Karin Bab 11

Bias Bahagia terukir sempurna di wajah jonathan Ketika Ia keluar dari mobil sport kesayanganya.

Bahkan saat dia menyapa pak Rahmat. Dia masih tak mampu menyembunyikan Rona bahagia itu.

" Selamat Malam pak Rahmat, maaf mengganggu tidur Bapak". Ucap jonathan tulus saat pak Rahmat membukakan pintu untuknya.

Pak Rahmat Terpana.

Jonathan meminta maaf karena mengganggu tidurnya? Majikanya itu adalah pria dengan perangai yang terbilang angkuh jarang bicara, janganlah meminta maaf tersenyum saja sangat pelit. Sifat cueknya memiliki level tertinggi . Malam ini dia dengan mudah mengobral kata maaf, Apakah sebentar Lagi dunia Akan Kiamat, hingga Jonathan insaf?.

" Apa yang terjadi Tuan? anda terlihat begitu gembira malam ini, ?"

" Jonathan tertawa salah tingkah sambil mengusap tengkuknya.

Pak Rahman semakin bingung. Merasa Jonathan seperti bukan majikan yang dikenalnya selama ini.

" Bapak boleh istirahat,, saya sudah makan dan mandi di hotel tadi."

Rahmat mengangguk kemudian berlalu dengan seribu Tanya di kepalanya, kira kira apa yang menyebabkan Jonathan berubah.

Jonathan menghempaskan tubuhnya diatas kasur, Kedua tangannya dijadikan bantalan menyangga kepala, matanya menatap lurus ke arah langit kamar, Matanya kosong menerawang. Dia memutar kembali memorinya bersama Karin selama seharian.

Bibirnya menyunggingkan senyum, Apalagi mengingat Adegan di hotel saat bersama gadis itu, merupakan sebuah pengalaman manis yang belum pernah dirasakannya. Dan dia merasa kebingungan.

Mengapa Ada keinginan Liar di otaknya, Ketika menyentuh Karin.

" Apa yang terjadi denganku...?" Dia bertanya pada diri sendiri.

sambil menggaruk kepalanya kasar.

Matahari mengintip dibalik gorden kamar Cahayanya mengenai tubuh Karin, Dia menarik selimut menutupi wajah agar tak silau

Setelah shalat subuh, Karin kembali tidur, Matanya sangat mengantuk, Bayangkan saja jam tiga pagi dia baru tiba dinkost san.

Sungguh hari yang panjang serta memalukan. Hampir saja Jonathan merampas kehormatan dan menghancurkan hidupnya.

Karin menggeliat ketika bunyi alarm berasal dari phonsel berdering menganggu tidurnya.

Dia Langsung melompat karena kaget. khawatir terlambat kerja

Dia.baru ingat hari itu adalah hari minggu, Yang artinya dia libur bekerja.

Karna bosan dirumah seharian, Jam Sembilan tepat, Karin memutuskan jalan jalan ke Mall sembari belanja kebutuhan Bulanan, sebelumnya dia Akan singgah ke Bank dulu untuk mentransfer uang pada ibu

Selesai mandi dan berpakaian Karin memoles wajahnya dengan bedak,Tipis tipis saja dan memakai Lip Balm sebagai Nutrisi untuk bibir.

Melihat bibirnya di depan cermin. Memutar memory pada ciuman Hangat dan manis bersama Jonathan. karin.menyentuh bibirnya dengan senyum malu- malu, pipinya sedikit merona.

Bagaimanapun itu adalah sentuhan fisik yang sangat intim. Bersama seorang pria.

Tak bisa di pungkiri, Meski marah dengan perbuatan Jonathan, Hati kecil Karin cukup berdebar saat bibir mereka bersentuhan.Bibir Jonathan terasa lembut dan kenyal membekas di hati karin.

Seperti itukah rasanya berciuman? Seperti merasakan Aliran listrik yang menyengat tapi tidak sakit.

Biasanya Karin tak semudah itu mau disentuh oleh Laki laki.Bahkan Edwin! Karin tak tak pernah mengijinkan Edwin sekedar menggandeng tangan, Edwin juga mengerti, Karena sama sama berasal dari desa yang masih menjunjung tinggi, Norma Norma Agama dan norma sosial mereka jadi kolot.

