Bab ~ 9

"Jadi selama ini lo kuliah di luar negeri? Dan setelah tamat lo gantiin bokap lo memimpin perusahaan?" tanya Reni dengan begitu penasaran.

Azka mengangguk sambil menyeruput sedikit kopi hitam panas miliknya. Ya iyalah miliknya. Masa milik orang lain?

"Iya, Ren! Makanya gue tidak ada waktu lagi sekarang. Tapi Alhamdulillah kita kembali di pertemukan di sini, ya?"

"Alhamdulillah-" Danika menyahut "Kalau kita sudah kumpul begini, gue rindu dengan misi kita dulu."

Danika mengangkat cangkir yang juga berisi kopi hitam panas dan menyeruputnya sedikit. Memang sekumpulan kawan ini sama-sama pecinta kopi. Tanpa Danika ketahui, sepasang manik sedang menatapnya dalam kesempatan. Ada seutas senyum muncul di bibir orang yang sedang menatap Danika itu.

"Gimana kalau kita mulai menjalankan lagi misi kita? Mana tahu dosa gue diampuni dengan melakukan hal yang baik seperti misi kita itu." Adul mulai tersenyum berangan-angan melakukan kebaikan seperti dulu lagi.

"Kalau lo mau diampuni, mending lo tobat sekarang, deh! Tidak mesti harus melakukan misi dulu," celoteh Reni.

"Sssst! Diam lo, Ren!"

Tiba-tiba mereka berempat tertawa dengan renyahnya. Adul sibuk mengecek ponselnya, takut kalau sudah waktunya dia berangkat untuk ikut meeting bersama dengan Tuan Arsenio.

"Eh, we! sepertinya gue sudah harus pergi, nih!" Adul bangkit dari duduknya. "Bro, lo tidak jadi pulang?"

"Ah, iya! Gue juga ikut pergi ya, Ka, Ren? Soalnya harus balik ke kantor! Lain kali kita atur jadwal kita untuk bertemu, ya?"

Azka ikut bangkit, begitu juga dengan Danika dan Reni. Mereka tos ala-ala mereka waktu sekolah dulu. Setelah Azka dan Adul pergi. Danika dan Reni juga memutuskan untuk kembali ke kantor.

Ternyata tanpa Danika ketahui, Mama Lena sudah berada di cafe itu sedari tadi. Dia mendengus sebal ketika ada lelaki lain yang menatap Danika dengan artian lain.

"Bukannya itu CEO yang akan bekerja sama dengan Arsenio? Siapa dia bagi Danika? Kenapa mereka sangat akrab sekali? Bahkan dia menatap Danika dengan aneh! Ini tidak bisa dibiarkan? Dibiarkan apa dibiarin, ya? Ah, bodoh! Yang penting aku harus mendesak Arsenio agar segera menikahi Danika! Ya harus!" Mata Mama Lena memicing seperti sedang memerankan peran antagonis di dalam sinetron yang sedang memikirkan niat jahatnya.

.................*******................

"Di hari minggu yang cerah seperti ini, aku akan coba bicara pada Arsenio. Eh, tapi kemana dia? Apa dia belum pulang jogging?" Mama Lena yang tadinya duduk di taman belakang bangkit dan berjalan masuk ke dalam. Tapi langkahnya terhenti ketika tahu siapa yang sedang menghadang jalannya.

"Mau apa kamu?" tanya Mama Lena dengan ketusnya.

Zakia menyeringai. "Kenapa, Ma? Kenapa Mama tidak bisa sedikit saja melembutkan bicara Mama padaku?"

"Heh, untuk apa? Tidak ada gunanya!" Mama Lena langsung melengos pergi begitu saja.

Melihat sikap mertuanya itu, membuat Zakia mengepalkan tangannya. "Apa salahku, Ma? Kenapa Mama selalu saja bersikap seperti ini padaku?" ucapnya sambil berbalik, memandangi punggung mertuanya.

"Coba tanya pada dirimu sendiri!" Mama Lena berbicara tanpa membalikkan badannya, lalu pergi.

