Mabuk berat

Andra kini berada di kosan Ryan, Selesai mandi ia duduk santai didepan tv menunggu Ryan yang pergi membeli makan malam. Ia melihat kearah jaket Luna yang tertinggal dan ia bawa pulang kerumah. Andra langsung meraih hapenya dan menelepon Ryan.

"Lo ada jarum sama benang gak?" Tanya Andra langsung pada Ryan.

"Benang sama jarum? Buat apaan?" Tanya Ryan bingung.

"Ada gak?"

"Gak ada. Buat apaan sih?" Tanya Ryan makin penasaran dengan pertanyaan Andra.

"Kalo gitu gue nitip ya sekalian beliin." Andra langsung mematikan sambungan telepon tanpa menunggu jawaban dari Ryan. Ia lalu membuka utube untuk melihat cara menjahit, Niatnya ia akan memperbaiki jaket Luna yang robek karena salahnya.

"Bukan apa-apa, Ini cuma cara gue untuk berterimakasih." Gumam nya sambil terus mempelajari cara menjahit yang benar.

***

El membantu Luna untuk mengobati tangannya di balkon kamar El mereka duduk bersama menikmati suasana malam.

"Bahu abang juga luka. Udah diobatin?" Tanya Luna penasaran sambil melihat kearah bahu El saat ini yang sibuk membalut luka ditangan Luna.

"Cuma luka kecil." Jawab El santai tanpa memperdulikan lukanya.

"Maaf ya bang, Aku selalu menempatkan abang dalam situasi yang berbahaya." Terlihat raut penyesalan di wajah Luna membuat El tersenyum melihatnya.

"Tadi udah abang obatin kok, Lagian ini bukan apa-apa dibanding dulu."

"Dulu?" Ucap Luna mengulang dengan nada penuh tanya.

"Mmmm......Dulu. Bisa dibilang saat-saat tersulit dalam kehidupan abang." El hanya menjelaskan sedikit tanpa berniat menceritakan pada Luna tentang masa lalu yang sudah ia lewati. Luna sebenarnya penasaran, Tapi melihat El yang tidak terlalu ingin membahasnya membuat Luna Enggan untuk bertanya.

"Oh iya, Makasih ya makanan nya." Kata El setelah selesai membalut tangan Luna.

"Jangan sakit-sakit lagi ya." Ucapan Luna langsung membuat El merasa sedang dihujani bunga saat ini. Senyum diwajahnya pun tidak bisa ia sembunyikan saat ini.

"Kok senyum?" Tanya Luna mengerucutkan dahi.

"Enggak......Siapa yang senyum." El langsung membuang wajahnya menghindari tatapan dengan Luna.

"Biarkan seperti ini, Semakin hari semakin mendekat. Biarkan rasa itu datang dengan perlahan bahkan sangat pelan hingga pada saatnya kamu tidak menyadari akan perasaan mu sendiri dan jika saat itu datang, Izinkan dan biarkan aku memasuki kedalam ruang hatimu agar kamu merasa apa yang aku rasakan saat ini. Walau sedikit, Lihatlah aku. Walau pelan dengarlah suaraku saat aku memanggi mu.....Aluna." Ucap El dalam hati sambil terus mendengarkan semua ocehan Luna. Saat ini ia benar-benar hanyut dalam sebuah rasa, Rasa yang ingin segera ia ungkapkan namun belum sampai pada waktunya.

"Bang.....Abang dengerin gak sih?" Tegur Luna melihat El hanya diam sambil tersenyum melihatnya yang asik bicara tanpa henti.

"Denger." Sahut El menahan senyum nya membuat Luna menyipitkan kedua matanya.

"Bang nyanyi lagi dong. Aku pengen denger." Pinta Luna pada El saat melihat gitar El.

"Nyanyi apa?" Tanya El sambil meraih gitar yang ada disampingnya.

"Ummmmm......Apa aja deh, Yang penting bagus." El diam sambil memikirkan lagu yang ingin ia nyanyikan. Tidak lama El mulai memainkan gitarnya diikuti Luna yang menggoyangkan tubuhnya kekiri dan kekanan menikmati alunan suara gitar yang dimainkan El, Ia juga mengeluarkan hape dari dalam sakunya dan merekam El.

