Bab 18

Gengs aku up 3 bab, ya, Ayo gas komen lagu di bab terakhir kebongkar semuanya

Ketika melihat Gueen, Joseph dengan cepat menghampiri adiknya, dia harus berusaha untuk menahan diri agar tidak mencurigakan di depan Gueen.

“kak Joseph!" Panggil Gueen dengan suara yang pelan. Joseph tersenyum.

”Kakak kenapa ada di sini?” tanya Gueen lagi.

“Bisa Kakak bicara denganmu?” tanya Joseph. Selama sebulan ini, dia mencoba mencari tahu tentang Gueen dari mulai asal usul Gueen sampai dia menemukan fakta bahwa ternyata Davika melahirkan di rumah sakit yang sama dengan ibunya dan asumsi Joseph mengatakan bahwa Gueen dan Soraya ditukar. Tapi Josep tidak mau bertindak ke gegabah, dia datang kemari untuk diam-diam mengambil rambut Gueen untuk mengambil tes DNA.

Dia sudah meminta tolong pada Jena untuk datang, tapi sekarang Jena sedang sibuk dengan urusan kuliahnya, belum lagi Jena seperti mempunyai masalah dengan keluarga hingga Joseph tidak sampai hati untuk menyuruh adik dari sahabatnya. Jadi, Dia memutuskan untuk datang sendiri dan dia akan beralasan untuk meminjam buku Gueen yang saat itu Gueen beli, dan mengatakan bahwa buku itu sudah tidak di jual hingga dia terpaksa meminjam.

“Kak!” panggil Gueen hingga Joseph tersadar, lalu menoleh. Bukannya menjawab, Joseph malah menatap ke arah tangan Gueen yang memar. Dia juga melihat bahwa tampilan Gueen begitu acak-acakan.

"Kau dari mana, apa kau baik-baik saja?" tanya Joseph yang malah balik bertanya.

Ditanya seperti itu, mata Gueen mulai membasah teringat apa yang terjadi di apartemen tadi, hingga dia hanya bisa menunduk dan entah kenapa naluri Joseph sebagai seorang kakak muncul, hingga dia maju, kemudian dia malah memeluk Gueen padahal sebelumnya mereka hanya orang asing.

Ketika dipeluk dan merasakan elusan di punggungnya, tiba-tiba tangis Gueen meledak membuat Joseph semakin terkejut. Dia yakin ada yang terjadi dengan Gueen. Tapi, dia belum berani bertanya karena takut membuat Gueen tidak nyaman.

Beberapa saat kemudian Gueen sudah berhasil menguasai dirinya hingga dia langsung melepaskan pelukannya.

"Maaf, Kak, aku tidak bermaksud," jawab Gueen. Rasanya, begitu sesak ketika ada orang lain yang memeluknya sedangkan dia harus menerima kenyataan dari lelaki yang pernah dia panggil ayah.

"Are you okay? Apa ada yang terjadi?" tanya Joseph lagi.

Gueen dengan cepat menggeleng. Tapi, Joseph tidak percaya begitu saja hingga Joseph perlahan menarik tangan Gueen. Dan karena dia melihat Gueen meringis. Joseph menyadari bahwa ada yang salah dengan kaki Gueen, hingga dia mengajak Gueen berjalan dengan pelan ke arah mobilnya.

Sekarang, sepasang kedua kakak-adik itu sudah berada di mobil Joseph. Gueen terlalu lelah untuk bertanya kenapa Joseph membawanya ke mari..

"Gueen, apa ada yang terjadi?" tanya Joseph. Gueen memalingkan tatapannya ke arah lain. Setiap ditanya seperti itu, rasanya tangis Gueen ingin meledak.

"Kau mau ikut tinggal di apartemen Kakak? Maksudnya, Kakak masih punya satu apartemen yang kosong jika kau ingin menenangkan diri, kau bisa dia diam di sana dan .... " Joseph menghentikan ucapannya, ketika Gueen menoleh ke arahnya dan dengan cepat, Gueen mengangguk.

"Bolehkah?" tanya Gueen. Entah apa yang dipikirkan oleh Gueen hingga dia langsung menerima tawaran dari Joseph, dan itu membuat Joseph merasa bersyukur.

“Hmm, boleh.” Setelah mengatakan itu, Joseph langsung menyalakan dan menjalankan mobilnya. Tidak lupa dia menyuruh Gueen untuk memakai sabuk pengaman, dan sekarang di sinilah mereka berada, basement apartemen Joseph.

"Gueen," panggil Joseph hingga Gueen tersadar. Wanita cantik itu menoleh.

"Kak, apa tidak masalah aku ikut di apartemen Kakak?" Gueen baru tersadar kenapa dia harus ikut dengan orang asing.