"Sayang..," panggil Arsenio yang sebenarnya bingung kenapa istrinya berdiri di sini.

Zakia mencoba mengubah suasana wajahnya. Dia menghampiri Arsenio dan tersenyum padanya."Kamu sudah pulang?"

"Sudah! Kamu sedang apa di sini?"

Zakia tersenyum dan menggeleng. "Tidak ada! Kamu mau makan? Aku siapin, ya?"

Arsenio tersenyum senang, dia membelai wajah Zakia. "Boleh, sayang. Aku mandi dulu, ya?"

Zakia hanya mengangguk. Setelah itu dia tersenyum sinis seiring melihat langkah suaminya yang mulai jauh. Tidak ada yang tahu apa yang sedang dia pikirkan saat ini.

.................*******................

"Permisi, Tuan!" Pengawal berbadan kekar itu membungkuk hormat di saat Arsenio sudah selesai makan. Untung saja sudah selesai. Kalau tidak, mungkin Arsenio akan murka dan menendang pengawal itu.

"Ada apa?"

"Nyonya sedang menunggu Anda di kamarnya, Tuan!"

Alis Arsenio langsung berkerut. Mau apa lagi Mama pikirnya. Diliriknya Zakia yang sudah pasang wajah suram. Bibirnya cemberut, dan itu membuat Arsenio gemas ingin mengecupnya. Tapi niat itu dia urungkan saat ini. Menghadapi Mamanya saat ini mungkin lebih penting.

Arsenio bangkit lalu mengusap rambut Zakia. "Aku temui Mama dulu ya, sayang? Tidak apa-apa, kan?"

Zakia tersenyum dengan terpaksa. "Iya, sayang! Pergilah temui Mama. Aku akan menunggu di kamar."

Arsenio mengangguk dan mengecup kening Zakia. Kemudian dia segera pergi menemui Mamanya. Arsenio menghela nafas, apa lagi yang akan Mamanya bicarakan kalau tidak tentang pernikahannya dengan Danika.

"Mama memanggil Arsenio?"

"Duduklah!"

Tanpa mengangguk, tanpa menggeleng, Mama Lena langsung memberi titah seperti itu. Yang Mulia Mama Lena mau Arsenio harus langsung mematuhinya tanpa banyak tingkah.

Arsenio memperhatikan wajah Mamanya yang kali ini terlihat serius. Dia jadi merinding sendiri. Berada di kamar Mamanya sekarang ini, seakan-akan seperti memasuki rumah hantu. Dan hantunya, ya Mamanya sendiri.

Dasar anak kurang ajar! Mungkin kata-kata itu yang akan terlontar dari mulut Mamanya kalau Mamanya tahu apa yang sedang dia pikirkan saat ini.

Arsenio duduk berhadapan dengan Mamanya. Tidak bisa dia pungkiri kalau dia begitu grogi saat ini. Tapi sebisa mungkin dia atasi grogi itu dengan bergaya cool. Eaaak.

"Apa yang ingin Mama bicarakan? Apakah tentang pernikahan itu?"

Mama Lena bersedekap dada. "Yup! Mama ingin kamu secepatnya menikahi Danika!"

"Kenapa, Ma? Kenapa permintaan Mama sekarang semakin aneh saja, sih?" Arsenio menggerutu sembari memijit pelipisnya.

"Aneh apanya? Mama tidak meminta kamu mendaki gunung melewati lembah, bersemedi di gua, atau jadi siluman ular, Arsenio! Mama hanya minta kamu untuk menyegerakan pernikahan kamu dengan Danika!"

"Apa yang membuat Mama berpikir seperti itu? Belum tentu Arsenio mau dan Zakia setuju dengan hal ini!"

"Huh! Mama tidak butuh persetujuan istri kamu itu! Yang mau menikah di sini itu kamu! Lagi pula Mama takut Danika di ambil orang!"

Arsenio mengernyit. "Hah? Di ambil orang? Bagus dong kalau ada pria yang suka sama dia! Siapa pria itu, Ma? Biar Arsenio suruh dia untuk menikahi Danika." Arsenio merasa bangga dengan kata-katanya.