Karin dididik dengan ajaran Perempuan yang baik Adalah perempuan yang menjaga diri dan kehormatan. Tak membiarkan pria sembarangan menyentuh sebelum sah menjadi suami.

Tapi Karin sudah memberikan ciuman pertamanya, pada pria asing, bahkan pria itu hampir menidurinya. Jika saja Karin tak ingat untuk menahan diri, Maka lepaslah kehormatan diri yang selama ini dipertahannya.

" Aku ingin menyerahkan tubuhku hanya pada suamiku, Tak akan kubiarkan Pria itu memamfaatkanku dan merampas kehormatanku, Dia sungguh pria brengsek! yang harus dijauhi sejauh.mungkin. jika tak ingin masa depanku hancur.

Tapi kini dia mengkhianati Edwin.

Setan telah menggodanya untuk tunduk pada pesona dan karisma seorang Jonathan Caisar. Pria yang sudah mengaduk - ngaduk hati Karin,

Menghadirkan perasaan Asing yang sangat janggal ketika kulit mereka bersentuhan, saat dekapan jonathan terasa hangat membuai, Karin lupa diri, lupa pada dunia yang dipijaknya, Yang ada hanya pria itu mengisi rongga rongga kosong di dalam hatinya.

" Astaga Karin..perasan Aneh ini sebenarnya apa?, mengapa sangat indah bila aku.mengingat dia. sayangnya juga terasa menyakitkan disaat bersamaan."

Karin menghela nafas dengan berat.

" Aku harus meghindari Jonathan jika tak ingin terluka. Bisa saja suatu saat nanti aku jatuh cinta padannya, Saat ini saja aku tertarik secara fisik padanya. Aku tak ingin berharap, Bagiku dia ibarat langit dan aku adalah bumi, tak mungkin aku bisa meraihnya, lebih baik menjauhi fantasi palsu yang bisa menyakitimu, aku harus kembali fokus untuk masa depan keluargaku"

Karin bertekad bulat didalam hatinya untuk menghindari Jonathan sebisa Mungkin.

Apalagi ada Seorang Edwin yang sedari kecil menjadi orang yang paling baik dan mencintai Karin, Dia tak akan pernah meninggalkan Edwin demi siapa pun."

Tapi mengapa Edwin seperti tak peduli lagi pada Karin Semakin jarang saja menghubungi

Dengan menggunakan bus,.Sampailah Karin di Mall ARG. Departemen Store terbesar di Ibu kota.

Mall itu benar benar menakjubkan, luas nya saja Bisa Tiga atau empat Kali lapangan bola, Bahkan ada Show.Room Mobil di dalamnya. Dengan SPG nya yang cantik cantik, tinggi dan ramping, ramah tamah, Karin sangat iri pada kecantikan wanita wanita itu. Mereka begitu penuh percaya diri.

Karin menyusuri Mall dengan perasaan kagum, Berpikir betapa kaya keluarga Jonathan, Semua pasti terasa mudah dan gampang bagi Pria seperti Jonathan. Uang dan kekuasaan berada dalam.genggamannya.

Menggunakan Eskalator, Karin menuju ke lantai Dua, berlanjut hingga Lantai tiga, Lalu berhenti disebuah Toko kosmetik, Toko tersebut sangat lengkap. Berbagai peralatan makeup dan kosmetik berbagai merk ada disana. Dari yang termurah hingga yang paling mahal.

Meski fak suka berdandan, naluri sebagai wanita bergejolak saat melihat Alat Berhias.

Keadaan Toko tiba tiba gaduh ketika Manager Mengumumkan sesuatu dengan panik

" DIRUT ARG DEPARTEMEN STORE DATANG UNTUK INSPEKSI.DADAKAN SIAPKAN DIRI KALIAN JIKA TAK INGIN DITEGUR ATAU DIPECAT OLEHNYA" Teriak manajer panik, dia pun mempersiapkan diri.

Toko menjadi hening dan tegang.

Mata Karin menangkap sosok pria yang sangat tampan, tanpa cacat cela memakai setelan jas hitam, Dasi biru garis garis hitam. berjalan dengan Langkah cepat menuju toko tempat Karin berada. Dia di kelilingi oleh beberapa pria ber jas dan berdasi, mereka kewalahan mengikuti Langkah Atasanya yang gesit dan cekatan.

