Happy Reading...
***
Pukul 07.00 para murid memenuhi papan mading. Untungnya, Queen bersama kedua temannya sudah melihat papan mading dari pagi tadi.
"Aku nomor 41 astaga," keluh Queen.
"Aku nomor 39, yeepee!" Veera jingkrak-jingkrak tak jelas, padahal selisih nomornya hanya 2.
"Aku nomor 38." Naomi cemberut.
****
Kini para murid sedang berkumpul di lapangan indoor yang sangat luas. Queen bersama kedua temannya duduk dipaling depan. Rasanya, tempat itu cocok untuk melihat pertarungan.
"Hallo, bertemu lagi dengan saya." Mr. Naoko tersenyum.
"Tidak usah banyak bicara, ayo kita mulai saja tes ini! Mari kita panggil peserta nomor 1! Yaitu ... Ardolf Edwin Salvador! Dipersilahkan maju ke sebelah kanan saya," teriak Mr. Naoko dan Ardolf pun maju.
"Hei lihat! Itu Ardolf!" Girang Veera dengan wajah yang memerah padam.
"Hei, kalau kita lulus tes ... pasti ada yang lebih tampan dari murid-murid disini!" Naomi tersenyum bahagia. Queen hanya mendelik menanggapi kedua temannya ini.
"Pasti tes ini akan berlangsung lama, apa kalian ada yang mau nitip? Aku akan ke kantin," tawar Queen.
"Boleh, samain aja sama kamu," ucap Veera dan Naomi bersamaan. Queen hanya mengangguk.
Dia pun segera pergi keluar lapangan indoor. Ia berjalan santai ke kantin sambil sesekali bersenandung kecil. Tak membutuhkan waktu lama, ia sampai dikantin.
"Eh? Kantin tutup? Aku malas ke kantin utara! Akan lebih lama. Aku pergi ke kantin yang berada di dekat lapangan olahraga saja. Toh lebih deket ini," ujarnya. Queen mengangkat bahunya dan ia pun segera pergi.
Setelah sampai, ia hanya terdiam membeku.
"Hah? Ada banyak orang disini! Seragam itu ... murid FA," gumam Queen.
"Beranikan dirimu Queen!" Queen pun segera membeli makanan. Dan sialnya harus mengantri.
"Menyebalkan." Queen mengumpat pelan.
Membutuhkan waktu 2 jam untuk Queen mengantri, lama bukan? Tapi akhirnya ia mendapatkan makanan itu dan segera berlari menuju lapangan indoor. Dengan ngos-ngosan pula ia segera duduk ditempatnya semula.
"Hei Queen, kau sangat lama! Mana makananku?" Queen pun memberikan makanannya.
"Kau sangat lama Queen! Aku sudah melakukan tesnya tadi. Dan sekarang, lihat itu! Veera sedang melawan monster yang diciptakan oleh perempuan itu," Ujar Naomi. Queen baru menyadari kalau Veera sedang ada di tengah lapangan.
"Aku tidak sadar, lihat dia berhasil Naomi!" Girangnya. Queen senang melihat Veera mengalahkan monster itu dengan mudah.
*skip
"Baiklah sekarang peserta nomor 41! Queen Natto Clara Blondie, untuk Queen dipersihlakan maju," teriak Mr. Naoko Queen pun segera maju.
Tukk...tukk..tukk...
Suara orang berlari.
Brrakkk!!
Pintu dibanting, dan munculah pria berambut biru berkacamata terlihat kecakpean.
"Ma-ma-maaf a-aku ter-lam-lam-terlambat!" Ia berbicara gugup.
"Oke tidak apa, silahkan perkenalkan dirimu!" Mr. Naoko berseru.
"Perkenalkan namaku Rez Audora, aku dari ras Elf dan aku anggota kelas Wine!" Ia tersenyum imut.
"Queen," balas Queen singkat, padat dan jelas. Semua orang hanya melongo. Sikap Queen ini selalu berubah-ubah.
"Pertandingan dimulai!"
Rez memejamkan matanya. Bumi bergoncang hebat saat Rez membaca mantra. Tiba-tiba munculah monster kalajengking yang mempunyai tiga kepala naga.
"Ini adalah monster level 15 buatanku, semoga beruntung." Rez tersenyum licik.
"Mudah," gumam Queen.
Queen memjamkan matanya. Secara perlahan rambutnya berubah menjadi warna silver. Lalu munculah busur dari tangannya.
Mr. Naoko nampak terkejut. Yang dilihatnya ini tidak salah kan?
"Bu-busur Cahaya?" gumam Mr. Naoko.
Queen meloncat kekepala tengah sang kalajengking.
Ia angkat busurnya keatas dan munculah tiga anak panah yang ia arahkan ke langit kangit lapangan.
"Light Arrow."
Tiba-tiba langit bergemuruh. Queen langsung menghilang dan beralih tempat.
Lalu munculah gelembung cahaya yang mengurung sang monster. Dan pada detik itu pula, anak panah yang berkekuatan cahaya itu datang dari langit dan jumlahnya ada ribuan.
BOOM!!
