Setelah selesai mandi Leon membaringkan tubuh Shera yang menggunakan handuk di kasur.
"tunggu disini! aku akan mengambilkan pakaian kamu dulu." Leon tersenyum manis membuat tubuh Shera bergidik ngeri.
"Hump." Shera hanya diam dan tidak ingin terbawa perasaan oleh perilaku lembut Leon ini.
Tak lama kemudian Leon sudah rapi dan membawa sebuah dress beserta underware untuk Shera. Dengan sabar dan penuh perhatian Leon memakaikan dress tersebut kepada Shera. Setelah itu Leon menggendong Shera menuju ruang makan dimana semua orang sudah berkumpul untuk sarapan.
"Turunin gue! gue bisa jalan sendiri." Teriak Shera namun tidak di tanggapi oleh Leon.
"Maaf kami kesiangan!" Leon berjalan menuju meja makan sembari menggendong Shera dengan baik.
"Aduh ini pengantin baru pagi pagi sudah mesra mesraan saja." Daniel meledek kedua pengantin baru tersebut dan di sambut tawa semua orang membuat wajah Shera merah merona.
"Mesra apanya? semua gara gara dia." Shera kesal melirik ke arah Leon.
Setelah itu Leon pun duduk dengan posisi Shera berada di pangkuannya.
"Aku mau duduk sendiri!" Shera merengek dan langsung di setujui oleh Leon dan meletakkan Shera dengan perlahan di kursi
"Awwww sakit!" Rintih Shera membuat Leon buru buru mengangkatnya dari kursi dan memeluknya dan membawanya kembali ke pangkuan Leon.
"masih sakit?" Tanya Leon khawatir dan mengusap punggung Shera penuh perhatian dan di balas dengan persetujuan dari Shera.
'Gila,dimana direktur gue yang kaya iblis ? kenapa dari pagi berubah jadi malaikat?" Bathin Shera sambil menatap Leon dan tak sadar bahwa tangan Leon menghapus air mata di ujung mata Shera.
Selama sarapan Shera selalu mendapat ledekan dari semua anggota keluarganya dan anggota keluarga Leon bukan karena keburukan,tapi karena Shera dan Leon yang terlalu mesra dan membuat mereka iri. Selesai sarapan Leon kembali menggendong Shera dalam pelukannya menuju kamar,Setelah masuk kamar Leon dengan hati hati meletakkan tubuh Shera di atas kasur.
"Masih sakit?" tanya Leon menatap khawatir kepada Shera.
"Masih." Ucap Shera menahan agar air matanya tidak keluar karena menahan sakit di sekitar **** * dan pinggulnya.
"Maaf semalam aku terlalu kasar!"Leon menatap Shera dengan tatapan sedih dan wajah penuh penyesalan.
"Sadarkan kalau semalam kamu kasar?" Hardik Shera membuat Leon menundukkan wajah nya membuat Shera tidak tega.
"Ya sudah aku mau tidur dulu. kalo kamu mau keluar tutup pintu kamarnya!" Ucap Shera sambil memejamkan mata. Tanpa di duga Leon juga membaringkan tubuhnya di sisi lain kasur dan menyelimuti tubuh Shera serta memeluk Shera dengan lembut dalam dadanya. Shera merasakan tenang dalam pelukan Leon dan akhirnya terlelap dalam tidur.
Selama tiga hari setelah pernikahan Leon selalu memperlakukan Shera dengan baik dan hari ini Leon dan Shera harus kembali ke jakarta karena banyak pekerjaan yang menanti mereka disana. Leon pun mengendarai mobilnya menuju bandara bersama dengan Shera.
"Gimana kalo kamu tidak usah bekerja lagi?" Leon menatap Shera penuh dengan rasa sayang.
"Ngga mau! aku mau terus kerja demi Chika dan Rey." Shera keceplosan memberitahu prihal kedua putra dan putrinya.
"Siapa mereka?" Leon menatap Shera dengan tatapan tajam,lalu ia menepikan mobilnya disisi jalan.
"eumm Chika putri angkatku sementara Rey adalah seorang anak berkebutuhan khusus yang aku temukan di depan kamar hotelku saat aku sedang dinas di luar negeri." Shera sadar ia tidak akan bisa menutupi keberadaan kedua anaknya itu dari Leon.
"Dimana mereka sekarang?" Leon benar benar tidak mengira akan ada hal seperti ini.
