Hari-hari selanjutnya Jonathan Semakin gencar mengusik Karin, Hampir setiap Hari dia mendatangi rumah Elina, Baik pagi, kadang siang, sesekali disore hari setelah pulang kerja.
Bahkan setiap pagi dia datang menjemput karin dan mengantarnya ke rumah Aria. Jika Karin menolak dia mengancam akan membuat Karin dipecat oleh Aria.
Akhirnya dengan terpaksa dia patuh pada keinginan Jonathan
Setiap Jonathan datang penghuni kost yang rata rata cewek jelas bereaksi, Ada saja yang mencari perhatian bahkan ada yang berani menggodanya, Mereka iri dengan karin yang sangat beruntung bisa berdekatan dengan Seorang pemimpin perusahaan terbesar di kota J.
Padahal Jonathan begitu dingin dan angkuh terhadap gadis lain disekitarnya.
"Pangeran loe udah datang ngejemput tuch, Udah ya gue pergi dulu, Jomblo kaya gue gak bisa ngeliat yang romantis baper Rin." Ucap Andien begitu melihat mobil Jonathan datang . Dia pun berlalu meninggalkan Karin begitu saja.
Sebelumnya Karin berpapasan dengan Andien didepan tangga, Mereka mengobrol sejenak disana.
Tingalah Karin seorang diri berdiri salah tingkah menunggu Jonathan mendekatinya
Jonathan menghampiri Karin
" Gimana siap berangkat?' Tanyannya
Tanpa Banyak bicara Karin mengikuti langkah Jonathan masuk kemobilnya.
" Tuan Jonathan sampai kapan anda akan seperti ini, saya kan udah bilang akan tutup mulut soal hubungan Tuan dengan Nona Elina, tidak ada untung ruginya buat saya bergosip tentang hubungan Tuan, justru jika Tuan mendatangi saya seperti ini, orang orang disekitar kost akan bergosip tentang kita."
" Benarkah??" Jonathan Kelihatan senang mendengar teman teman Karin bergosip tentang mereka, Dia malah menggoda Karin,
Jonathan tidak mengerti semakin dia mengenal Karin, dia semakin nyaman berada disisi gadis itu.
Hatinya sangat baik dan polos. dan lebih menariknya karin tak pernah berusaha memikatnya.
Gadis itu sederhana dengan pemikiran sederhana .
Dia menghentikan Mobil, berbalik menghadap Karin,
" Kenapa berhenti disini, ?" karin bertanya curiga.
Pria itu sudah menghadap Karin. Karena sudah terbiasa bersama Jonathan. Karin mulai bisa mengontrol diri agar tak gugup dan tak terpesona oleh Tatapan Jonathan Yang terkadang sengaja ingin memikat Karin.
" Gimana kalau hari ini kita membolos kerja, Aku dan kamu, Kita Jalan jalan ke tempat yang menarik, Kamu pasti suka.." Tawar Jonathan penuh semangat.
Karin Langsung menggelengkan kepalanya.
" Maaf Tuan kurasa aku tidak bisa, Anda Jalan jalan sendiri saja" Tolak karin sopan.
" Temani aku jalan jalan, aku Sedang bosan please, mau Ya?" Bujuknya
" Aku tidak bisa Tuan Jonathan, aku harus bekerja dan bertanggung jawab dengan pekerjaanku , Kalau Anda bosan mengapa Tak membawa tunangan anda Atau Nona Elina saja"
Karin berusaha turun, Dia cemas, jonathan Akan memaksanya.
Karin berusah membuka pintu mobil.
" Tapi aku maunya sama kamu karin..*.
" Saya bukan pacar anda kenapa harus repot repot menemani Anda..??"
" Kalau begitu, Gimana.... kalau kamu jadi pacarku saja.." Jonathan mendekatkan wajahnya beberapa centi kemuka Karin.
Sontak karin cepat memundurkan kepalanya ke arah berlawanan dengan Jonthan.
PLETAK !!
Bunyi kepala Karin membentur kaca mobil.
"Awww sakit." Dia meringis sambil mengusap bagian kepalanha yang sakit.
" Tuan bercandanya kelewatan, saya sudah punya pacar Tuan.."