🎶You are my sunrise, You are the daylight hiding the shadows of my mind.

Kamu adalah fajarku, Kamu adalah cahaya siang yang menyembunyikan bayang-bayang pikiranku.

🎶You are my sundown, You're giving the moonlight not even stars can shine so bright.

Kamu adalah senjaku, Kamu memberi cahaya bulan bahkan bintang-bintangpun tak bisa bersinar lebih terang.

🎶So why does it rain? It feels just the same as if i'd be on my own without you

Jadi mengapa turun hujan? Rasanya sama saja seolah aku akan sendirian tanpa dirimu

🎶So i'm thinkin' about the memories through this song it helps me forget bout everything that went wrong

Jadi aku memikirkan kenangan melalui lagu ini, Ini membuatku melupakan segala sesuatu yang salah.

🎶Although I kwon that we're not through for sure deep down in my heart the pain I cant ignore......Ooh and so I sing my song.

Meski tau bahwa kita pasti tidak akan melaluinya jauh dilubuk hatiku, Rasa sakit tidak dapat ku abaikan jadi ku nyanyikan laguku.

Luna sangat menikmati lagu yang El nyanyikan, Luna mengakui kehebatan El dalam bernyanyi dan memainkan gitarnya. Hape Luna juga terus merekam El saat ini.

"Woah, Harusnya minta izin dulu dong kalo mau ngerekam." Kata El menghentikan Lagunya.

"Ih kok udahan? Belum selesai juga." Protes Luna namun El tetap tidak ingin melanjutkan nyanyian nya. El malah ingin merebut hape Luna dari tangannya agar Luna berhenti merekamnya.

Seperti dua orang anak tang sedang memperebutkan permen, Luna menyembunyikan hapenya dan El berusaha mengambilnya dari tangan Luna. Hingga El mengurung Luna dalam pelukannya.

Dan terjadi lagi suasana yang sangat dihindari El, Mata mereka saling menatap satu sama lain. Hidung mancung mereka bedua nyaris bersentuhan, El menelan ludahnya berat begitu juga dengan Luna yang seolah terkunci didalam sana.

"No El don't touch it!" Teriak hati El memperingatkan, Namun seolah Luna juga sedang menunggu El ia hanya diam didalam pelukan El. El mulai mendekati bibir Luna makin dekat dan sangat dekat dan hanya sedikit lagi bibir mereka bertemu.

"Ke.....Kenapa aku gak bisa gerak? Luna sadar dong, Kamu kenapa sih? Jantungku, Jantungku rasanya mau lepas saat ini juga." Ucap Luna dalam hati, Antara ingin segera bebas dari kuncian El dan ingin tetap bertahan disana.

Entah apa yang sedang Luna pikirkan saat ini, Ia memejamkan mata pasrah dengan yang akan dilakukan oleh El.

Dan akhirnya bibir itu saling bertemu, Menyentuh satu sama lain. El sempat ragu untuk melakukan ini tapi saat melihat Luna yang malah menutup mata membuat El yakin dan berani untuk melanjutkannya. El menikmati ciuman pertamanya dengan Luna begitu juga dengan Luna yang makin terbawa oleh suasana. Keduanya seakan hanyut dalam mesra, Hingga lupa dengan kesepakatan yang mereka buat.

El ingin membawa Luna dalam pelukannya lebih dalam dan mencumbuinya namun semua terhenti saat hape El berbunyi.

Luna langsung membuka matanya begitu juga dengan El, Seolah sadar dari hipnotis mereka berdua langsung melepaskan diri dan berjauhan. El langsung kalang kabut menerima panggilan telepon tersebut dan Luna langsung pergi dari kamar El.

"Apa? Serius? Ya udah tunggu bentar." Kata El ditelepon, Entah siapa orang yang menelepon El hingga ia langsung buru-buru pergi. Dengan cepat El mengendarai mobilnya menuju suatu tempat. Luna yang melihat El pergi juga heran andai ciuman tadi tidak terjadi mungkin Luna sudah berlari mengejar El dan bertanya ada apa sampai-sampai El pergi dengan tergesa-gesa dan lupa berpamitan pada dirinya.