Gelembung itu meledak bersamaan dengan matinya sang kalajengking.
Rez membisu seribu kata. Queen ... berhasil mengalahkan monster itu?
"Sudah kubilang mudah." Queen tersenyum licik. Penampilannya berubah menjadi seperti biasa.
"Selamat! Pemenangnya adalah QUEEN!" teriak Mr. Naoko.
Queen kembali ketempat duduknya di paling depan.
Acara berlangsung hingga peserta terakhir.
"Sekarang kalian boleh istirahat, saya akan mengumumkan siapa yang lolos sesudah istirahat, waktu kalian untuk istirahat hanya 30 menit," ucap Mr. Naoko dengan menggunakan sihir pengeras suara.
30 menit kemudian....
"Hallo semuaaa!" Kali ini Mr. Atiza yang menyambut, semua kaum hawa kembali berteriak histeris.
"Oke! Disini saya akan mengungumkan siapa saja yang lulus tes!" Semua murid tiba-tiba menjadi diam. Mereka sangat serius dan terlihat tegang.
"Oke tidak usah tegang seperti itu hehe! Saya tidak akan menggigit kalian kok! Palingan cuma mencabik saja," gurau Mr. Atiza, namun gurauan itu dianggap serius oleh para murid. Seketika mereka melotot, bahkan sampai ada yang ngompol.
"Bercanda kok! Tenang saja." Keadaan pun kembali tenang.
"Oke kita mulai dari urutan ke sepuluh dulu ya adik-adik! Peserta ini dengan mudah mengalahkan monster kadal level 4! Dia dengan lihai menggunakan cambuk apinya! Kita sambut ... SENA AREIN VALMOR!! Dipersilahkan maju!" Sena pun maju kedepan, semua orang bertepuk tangan.
"Oke lanjut! Yang kesimbilan ini dengan lihai menyerang monster singa api level 5 sering menggunakan kekuatan kristal pinknya! Langsung saja kita panggil NAOMI SULIVVAN FOLKSY!" Naomi pun tersenyum bahagia dan segera maju kedepan dengan senang hati.
"Yang Kedelapan!! Peserta ini memiliki tumbuhan-tumbuhan beracun yang mampu mengalahkan monster Pegasus hitam level 6 dengan mudah! Kita sambut ... VEERA FLORESIA!!" Veera pun maju dengan anggun.
"Yang Ketujuh!! Pria ini mengalahkan monster naga level 6 dengan ratusan pisau es yang sangat tajam! Silahkan maju RYAN FROSTER BONARO!!" Ryan maju dengan coolnya. Kaum hawa nampak sedih karena idolanya akan pergi ke Fancy Academy.
"Yang Keenam!! Kali ini seorang pria yang memiliki rambut hitam tebal dan kekuatan bayangannya yang menakjubkan serta kekuatan itu bisa mengalahkan mosnter rajawali level 7!! Mari kita sambut FATH GALLEN EZEKIEL!! Wah-wah keluarga Ezekiel ternyata." Fath maju, kali ini SMA Hazel kehilangan satu murid berprestasinya. Fath sangat terkenal dengan ketampanan dan kejeniusannya.
"Sekarang yang kelima! Makin dekat dengan yang kesatu nih!!! Oke, perempuan ini mengalahkan monster anjing berkepala Singa level 7 dengan anginnya yang bisa menyayat siapapun itu yang terkena hembusan angin tersebut!!! Marilah kita sambut dengan senang hati LOLITA MAGNOLIA!!!" Lolita, gadis ceria itu maju.
"Yang KEEMPAT!!! Perempuan dengan kekuatan sulingnya yang membuat siapapun yang mendengar alunan musik dari suling itu akan tidak bisa bergerak dan mati secara perlahan ini bisa mengalahkan monster serigala level 8 dengan mudah! Kita persilahkan maju ZETTA XILENA!!!" Zetta pun maju.
"Yang ketiga!! Pria ini mengalahkan monster ular level 9 dengan menggunakan tombak air ajaibnya! Kita sambut pria tampan ini ... " Semua murid tau siapa itu. Kekecewaan muncul di wajah para kaum hawa.
"DELANO GRADY AHERIA!!" Delano tersenyum tipis, ia pun maju.
'Akhirnya terlepas dari beban,' batin Delano girang.
"Yang keduaa!! Wah wah!! Dia pria tampan lagi lohh!! Dia berhasil mengalahkan monster es level 11!! Siapa lagi kalau bukan ARDOLF EDWIN SALVADOR!!" Para kaum hawa sangat amat kecewa, bahkan sampai ada yang kejang-kejang. Ardolf adalah pria idaman banyak siswi perempuan.
"Kesempatan aku buat masuk sangat kecil," batin Queen kecewa. Masa iya temannya masuk tapi dia tidak? Mana mungkin juga ia berpisah denga teman-temannya.
"Oke! Kali ini YANG PERTAMA!!! Ini perempuan looh!!! Perempuan ini berhasil mengalahkan kalajengking berkepala naga level 15 dengan kekuatan dasyatnyaa!!" Queen mengangkat kepalanya ketika mendengar teriakan Mr. Atiza. Queen mendengarkan dengan seksama kalimat yang akan diucapkan Mr. Atiza selanjutnya.
