang ia tidak kenal itu.
Allisya Ardanans
[ mengerutkan keningnya ]
Allisya Ardanans
Gua ga kedenger
Allisya Ardanans
Anak baru
Allisya Ardanans
[ roll eyes ]
unknown
Anak baru kok telat
Allisya Ardanans
Karna lo ngejalanin motornya lama anjing
Allisya Ardanans
Bisa ngebut ga? kalau ga biar gua yang jalanin
Allisya Ardanans
[ memegang pundak lelaki tersebut ]
Allisya sedikit tersentak ketika lelaki tersebut tiba-tiba menggas motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Maksud Allisya ngebut biasa bukan ngebut seperti berada di sirkuit.
unknown
[ membuka helm nya ]
Allisya Ardanans
[ turun dari motor lelaki tersebut ]
unknown
[ melihat sekitar ]
Allisya Ardanans
[ hendak melangkahkan kakinya ]
unknown
[ menarik Allisya ]
Allisya Ardanans
[ tersentak ]
unknown
Pager depan udah di tutup
Kini Lelaki tersebut menarik Allisya pergi menuju pagar belakang. Sudah biasa bagi lelaki tersebut. Karena dia langganan bolos di sini
Allisya Ardanans
[ melihat pagar yang menjulang tinggi ]
unknown
[ menatap sekilas Allisya ]
unknown
[ mengerutkan keningnya ]
Lelaki tersebut berniat memberikan punggung nya untuk Allisya naiki. Ternyata gadis itu sudah lebih dulu naik tanpa bantuannya.
unknown
[ melihat Allisya yang tengah naik di atas pagar ]
Allisya Ardanans
[ hendak meloncat ]
Allisya Ardanans
[ membulat kan matanya ]
Allisya Ardanans
( bangsat )
Allisya Ardanans
[ menoleh ke samping ]
unknown
[ menatap Allisya ]
unknown
[ mengalihkan pandangan ]
Allisya Ardanans
[ menarik tas lelaki tsb ]
Allisya Ardanans
Pinjem jaket lo
unknown
[ mengerutkan keningnya ]
Allisya Ardanans
Nutupin rok gua
unknown
[ menaikan sebelah alisnya ]
Allisya Ardanans
[ berdecak ]
Riky kim Alexander
[ panik ]
Dengan cepat lelaki tersebut melepaskan gendongan tas nya lalu melepas jaket kulit hitam nya, lalu segera mengikatkan pada pinggang ramping Allisya.
Allisya Ardanans
[ mengerutkan keningnya ]
Riky kim Alexander
[ menggendong kembali tas nya ]
Riky kim Alexander
[ pergi berlari ]
Allisya Ardanans
[ menoleh kebelakang sekilas ]
Allisya Ardanans
[ berlari mengikuti riky ]
Riky kim Alexander
[ berhenti ]
Riky kim Alexander
[ menarik Allisya ]
Lelaki bernama Riky itu menarik Allisya pada suatu ruangan lalu menutup pintu tersebut. Kini terdengar deru nafas keduanya yang tidak beraturan.
Allisya Ardanans
[ bersender pada tembok ]
Allisya Ardanans
[ mengeluarkan handphonenya ]
Allisya Ardanans
[ mematikan handphone nya ]
Riky kim Alexander
[ duduk dengan bersender pada tembok ]
Riky kim Alexander
[ mengeluarkan sebatang rokok dengan korek bensin ]
Riky kim Alexander
[ menyalakan rokok ]
Allisya Ardanans
[ menatap Riky ]
Riky kim Alexander
[ menjulur kan rokok ]
Allisya Ardanans
[ menggeleng ]
Allisya Ardanans
Bisa keluar sekarang?
Riky kim Alexander
Mau di hukum?
Allisya Ardanans
[ mengerutkan keningnya ]
Riky kim Alexander
Di jemur di tengah lapangan
Allisya Ardanans
Terus kapan kita keluar
Riky kim Alexander
Jam ketiga waktu istirahat
Allisya Ardanans
[ melihat jam di handphone nya ]
Allisya Ardanans
Masih lama
Riky kim Alexander
[ mengedikan bahu ]
Riky kim Alexander
[ menghembuskan asap rokok ]
Allisya Ardanans
[ menatap riky ]
Riky kim Alexander
Yang kemarin ziarah? [ kembali menghisap rokok ]
Riky kim Alexander
Gua liat kemarin
Allisya Ardanans
( Oh ini cowo yang kemarin gua liat di pemakaman )
Riky kim Alexander
Makam siapa
Riky kim Alexander
[ mengangguk pelan ]
Riky kim Alexander
Lo kelas 10?
Allisya Ardanans
[ menatap tajam Riky ]
Riky kim Alexander
Gua cuman nanya [ mengalihkan pandangan ]
Riky kim Alexander
[ mengangkat kedua alisnya ]
Riky kim Alexander
Kenapa pindah?
Allisya Ardanans
Lo emang hobby wawancara?
Riky kim Alexander
[ mengangguk ]
Riky kim Alexander
Mau jadi pewawancara
Allisya Ardanans
[ roll eyes ]
Comments