"Gak biasanya bang El pergi gak ngomong dulu sama aku." Gumam Luna yang melihat El dari balkon kamarnya.

***

"El......" Teriak seorang gadis sambil berlari kearah El. El yang baru turun dari mobilnya langsung menghampiri gadis itu.

"Kamu kok bisa ada disini?" Tanya El sambil meraih koper besar milik gadis tadi dan membuka kan pintu mobil untuknya.

"Iya, Tadi aku naik taxi. Eh taxi nya mogok terus aku diturunin ditengah jalan dan taxinya digerek kebengkel." Jelas gadis itu, Mereka kini sedang menuju kerumah El. Luna yang penasaran menunggu El diruang tamu, Ia duduk sambil menggigiti jari menunggu suaminya pulang.

Tidak lama terdengar suara mobil El, Luna langsung berlari membuka kan pintu untuk El. Sebenarnya ia malu jika harus bertemu lagi dengan El mengingat semua kejadian yang baru saja ia alami dengan El. Tapi rasa penasaran tidak bisa ia sembunyikan dan abaikan, Luna memasang muka tebal demi menghadapi El.

Luna berdiri di teras menunggu El keluar dari mobil.Sesuai harapan El turun dari mobil saat Luna ingin bertanya seorang perempuan cantik bertubuh tinggi juga keluar dari mobil El. Luna melihat heran kearah wanita yang terlihat dewasa dan seumur dengan El.

"Ah lamanya gak kesini. Tempat ini gak berubah tetap sama kek dulu." Kata wanita itu sambil menghirup nafas dalam. El menghampiri Luna yang masih penuh tanda tanya melihat kearah wanita itu.

"Luna, Kenalin dia Clara. Dan Clara kenalin dia Luna." El memperkenalkan kedua wanita yang ada didepannya ini. Mereka berdua pun saling menjabat tangan satu sama lain.

"Hai Luna....." Ucap Clara ramah tersenyum pada Luna dan Luna juga melakukan hal yang sama.

"Dia siapa El?" Tanya Clara pada El, Baru El ingin menjawab bahwa Luna adalah orang yang sangat berarti untuknya tapi Luna lebih dulu menyambar.

"Aku ade sepupunya bang El." Katanya membuat wajah El sedikit kecewa, Karena merasa sudah dekat El pikir Luna akan bisa menerima hubungan mereka tetapi Luna tetap menganggapnya sebagai seorang kakak.

Saat mengatakan seorang kakak hati Luna seolah memberontak tidak terima dengan yang diucapkan mulutnya. "Kakak? Bahkan kamu baru saja berciuman dengannya lalu kenapa hanya seorang kakak?" Tegur hatinya namun tidak berlama-lama semua keributan dihatinya langsung ia tepis jauh-jauh saat itu juga.

"Oh, Aku baru tau kamu punya ade. Dia tinggal disini?" El mengangguk menjawab pertanyaan Clara. Mereka bertiga pun masuk kedalam rumah, El juga langsung mengantar Clara kekamarnya.

"Sebenernya dia siapa sih? Kok deket banget sama bang El?" Celetuk Luna yang melihat kedekatan El dan Clara saat ini. Luna segera masuk kekamarnya meninggalkan El dan Clara diruang tamu yang sedang asik mengobrol.

Saat dikamar Luna kembali memutar hasil rekamannya, Tidak sadar ia tersenyum sambil terus menonton video El yang sedang bermain gitar dan menyanyikan lagu untuk Luna.

30 menit berlalu mata Luna tidak juga bisa tidur, Ia gelisah tapi tidak tau apa yang sedang ia pikirkan. Luna turun dari ranjangnya dan perlahan membuka pintu dilihatnya El masih asik mengobrol dengan Clara sesekali mereka tertawa lepas. Luna kembali masuk kekamarnya dengan wajah datar dan kecewa. Ia membuka buku-buku kesayangannya berharap dengan membaca matanya akan lelah dan ngantuk lalu ia bisa tidur tapi jangankan untuk membaca membuka lembaran buku tersebut pun Luna tidak semangat dan malas.

Berbagai macam kesibukan telah ia lakukan agar matanya bisa tidur lebih cepat tapi pikirannya terus berputar memikirkan El dan Clara.

