"Lepas...." Aku mencoba mendorong Raymond. Bibirnya kembali mencium bibirku, membungkam protesku. Dia belum pernah seperti ini sebelumnya, Setauku saat Kami berpacaran dulu Dia selalu sopan dan menghargai wanita. Tidak pernah terlihat seperti seorang yang mau menyerang wanita seperti apa yang dilakukannya sekarang ini, Apa yang terjadi dengannya. Aku semakin ketakutan melihat perubahan pada dirinya. Aku memukul bahunya keras beberapa kali dengan kedua tanganku, berharap Dia menyadari kesalahannya dan segera melepaskan Aku.
Buukkkkk !!!
Raymond ambruk tepat didepanku. Aku spontan menahan tubuhnya agar Kami tidak jatuh membentur lantai. Aku berhasil berpegangan pada meja sebelum Kami sempat jatuh, Menahannya di pundakku. Beban tubuhnya tidak sebanding denganku. Aku kewalahan dalam usahaku menyelamatkan kami berdua dari benturan.
apa yang terjadi ?
Belum lengkap otakku mencerna situasi, Seseorang sudah menarik Raymond menjauhiku dan melemparkannya dengan mudah ke lantai, Suara berdebam yang cukup keras terdengar, Tapi Raymond sama sekali tidak terbangun. Yang lebih mengherankan orang itu melempar Raymond hanya menggunakan tangan satu, Seolah Raymond hanya merupakan beban seberat 1 kilo gram dan bukannya 60 kilo gram.
"Kau sebenarnya kembali ke dunia ini untuk memulihkan diri atau menjalin kembali hubungan dengan mantan pacarmu ?".
Terdengar suara dingin yang khas. Tanpa perlu melihatnya sekalipun, Aku tahu siapa orang itu. Sosok yang selalu ku hindari selama ini. Yang keberadaannya ingin kulupakan dari ingatanku. Aku mendongak untuk memastikan bahwa pendengaranku salah, Namun Aku malah melihat Pangeran Riana berdiri, sembari memandang Raymond yang tak sadarkan diri dengan ekpresi jijik. Rambutnya berwarna hitam dengan semburat biru keabu-abuan. Sepertinya Dia mengubah model rambutnya, Karena modelnya berbeda saat terakhir Aku melihatnya. Entah kenapa Dia terlihat lebih tinggi dan lebih dewasa, Padahal Kami hanya beberapa bulan tidak bertemu.
Raymond masih tergelatak di lantai, Aku yakin Raymond menjadi seperti ini adalah karena ulah Pangeran Riana.
"Ka...Kau.." Kataku tak percaya setelah kesadaranku pulih. jadi tadi itu Aku memang melihat sosoknya. Bukan Halusinasi seperti yang kupikirkan. Seharusnya Aku kabur saja tadi. Bagaimana bisa Dia muncul disini, Dan bukan di ruang penghubung ?. "Bagaimana bisa Kau ada disini ?". Aku masih terdiam, shock. Berbagai pertanyaan muncul di kepalaku. Aku pikir dengan menghindari ruang penghubung Aku dapat menghindari dari moment seperti ini, nyatanya Aku salah. Dia tetap saja bisa menemukanku.
"Sudah lama tidak bertemu Yuki" Sapanya dingin. Tangannya langsung meraihku dan menarikku ke pelukannya. Wajahku langsung menabrak dadanya. Aku refleks mendorongnya, Namun tangannya di pinggangku mencegah, malah Dia makin mempererat pelukannya.
"Lepaskan Aku" Kataku marah.
"Tidak di sana tidak di sini Kau tampaknya memang tidak bisa tidak menggoda laki-laki."
"Lepaskan Aku"
Aku tahu, Dia akan membawaku untuk kembali. Tapi Aku tidak akan menduga akan secepat ini. Sekarang ini, Aku merasa lebih baik bertengkar dengan Raymond ketimbang harus berhadapan dengan Pangeran Riana. Dia seperti baja. Sulit untuk di tumbangkan. Tidak pernah peduli perasaan orang lain dan seenaknya sendiri. Apa yang diinginkan ya itulah yang harus dilakukan.
"Cukup bermain-mainmu Yuki. Sekarang Kau harus ikut Aku kembali pulang" Bentak Pangeran Riana karena Aku terus memberontak, Berusaha melepaskan diri.
"Tidak...Aku tidak mau kembali" Tolakku memohon.
Di tengah Ruangan Aku melihat pusaran yang sangat kubenci. Pintu menuju dunia itu. Pasti Pendeta Serfa yang melakukannya. Aku berusaha mati-matian melepaskan diri. Pangeran dengan mudahnya mengangkatku. Aku ditarik paksa menuju pintu itu. Tanganku menggapai, mencari pegangan. Aku tidak ingin kembali. Kenapa mereka tidak mengerti juga. Aku sudah tidak punya alasan untuk kembali ke sana. Bukankah ada atau tanpa Aku, semua akan baik-baik saja. Negerj Garduete juga seharusnya tidak kekurangan wanita untuk memuaskan Pangerannya. Tapi kenapa harus Aku...Kenapa ?.
Aku memegang erat tiang besi yang berdiri di dalam ruangan. Pangeran menarikku, Berusaha melepaskan peganganku pada besi tersebut.
"Tidak mau...tolonggg...mmmppp" Karena Aku berteriak, Pangeran menutup mulutku dengan tangannya. Sebuah pot bunga jatuh kelantai. Pecah, isinya berhamburan di sana.
Aku terus menggapai..Mencoba melepaskan diriku. Namun, Aku selalu kalah tenaga olehnya. Tubuhku ditarik masuk ke dalam pintu tersebut.
zleb zleb zleb
Rasanya seperti memasukki timbunan jelly yang cukup banyak. Perlahan tapi pasti, Aku merasa lemah. Tubuhku terasa lemas. Kepalaku terasa berkunang hebat. Perutku terasa diaduk-aduk. Kesadaranku mulai terkikis. Aku membuka mulutku untuk mencari udara, tenggorokanku kering. ini sangat menyiksa. Aku tidak dapat melihat apa-apa lagi kecuali kegelapan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Dian Anggraeni
seri pertama di baca sehari gara gara penasaran...yg kedua sanggup berapa hari yaaaa
2020-01-07
1