Karin melihat para pegawai toko berdiri dengan wajah yang Tegang , Tapi diantara mereka semua, Karin lah yang paling ketakutan.

Dia ingin menghindari pria itu, Sekarang malah berada satu tempat dengannya.

" Bagaimana ini, mau pergi juga nggak sempat lagi." Karin berkata panik dan segera balik badan saat Jonathan masuk ketoko

Karin meleleh Karena terpesona, Apalagi Karyawan yang ada ditoko, Wajah kekaguman mereka sudah tak bisa di lukiskah dengan Kata kata ,

Sepintas Karin juga melihat Tuan Aria diantara mereka.

Dia ingin menyapa tapi di urungkannya, Karena Jonathan.

Jonathan berjalan berkeliling memeriksa barang dengan teliti. Lalu berhenti tepat dimana Karin berada. Karin menghindar bersembunyi dibalik Rak rak kaca.

Manajer dibagian kosmetik menemui Jonathan berjabat tangan penuh hormat, Jonathan menanggapi dengan wajah Dingin. Wajahnya sangat galak. Seolah yang ada Hanya kebencian disana.

Karin melihat ke arah manager Toko yang bahkan tak berani mengangkat wajah didepan Jonathan saking takutnya Ia.

" Kira- kira bagaimana perasaan manager itu, memiliki Bos searogan dan sedikit Es batu..'

Jonathan Tiba tiba menjentikan jari

" Tolong periksa manajemen disini, Aku ingin melihatnya Omset penjualannya turun atau naik!.." Perintahnya pada kepala bagian pemasaran Tuan Aria.

" Baik Tuan ." jawab Tuan Aria Patuh. Dia pun meminta bagian Acounting Departement store mengeceknya. Manager toko segera menuju Laptopnya, membuka beberapa fail untuk ditunjukan pada Aria dan Kepala Staff Acounting.

Sementara Tuan Aria sibuk berkerja, Jonathan melihat lihat komestik yang dipajang disana.

Beberapa pegawai wanita berbisik bisik mata mereka mengarah pada Jonthan.

Pertanda mereka sedang membicarakan Jonathan, Entah apa yang mereka bisikan tentang siap Jonathan yang angkuh atau pesonanya.

Mata jonathan mengarah pada karin

" Sedang apa dia dia disini..??" pikir Jonathan.

Diliriknya karin yang pura- pura sibuk memilih komestik, Gadis itu menghindari kontak mata dengan Jonathan.

" Dia mengabaikan ku.." .

jonathan tersenyum sekilas, muncul ide gila untuk menggoda gadis itu.

Dia berjalan dan pura pura menabrak karin yang membelakanginya. karin sangat kaget, tubuhnya oleng dia berpegangan pada Rak, hingga beberapa benda berjatuhan di lantai.

Semua orang kaget dan menoleh menatap Aneh padanya

.

Hanya Jonathan yang tersenyum, Sanga tipis.

Bahkan tak ada yang menyadari senyuman licik di bibirnya.

Sang Manajer Toko meninggalkan laptopnya mendekati Karin dengan wajah emosi.

Selain takut Rugi dan kena damprat Jonathan dia juga melihat beberapa kosmetik Toko pecah dan Rusak.

" Ma..maafkan saya Tuan.." Lirih Karin pada manajer yang marah.

" Anda Harus menggaantinnya Nona.."

Manager toko berkata dengan suara tegas dan dingin.

Karin Malu sekali dia menjadi pusat perhatian para karyawan dan pengunjung lain, bahkan para staff Jonathan."..

Karin melirik Orang yang telah menyenggolnya.

" Astagfirullah!, Jonathan!??" Menjerit dalam hati.

Senyum licik masih terukir di bibir pria itu. Hanya Karin yang menyadarinya.

Dia menjadi geram. Namun di tahan nya emosi sebisa mungkin

" Aku tahu dia sengaja. sudah pasti Jonathan sengaja mengganggunya"

" Berapa yang harus saya ganti,Tuan?" Tanya karin mengalah.