Dilihatnya jam kecil yang ada didekat tempat tidur. Ini sudah jam 11 malam tapi El belum terdengar membuka pintu kamarnya. Karena rasa penasaran yang amat besar saat ini, Luna kembali melihat kearah ruang tamu. El dan Clara masih saja asik mengobrol malah saat ini mereka sambil minum wine. Karena tidak tahan lagi, Luna masuk kekamarnya meraih kotak obat lalu tyrun menyusul El dan Clara.

"Loh, Kamu belum tidur? Abang kira kamu udah tidur dari tadi." Tegur El pada Luna yang memasang wajah datar.

"Sini aku obatin luka abang." Kata Luna duduk disebelah El dan meraih tangan El.

"El kamu kenapa? Kamu luka?" Tanya Clara yang juga langsung menghampiri El.

"Gak-gak......Udah gak apa-apa kok." Sahut El menarik tangannya dari Luna. Dengan cepat Clara mengeluarkan obat dari dalam kotak obat yang dibawa Luna tadi ia duduk berjongkok didepan El dan langsung meraih tangan El tanpa permisi Clara mengangkat lengan baju El hingga bahu El yang terluka langsung terlihat. Luna yang melihat langsung membuka lebar matanya membuat El merasa risih. El kembali menarik tangannya tapi ditahan oleh Clara, Dengan pelan dan hati-hati Clara mengobati luka El membuat Luna merasa kesal saat melihatnya.

"Syukur deh udah diobatin, Jadi aku bisa tidur nyenyak sekarang." Kata Luna tanpa ekspresi diwajahnya.

"Luna, Kenapa gak ikut kita minum?" Tanya Clara menghentikan langkah lnya.

"Mi......Minum. Ta.....Tapi Luna gak biasa minum wine." Jawab El ragu melirik kearah Luna yang berdiri didepannya.

"Oh, Sorry aku pikir dia bisa minum wine ini. Ya udah kalo gitu selamat malam moga mimpi indah." Ucap Clara melambaikan tangan pada Luna yang memiliki tatapan tajam kearah El dan Clara.

Tanpa pikir panjang Luna kembali duduk disamping El menuang red wine itu kedalam gelas El hingga penuh.

"Lu.....Luna ka....." Belum sempat El melanjutkan ucapannya wine itu langsung diminum Luna sampai mengosongkan gelas milik El.

"Woah......Ade kamu hebat ternyata. Pasti kamu yang ngajarin dia kan?" Puji Clara yang melihat Luna minum wine dalam sekali teguk. El yang melihat Luna bertingkah seperti saat ini membuatnya bingung.

"Ta....Tapi Luna kamu." Ucap El bingung harus mengatakan apa. Luna hanya tersenyum sinis kearah Clara.

"Siapa yang bilang aku gak bisa minum ini?" Tanya Luna pada El sambil menatap kearah El dengan tatapan yang sulit untuk diartikan oleh El.

"Kamu hebat kek abang kamu, Diantara aku, El dan Daniel cuma dia yang paling kuat minum. Oh iya El kamu inget gak terakhir kali kita minum dan kamu mabuk kamu sampai salah masuk kamar kan. Waktu itu kamar kita sebelahan, Dan kamu masuk kekamar aku waktu aku mandi. Selesai mandi bener-bener kaget ngeliat kamu udah tidur di tempat tidurku." Tambah Clara menceritakan masa lalunya bersama El dan Daniel.

Mendengar semua cerita Clara makin membuat Luna merasa kesal. Ia terus menuang wine kedalam gelas milik El dan meminumnya lagi dan lagi.

El yang melihat Luna langsung bertindak, Ia mencoba menghentikan Luna namun tidak ada hasil. Luna terus minum hingga wajahnya merah dan mabuk berat saat ini.

"Ra, Aku anter Luna kekamarnya bentar ya." Kata El sambil menahan tubuh Luna yang sudah sempoyongan.

"Abang.......Aku mau itu lagi......" Teriak Luna mulai tidak sadar dibawah pengaruh alkohol.

" Udah, Kamu dah mabuk berat." langsung menggendong tubuh Luna membawanya ke kamar. Disepanjang dalam gendongan El Luna terus merancau terkadang ia bernyanyi, Berteriak bahkan menangis.