"Mereka aku titipkan di sebuah asrama dengan fasilitas terbaik di Singapore." Shera memikirkan kedua anaknya yang sudah lama tidak ia kunjungi.
"Baiklah Minggu nanti kita akan ke Singapore mengunjungi mereka." Leon masih bingung bagaimana dia mengambil sikap dalam kondisi ini.
"Walaupun tidak ada kedua anakku,aku harus tetap bekerja karena aku sudah memikirkan banyak kemungkinan pahit jika hidup bersama kamu." Celetuk Shera tentang semua kekhawatirannya.
"Apa yang kamu khawatirkan?" Tanya Leon sembari menghentikan mobil disisi jalan.
"Pertama,aku takut jika nanti muncul orang ketiga dan kamu lebih memilih orang itu. Kedua,bisa jadi nanti mantan kamu kembali dan aku akan menjadi orang yang kamu tinggalkan. Ketiga,kita menikah karena perjodohan,suatu hari kamu bisa menyesal dan memilih meninggalkan aku."Shera menjelaskan semua kekhawatirannya dengan gamblang tanpa ada yang ia tutupi.
"Kenapa kamu berpikir seperti itu?" Tanya Leon bingung.
"Setidaknya jika aku bekerja,aku tidak perlu takut hidup susah setelah di tinggal oleh kamu." Ucap Shera sembari memainkan ujung jari jarinya.
"Tapi aku tidak akan meninggalkan kamu." Ucap Leon dengan wajah penuh tekad.
"Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang." Ucap Shera sembari tersenyum.
"Jadi mau kamu seperti apa?" Tanya Leon.
"Mau aku ya? Menurut aku jadi sekretaris kamu itu terlalu melelahkan. aku ingin kembali menjadi karyawan biasa saja." Ucap Shera memohon kepada Leon.
"Tapi kan,,," Leon ragu untuk memutuskannya.
"Ngga,aku mau kamu tetap jadi sekretaris aku biar kamu selalu ada dalam pantauan aku. nanti aku cari lagi sekretaris untuk bantu pekerjaan kantor." Ucap Leon sambil mengusap lembut pipi Shera dan di setujui oleh Shera.
"Tapi aku tidak ingin ada yang mengetahui prihal pernikahan kita. kita harus kembali kerja secara profesional." Ucap Shera dan di setujui dengan anggukan dari Leon.
'Mengapa aku tidak bisa nolak permintaan dia? Ditambah dengan kehadiran dua orang anak sekaligus. Apa yang harus aku lakukan?" Bathin Leon.
Keesokkan harinya Leon dan Shera sedang sarapan berdua di dalam sebuah rumah yang cukup mewah. Setelah selesai sarapan Leon dan Shera sama sama bersiap kembali bekerja. Namun,Shera di antar oleh supir terlebih dahulu. Sesampainya di kantor Shera langsung menuju meja kerjanya yang sudah seminggu terbengkalai.
"Shera darimana saja kamu?" Tanya Amy teman kerja Shera.
"Seminggu kemarin aku harus ke Bali karena ada pertemuan keluarga." Shera merapikan berkas sembari tersenyum kepada Amy.
"Sudah 5 hari direktur pergi ke luar kota!" Ucap Amy dengan berbisik.
"Wahh kalian bahagia dong tidak di pantau mata iblis itu lagi." Ucap Shera dengan wajah ceria.
"Tapi kabar yang aku dapat. katanya direktur itu menikah di luar kota." Ucap Amy membuat Shera terkejut.
"Yang benar? kamu tahu darimana?" Tanya Shera penasaran karena informasi ini terlalu cepat beredar.
"Pagi ini semua staff sudah membicarakannya termasuk perihal istri direktur yang misterius itu." Ucap Amy antusias.
"Wah,aku cuti selama seminggu tahu tahu direktur sudah nikah." Ucap Shera dengan nada kecewa dan wajah putus asa.
"Kamu kurang cepat dapat perhatian direktur, sudah dulu ya aku balik kerja!" Ucap Amy sambil meninggalkan Shera.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Al Tri
Kirain anak kandungg yg cwo haha
2020-09-21
1
Momy Amoy Tia W
maaf thor suudzon...
2020-09-04
1
Rostina Tina
sorry,,kirain ank kndungx si Shera,mklum,,aq baca gk mau singkat2 jd trnyta crita brikutx ada penjelasan..maaf kk thor..yg SEMANGAT nulisx..🙏🏻🙏🏻😉
2020-09-04
2