Pagi itu Shera melangkah memasuki lobby dan seketika semua tatapan para karyawan menuju kepada Shera membuatnya merasa tidak nyaman.
"Benar,itu dia selingkuhan pak direktur!"
"Wah,padahal tampangnya biasa saja ya."
"Bagaimana ya jika dia tiba tiba bertemu dengan istri direktur?"
'Sial,gue ini istrinya malah di bilang selingkuhan!' Bathin Shera kesal sembari melangkah masuk kedalam lift.
Sesampainya di ruang kerja,Shera menghela nafas panjang mendapat tatapan benci,iri dari semua karyawan perempuan di gedung ini membuat kaki Shera lemas. Sherapun menudukkan wajahnya di atas meja tidak sadar Leon sudah datang.
"Ada apa lagi sama Shera?" Ucap Leon pelan di dalam ruang kerjanya. Dia pun segera menelpon Shera untuk datang ke ruangannya.
Tak lama kemudian Shera datang dengan wajah di tekuk berlapis lapis.
"Ada apa sayang?" Tanya Leon berjalan menghampiri Shera yang duduk di sofa dan memeluk tubuh Shera.
"Masa kamu tidak dengar sih? Dari tadi pagi aku merasa di di tikam ribuan mata pisau yang sangat tajam. Gosip darimana coba yang bilang aku selingkuhan kamu." Ucap Shera lemah sambil menundukkan wajahnya di bahu Leon.
"Oh gosip itu? tidak perlu di pikirkan, kamu kan istri aku,biarkan saja mereka mau bicara seperti apa." Ucap Leon sambil mengecup kening Shera dan tetap memeluk Shera.
"Kamu mau kopi?" Tanya Shera setelah kondisin hatinya membaik.
"Boleh. kamu hati hati ya!" Ucap Leon sambil mengecup kening Shera sekali lagi.
"Apaan sih pake suruh hati hati. dari sini ke pantry tidak sampai satu jam." Ucap Shera sambil terkekeh dan keluar dari ruang kerja Leon.
Sherapun membuatkan kopi untuk Leon,saat sedang mengisi air panas ke dalam cangkir Leon,Shera mendengar pintu pantry terbuka dan terlihatlah Della dan Hani masuk ke dalam pantry dengan senyum licik.
"Oh jadi ini jalangnya kak Leon! Di bayar berapa loe satu malam?" Ucap Della sambil berjalan mendekati Shera lalu mendorong bahu Shera.
"Maksud kamu apa sih Del?" Ucap Shera sambil perlahan berjalan mundur seolah terpojok.
"Halah,,gak usah sok polos deh! Emang gue gak tau kalo kemarin pas karyawan sudah pada pulang,loe malah masuk ruang pak Leon dan godain pak Leon." Ucap Hani sambil memojokkan langkah Shera.
"Kalian salah paham!" Ucap Shera sambil memegang cangkir berisi kopi panas.
"Loe tau gak? gue itu suka sama kak Leon dari kuliah dan gue kesal waktu dengar dia sudah nikah dan di tambah gue kesal dengar loe godain kak Leon!" Ucap Della dengan tatapan tajam kepada Shera.
"Harusnya loe sadar diri Della,kalo dari kuliah loe gak bisa dapatkan perhatian dia berarti loe gak menarik di mata dia!" Ucap Shera sambil melangkah maju mendekati Della dan Hani membuat kedua wanita itu terkejut akan perlawanan Shera.
"Loe,,loe mau apa?" Ucap Hani mulai takut dan tubuhnya gemetar.
"Ngga mau apa apa! Gue cuma mau antar kopi ke ruang pak Leon." Ucap Shera sambil meletakkan cangkir kopi di atas sebuah nampan.
"Loe berani ya mengabaikan gue!" Ucap Della sambil menarik rambut Shera, Shera yang sedang meletakkan cangkir terkejut dan tanpa sengaja kopi panas itu menyiram baju Della dan cangkirnya jatuh.
"Aaahhhhh,,dasar loe cewek sial. panas!" Teriak Della sambil menarik rambut Shera lebih kencang.
"Dasar loe ****** gak tau malu! berani berani nya loe melukai Della." Bela Hani sembari mencengkram kedua lengan Shera.
"Kalo gue punya malu artinya gue bukan ******!" Ucap Shera sambil melepaskan rambutnya dari cengkraman Della,lalu menampar wajah Hani membuat Hani meringis kesakitan. Setelah itu Shera kembali membuat secangkir kopi baru.