El juga kadang tertawa mendengar rancauan istrinya itu.

"Abang, Aku cantik gak?" Tanya Luna dalam gendongan El.

"Iya, Kamu cantik." Sahut El dengan sabar menaiki satu persatu anak tangga sambil menggendong Luna dipunggungnya.

"Cantik mana sama temen abang? Siapa tuh yang sok deket banget sama abang? Yang kalo ketawa pamer pipinya yang bolong." El berhenti sejenak memerengkan kepalanya bingung dengan ucapan Luna.

"Abang........" Rengek Luna lagi membuat El merasa geli mendengar rengekan manjaanya....... Karena El tidak menghiraukannya Luna menggigit telinga El kuat.

"Aaaaauuuuuuuu!" Teriak El lalu menurunkan Luna dari gendongannya.

"Abang sengaja ya nyuekin aku? Jangan coba-coba nyuekin aku! Kalo gak aku gigit lagi telinga abang sampai putus." El langsung membuka matanya lebar sambil memegangi telinganya yang memerah karena ulah Luna.

"Kamu seberingas ini kalo mabuk? Ini terakhir kalinya kamu minum." Ucap El memperingati Luna yang bahkan tidak mendengarkannya dan terus menariki baju El seperti seorang anak yang sedang lagi bermanja. El membukakan pintu kamar Luna lalu membawa Luna masuk kekamarnya dan mendudukan nya di atas ranjang.

"Sekarang kamu tidur oke." Kata El sambil menunjuk hidung Luna tepat didepan wajahnya. El lalu berpaling ingin meninggalkan Luna namun Luna langsung menarik El dan memeluknya kuat. Kini El ada diatas tubuh Luna dengan bau alkohol yang cukup menyengat.

"Abang.... Aku mau ngomong dengerin ya....." Kata Luna mengalungkan tangannya di leher El membuat El kembali kacau.

"Aku.......Su...." Luna langsung menutup matanya dan kuncian nya tangan nya dileher El pun jatuh. Ia tertidur cepat dan pulas, El langsung memperbaiki posisinya dan keluar dari pelukan Luna. Ia duduk di tepi ranjang sambil memperbaiki rambut Luna yang menutupi sebagian wajah Luna.

"Kamu hari ini kenapa sih? Abang kadang gak bisa ngertiin kamu. Kadang kamu bersikap manis tapi dalam hitungan menit kamu berubah jutek. Tidur yang nyenyak ya." El lalu mengecup lembut dahi istrinya itu lalu segera keluar dari sana sebelum banyak pertanyaan yang harus ia jawab dari Clara.

***Bersambung.

Jangan lupa vote yg banyak dr pada koinnya gk kepake kan sayang 🤭

Like n komen tetap ditunggu.....

