Kejadian di kafe

Sesampainya di sebuah kafe, Dinda pun langsung memesan makanan, Kiara menolak untuk memesan makanan karna ia memang benar benar masih kenyang, jadi ia hanya memesan segelas minuman jus jeruk

"Din, kamu sering ya datang kesini ?" tanya Kiara sambil menyesap minuman yang sudah

ia pesan

"iya Ki...sebelum kamu bekerja di kantor itu, aku sering makan disini kalo aku malas makan dikantin, karna aku sering gak nyaman banyak karyawan yang suka ngegosip, untung aja sekarang kita kerjanya satu tempat, jadi aku punya teman ngobrol kalo harus makan di luar kantor" jawab Dinda sambil memakan makanan yang ada diatas meja didepannya

Kiara hanya mendengarkan penjelasan sahabatnya dan sesekali tersenyum melihat Dinda yang terus ngomong meskipun mulutnya penuh dengan makanan

"Dinda, kamu kebiasaan deh! gak sopan, kalo ngomong sambil mulut penuh makanan gitu" ucap Kiara sambil melihat kearah Dinda dengan tatapan kepolosannya

Dinda hanya menyunggingkan senyum mendengar ucapan Kiara, karna memang mulutnya sudah penuh dengan makanan

"oh ya Din....ntar gantian aku yang traktir kamu makan, kalo aku sudah gajian ya ?, ya itung itung untuk merayakan karna aku sekarang sudah mendapatkan pekerjaan yang lumayan bagus" ucap Kiara

"beneran kamu, serius??" tanya Dinda

"iya, beneran.....aku serius" jawab Kiara

"udah deh Ki.....mendingan uangnya kamu tabung aja, buat keperluan kamu sendiri, dan masa depan kamu" ucap Dinda karna ia tahu keadaan sahabatnya, harus mencukupi kehidupannya seorang diri, karna Kiara gak pernah mau merepotkan orang lain, kadang Dinda merasa sedih melihat sahabatnya yang masih begitu muda tapi ia harus menerima kenyataan pahit dan harus menanggung beban hidupnya seorang diri

Kiara hanya tersenyum mendengar ucapan sahabatnya, dan ia sudah dapat mengira kalo sahabatnya bakal menolaknya

"sekali kali gak apalah, masa kamu terus yang ngajakin aku makan, kamu jangan nolak ya...pliisss !!" ucap Kiara sambil memohon pada Dinda, karna ia merasa gak enak dengan sahabatnya yang selalu baik pada dirinya

Dinda pun tak bisa menolaknya dan ia hanya bisa menghela napas panjang "ya udah kalo gitu terserah kamu aja deh !" ucap Dinda sambil tersenyum sumringah dari bibirnya dan mereka berdua pun terus ngobrol disela sela makan siangnya dan sesekali tertawa lepas hingga tak menyadari ada seorang lelaki masuk ke kafe itu, yang sempat menjadi pusat perhatian semua pengunjung kafe tersebut, hanya Kiara dan Dinda yang tak menyadari hal itu

"Din, aku ke toilet dulu ya, sudah gak tahan nih !" ucap Dinda yang sepertinya sudah gak bisa menahan ingin buang air kecil

"iya...., apa perlu aku temani ?" tanya Dinda

"gak usah, aku bisa sendiri" ucap Kiara yang sudah buru buru berdiri karna ingin segera pergi ke toilet

tapi saat ia buru buru berdiri dari tempat duduknya, ia pun tak sengaja menabrak seorang lelaki yang barusan masuk ke dalam kafe, karna tubuh lelaki tersebut lebih besar dari dirinya akhirnya lelaki tersebut menyenggol gelas yang ada dipinggir meja Kiara, dan menjatuhkannya tapi untungnya gelas tersebut tidak sampai jatuh ke lantai hanya saja air minuman yang ada digelas itu tumpah mengenai celana lelaki tersebut

Dinda dan semua yang ada dikafe itu sempat kaget, karna mereka semua tau siapa orang yang sudah ditabrak Kiara, Kiara pun langsung mengangkat kepalanya dan membuatnya juga kaget karna ia sadar dengan lelaki yang ditabraknya kini memasang wajah begitu dingin dan marah, Kiara yang semula berniat ke toilet untuk buang air kecil, akhirnya mengurungkan niatnya dan membuat niatnya hilang berganti dengan rasa takut karna melihat wajah lelaki tersebut yang sangat marah