Manager pun mulai menghitung barang yang dirusak Karin.

" Totalnya lima juta"

Menyerahkan bon hasil hitungan

" Karin menatap kertas itu dengan wajah pucat.

"Uangku mana cukup buat ganti semua,"

Sambil mengingat sisa uang yang dibawa, dia sudah mentransfer sebagian ke Rekening ibu

Sisanya paling dua jutaan.Masih kurang tiga juta lagi."

Jonathan makin lebar tersenyum, melihat Karin panik.

" Pasti dia tak punya uang untuk mengganti"

Dia menundukan wajahnya menyembunyikan senyumannya.

" A..aku hanya punya uang segini Tuan, bolehkan aku menyicil kekurangannya?" Tanya karin ragu. sambil menyerahkan

uang sejumlah Dua juta pada Mange.

Manager.melirik Jonathan Minta pendapat, Jonathan segera memasang Ekspresi serius, menatap balik Manager, seoalah berkata.

" Terserah padamu, lakukan apa pun pada gadis itu"

" Maaf nona. Anda harus melunasinya tak boleh menyicil."

" lalu saya harus bagaimana?"

" Jika anda tak bisa mengganti saya akan memanggil polisi." ancam sang Manajer.

Karin pucat pasi.

Karin melirik Jonathan penuh dendam. Tapi dia bisa Apa? dia hanya hanya gadis miskin yang tertindas oleh si kaya. Tak mungkin membalas Jonathan.

" Terserah Tuan saja, jika ingin memanggil polisi silahkan, saya pasrah" Ucap karin menantang, Biarlah agar Jonathan puas.

Jonathan kaget, padahal.dia ingin Karin bicara memohon padanya agar mau membantunya keluar dari masalah. Dia malah rela menanggung semua kesalahan.

Apakah dia tak takut akan disel dikantor polisi?

Padahal dia mengenal seorang Jonathan Caisar pemilik Mall tersebut.

Dia tinggal bicara dan Jonathan dengan senang hati membatu

" Biarkan dia!"

Suara Bariton khas dan tegas mengalir dari mulut Jonathan. Karin dan semua orang ditoko terkejut. Aria bahkan baru sadar jika gadis itu adalah Karin, dia segera mendekat.

" Karin !? " Serunya

.

Karin tersenyum getir pada Aria.

" Kamu,.." Aria langsung menatap manager.

" Berapa tagihan gadis ini?"

Tanyanya sebelum Jonathan sadar situasi.

Aria sudah mengambil Alih. Manager toko heran.

" Lima juta Tuan.." Ucap Manager gugup karena tak enak hati,

Aria mebgeluarkan sejumlah uang yang diminta.

" Terima kasih Tuan Aria, sudah menolong saya.." Ucap Karin tulus.

" Saya pasfi akan membayar kembali, tapi ijinkan saya, untuk mencicil tiap bulanya pada tuan..".Kata karin terharu.

Aria tertawa.

" Sudahlah jangan dipikirkan, senang membantumu.."

Manajer menyerahkan barang yang rusak dan sudah dibayar pada karin.

Tanpa menoleh pada Jonathan dia langsung bergegas keluar dari toko.

Jonathan sangat Marah pda Aria yang sudah ikut campur pada urusannya, tapi dia hanya menyimpan kemarahan dalam hati saja.

Lagipula, Jika Aria tahu dia mengenal dan menolong Karin, Pasti dia akan curiga padannya. Jika Selama ini Jonathan Akrab dengan Karin.

Pria itu pasti akan menceritakan pada Elina,

Gadis manja itu pasti akan menyakiti Karin.

Karin masih teringat seringai Jonathan di toko kosmetik

" Sialan dia pasti sengaja mempermalukanku, didepan semua orang.

Laki laki itu sangat menyebalkan!" Maki karin.

karin tidak mau memikirkan, setelah kejadian semalam dia enggan berada dekat dengan Jonathan.

Karin memasuki Resto makanan siap saji, duduk disalah satu kursi dekat dengan pintu masuk, sekilas dia mengedarkan pandangan kesekeliling Resto, tepat disudut Resto, Karin melihat sepasang sejoli duduk bersisian, antara yakin dan tidak, Karin menajamkan pandangannya.

