Hari Shera melahirkan Kenzo,Leon mendapat sebuah panggilan telepon dari anak buahnya.
"Ada apa?" Tanya Leon dengan ekspresi datar walau sebenarnya dia sangat khawatir akan kondisi Shera yang berada di ruang operasi.
"kami menemukan keberadaan Gea pak! dia berada di Malaysia selama beberapa tahun ini." Ucap lelaki di ujung telepon
"Baiklah,saya akan segera kesana." Ucap Leon sembari memutuskan sambungan telepon.
Setelah berpamitan kepada mertuanya dan keluarganya,Leon bergegas meninggalkan Indonesia menuju Malaysia.
Pesawat yang di tumpangi Leon mendarat di Malaysia,segera Leon bertemu dengan anak buahnya dan merencanakan melakukan penangkapan di rumah Gea. Namun,keberadaan Leon di ketahui oleh Gea sebelum Leon bergerak menangkap Gea,Gea sudah meledakkan markas rahasia Leon.
.
.
.
Beberapa hari kemudian seorang lelaki dengan wajah yang sangat mirip dengan Leon siuman dan melihat Gea yang tersenyum di sisi ranjang pasien bertuliskan nama Leon.
"Sayang, akhirnya kamu sadar juga!" Ucap Gea senang menatap wajah kosong Leon.
"Siapa kamu?" Ucap lelaki itu dengan wajah penuh curiga kepada Gea.
"Aku ini istri kamu." Ucap Gea dengan wajah sedih.
"Istri?" Gumam Lelaki tersebut mencoba mencari cari informasi tentang wanita yang berada di hadapannya.
"kamu gak percaya? lihat saja,aku punya buktinya." Ucap Gea sembari memberikan buku nikah kepada Leon.
"Nama ku Ray?" Tanya Leon ragu.
"Bukan,nama asli kamu adalah Leon. Saat ini kita sedang bersembunyi dari mantan kekasih kamu yang gila dan berniat mencelakai kita." Ucap Gea dengan wajah serius.
"Jadi ini adalah identitas palsu?" Ucap lelaki itu mulai mempercayai ucapan Gea sembari mengangkat buku nikah.
"Ya bisa di sebut seperti itu." Ucap Gea sembari tersenyum.
Setelah itu Gea membawa Leon pulang ke rumahnya dan sejak saat itu Gea selalu mengirim foto foto syur antara dia dan Leon kepada Shera. Namun,suatu ketika nomor Shera tidak aktif dan semua tentang Shera di tutup dari internet itu membuat Gea kesal setengah mati di tambah ia tidak bisa melacak keberadaan Shera itu berarti ada seseorang yang menutupi keberadaan Shera.
Kembali ke saat ini,Shera sedang fokus menghadap komputer sembari memeriksa beberapa lembar kertas di atas meja kerjanya. Shera memiliki ruang kerja sendiri karena Kiki meminta kepada suaminya agar Shera di berikan tempat sendiri setelah kecelakaan karena Shera menjadi tidak percaya diri berkumpul dengan teman kerjanya.
Tok,,tok,
"Masuk!" Jawab Shera dari dalam ruangan. seorang wanita bertubuh mungil muncul dari balik pintu.
"Bu Fanya, saya mendapat pesan dari pak Vincent agar ibu mewakilinya menemui investor." Ucap gadis yang akrab di sapa Chacha itu.
"Tapi Cha saya tidak bisa. memang Bu Kiki tidak ada?" Tanya Shera.
"Bu Kiki sedang pergi bersama pak Vincent setelah mendapat kabar soal beberapa pekerja yang berdemo di lokasi pertambangan." Ucap Chacha.
"Kamu atau yang lain saja Cha yang mewakili saya tidak bisa." Ucap Shera lalu kembali fokus pada berkas berkas yang berada di hadapannya.
"Tapi Bu,cuma ibu saja yang bisa mewakili pak Vincent." Ucap Chacha dengan wajah memohon.
"Baik baik,nanti saya akan menemui investor itu kamu harus menemani saya." Ucap Shera menyerah karena wajah Chacha terlalu imut untuk di tolak.
"Baik Bu! Kita akan meeting jam 13:00 siang nanti Bu." Ucap Chacha senang karena bebannya sudah terangkat.
"Sekarang kamu kembali ke ruangan kamu!" Ucap Shera lalu kembali menandatangani beberapa berkas yang Vincent tinggalkan.
"Baik Bu,saya permisi." Ucap Chacha sopan dan melangkah menuju pintu.
"Cha,jangan lupa kirim email data investor!" Lanjut Shera
"Baik Bu!" Jawab Chacha lalu melangkah keluar dari ruang kerja Shera.
Bagi Chacha ini merupakan tugas yang berat. sebagai sekretaris dari Vincent ia merasa lebih mudah membujuk Vincent menemui client daripada membujuk Fanya hanya untuk sekedar keluar dari ruang kerjanya. Menurut beberapa karyawan,Fanya itu direktur tersembunyi di perusahaan ini di tambah sikap cuek dan dingin Fanya membuat para karyawan segan.