"apa kamu gak punya mata !!!, sehingga tubuh aku yang sebesar ini bisa kamu tabrak hah !!" bentak lelaki tersebut dengan nada yang begitu kasar

"kamu lihat sekarang !!, karna ulahmu celana aku jadi basah !!" lagi lagi lelaki itu berkata dengan nada kasar, hingga membuat Kiara semakin takut dan hanya bisa menundukkan kepalanya

Dinda hanya bisa diam melihat sahabatnya dibentak oleh lelaki itu, karna ia tau siapa lelaki itu, orang yang paling terkenal memiliki banyak perusahaan di kota tersebut sampai ke luar negri dan bisa melakukan apa saja sesuai keinginanya

siapa yang tidak kenal dengan Revan adijaya, seorang pengusaha muda dari keluarga terkaya di kota tersebut, ia merupakan anak tunggal dari pasangan suami istri Johan adijaya dan Linda adijaya, ia terkenal dengan sifatnya yang sangat dingin namun tegas dengan sifat sombongnya, namun ia terlihat begitu tampan dengan wajah sedikit oriental, hidung mancung dan kulit putih bersih sehinngga terlihat nyaris sempurna dan membuat setiap mata wanita yang mandangnya jadi terpesona dengan ketampanannya

"hai....emangya kamu gak dengar apa aku lagi bicara sama kamu ?" bentak lelaki itu yang tak lain adalah Revan adijaya, hingga membuat Kiara hanya *** jari jari tangannya penuh ketakutan

"maafkan saya pak !....eh om !!, saya keburu buru mau ke toilet, saya sudah gak tahan mau buang air kecil" ucap Kiara dengan kepolosannya

Revan masih terus menatapnya dengan pandangan tajam karna ucapan Kiara yang begitu jujurnya, dan karna ia pun dipanggil bapak atau om, meskipun usianya lebih dewasa dibandingkan Kiara, tapi kebanyakan orang mengira ia masih seperti ABG

"iya pak, sekali lagi maafkan teman saya, ia tidak sengaja" ucap Dinda yang akhirnya angkat bicara juga, karna ia sudah tidak tahan melihat sahabatnya yang begitu ketakutan, dan sekarang mulai menggenggam erat tangannya

"saya benar benar minta maaf pak, kalo bapak mau saya ganti rugi, akan saya berikan tapi semuanya tunggu kalo saya sudah gajian" ucap Kiara yang begitu jujurnya, dan ia pun memberanikan diri mengangkat wajahnya dan membuat wajah Revan dan Kiara saling betemu pandang tapi Kiara buru buru mengalihkan pandangannya ke arah sahabatnya

dalam hati Revan mengatakan "betapa polosnya dan penuh kedamaian pandangan gadis itu" sehingga membuatnya tak tega untuk memarahinya lagi

setelah cukup lama Revan memandang ke arah gadis itu, tiba tiba lamunannya buyar karna kedatangan sopir pribadinya "tuan muda tidak apa apa ?"

"iya saya tidak apa apa" ucap Revan sambil terus menatap kearah dua gadia yang ada didepannya

"maaf pak !, ini KTP saya, kalo bapak takut saya pergi dan tidak bertanggung jawab, bapak bisa mencari saya di alamat yang ada di situ" ucap Kiara sambil menyodorkan KTP ke arah lelaki itu

"gak perlu, saya gak perlu uang mu !!" ucap Revan dengan nada kasar dan sombongnya yang akhirnya pergi begitu saja meninggalkan tempat itu, seperti tidak pernah terjadi masalah apa apa, setelah kepergian Revan suasana kafe tersebut menjadi tenang kembali

Terpopuler

Comments

Sofhia Aina

Sofhia Aina

Hahaha.....uda dingi eh sombong lagi 😀😀😀😀

2020-08-28

1

Beci Luna

Beci Luna

awal dari cinta ya....

2020-08-03

1

Sept September

Sept September

jempol

2020-07-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!