"Tidak apa-apa. Kakak tahu kau sedang banyak masalah. Apa ada yang terjadi dengan tubuhmu? Kenapa kau seperti orang kesakitan?" tanya Joseph lagi yang masih penasaran.

Gueen menggigit bibirnya kemudian menggeleng. "Aku hanya jatuh," dustanya hingga Joseph mengangukan kepalanya, pertanda percaya. Tapi Joseph tahu Gueen berbohong dan pada akhirnya, Joseph turun dari mobil kemudian membantu Gueen untuk turun.

"Istirahatlah," kata Joseph ketika mereka sudah sampai di apartemen Joseph. Entah kenapa Gueen merasa aman di apartemen ini, padahal di apartemen ini tidak ada siapa pun, berbeda dengan apartemen yang selama ini dia tempati, walaupun di sana Salsa dan Nino menyiapkan dua pelayan.

"Terima kasih, Kak. Bolehkah aku di sini selama beberapa saat?" tanya Gueen, dia merasa butuh waktu untuk menenangkan dirinya hingga Joseph mengangguk.

"Sepertinya, ada sesuatu di rambutmu," jawab Joseph. Bisa kau berbalik?"

Gueen pun dengan cepat menolehkan kepalanya, dan diam-diam Joseph mengeluarkan gunting kemudian lelaki tampan itu berdeham seraya menggunting rambut Gueen, lalu setelah itu dia dengan cepat menyembunyikan gunting dan juga mengepalkan tangannya agar Gueen tidak tahu bahwa dia sedang menggenggam rambut Gueen.

"Kalau begitu, istirahatlah," kata Joseph.

"Tunggu, kenapa Kakak tadi menghampiriku? Apa ada yang dikatakan? Bukankah Kakak ingin berbicara denganku?" tanya Gueen lagi.

"Nanti saja. Oh, ya, kakak akan mengirimkan makanan kemari setiap jam makan, jadi kau tidak usah khawatir, tapi jika kau ingin memakan sesuatu, di kulkas masih penuh makanan," ucap Joseph lagi hingga Gueen mengangguk, lalu setelah itu Joseph pun langsung berbalik kemudian keluar dari apartemen.

Saat keluar dari apartemennya, Joseph menyandarkan tubuhnya ke dinding kemudian dia melihat di tangannya rambut Gueen yang berhasil dia potong.

"Thanks, God," ucap Joseph. Akhirnya, dia bisa secepatnya mengetes dan jika benar Gueen adiknya, dia benar-benar akan mendepak Soraya dan juga akan memberikan pelajaran pada orang yang telah menukar Soraya dan adiknya.

***

Joseph keluar dari mobil. Dia baru saja sampai di kediaman mewahnya dan setelah keluar dari mobil, Joseph pun langsung berjalan untuk masuk ke dalam rumah.

"Kakak." Tiba-Tiba, terdengar Soraya memanggil Joseph, dan rasanya ketika Soraya memanggilnya, Joseph merasakan rasa jengkel yang yang luar biasa. Rasa sayang Joseph benar-benar sudah terkikis untuk Soraya apalagi ketika dia tahu tentang masa lalu Gueen, dan bagaimana Gueen dibesarkan. Sedangkan Soraya hidup nyaman di keluarganya.

"Kak," panggil Soraya menyadarkan Joseph dari lamunannya.

"Kenapa?" tanya Joseph.

"Besok Kakak ada waktu? Sudah lama sekali kita tidak makan di luar," ucap Soraya. Wanita cantik itu sebenarnya takut jika Joseph mengatakan pada kedua orang tuanya tentang dia yang bukan anak kandung dari ibu dan ayahnya, dan sekarang dia berusaha untuk mengambil hati Joseph, berharap Joseph kembali menyayanginya agar Joseph tidak memberitahukan semuanya.

Sungguh, Soraya tidak mau hidup berpindah keluarga. Dia tidak sanggup jika kedua orang tuanya yang sebenarnya membawanya. Dia tidak akan sanggup kehilangan kemewahan harta dan keluarga yang hangat.

"Kakak tidak berjanji. Kakak banyak sekali pekerjaan." Setelah mengatakan itu, Joseph pun langsung berbalik kemudian meninggalkan Soraya membuat Soraya mengembuskan napas kasar.

"Tuhan, aku harap Kakak tidak menyelidiki apapun," lirih Soraya.

Terpopuler

Comments

Andri

Andri

harus nya soraya yg keluar dari keluarga itu bukan queen

2024-01-31

1

NpScr EH

NpScr EH

kay depaklah tu si soraya tapi yg menukar nya udah meninggoy bang kek manala tu🤌🏻

2024-01-31

1

𝗹'M tᴵrᴱd [ akun ke 2 ]

𝗹'M tᴵrᴱd [ akun ke 2 ]

percuma woe.. kmu minta sama Tuhan mu, Tuhan ga akan berpihak sama orang serakah kya kamu

2023-10-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!