Semoga saja Mamanya akan berpikiran seperti itu juga. Senyum lebar Arsenio langsung surut ketika Mamanya malah melotot padanya.

"Berani sekali kamu bicara seperti itu, ya? Selamanya mungkin kamu tidak akan tahu rasanya berhutang janji, Arsenio. Apa lagi janji itu dibuat dengan orang yang sudah bertaruh nyawa untuk membantu Mama. Haaah, dan mungkin kamu juga tidak akan tahu bagaimana rasanya menjadi Danika!" Mama Lena menyeka air mata yang mulai turun ke pipinya.

Arsenio bungkam seribu bahasa, kepalanya mulai pusing lagi. Dia tidak tahu harus bagaimana.

"Mama tidak pernah memaksa kamu sebelumnya kan, Arsenio? Tapi kali ini bantu Mama memenuhi janji Mama pada Ibunya Danika."

Arsenio tidak menjawab, itu membuat Mama Lena tersenyum smirk. Dari kemarin, dia sudah memikirkan hal yang akan membuat Arsenio mematuhi perintahnya dan mengabulkan permintaannya.

"Atau kamu akan menyesal kalau tidak mau mengabulkan permintaan Mama!"

Arsenio kembali merinding mendengar ucapan Mamanya. Di tambah lagi dengan ekspresi Mamanya yang membuat suasana semakin seram dan mencekam saja.

"Haaaah..." Arsenio hanya bisa membuang nafas dengan kesal. Setelah itu dia segera membaca ayat kursi dan langsung dapat lemparan sendal dari Mama Lena.

..................*****.................