"KITA SAMBUT!! QUEEN NATTO CLARA BLONDIE!! silahkan maju kedepan." Queen pun maju.
Disinilah mereka berjajar, para murid yang lolos dengan susah payah.
"Oh ya! Bonus buat yang juara 1, 2, dan 3 akan ditempatkan di kamar kelas atas dan dikelas Wine." Queen kecewa tidak bisa sekelas dengan temannya.
"Oke saya akan menteleportasikan kalian kerumah kalian! Dan setelah itu akan ada mobil yang menjemput kalian, jangan kaget dengan mobilnya ya!!" Para murid pun menghilang diikuti Mr. Atiza. Para kaum hawa menangis histeris.
"Ardolf ku pergii huaaa."
"Sekarang tidak ada lagi cowok populerrr huaaa."
"Ryann kenapa kau pergiii!"
"DELANOOO HUAAA!!!"
"FATHH KENAPA KAU PERGII!! NANTI SIAPA YANG MENJADI PATNER LOMBAKU HUAAA!!!"
Sedangkan para lelaki ada juga yang menangisi Fath.
"NANTI GUA NYONTEK SAMA SIAPA KALAU GAK KE LO FATH!!"
"NANTI GUA GAK BISA NYONTEK LAGI FATH!!"
"HUAAA!! ENTAR NILAI ULANGANKU NOLL!!"
Begitulah teriakan para murid.
Queen kini sedang mengemasi barang-barangnya. Ia membawa boneka pikachu kesayangannya yaitu hadiah ulang tahun dari Alva sang adik, membawa syal rajutan dari neneknya, novel-novel, laptop, bahkan psnya pun ia bawa beserta video-video game kesayangannya. Ia pun turun dari tangga dan kini sedang berpamitan dengan kedua orangtuanya beserta adik laki-lakinya.
"Oh ya Queen, gunakan kalung ini." Ibunya memberikan sebuah kalung yang ditengahnya memiliki permata berwarna silver.
"Makasih ma," ucap Queen berterimakasih.
"Kami akan mengirim surat untukmu setiap satu minggu sekali Queen." Ayahnya tersenyum memandang Queen.
"Baiklah pa." Queen mengangguk.
Bepp ... bepp
Suara klakson mobil itu memcahkan keheningan. Kedua orang tua Queen beserta adik Queen mengantar Queen menuju halaman depan.
"Cici Queen jangan lama-lama ya! Pulang nanti, cici Queen harus bawa cokyat yang banyak!! Alva pasti nunggu cici Queen kok!" Alva sang adik mencium pipi Queen. Air mata Queen menetes. Ia terisak dalam tangisnya. Tiba-tiba keadaan menjadi mendung. Entah karena perasaan Queen atau hanya kebetulan.
"Iya! Cici pasti balik lagi !! Cici bakal bawa cokyat yang banyak buat Alva! Alva jaga diri baik-baik ya!" Queen memeluk Alva.
Ia memasangkan liontin yang berisi fotonya dan foto alva didalamnya.
"Jaga ini baik-baik! Ingat ya, Alva. Kamu nanti harus kayak cici! Bisa masuk Fancy Academy, dan cici janji pasti cici bakal kembali!" Queen memeluk Alva setelah memasangkan liontin itu. Satu keluarga itu berpelukan.
Queen masuk kedalam mobil itu dan membuka jendelanya.
"Bye papa! Bye mama! Dan bye Alva!! Cici pasti kembali bawa cokyat!!" Kini logak bicara Queen seperti anak kecil.
"Dadah cici!!!" teriak Alva sembari tersenyum, senyuman itu akan Queen ingat sampai kapapun.
Ia menghapus air matanya, baru ia menyadari sesuatu yang ganjil.
Mobil itu terbang, dan ...
"KOK SUPIRNYA GAADA ***** ILANG! SETAAANNN!!" Queen kaget bukan main. Stirnya seperti berputar-putar tapi tidak ada yang mengendarainya. Ia teringat kata-kata Mr. Atiza.
"Oke saya akan menteleportasikan kalian kerumah kalian! Dan setelah itu akan ada mobil yang menjemput kalian, jangan kaget dengan mobilnya ya!!"
"Jangan kaget dengan mobilnya ya!!"
Kata-kata itu terus terngiang di kepalanya. Dan ia pun segera tenang.
"Benar kata Mr. Atiza! Pasti orang yang menumpang mobil ini akan terkejut." Queen hanya geleng-geleng kepala.
-¤-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
альфа
wow ter the best ini Novel
pas baca nya aku merinding thor😍😍😍
my favorite story
and Semangat terus buat author yaah
ini love you author 😘😘
2020-08-29
1
bluelight
Semangat😍😍😍
Izin ya kak. Buat yang suka romance school, comedy bisa cek story baruku.
Judul :My Uwu Boyfriend
2020-07-17
1
Yu Yan
hai mampir juga yuk ke "Fairy Princess Without Wings"
2020-07-15
2