'Harus profesional, jangan teralihkan karena Ray itu bukan dia.' Batin Shera menguatkan diri sendiri sembari menjelaskan keuntungan jika memberi investasi di perusahaannya.
Setelah dua jam membahas keseluruhan dan setelah melihat Ray tertarik pada perusahaan,Sherapun mengakhiri semua penjelasannya dan duduk didekat Ray.
"Jadi bagaimana pak Ray?" Tanya Shera sembari membalik halaman proposal yang berada di hadapannya.
"Wajah anda terluka?" Tanya Ray memperhatikan wajah Shera.
"Seperti yang anda lihat! Beberapa bulan lalu saya mengalami kecelakaan kecil." Ucap Shera sembari mengusap wajahnya.
"Anda tetap percaya diri meski memiliki kekurangan,itu adalah hal yang sangat bagus." Ucap Ray sembari menunjukkan ibu jari pada Shera.
"Terimakasih!" Ucap Shera sembari tersenyum profesional.
'Maksud loe,gue itu gak tau malu apa?' Batin Shera merutuki ucapan Ray.
"Jadi bagaimana pak? apa anda berminta untuk investasi di perusahaan kami?" Lanjut Shera kembali ke topik awal pembicaraan mereka.
"Saya akan segera menghubungi anda kembali, saya perlu membaca kembali proposal perusahaan anda." Ucap Ray sembari menutup proposal tersebut.
"Baik pak,terimakasih atas waktunya! Saya harap bapak mempertimbangkannya dengan baik agar kita bisa bekerja sama." Ucap Shera sembari menyalami telapak tangan Ray.
"Baiklah!" Ucap Ray singkat padat jelas.
Brakkk
Masuklah seorang wanita paruh baya sembari menggendong bayi kecil dan dengan wajah ketakutan serta tergesa gesa.
"Maaf tuan! Nona Aurel terus menangis saya bingung." Ucap wanita itu dengan wajah ketakutan serta tubuh bergetar hebat.
"Kamu ini bagaimana? apa gunanya saya menggaji kamu jika kamu tidak bisa menjaga putri saya." T teriak Ray kepada pengasuh tersebut.
'Emang perlu ya teriak begitu? Beruntung ruang meeting kedap suara.' Batin Shera sembari menyaksikan drama keluarga di hadapannya.
"Anu tuan, sebelumnya kami bertemu nyonya Gea di lobby." Ucap wanita tersebut dengan raut wajah yang benar benar ketakutan.
"Kenapa dia bisa tahu jika saya ada disini?" Tanya Ray mengintimidasi babysitternya.
"Mulai saat ini kamu saya pecat!" Ucap Ray sembari mengambil bayi mungil dari tangan wanita itu. Sementara tubuh wanita itu merosot terduduk di lantai.
Tak lama kemudian datang seorang wanita muda dengan dandanan glamour. Sejujurnya Shera mengenali wanita itu karena dulu bos nya menjadikan wanita itu sebagai simpanan namun sepertinya wanita itu sudah tidak mengenal Shera lagi karena wajah Shera yang terluka.
"Sial! Kalian pikir perusahaan ini punya nenek moyang kalian? Enak banget kalian keluar masuk tadi babunya sekarang majikannya. Maaf ini perusahaan batu bara bukan perusahaan entertain. Kalian bisa menyelesaikan masalah kalian saat di rumah nanti. sekarang pergi dari sini! Ucap Shera kesal.
"Ray,kembalikan Aurel bagaimanapun dia anakku." Rengek wanita itu sembari sesekali melirik Shera.
"Apa kamu belum puas dengan semua harta yang aku beri setelah kita bercerai? Aku tidak akan mengembalikan Aurel kepada kamu karena kamu masih terus menjual tubuh kamu untuk menghidupinya." Ucap Ray sembari menunjuk wajah Gea yang make up nya sudah abstrak karena air mata.
"KALIAN ITU PUNYA TELINGA ATAU TIDAK? SAYA BILANG KELUAR KALIAN SEMUA! KAMI TIDAK MEMBUKA CASTING UNTUK DRAMA KELUARGA." Teriak Shera membuat semua orang terkesima termasuk Chacha yang berdiri di sisi Shera.
'gila,Bu Fanya ini bener bener ganas. pantas pak Vincent saja takut sama dia.' Batin Chacha meringis.
"maaf Bu Fanya, saya membawa urusan keluarga ke tempat ini. Saya permisi dan saya akan menghubungi anda kembali prihal kerjasama." Ucap Ray sopan.
Setelah itu Ray mengajak Gea keluar dari ruang meeting dengan suara tangis Gea yang masih terisak isak.
"Huft,,huft sabar sabar jangan emosi!" Ucap Shera sembari mengusap dadanya.
"Minum dulu Bu!" Ucap Chacha menyuguhkan air mineral kepada Shera.
"Lain kali cari investor yang benar! Jangan yang banyak drama seperti ini." Ucap Shera sewot.
"Saya mana tahu Bu, saya cuma dapat tugas buat membujuk ibu bertemu investor. Soal siapa investornya itu kan tugas pak Vincent." Ucap Chacha sembari menunduk.
"Tapi Bu,pak Ray itu ganteng banget ya? Cuma sayang saja duda." Ucap Chacha dengan wajah memuja.
"Berhenti bicara hal gak penting Cha,sekarang kembali ke ruangan kamu!" Ucap Shera membuat Chacha terkejut dan langsung mematuhi perintah.
