Setelah haechan menyelesaikan panggilan alamnya ia pun mencuci tangannya dan disaat itulah haechan merasa ada pheromon seseorang yang membuat nafasnya tercekat
haechan (omega)
"Akh" ia pun terjatuh
???
"Omega!" alpha tersebut memandang haechan dengan tajam dan sedikit mengeluarkan pheromonnya agar haechan tidak bergerak
haechan (omega)
"ukh.."
???
"Akhirnya aku menemukanmu omega dan jangan harap kau bisa lari dariku"
haechan (omega)
"L-lepaskan a-aku" ucapnya dengan terbata
Orang tersebut pun mulai menggendong haechan dan membawanya pergi dari area kampus entah akan dibawa pergi kemana olehnya haechan tidak bisa berbuat apa-apa karena alpha tersebut mengeluarkan pheromonnya yang tajam membuat omega dalam dirinya diam menurut dan tak bergerak, bisa haechan simpulkan jika dia adalah matenya yang selama ini ia hindari.
Sisi lain...
jaemin (omega)
"Aish! Kenapa haechan lama sekali? Memang apa yang beruang itu lakukan dikamar mandi sih?! Aku harus menyusulnya"
Jaemin pun berdiri dari kursinya dan mulai berjalan keluar kelas, sedikit heran kenapa masih sepi kelasnya ini, padahal 30 menit lagi pembelajaran akan dimulai tapi belum ada yang datang kecuali dirinya dan haechan tadi.
Saat Jaemin akan keluar dari kelas ia merasa ada sekelebat bayangan lewat ke belakang dan sekarang ia merasa geli disekitar lehernya
jaemin (omega)
"Ah??" Pekik Jaemin saat merasa ada yang menghirup lehernya dengan sensual
jaemin (omega)
"Kau..shh...siapa kau?!" Jaemin pun membalikkan tubuhnya untuk melihat orang tersebut dan sekarang siapa yang ia lihat?
jaemin (omega)
"Jeno?!"
jeno (alpha)
"Hm? Hai sweetie..Kau mengenaliku rupanya" tersenyum miring
ya tentu saja lah bodoh, kau tau semua omega difakultas ini selalu membicarakanmu serta temanmu yang lain tetapi dirinya dan haechan tidak, karena terlalu malas mengikuti pembicaraan tersebut yang menurutnya membosankan
jaemin (omega)
"Apa maumu?!" Jaemin terkejut saat Jeno menggenggam tangannya erat
jeno (alpha)
"Mauku? Aku mau dirimu omega." berucap dengan deep voicenya
jaemin (omega)
"Tidak mau"
mendengar kata penolakan membuat jiwa alphanya marah, Jeno pun mulai menggendong Jaemin ala karung beras dan membawanya pergi dari sana
Comments