Bye 🖐️***

Terpopuler

Comments

Yenni Tantiana Ose Pehan

Yenni Tantiana Ose Pehan

mabuk de si lunanya

2021-07-13

0

Lina Sari

Lina Sari

keren

2021-03-11

0

Novera Al ayubi

Novera Al ayubi

ini part yg paling aku suka 😘

2020-11-01

0

lihat semua
Episodes
1 Wasiat
2 Teman?
3 Bisakah?
4 First Day with Mr.El
5 panggil aku.......
6 Kotak makan
7 a Beating Heart
8 Meet a trouble maker
9 Dongeng sebelum tidur
10 Diam cara terbaik
11 Kamu!
12 Tamu tidak diundang
13 Yakin!
14 Beautiful in white
15 Buku nikah
16 Lupakan semua
17 Tokoh
18 Kiriman
19 Maaf dan Terimakasih.
20 Mabuk berat
21 Pengakuan
22 Tanya jawab
23 Awal yang baru
24 Cemburu
25 Malam kedua
26 Sesedarhana itu hingga aku tidak bisa hidup tanpanya.
27 Hot daddy
28 Jika ada kesemepatan lagi
29 He is my husband
30 Terimakasih
31 Jangan pernah muncul lagi dihadapan ku!
32 Dua Garis
33 All about Dara
34 Seru-seruan
35 Jangan pergi, Aku mohon.
36 Happy Again
37 Happy Night
38 ......
39 Two days to marriage
40 The wedding day
41 Ngidam
42 Ngidam 2
43 Jelek dan Gendut!
44 Hai baby's twins......
45 Kita seperti ketidak sengajaan yang diatur baik oleh tuhan
46 Aku Elang Edgar Wirayudha
47 Hanya salah satu
48 Zea NaEl
49 El, Luna, Daniel, Dara
50 Gara-gara Ikan
51 What's wrong with Wednesday?
52 Sedikit demi sedikit mulai terlihat
53 Normal atau Caesar
54 K-POP
55 Pengmuman
56 Masih El dan Daniel
57 Hari terakhir di Korea
58 Come back to home
59 Night Romance
60 Ketempelan
61 Kenan Abner
62 Aku bisa kehilangan apapun asal jangan kamu
63 Terimakasih selalu ada walau hanya dengan cara yg sederhana
64 Visual
65 Ada hati yang sedang aku jaga
66 Karena aku seorang pria
67 .....
68 Aku menunggumu bicara
69 Flashback
70 Apa kesalahan nya?
71 Kamu adalah alasan aku bertahan dalam kehidupan
72 Hanya saling menyiksa diri sendiri
73 Tuhan hanya sedang menguji kita
74 Tolong bawa dia kembali!
75 Berikan kesempatan walau hanya sehari
76 Kamu adalah Singaku, Kamu adalah Elangku
77 7 tahun kemudian
78 Visual
79 Zea Leondra birthday
80 Selembar surat
81 Semua tidak gratis
82 Minim adab dan sopan santun
83 Next Visual
84 Pemberi peluk untuk semua mimpi buruk
85 Tambahan
86 Karena kamu wanitaku
87 Kamu milikku, Tetaplah menjadi milikku
88 Sepotong sandwich untuk Zea
89 Ide baru
90 Orang asing
91 Eriska
92 Tommy Gunawan
93 Devan dan Zea
94 Flasback (Bram & Tommy)
95 Flashback 2
96 Zea & Davin
97 Hari pertama Eriska bekerja
98 Visual Dewasa
99 Mulai sadar
100 Permainan dimulai
101 101
102 Kembali terjebak antara dua pilihan
103 Jangan menutup mata dan telingamu
104 Singa yang Marah
105 Kamu seorang singa betina
106 Akhir dari permainan
107 Menuju happy ending
108 Bangunlah, Jangan membuatku lama menunggu
109 Badai yang berlalu
110 will u marry me???
111 Pesta yg kacau
112 Aku merindukan seseorang yang sering memanggilku : Nye
113 Comeback stlh hiatus
114 Cintaku, Sampai ku menutup mata 2
115 Handsome Squad
116 Handsome squad 2
117 117
118 Mencoba
119 S2- New
120 Visual
121 My black widow
122 Pesta 1
123 Pesta 2
124 124
125 Deal or no deal?
126 lo bangke!
127 Kenan stories 1
128 Cemburu?
129 a million dreams
130 PROMO NOVEL/DIARY AUTHOR
131 Kenan Stories 2
132 Ken Stories 3
133 pengumuman
134 Kenan story's
135 Hanya sebuah puisi
136 Happy ending
137 ....
138 Devan story
139 Ratu
140 Pengganggu 1
141 Penggangu 2
142 Benar-benar seorang penggangu
143 Pengganggu yang menyesel
144 PENGUMUMAN
145 MR. RIGHT #01
146 MR.RIGHT #02
147 Mr. Right 03
148 Mr. Right #04
149 PENGUMUMAN
150 PENGUMUMAN PEMBACA MR.RIGHT
151 Eps 05
152 Eps. 06
153 eps 08
Episodes