"Kenzo,mama capek sayang. andai papa masih ada rasanya mama pengen nangis dan ngeluh cape sama papa." Ucap Shera sembari menutupi wajahnya sehingga Shera tidak sadar jika ada orang lain memasuki ruangan itu.
"Bu Fanya, are you oke?" Tanya Ray yang kembali ke ruang meeting karena berkasnya tertinggal.
"Ahh,,sayang aku capek banget!" Keluh Shera saat melihat wajah Ray.
"Maksud Bu Fanya apa ya?" Ucap Ray seketika membuat Shera tersentak sadar.
"Ahh maaf pak Ray saya terbawa emosi." Ucap Shera gugup.
"iya tidak apa apa,saya paham menjadi seorang single parents adalah hal yang berat dan sulit karena saya pun menjalaninya." Ucap Ray langsung mengambil berkasnya,tetapi bukannya pergi keluar Ray malah duduk mendekati Shera.
"Berkas pak Ray tertinggal?" Tanya Shera mencoba bersikap normal.
"Tadi saya terlalu terbawa emosi,sampai melupakan semuanya." Ucap Ray sembari menyandarkan tubuhnya di kursi dan menutup matanya.
"Anda tidak kembali pak Ray? mungkin istri anda menunggu anda." Ucap Shera mengusir Ray dengan cara halus.
"Mantan istri, Bu Fanya. Dia itu mantan istri saya." Ucap Ray tanpa membuka matanya.
"Ahh,maafkan saya pak Ray seharusnya saya tidak ikut campur." Ucap Shera kesal karena Ray tidak pergi juga.
"Tidak apa Bu Fanya! Bu Fanya hebat ya bisa bekerja sembari mengurus anak." Celetuk Ray membuat Shera bingung.
"Maksud pak Ray bagaimana?" Tanya Shera bingung.
"Vincent pasti tidak memberi tahu ini kepada anda." Ucap Ray sembari merapikan posisi duduknya.
"Maksudnya?" Shera semakin bingung.
"Beberapa bulan lalu saya bertemu Vincent di salah satu rumah sakit di Korea. Dia cerita jika dia dan istrinya pergi ke Korea untuk mencari tahu biaya operasi plastik untuk sahabatnya dan setelah bertemu Bu Fanya, saya yakin pak Vincent melakukan itu untuk Bu Fanya." Ucap Ray sembari tersenyum menatap Shera.
"Anak sial! Pantas saja mereka menghilang selama seminggu ternyata pergi ke Korea." Runtuk Shera kesal tetapi disisi lain Shera sangat berterima kasih karena Vincent dan Kiki memikirkan tentang dirinya.
"Bu Fanya mau operasi plastik?" Tanya Ray.
"Tidak,saya cukup seperti ini saya bisa bekerja memenuhi kebutuhan saya dan anak saya. operasi plastik itu tidak terlalu urgent." Ucap Shera sembari mengusap wajahnya.
"Suami Bu Fanya dimana?" Tanya Ray penasaran.
"Suami ya?? emm entahlah di bilang meninggal tapi masih hidup,di bilang hidup juga tidak terlihat wujudnya." Ucap Shera mengeluh.
"Maaf Bu Fanya,saya membuat Bu Fanya menjadi sedih." Ucap Ray sembari mengusap pucuk kepala Shera.
'Sial! kenapa gak pergi pergi sih?' Batin Shera kesal dengan perilaku Ray yang sok akrab dengannya.
drrtrt,,drrrttr (ponsel Shera bergetar)
"Maaf ya pak Ray saya harus menjawab video call dari anak saya dulu!" Ucap Shera setelah melihat jika yang menelponnya adalah babysitter di rumah.
"Silakan! Anggap saja saya tidak ada." Ucap Ray tersenyum.
Sherapun menjawab panggilan tersebut dan seketika nampak lah wajah tampan Kenzo bersama molly babysitter baru Kenzo.
"Zozo sayang lagi apa?" Ucap Shera lembut sembari tersenyum.
"mam,,,,mama." Ucap Kenzo berceloteh.
"Iya sayang ini mama,mama lagi kerja. Sebentar lagi mama pulang ya nanti kita main." Ucap Shera dengan wajah gemas menatap Kenzo.
"pap,,,papa." Ucap Kenzo senang saat melihat wajah Ray di ponsel.
'Kenapa anak ini mirip sekali dengan aku?' Batin Ray saat mengintip video call Shera.
"Bukan sayang itu bukan pap,,,"Ucap Shera terpotong saat Ray mengambil ponselnya.
"Hai Zozo!" Ucap Ray sembari tersenyum melihat pipi tembam Kenzo.
"Papa!" Ucap Kenzo jelas sembari tersenyum melihat Ray sementara molly menatap Ray dengan tatapan membunuh.
"Iya sayang ini papa." Ucap Ray seketika itu membuat Shera membungkam mulutnya dan menahan agar air mata tidak jatuh.
Setelah itu Ray mengembalikan ponselnya kepada Shera karena ia merasa menjadi seperti orang lain saat melihat wajah Kenzo.
"Sudah dulu ya Zo,,Zozo yang nurut sama Tante molly ya!" Ucap Shera dan langsung mematikan sambungan video tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Widi Dikin
kok mbulet yaaa 🤔🤔
2021-03-17
0
Yani mulyani
molly jd babysiter BKN adinkya Leon...ini cerita nya gmn yaa.. berantakan bngt ...
2021-01-08
0
Fanny Arfani
perasaan ceritanya ndak nyambung tapi aku tetep baca 🤣🤣
2020-09-10
2