Di dalam sebuah ruangan yang cukup besar terlihat seorang lelaki tampan dengan bentuk tubuh profosional sedang duduk sambil mengusap dahinya yang terasa sakit,ia menyandarkan tubuhnya lalu menutup mata mencoba menstabilkan nafasnya setelah kemarahan tadi.
'tok,,tok' terdengar suara pintu ruangannya di ketuk seseorang.
"Masuk!" Terdengar suara bariton dari dalam ruangan. Tak lama masuklah seorang wanita dengan tubuh mungil dan wajah pucat.
"Permisi Pak. saya karyawati baru yang di pindahkan dari kantor pusat singapore. Nama saya Sheranita Atmadja saya akan menempati posisi audit." Ucap Shera dengan wajah pucat dan seluruh tubuhnya gemetar.
"Angkat wajah kamu!" Suara dingin itu kembali terdengar.
'sial! sial!' runtuk Shera sambil mengangkat wajahnya.
'Siapa wanita ini? Mengapa seperti familiar? Apa aku pernah bertemu dengan dia?" Pikir Leon sembari menatap wajah Shera sementara Shera yang di tatap merasa gugup.
"Eehmmm,Sheranita Atmadja. Apa posisi yang kamu tempati di WID Corp Singapore?" Tanya lelaki itu sembari tersenyum dan dalam penglihatan Shera itu adalah seringai jahat serigala yang akan menerkam sekelompok domba kecil.
"Saya menjadi bagian Audit selama lima tahun di WID Corp Singapore." Ucap Shera menstabilkan suaranya.
"Sekarang kamu boleh kembali ke tempat kamu dan semoga kamu nyaman bekerja disini!" Ucap lelaki bernama Leon Surya Widjaja.
"Baik pak." Ucap Shera sambil hormat lalu berjalan keluar dari ruangan itu.
'Sheranita Atmadja.' Ucap Leon dalam hati dengan seringai mengerikan.
Leon Surya Widjaja pemimpin perusahaan WID Corp Indonesia, pemuda tampan berusia 35 tahun dengan perawakan tinggi dan berkulit sawo matang itu sudah membawa banyak perubahaan sejak menempati posisi CEO di WID Corp Indonesia. Leon juga merupakan Pria idaman wanita seindonesia karena ketampanannya yang mampu menjadi magnet setiap wanita.
"Huuuhh.. Syukur selamat! Siapa juga yang bakal betah kerja di kelilingi oleh mahkluk astral seperti kalian semua?" Oceh Shera sambil menghembuskan nafas lega.
'Kalo bukan karena kalian kakak sialan yang tega membius adiknya hanya untuk pulang ke rumah,aku lebih baik tetap tinggal di singapore' batin Shera sembari duduk di meja kerjanya.
"Dipindahkan apanya? Udah jelas aku keluar tanpa pemberitahuan dan hebatnya kak Nico bisa langsung mendapatkan pekerjaan baru buat aku." Gumam Shera sembari mulai mengerjakan beberapa berkas yang tadi di berikan oleh Miss Wenny.
Hanya dalam waktu tiga puluh menit Shera selesai mengerjakan semua berkas yang di berikan oleh Miss Wenny.
'Audit apanya? Aku sengaja tidak memberitahu pekerjaanku kepada keluargaku agar mereka tidak khawatir soal keselamatanku.' Bathin Shera sembari menyusun berkas yang ia kerjakan.
Nico Atmadja,pria berusia 40 tahun itu tetap terlihat tampan meski usianya sudah berkepala empat. Ia merupakan CEO perusahaan Madja Entertaiment sebuah perusahaan yang sempat hampir mengalami kebangkrutan kini menjadi perusahaan yang masuk kedalam sepuluh besar perusahaan terbaik di Asia. Lelaki yang sudah memiliki dua orang anak itu tetap terlihat muda dengan senyum yang selalu menghiasi wajahnya. Nico memiliki seorang istri berkebangsaan Italia bernama Donita.
Pagi hari mentari menapakkan sinarnya diwajah tampan dan indah milik leon membuat mimpi indahnya terusik,ia membuka matanya menyipit dan menutupi sinar matahari dengan telapak tangannya.
Setelah selesai bersiap diri leon menuruni satu persatu anak tangga dengan wajah dingin dan gerakan yang tegas sementara di bawah tangga berderet para pelayan.
"Selamat pagi tuan muda!" ucap kepala pelayan bersamaan dengan menunduknya kepala seluruh pelayan.
"Pagi! Hari ini saya akan pergi meeting sampai malam." Ucap Leon sambil meninggalkan ruangan begitu saja.
Sesampainya di kantor Leon memeriksa beberapa berkas sembari menunggu sekretarisnya menyiapkan kopi kesukaannya.
Sementara itu di koridor seorang lelaki berjalan dengan terburu buru dengan nafas tersengal sengal lalu berhenti di depan ruang kerja leon.
'Tok,,tok' Pintu di ketuk.
"Masuk!" Ucap Leon dari dalam ruang kerja.
"Selamat pagi pak!" Ucap karyawan lelaki yang terlihat dari nametag nya bernama Rian dengan wajah gelisah.
"Pagi! Ada hal apa yang membuat kamu begitu tergesa gesa?" Tanya Leon dengan tatapan mengintimidasi membuat Rian menatap ngeri.
"Anu pak,Sella sekretaris pribadi anda malam tadi kecelakaan dan tidak bisa masuk kantor. Harus melakukan perawatan selama tiga bulan" Ucap Rian gugup dengan keringat mengalir deras di dahinya.
"Pecat dan kirim uang pesangonnya!" Ucap Leon langsung fokus kembali ke tumpukan berkas yang ada di mejanya.