"Edwin.." bisiknya. Edwin sedang menyuapi wanita disisinya kemudian mereka tertawa gembira, Karin melihat tangan Edwin membelai rambut hitam si wanita itu,

Diraihnya handphone dari dalam tas. ditelponnya Edwin, Karin dapat melihat Edwin menjawab panggilan Karin

" hello sayang...." sapa Edwin sambil meletakan jari telunjuknya dibibir, kode supaya wanita disampingnya untuk diam.

" Sayang kamu dimana? " tanya Karin pura pura tidak tau mengetes Edwin.

" Dikampus sayang..."

Karin geram " pembohong..!! makinya, tapi masih dalam hati, berusaha sabar tidak emosi.

"Tapi hari ini Minggu..!? " hari Minggu kuliah juga Win....!!!?"

" Nggak sih sayang aku diperpus kampus , lagi nyari bahan buat tugas kuliah ".

" Hmmm beneran, gak bohong kan Win?"

" Ya enggaklah, kamu dimana..?Edwin balik tanya.

"Aku di mall Angkasaraya ..lagi nyari bahan belanja bulanan, tapi aku sekarang lagi istirahat diKafe makanan siap saji didekat pintu masuk sayang. " sambil menyebutkan nama Resto tersebut.

DEG!!

Edwin tersentak, reflek melihat kearah pintu masuk Terlihat olehnya Karin sedang duduk,

Handphone masih menempel dikupingnya, matanya menatap tajam pada Edwin,

" Sudah pindah kampus Win..?? .sindirnya

TEP !!.. Dia memutuskan sambungan telepon.. Edwin berlari panik menghampiri Karin

tapi telambat.

Karin bergegas keluar,

Edwin berlari mengejar sekuat tenaga setelah dekat dengan Karin dia menarik tangan Karin ,

" karin aku bisa jelasin !"

Karin menatap Edwin marah,

" Silahkan! aku dengerin penjelasanmu!?" ucap karin dingin

" Dia temen kampusku.."

" Aku tahu, " potong karin

. " dia Amel, gadis yang dirumah sakit waktu itu kan.!??"

" Aku hanya kesepian karin, lelah dengan aktivitas kampus , dia hanya teman curhat saja."

" Temen curhat..!?? lalu kamu anggap aku apa??, Atm mu, sumber duit buat kamu lalu uangku kamu pakai untuk senang senang sama dia??". karin teringat ucapan Andien selama ini ..

erwin tersinggung, " kamu kelewatan karin, aku juga banyak membantumu dikampung dulu, apa kamu lupa?"

Tidak,! aku tidak lupa, klo begitu anggap saja kita impas, selamat tinggal Edwin.." pamitnya

Tapi Edwin tak melepaskan tangan Karin, sampai Karin meronta ronta.

" Lepaskan dia..!!!" tiba tiba sebuah suara dingin dan tajam menggema di belakang Karin,

Edwin kaget spontan melepaskan Karin, Memandang pria tinggi berwajah sangat tampan pemilik suara, stelan mahal membungkusnya. Sementara dibelakangnya Beberapa pria berwajah angkuh, manyaksikan mereka.

Pria itu menarik tangan karin menyeret karin tapi sebelum pergi dia berpesan, " singkirkan Pria ini dan blacklist dia sebagai penunjung Mall ini..!!" .

Edwin tersentak, Aria memanggil petugas keamanan Mall kemudian menyeret paksa Edwin keluar dengan kasar

" Siapa pria itu..?? kenapa dia melindungi karin?? sepertinya bukan pria biasa, Auranya luar biasa." dia bertanya pada Amel, rupanya gadis itu ikut berlari keluar mengikuti Edwin, dia juga menyaksikan semua kejadian tadi

"Itu Jonathan caisar Rahardian, seperti namanya dia seorang kaisar pemilik ARG, tapi Apa hubungannya dengan cewek kampung itu ya??"

" Kamu g apa apa kan, sayang..?" memegang tangan Edwin yang diseret tadi.

tapi Edwin masih galau masalahnya dengan Karin belum tuntas, dia belum siap kehilangan Karin.

Terpopuler

Comments

Nhia AriQah

Nhia AriQah

rasain

2020-02-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!