Terpopuler

Comments

💗 AR Althafunisa 💗

💗 AR Althafunisa 💗

Lagi serius-serius bacanya, ujungnya bikin ngakakkk 🤣😭

2024-10-10

1

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

Makin Seru Kk
Ry Setuju Nika dan Azka
DinDut Itu Pacarku Mampir

2023-10-12

0

Sena judifa

Sena judifa

mama yg diktator😁😁

2023-09-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab ~ 1
2 Bab ~ 2
3 Bab ~ 3
4 Bab ~ 4
5 Bab ~ 5
6 Bab ~ 6
7 Bab ~ 7
8 Bab ~ 8
9 Bab ~ 9
10 Bab ~ 10
11 Bab ~ 11
12 Bab ~ 12
13 Bab ~ 13
14 Bab~14
15 Bab ~ 15
16 Bab ~ 16
17 Bab ~ 17
18 Bab ~ 18
19 Bab ~ 19
20 Bab ~ 20
21 Bab ~21
22 Bab ~ 22
23 Bab ~ 23
24 Bab ~ 24
25 Bab ~ 25
26 Bab ~ 26
27 Bab ~ 27
28 Bab ~ 28
29 Bab ~ 29
30 Bab~ 30
31 Bab ~ 31
32 Bab ~ 32
33 Bab ~ 33
34 Bab ~ 34
35 Bab ~ 35
36 Bab ~ 36
37 Bab ~ 37
38 Bab ~ 38
39 Bab ~ 39
40 Bab ~ 40
41 Bab ~ 41
42 Bab ~ 42
43 Bab ~ 43
44 Bab ~ 44
45 Bab ~ 45
46 Bab ~ 46
47 Bab ~ 47
48 Bab ~ 48
49 Bab ~ 49
50 Bab ~ 50
51 Bab ~51
52 Bab ~ 52
53 Bab~53
54 Bab ~ 54
55 Bab ~ 55
56 Bab ~ 56
57 Bab ~ 57
58 Bab ~ 58
59 Bab ~ 59
60 Bab ~ 60
61 Bab ~ 61
62 Bab ~ 62
63 Bab ~ 63
64 Bab ~ 64
65 Bab ~ 65
66 Bab ~ 66
67 Bab ~ 67
68 Bab ~ 68
69 Bab ~ 69
70 Bab ~ 70
71 Bab ~ 71
72 Bab ~ 72
73 Bab ~ 73
74 Bab ~ 74
75 Bab ~ 75
76 Bab ~ 76
77 Bab ~ 77
78 Bab ~ 78
79 Bab ~ 79
80 Bab ~ 80
81 Bab ~ 81
82 Bab ~ 82
83 Bab ~ 83
84 Bab ~ 84
85 Bab ~ 85
86 Bab ~ 86
87 Bab ~ 87
88 ~Bab 88
89 ~ Bab 89
90 Bab ~ 90
91 Bab ~ 91
92 Bab ~ 92
93 Bab ~ 93
94 Bab ~ 94
95 Bab ~ 95
96 Bab ~ 96
97 Bab ~ 97
98 Bab ~ 98
99 Bab ~ 99
100 Bab ~ 100
101 Bab ~ 101
102 Bab ~ 102
103 Bab ~ 103
104 Bab ~ 104
105 Bab ~ 105
106 Bab ~ 106
107 Bab ~ 107
108 Bab ~ 108
109 Bab ~ 109
110 Bab ~ 110
111 Pesan Author
112 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Bab ~ 1
2
Bab ~ 2
3
Bab ~ 3
4
Bab ~ 4
5
Bab ~ 5
6
Bab ~ 6
7
Bab ~ 7
8
Bab ~ 8
9
Bab ~ 9
10
Bab ~ 10
11
Bab ~ 11
12
Bab ~ 12
13
Bab ~ 13
14
Bab~14
15
Bab ~ 15
16
Bab ~ 16
17
Bab ~ 17
18
Bab ~ 18
19
Bab ~ 19
20
Bab ~ 20
21
Bab ~21
22
Bab ~ 22
23
Bab ~ 23
24
Bab ~ 24
25
Bab ~ 25
26
Bab ~ 26
27
Bab ~ 27
28
Bab ~ 28
29
Bab ~ 29
30
Bab~ 30
31
Bab ~ 31
32
Bab ~ 32
33
Bab ~ 33
34
Bab ~ 34
35
Bab ~ 35
36
Bab ~ 36
37
Bab ~ 37
38
Bab ~ 38
39
Bab ~ 39
40
Bab ~ 40
41
Bab ~ 41
42
Bab ~ 42
43
Bab ~ 43
44
Bab ~ 44
45
Bab ~ 45
46
Bab ~ 46
47
Bab ~ 47
48
Bab ~ 48
49
Bab ~ 49
50
Bab ~ 50
51
Bab ~51
52
Bab ~ 52
53
Bab~53
54
Bab ~ 54
55
Bab ~ 55
56
Bab ~ 56
57
Bab ~ 57
58
Bab ~ 58
59
Bab ~ 59
60
Bab ~ 60
61
Bab ~ 61
62
Bab ~ 62
63
Bab ~ 63
64
Bab ~ 64
65
Bab ~ 65
66
Bab ~ 66
67
Bab ~ 67
68
Bab ~ 68
69
Bab ~ 69
70
Bab ~ 70
71
Bab ~ 71
72
Bab ~ 72
73
Bab ~ 73
74
Bab ~ 74
75
Bab ~ 75
76
Bab ~ 76
77
Bab ~ 77
78
Bab ~ 78
79
Bab ~ 79
80
Bab ~ 80
81
Bab ~ 81
82
Bab ~ 82
83
Bab ~ 83
84
Bab ~ 84
85
Bab ~ 85
86
Bab ~ 86
87
Bab ~ 87
88
~Bab 88
89
~ Bab 89
90
Bab ~ 90
91
Bab ~ 91
92
Bab ~ 92
93
Bab ~ 93
94
Bab ~ 94
95
Bab ~ 95
96
Bab ~ 96
97
Bab ~ 97
98
Bab ~ 98
99
Bab ~ 99
100
Bab ~ 100
101
Bab ~ 101
102
Bab ~ 102
103
Bab ~ 103
104
Bab ~ 104
105
Bab ~ 105
106
Bab ~ 106
107
Bab ~ 107
108
Bab ~ 108
109
Bab ~ 109
110
Bab ~ 110
111
Pesan Author
112
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!