#5

(Besoknya)

'KRIIIING"Suara jam alarm milik Syifa berbunyi. Perlahan Syifa membuka mata yang dirasanya masih berat. Dia segera mematikan alarm itu lalu melihat sekilas ke arah jendela.

"Masih agak gelap, gpp kan gue tidur lagi bentar" Ucap Syifa. Dia pun kembali ke ranjangnya dan terlelap lagi.

25 menit kemudian....

"Neng, udah bangun? cepetan sarapannya udah jadi" teriak bi Inah dari luar kamar Syifa. Syifa tidak menyahut.

"Neng... " teriak bi Inah lagi.

"Iya bi... " teriak Syifa kaget.

"Cepetan turun, sarapannya udah siap"

"Iya bi, ini aku tinggal turun ko" Ucap Syifa berbohong. Syifa melihat ke arah jam dinding dilihatnya jarum pendek jam berada diantara angka 6 dan 7 sedangkan jarum panjang jam berada tepat di angka 6.Itu artinya....

"Udah jam setengah tujuh" teriak Syifa. Dia pun segera pergi ke kamar mandi, tidak lupa membawa handuknya.

15 menit kemudian...

Syifa berlari menuruni anak tangga, dengan nafas tersenggal senggal.

"Neng ko lama banget? " tanya bi Inah.

"Heem, bi mamah mana? " tanya balik Syifa.

"Gatau neng kayanya, gak pulang deh" jawab bi Inah.

"Jadi sesibuk itu, mamah sampe gak pulang" batin Syifa.

"Neng.. ko bengong cepetan nih keburu dingin" Ucap bi Inah.

"Gk usah bi, Syifa hari ini lagi males sarapan, lagian udah jam segini, Syifa takut telat" Ucap Syifa menyalami bi Inah dan langsung berlari menuju ke depan rumah.

"Aduh ko gak ada Taksi lewat sih" Ucap Syifa sambil terus memandangi jam tanganya yang terus berputar.

10 menit....

Sekarang jam sudah menunjukan pukul 7 lebih 4 menit. Tiba tiba saja lewat dihadapan nya sebuah motor ninja yang tak asing lagi baginya. Hanya beberapa meter dari tempat Syifa menunggu taksi, motor itu berhenti.

"Hei, Syifa ko belum berangkat? " tanya orang itu yang ternyata Aldi.

"Gue masih nunggu taksi" Ucap Syifa.

"Yaudah, bareng gue aja, 10 menit lagi gerbang ditutup" Ucap Aldi. "Cepetan" lanjutnya. Syifa pun mengangguk dan segera naik ke motor itu. Tak lama kemudian motor itu pun berangkat. Aldi melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, sampai sampai Syifa memegang bahu Aldi cukup kencang.

...

13 menit kemudian, mereka pun sampai di depan sekolah.

"Yah, kita telat 3 menit nih" Ucap Syifa kaget.

"Yaudahlah... ayo ikut" kata Aldi sambil menarik lengan Syifa menuju halaman belakang.

"Kita mau kemana di?" tanya Syifa penasaran.

"Udahlah, diem aja**" kata Aldi.

'Deg, deg, deg'

Baru kali ini jantung Syifa bergetar kembali.

"Apa apaan sih gue" batin Syifa sambil memukul mukul kepalanya lembut.

Merekapun tiba di di halaman samping, ada sebuah gerbang kecil yang tidak ditutup.

"Cepetan masuk, kalo lewat depan kita pasti diomelin terus di hukum deh" Ucap Aldi pada Syifa. Syifa pun segera masuk, diikuti Aldi.

Syifa berjalan santai berbeda dengan Aldi yang berlari.

"Cepetan" Ucap Aldi yang pergi mendahului Syifa.

Syifa pun segera berlari mengikuti Aldi. Saat naik tangga tiba tiba saja Syifa terpeleset, tapi untungnya ada Aldi yang siap memegang tangan Syifa.

"Hati hati" Ucap Aldi setelah membangunkan Syifa. Ucapan Aldi itu membuat pipi Syifa memerah.

Merekapun sampai di kelas.

"Kelihatanya belum ada guru" Ucap Aldi yang telah sampai duluan. Mereka berdua pun segera membuka pintu dan masuk ke kelas.

Dan benar saja belum ada guru disana.

Merekapun segera duduk di tempatnya masing masing.

"Siff ko bisa kesiangan sih? " tanya Fitri yang kursinya berada di belakang kursi Syifa dan Amara.

"Iya.. terus bisa barengan gitu sama si Aldi... " tambah Intan.

Baru saja akan menjawab pertanyaan temanya itu seseorang datang dan membuat semua diam.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***