"masalahnya saat ini kita tidak memiliki sekretaris lain pak. Karena anda selalu memecat mereka tidak sampai satu hari dua puluh empat jam,Dan bulan ini banyak proyek yang harus kita kerjakan." Ucap Rian khawatir.
"Jadi kamu menyalahkan saya karena saya memecat mereka? itu salah mereka sendiri yang selalu berusaha menggoda saya." Ucap Leon kesal.
"Saya tidak berani menyalahkan anda tetapi memang anda salah." Ucap Rian yang notabennya adalah asisten sekaligus sepupu Leon.
"Angkat Shera untuk sementara menjadi sekretaris pribadi saya!" Leon memberi perintah sembari pandangannya fokus kepada tumpukan berkas yang berserakan diatas meja kerjanya.
"Tapi pak,Shera masih karyawan magang. Bagaimana dengan yang lain saja?" Tanya Rian ragu.
"Kamu meragukan pendapat saya? Sekarang juga suruh Shera menghadap ke ruangan saya!" Ucap Leon dengan suara tinggi.
"Baik pak." Jawab Rian sambil keluar dari ruang kerja Leon.
Rian pun berjalan menghampiri meja kerja Shera,disana Shera tampak sedang fokus mengaudit data data perusahaan.
"Permisi!" Ucap Rian dengan suara rendah karena masih ada keraguan dalam hatinya.
"Iya." Jawab Shera sembari mengalihkan pandangannya menatap lelaki muda di hadapannya. " Ada yang bisa saya bantu?" Lanjut Shera sembari tersenyum ramah membuat perasaan Rian menghangat.
"Anda di panggil ke ruang kerja direktur" Ucap Rian seketika membuat tubuh Shera menegang.
"Baiklah,terimakasih!" Ucap Shera sembari tersenyum.
'Lihat tuh, baru sehari kerja saja sudah di panggil lagi ke ruang direktur. Pasti dia masuk kerja disini karena godain pak Leon.' Ucap beberapa orang karyawan saat melihat Shera menuju ruang kerja Leon.
'Tok ..tok' Shera langsung masuk kedalam ruang kerja leon setelah mendengar jawaban dari dalam yang menyuruhnya untuk masuk.
"Permisi pak, apa ada yang bisa saya bantu?" Ucap Shera cuek dan tetap dengan nada formal.
"Mulai besok kamu jadi sekretaris pribadi saya!" Ucap Leon tanpa mengalihkan pandangannya berkas berkas di atas meja.
"Hah?? apa pak?" Tanya Shera ragu dengan pendengarannya. Leon meletakkan alat kerjanya dan menatap wajah Shera.
"Mulai besok kamu menjadi sekretaris pribadi saya." Ucap Leon menatap penampilan Shera dari atas sampai ke bawah.
"Tidak bisa seperti itu dong pak, saya melamar pekerjaan posisi audit. Mengapa sekarang menjadi sekretaris? maaf pak saya tidak bisa. Sebaiknya anda mencari sekretaris yang memiliki kemampuan!" Shera menolak tawaran Leon dengan tegas.
"Jadi kamu menolak perintah saya?" Ucap Leon dengan tatapan mengintimidasi Shera.
"Bukan seperti itu pak,tetapi saya tidak bisa menjadi sekretaris anda. Lagipula posisi saya masih karyawan magang." Shera melirik langit langit kantor Leon untuk mengurangi ketakutannya.
"Saya lihat di CV kamu,kamu pernah menjadi sekretaris pribadi di perusahaan Madja Entertainment." Ucap Leon dan membuat Shera melongo.
'sial,,apalagi yang dilakuin abang abang sialan ini sama CV aku' Batin shera meruntuki kakak bodohnya yang menjerumuskan adiknya.
"Jadi mulai besok kamu harus menjadi sekretaris saya!" Ucap Leon tanpa menerima bantahan.
"Baik pak." Ucap Shera lesu.
"Kembali ke tempat kerjamu!" Lanjut Leon dengan gerakan tangan mengusir shera.
Sementara itu disebuah Rumah sakit besar di jakarta.
Hatchii
Suara bersin keluar dari seorang lelaki tampan yang sedang berdiri di depan meja receptionis.
"Anda baik baik saja dokter?" Tanya seorang wanita cantik.
"Sepertinya adik sialan itu sedang meruntuki aku." Ucap Daniel kepada wanita itu yang tak lain adalah istrinya.
"Kamu tidak boleh bicara seperti itu! Dia adalah adikmu." Ucap wanita bernama Ambar tersebut.
"Iya sayangku. Jadi kapan kamu mau resign?" Tanya Daniel sembari menatap perut istrinya yang semakin membuncit.
"Akhir bulan ini." Jawab Ambar sembari mengusap perutnya.
"Ya baguslah. Lebih cepat lebih baik." Ucap Daniel sembari tersenyum.
Daniel Atmadja adalah kakak kedua shera yang merupakan Seorang dokter kandungan. Dokter tampan itu selalu memiliki antrian panjang pemeriksaan kandungan karena para ibu hamil berdoa agar anaknya tampan seperti dokter yang memeriksanya. Pria berusia 35 tahun itu menikah dengan seorang karyawati yang juga bekerja di rumah sakit yang sama dan saat ini istrinya sedang mengandung buah cinta mereka membuat Daniel semakin bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
💦
sheera...siksaanmu dimulai dari sekarang....mau menghindari ceo malah dijadikan sekretaris ya....
2022-10-15
1
Lidya carlton
nice thor aku mampir
2021-06-14
0
Ajung Atan
aku ngulang dari awal lagi buat ngelike yah ceritanya bagus sampai akhir semua episode menarik dan nyambung semua Ndak ada yg ambigu
2020-10-17
0