Saat itu Leon khawatir karena Shera belum kembali ke ruangannya dan Leon pun menyusul menuju pantry,saat sampai di depan pantry mendengar keributan dan itu membuatnya semakin khawatir kepada Shera. Leon memantau dari jauh untuk memastikan mereka tidak berlebihan dan menyakiti Shera. Leon tersenyum saat mendengar perlawanan Shera kepada dua wanita itu. Sherapun hendak meletakkan cangkir kopi.Namun,tiba tiba Hani menarik lengannya dan membuat kopi itu menyiram lengan Shera dan sontak membuat Shera mendorong Hani hingga tersungkur ke lantai. Shera yang saat itu tidak tahu jika Leon mengawasinya dari pintu pantry langsung mengusap lengannya yang tersiram air panas.
"Awwww Shera,, kamu kenapa jahat banget? Aku kan cuma mau bantu kamu!" Ucap Hani sambil menyentuh lututnya dan tersenyum penuh kemenangan sementara Della menahan sakit sambil tersenyum.
"Ada apa ini ribut ribut?" Ucap Leon sontak membuat Shera terkejut dan langsung menarik lengannya ke belakang punggung.
"Anu,,pak Leon saya mau bantu Shera tapi dia malah mendorong saya bahkan sebelumnya menyiram Della dengan air panas." Ucap Hani dengan wajah menahan sakit.
"Ohh begitu!" Leon berjalan mendekati mereka.
'Rasain loe Shera. mungkin pak Leon akan benci sama cewek kasar kaya loe!' Bathin Hani.
'Hahhaha ****** loe Shera! loe bakal di pecat dan gue punya kesempatan buat dapatkan perhatian kak Leon.' Bathin Della senang membayangkan hal itu terjadi.
"Ada yang terluka tidak? Apa ini sakit?" Tanya Leon sambil menarik lengan Shera lalu menyentuh punggung tangan Shera dan mengusapnya lembut.
Sementara Hani dan Della terkejut karena Leon tidak menghampiri mereka bahkan tidak melirik sedikitpun.
"Tidak apa apa pak! Hanya sedikit panas saja dan harus buat kopi sampai tiga kali." Ucap Shera sambil menatap Leon yang mulai meniup luka di punggung lengannya.
"Pak Leon, ini Della tubuhnya tersiram air panas oleh Shera dan Shera juga sudah mendorong saya sampai jatuh dan lutut saya sakit tidak bisa berdiri." Ucap Hani dengan wajah memelas mengharap perhatian dari Leon.
Tak lama kemudian masuk dua orang Office Boy yang sejak tadi berdiri di depan pantry bersama Leon.
"Kalian berdua, bantu Della dan Hani ke ruang kesehatan!" Ucap Leon sambil memapah Shera menuju ruangan.
Selama jalan dari pantry menuju ruang kerja Leon banyak mata yang melihat Shera dengan tatapan benci.
"Pak Leon,tolong lepaskan tangan saya!" Ucap Shera pelan.
"Tidak bisa,tangan kamu sedang terluka." Ucap Leon sambil terus meniup punggung tangan Shera.
"Pak,tapi itu,,," Ucap Shera terpotong oleh Leon.
"Tidak usah pedulikan mereka. mereka cuma iri karena kamu jadi orang kepercayaan saya." Ucap Leon sambil melirik ke orang orang yang menggosipkan Shera.
"SAYA TIDAK BUTUH KARYAWAN YANG HANYA BISA GOSIP KARENA PERUSAHAAN INI BUKAN ENTERTAINMENT!" Ucap Leon dan seketika semua karyawan kembali ke meja kerja masing masing.
Sesampainya di ruang kerja Leon,Leon membalut lengan Shera dengan hati hati.
" Aku sudah bilang,kamu harus hati hati!" Ucap Leon sambil mengusap pipi Shera setelah selesai membalut luka Shera.
"Iya aku minta maaf! Lain kali aku akan hati hati." Ucap Shera lalu mencium lembut bibir Leon dan setelah itu langsung berjalan meninggalkan Leon.
Siang itu Leon memanggil Della ke ruangannya membuat Della senang.
"Selamat siang pak direktur!" Ucap Della dengan senyum manis.
"Eemm Della,tolong panggil ketua divisi humas dan Pak kevin di ruang Hrd." Ucap Leon.
"Baik pak!" Ucap Della lalu berjalan keluar ruangan Leon.
'Hahaha sepertinya sebentar lagi Shera akan di pecat deh!' Bathin Della tertawa penuh kemenangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Putraa Siktuss
pecat pun GK mslah org mlm tidur seranjang kok
2021-05-14
0
skyy
kau terlalu percaya diri della...
ngg baik loh 😏😏
2021-03-14
0
🐈 petit chat 🐈
tunggulah hari kematian loe wahai ulet keket della & hani.. dieman jantungnya ya biar ga amsyong pas denger kenyataan. 😂
2021-01-22
0