Cinta Satu Malam

Cinta Satu Malam

Malam penuh tantangan

22.00 PM
Bar
Tampak pada salah satu meja dekat dinding, Anak-anak remaja tengah bersorak mengadu gelas bir mereka.
Irene, Gadis itu meneguk habis satu gelas penuh bir miliknya. Semua teman-teman nya bersorak kagum untuk dirinya.
Mora Ananda
Mora Ananda
Irene udah dong, Lo udah minum banyak dari tadi (Berbisik)
Irene Oktaviani
Irene Oktaviani
Nyantai aja kali Mor. Lagipula jarang loh kita kayak gini, Lo nikmatin aja (Menjawab sedikit mabuk)
Mora hanya menghela nafas, Sebagai sahabat Irene kali ini ia tidak bisa menghentikan kegilaan Irene.
Mora Ananda
Mora Ananda
Gue ke toilet dulu. Ingat! Jangan minum lagi! (Beranjak dari tempat duduk)
Irene Oktaviani
Irene Oktaviani
Ia ia! Jangan lupa balik kesini lo! (Berteriak)
Setelah Mora tak terlihat lagi, Irene pun memainkan ponselnya. Ia tak terlalu mabuk jadi masih ada kesadaran untuk mengetahui kondisi.
Teman-teman Irene yang lain sudah teler semua, Yang tersisa hanya Irene dan satu laki-laki yang duduk tak jauh dari Irene.
Laki-laki itu tiba-tiba saja menampilkan gerakan mencurigakan, Ia mengeluarkan bungkusan kecil dari sakunya dan masukan bubuk tersebut ke dalam gelas Irene.
Gadis itu terlalu sibuk dengan ponselnya sampai tidak menyadari ada niat jahat yang akan menghampirinya.
Bara Arnando
Bara Arnando
Eh Irene, Kita cheers lagi yok (Memberikan gelas tadi)
Irene Oktaviani
Irene Oktaviani
Eh nggak ah, Gue nggak minum lagi. Entar kalau Mora liat bisa di omelin gue
Bara Arnando
Bara Arnando
Mora nggak ada juga, Ayolah cuma dikit ini kok. Nggak sampai setengah gelas
Irene menimbang-nimbang, Ia berpikir sejenak semetara Bara terus-terusan membujuknya. Alhasil Irene pun luluh.
Irene Oktaviani
Irene Oktaviani
Yaudah deh, Ini yang terakhir ya (Menerima gelas dari tangan Bara)
Mereka berdua pun bersulang, Bara meneguk birnya dengan seringai puas melihat Irene meneguk habis bir yang sudah ia campur dengan obat.
Seperti dugaan, Tidak sampai satu menit Irene sudah mengipas-ngipas wajahnya tanda obat itu sudah bekerja.
Irene Oktaviani
Irene Oktaviani
Kok jadi panas banget ya. Lo ngerasain nggak Bar?
Bara Arnando
Bara Arnando
Ia nih. Gue juga ngerasi panas. Kita ke sana dulu yok, Nyari tempat yang dingin
Irene Oktaviani
Irene Oktaviani
Tapi Mora gimana? Entar dia nyariin gue? (Masih mengipas)
Bara Arnando
Bara Arnando
Udah tenang aja, Entar gue kasih tau dia
Bara mengambil barang-barang Irene kemudian menggandeng gadis itu untuk pergi dari sana.
•••
Irene pikir Bara akan mengajaknya keluar untuk mencari angin, Tapi ternyata pria itu mengajak nya semakin ke dalam.
Irene Oktaviani
Irene Oktaviani
Cepetan bar, Gue kepanasan. Lo mau ajak gue kemana? (Mulai menggeliat)
Bara Arnando
Bara Arnando
Tenang aja, Gue bantu lo supaya nggak kepanasan lagi
Bara tersenyum miring, Ia buru-buru membawa Irene ke kamar yang sudah ia pesan. Irene yang sudah di kendalikan dengan obat pun tidak menyadari niat buruk Bara.
•••
Mereka masuk ke dalam kamar, Bara menjatuhkan Irene di kasur. Irene menggeliat, Ia akhirnya menyadari sesuatu yang aneh.
Irene Oktaviani
Irene Oktaviani
Lo-lo pasti campur sesuatu ke minuman gue tadi 'kan! (Berusaha menahan diri)
Bara Arnando
Bara Arnando
Cuma dikit kok. Gue juga bakal tanggung jawab, Gue bantu lo biar nggak kepanasan lagi
Bara melepas satu per satu kancing bajunya.
Obat itu belum bekerja sepenuhnya sehingga Irene masih bisa sedikit mengendalikan diri.
Irene pun berdiri dan menendang bagian sensitif Bara sehingga pria itu tersungkur ke lantai sambil meringis kesakitan.
Bara Arnando
Bara Arnando
Ma-masa depan gue! Irene! Lo jangan kabur! (Memegangi daerah sensitif nya)
•••
Irene berlari sekuat tenaga, Obat itu sudah bekerja sepenuhnya sehingga Irene tidak bisa menahannya lagi.
Irene yang takut di susul Bara pun tidak lagi memilih tempat bersembunyi.
Dewi keberuntungan memihaknya, Salah satu di sana sedikit terbuka. Irene pun masuk tanpa memikirkan apapun.
Irene mengunci pintu tersebut, Ia bersandar sembari mengipas-ngipas.
Irene Oktaviani
Irene Oktaviani
Pa-panas! Seseorang tolong aku! (Menggeliat)
Irene melepas heelsnya kemudian membuka satu per satu kancing bajunya.
Belum lepas semua tiba-tiba saja seorang pria keluar dari toilet. Ia terkejut melihat kehadiran Irene.
Skyler Hizkia
Skyler Hizkia
Siapa kau! Kenapa kau bisa masuk kesini! (Sedikit membentak)
Irene Oktaviani
Irene Oktaviani
To-tolong aku!
Irene menghampiri Skyler, Wajah gadis itu sudah merah. Tanpa pikir panjang Irene mencium bibir Skyler dengan ganas.
Skyler tentu tidak tinggal diam, Ia melepas kasar tautan bibir Irene.
Skyler Hizkia
Skyler Hizkia
Apa kau gila!! (Membentak)
Irene Oktaviani
Irene Oktaviani
Ti-tidak. Ka-kali ini saja tolong aku! (Menatap nanar)
Skyler menatap wajah Irene yang memang sangat cantik. Dan karna obat itu Irene bisa menunjukan wajah menggoda penuh nafsu sehingga Skyler pun tidak tahan melihatnya.
Skyler Hizkia
Skyler Hizkia
Jangan salahkan aku jika ini terjadi
To Be Continued ...
Terpopuler

Comments

Halu With Aera

Halu With Aera

Ini Chat Story pertama aku, Jadi mohon maklumi kalau banyak kesalahan dan rada kurang dapay feelnya. Tolong terus beri dukungan supaya aku semangat nulis nya🥰

2023-07-30

0

Hafizahaina

Hafizahaina

Saya suka banget ceritanya, terus semangat menulis ya thor!

2023-07-30

1

Xia Lily3056

Xia Lily3056

Kasian pembaca yang gak sabar nunggu cerita ini terus thor, update dong!

2023-07-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!