Di rumah keluarga tuan Adam, diruang keluarga Kesya dan Ayana sedang menonton Drakor yang sangat mereka sukai, sedangkan tuan Adam dan nyonya Kesi manemani ke dua putrinya, mereka duduk santai di sofa sambil meminum teh hangat yang baru saja diantarkan bi Ina.
"Yah, boleh nggak Kesya dan Ayana pergi liburan sebentar?" tanya Kesya hati-hati 'karena mereka belum meminta izin.'
"kemana sayang?" tanya tuan Adam 'tuan Adam memang sangat baik dan memperlakukan ke dua putrinya dengan sangat lembut.
"ke kota B,," kata Kesya tersenyum
"tapi Ayah masih sibuk minggu depan mau keluar kota, sedangkan Ibu belum bisa meninggalkan rumah sakit untuk sementara waktu dengan kondisi yang sekarang,," kata tuan Adam menyesal
"Ayah dan Ibu nggak harus nemenin kami kok,," kata Ayana polos
"maksud kamu apa sayang?" tanya nyonya Kesi belum mengerti arah pembicaraan anaknya
"maksud Ayana, Ibu dan Ayah nggak harus ikut karena kami perginya nggak berdua aja, ada Puput, Rolan dan Reyhan juga ikut,," jawab Kesya menjelaskan 'orang tuanya sudah kenal ke tiga sahabat putrinya.'
"bahkan keluarga Reyhan juga ada, malah nanti kami menginap di Villa milik keluarganya,," sambung Kesya lagi semangat
"apa keluarga Reyhan nggak keberatan, takutnya kalian merepotkan mereka,," tanya nyonya Kesi khawatir
"kata Reyhan nggak masalah kok Bu, malah Mamanya senang,," kata Ayana polos
"tapi yang jaga kalian di sana siapa?" tanya Tuan Adam khawatir
"Kesya kan udah Dewasa Yah, bisalah Kesya jaga diri sendiri,," jawab Kesya percaya diri
"tapi adikmu kan masih kecil Sya?" kata Tuan Adam khawatir sambil menatap wajah mungil putrinya dengan tatapan sendu'entah kenapa aku tidak ingin kalau Ayana ikut Kesya dalam liburan kali ini,perasaanku mengatakan akan ada hal buruk terjadi pada gadis kecilku.' gumam tuan Adam dalam hati
"Ayah....., Ayana langsung menghampiri Ayahnya dan memeluknya, tak terasa air mata Ayana pun jatuh membasahi pipinya yang mungil 'terimah kasih Ayah/Ibu atas cinta dan kasih sayang yang kalian berikan pada Ayana, entah apa yang akan terjadi pada nasib Ayana jika kalian tidak menemukanku.' gumam Ayana dalam hati
"kalau Ayah nggak ngizinin Ayana untuk pergi, Ayana nggak akan ikut,," kata Ayana lagi sambil menatap lekat wajah Ayahnya dan menghapus air matanya 'entah apa yang sedang dikhawatirkan Ayah, tidak biasanya Ayah menatapku dengan tatapan sendu, kok perasaan gue jadi nggak enak gini siih.' gumam Ayana lagi
"Ayah, Kesya kan ada, nggak mungkinlah Kesya membiarkan hal buruk terjadi pada adikku,," kata Kesya sedih sambil meyakinkan Ayahnya 'Kesya memang sangat menyayangi Ayana dan Kesya tidak mungkin pergi tanpa Ayana karena mereka selalu bersama semenjak Ayana menginjakkan kaki di rumah Kesya, mereka tidak pernah terlibat pertengkaran karena Ayana selalu membuat Kesya tersenyum bahagia dengan tingkah polosnya, apalagi Ayana selalu mengalah dan menurut apa kata Kesya sifat Ayana itulah yang membuat Kesya sangat menyayanginya dan tidak mau kehilangan Ayana.'
"yaa udah Ayah ngizinin kalian pergi, tapi jaga diri kalian dengan baik, dan kamu Kesya perhatikan adikmu,," kata tuan Adam mengingatkan
"siap boss,," kata Kesya kegirangan
"sayang nanti kalian hati-hati ya disana,," kata nyonya Kesi khawatir
"kalian rencana kapan berangkatnya?" sambung nyonya Kesi
"rencananya sih Jumat depan,," jawab Kesya semangat
"seminggu lagi dong kalau gitu,," tanya nyonya Kesi
"iya Bu,," kata Ayana kurang bersemangat
"Ay, ke kamar yuk kita lanjutin nonton Drakornya di kamar gue,," ajak Kesya
"boleh,," kata Ayana menganggukkan kepala
"ingat waktu jangan sampai larut nontonnya,," kata nyonya Kesi mengingatkan
"iya Bu,," sahut Ayana dan Kesya berbarengan
Merekapun menuju kelantai atas membawa laptop untuk ngelanjutin nonton Drakor kesukaan mereka, sementara di ruang keluarga perasaan tuan Adam agak sedikit tidak tenang, mengingat ke dua putrinya akan pergi tanpa pengawasan mereka, dan ini untuk yang pertama kalinya ada rasa khawatir di hatinya, terlebih lagi untuk Ayana gadis kecilnya dia sangat mengkhawatirkannya, walau Ayana terlihat mandiri tapi sebenarnya anak itu rapuh.
Ayana bukan darah daging dari tuan Adam dan nyonya Kesi semua tau itu, tapi rasa sayang dan cinta yang di berikan tidak berbeda dengan apa yang di terimah Kesya, tuan Adam dan nyonya Kesi tidak perna membeda-bedakan ke duanya.
Ayana anak yang sangat penurut pengertian dan sangat perhatian pada keluarganya, Ayana juga di manjakan sama halnya dengan Kesya, tapi Ayana tidak terlena akan hal itu ia tau harus memposisikan dirinya, alasan itulah yang membuat tuan Adam dan nyonya Kesi sangat menyayanginya.
Ayana tidak perna melupakan masa lalunya yang hidup serba kekurangan dan sulitnya bertahan hidup di kota, jika tidak mempunyai keterampilan atau kemampuan khusus, Ayana menjadikan masa lalunya sebagai pengingat agar dirinya tidak menghambur-hamburkan uang dan mensyukuri apa yang di terimanya hari ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Andhina
lanjutkan lagi
2021-05-16
0
Yulfah
ooohh adik kakak toh si ayana n keisha
2021-03-12
0
AYU DANI
masih nyimak
2021-03-03
0