Updated 153 Episodes

1
Wasiat
2
Teman?
3
Bisakah?
4
First Day with Mr.El
5
panggil aku.......
6
Kotak makan
7
a Beating Heart
8
Meet a trouble maker
9
Dongeng sebelum tidur
10
Diam cara terbaik
11
Kamu!
12
Tamu tidak diundang
13
Yakin!
14
Beautiful in white
15
Buku nikah
16
Lupakan semua
17
Tokoh
18
Kiriman
19
Maaf dan Terimakasih.
20
Mabuk berat
21
Pengakuan
22
Tanya jawab
23
Awal yang baru
24
Cemburu
25
Malam kedua
26
Sesedarhana itu hingga aku tidak bisa hidup tanpanya.
27
Hot daddy
28
Jika ada kesemepatan lagi
29
He is my husband
30
Terimakasih
31
Jangan pernah muncul lagi dihadapan ku!
32
Dua Garis
33
All about Dara
34
Seru-seruan
35
Jangan pergi, Aku mohon.
36
Happy Again
37
Happy Night
38
......
39
Two days to marriage
40
The wedding day
41
Ngidam
42
Ngidam 2
43
Jelek dan Gendut!
44
Hai baby's twins......
45
Kita seperti ketidak sengajaan yang diatur baik oleh tuhan
46
Aku Elang Edgar Wirayudha
47
Hanya salah satu
48
Zea NaEl
49
El, Luna, Daniel, Dara
50
Gara-gara Ikan
51
What's wrong with Wednesday?
52
Sedikit demi sedikit mulai terlihat
53
Normal atau Caesar
54
K-POP
55
Pengmuman
56
Masih El dan Daniel
57
Hari terakhir di Korea
58
Come back to home
59
Night Romance
60
Ketempelan
61
Kenan Abner
62
Aku bisa kehilangan apapun asal jangan kamu
63
Terimakasih selalu ada walau hanya dengan cara yg sederhana
64
Visual
65
Ada hati yang sedang aku jaga
66
Karena aku seorang pria
67
.....
68
Aku menunggumu bicara
69
Flashback
70
Apa kesalahan nya?
71
Kamu adalah alasan aku bertahan dalam kehidupan
72
Hanya saling menyiksa diri sendiri
73
Tuhan hanya sedang menguji kita
74
Tolong bawa dia kembali!
75
Berikan kesempatan walau hanya sehari
76
Kamu adalah Singaku, Kamu adalah Elangku
77
7 tahun kemudian
78
Visual
79
Zea Leondra birthday
80
Selembar surat
81
Semua tidak gratis
82
Minim adab dan sopan santun
83
Next Visual
84
Pemberi peluk untuk semua mimpi buruk
85
Tambahan
86
Karena kamu wanitaku
87
Kamu milikku, Tetaplah menjadi milikku
88
Sepotong sandwich untuk Zea
89
Ide baru
90
Orang asing
91
Eriska
92
Tommy Gunawan
93
Devan dan Zea
94
Flasback (Bram & Tommy)
95
Flashback 2
96
Zea & Davin
97
Hari pertama Eriska bekerja
98
Visual Dewasa
99
Mulai sadar
100
Permainan dimulai
101
101
102
Kembali terjebak antara dua pilihan
103
Jangan menutup mata dan telingamu
104
Singa yang Marah
105
Kamu seorang singa betina
106
Akhir dari permainan
107
Menuju happy ending
108
Bangunlah, Jangan membuatku lama menunggu
109
Badai yang berlalu
110
will u marry me???
111
Pesta yg kacau
112
Aku merindukan seseorang yang sering memanggilku : Nye
113
Comeback stlh hiatus
114
Cintaku, Sampai ku menutup mata 2
115
Handsome Squad
116
Handsome squad 2
117
117
118
Mencoba
119
S2- New
120
Visual
121
My black widow
122
Pesta 1
123
Pesta 2
124
124
125
Deal or no deal?
126
lo bangke!
127
Kenan stories 1
128
Cemburu?
129
a million dreams
130
PROMO NOVEL/DIARY AUTHOR
131
Kenan Stories 2
132
Ken Stories 3
133
pengumuman
134
Kenan story's
135
Hanya sebuah puisi
136
Happy ending
137
....
138
Devan story
139
Ratu
140
Pengganggu 1
141
Penggangu 2
142
Benar-benar seorang penggangu
143
Pengganggu yang menyesel
144
PENGUMUMAN
145
MR. RIGHT #01
146
MR.RIGHT #02
147
Mr. Right 03
148
Mr. Right #04
149
PENGUMUMAN
150
PENGUMUMAN PEMBACA MR.RIGHT
151
Eps 05
152
Eps. 06
153
eps 08

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!