"Memang sial berteman dengan Vincent dan Kiki itu,karyawan demo? di kira aku ini bodoh mana mungkin karyawan demo saat gaji mereka sudah cukup dan fasilitas memadai. Mereka ini senangnya pacaran dan urusan kantor di hibahkan kepadaku semua." Runtuk Shera sembari mencoret coret laporan keuangan yang pagi tadi baru saja pagi tadi di antar oleh bagian keuangan.
'Kalo di pikirkan ternyata sudah lama juga aku gak ketemu client dan gak pernah ngurus perusahaan soal investor dan segalanya karena sejak kecelakaan aku di pindah tugaskan menjadi accounting.' Batin Shera sembari mengusap lembut wajahnya yang di tutupi luka.
Tak lama kemudian Shera mendapat email dari Chacha.
"Emm, Ray Abraham pengusaha sukses yang terkenal di Malaysia beberapa waktu lalu. seorang single parents. cih memang saya peduli status dia yang saya pedulikan itu jumlah inves,,,,,"
Brakkk.
"Fanya i'm coming!" Teriak Kiki sembari menghambur memeluk Shera.
"Dimana suamimu?" Tanya Shera dengan tatapan tajam.
"ahh, itu anu emm,Vincent ada urusan sama pak Rt." Ucap Kiki gugup.
"Baiklah,berhubung ibu direktur sudah ada disini jadi saya mengembalikan tugas ini kepada ibu direktur." Ucap Shera lembut namun dengan tatapan tajam sembari menyerahkan berkas yang tadi di berikan Chacha.
"ayolah Fan,bantu aku. masalahnya investor ini jutek banget dah mending ketemu pak Bagas daripada orang ini." Ucap Kiki bergidik ngeri.
"Ikh pak Bagas si brondong mesum itu, ya tuhan, otak kamu masih waras Ki?"Tanya Shera dengan ekspresi mengejek.
"Tapi aku malu ki" Ucap Shera sembari mengusap lukanya.
"begini aja gimana kamu ketemu investor aku bakal ajak Kenzo jalan jalan." Ucap Kiki senang.
"itu sih mau kamu main sama Kenzo." Ucap Shera sinis.
"Bantu aku ya, aku beneran gak paham apa maunya nih investor. beberapa hari lalu aku dan Vincent sudah bertemu dia. tapi dia mengacuhkan proposal kami." Ucap Kiki dengan wajah sedih.
"Bonus buat aku berapa kalo proyek ini berhasil?" Tanya Shera to the point.
"Bonus ya?? aduh gimana ya? emm bingung akh,itukan urusannya sama Vincent." Ucap Kiki bingung.
"Dasar nci nci pelit!" Ledek Shera dan di balas tawa kecil Kiki.
"masalah bonus mending ngobrol sama Vincent aja aku bakal suruh dia kasih kamu bonus terbaik." Ucap Kiki sembari menggenggam telapak tangan Shera.
"Nah gitu dong ci,kan jadi enak saya bekerjanya jadi ikhlas." Ucap Shera dengan wajah licik.
"Yang penting kamu harus bisa narik investor ini!" Perintah Kiki dengan wajah serius.
"Siap Bu bos!" Ucap Shera dengan wajah penuh tekad.
"Ini yang aku suka dari kamu Fanya, kamu itu punya banyak stock semangat yang penting bisa dapat duit." Ucap Kiki terdengar memuji namun bagi Shera itu adalah ejekan.
"Maksud anda? Saya mata duitan!" Ucap Shera kesal.
"Bercanda Fanya, udah dulu ya, urus semuanya baik baik. aku pergi dulu!" Ucap Kiki sembari pergi meninggalkan ruangan Shera.
Tak lama setelah Kiki pergi,Chacha masuk ke dalam ruangan Shera.
"Bu Fanya ,pak Ray sudah tiba di depan kantor." Ucap Chacha.
"Baik,saya akan menunggu di ruang meeting." Ucap Shera.
"Baik Bu! saya akan mengantar pak Ray menuju ruang meeting." Ucap Chacha sopan.
Shera pun berjalan menuju ruang meeting dan menunggu investor tersebut masuk kedalam ruang meeting. Tak lama kemudian Chacha datang bersama seorang pria bertubuh tinggi dan wajah tampan,wajah yang selalu shera rindukan seketika Shera tidak mengendalikan dirinya dan air mata perlahan turun.
"Bu,pak Ray menunggu ibu membalas jabat tangan." Bisik Chacha sembari menyenggol lengan Shera membuat Shera terkejut.
"Apa sih?" Tanya Shera kaget sementara Chacha memasang kode kepada Shera untuk berjabat tanya dengan Ray.
"Ahh,maaf pak Ray, saya Fanya manager pemasaran pertambangan batu bara ini." Ucap Shera sembari menjabat lengan Ray.
'Bukan kamu ya?' Pikir Shera saat melihat wajah Ray dari dekat.
"Iya,salam kenal Bu Fanya,saya Ray." Ucap Ray singkat.
"Baik,mari kita mulai pembahasan hari ini. disini saya mewakili direktur perusahaan,,,," Shera terus menjelaskan beberapa aspek penting dari perusahaan tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
🐈 petit chat 🐈
hm... ada timeline cerita yg hilang.. pegimana ceritanya ini, thor? eta terangkanlah.
2021-08-01
0
Audita Ashley
cukup sampai disini kecewa dgn alur ceritanya..
2021-03-25
1
Handayani Arifin
bingung
2021-01-23
1