Jonathan Langsung terkekeh
Karin sangat kesal pada awalnya. Tapi melihat tawa lepas jonathan hatinya ikut riang, Tawa bahagia Jonathan menularinya.
Karin belum pernah melihat Jonathan tertawa lepas seperti itu.
Jonathan Jauh lebih menarik saat tertawa, Wajahnya terlihat Ramah, giginya putih berderet sangat rapi.
Biasanya dia hanya tersenyum itu pun sangat jarang dia Lakukan, Wajahnya sering datar terkesan Angkuh sepanjang waktu.
Jonathan berhenti tertawa, saat tahu di pandangi Karin.Dia kembali memasang Wajah Asalnya dingin dan datar.
" Kalau kamu gak mau pergi denganku, Ya tidak apa - apa. Hari ini juga aku akan membuat kamu dipecat oleh Om Aria, kamu mau??" Ancamnya pada Karin.
" Kamu..!??, Kenapa Tuan selalu mengancam.untuk membuat saya dipercat!?, Saya ini hanya gadis miskin, tolong jangan tindas saya, kasihan kelurga saya dikampung Tuan..." Sahut Karin kesal.
" Terserah kamu, saya tidak perduli, saya tak suka ditolak dan tak ada siapa pun boleh menolak saya.
Karin Terdiam.. Dia tahu, dia takan.menang melawan pria berkuasa seperti Jonathan.
" Baiklah! " Jawab Karin pasrah, dia Tak sepenuhnya takut dipecat. Tapi kasihan dengan kakek Tomo, siapa yang akan menjaga beliau jika Tuan Aria terpaksa memecat karin karena diperintah Atasan nya . Sulit mencari orang yang mau merawat Seorang Lansia jaman sekarang.
" Tuan.." panggil Karin pelan.
" hmmm..apa...?" jawab Jonathan lembut sambil lanjut menyetir.
' Kenapa tuan mempermainkan perasaan Elina dan tunangan anda sendiri?, Anda berhubungan dengan Elina sementara bertunangan dengan wanita lain, Apakah Anda tidak kasihan pada mereka!?."
Karin ingin memukul mulutnya Sendiri, kenapa juga dia mau tahu urusan pria itu. Tapi dia sangat penasaran.
" Pasti Jonathan marah, pasti marah!" Batin Karin. Karin takut melihat pada Jonathan, Anehnya pria itu diam saja.
Jonathan merenung, biasanya dia paling malas menjelaskan atau menjawab urusan pribadinya dengan orang asing.
" Karena Aku punya sebuah Alasan, Aku tak bermaksud menyakiti mereka, Aku sedang belajar mencintai mereka."
Jawaban Jonathan terkesan Aneh.menurut karin, tapi dia tak ingin bertanya lagi.
" Aku tidak bermasud bermain - main, tapi aku tidak pernah berhasil dengan perasaanku. Masa laluku yang sangat pahit dan traumatis mempengaruhi kehidupanku terutama terhadap wanita. Sehingga sulit bagiku mencintai wanita.
Aku sedang berusaha mencari seseorang yang bisa mengubah masa laluku dan pikiran burukku tentang wanita..ini terlalu rumit dijelaskan "
" Ok Aku mengerti.." Jawab karin Tiba- tiba
" Apa yang kau mengerti?" Jonathan menoleh jenaka.
" Jadi. maksud Anda, anda menyukai laki laki, Tapi berharap Gadis - gadis yang anda pacari bisa menyembuhkan Anda..begitu bukan? " karin bertanya polos.
Jonathan tersedak kemudian tertawa
" Tentu saja tidak sayang.. Aku tak pernah punya niatan menyukai sesama jenis.."
Jonathan menjawab sambil mengelus kepala Karin.
Karin menepisnya cepat
" Kenapa membelai saya anda sedang tebar pesona dengan saya..???" Tanya Karin asal asalan
Lagi lagi Jonathan tertawa..
" Aku tidak perlu tebar pesona padamu, tanpa itu pun kau sudah lebih dulu terpesona Padaku..Kamu memang manis Karin.." Jonathan menarik hidung karin gemas.
" Terserah Tuan sajalah Mau bicara apa juga."
" Oh ya, aku telpon Om Aria dulu, Minta izinmu ke dia..".
Jonathan Pun berbicara singkat dengan Aria, Sudah pasti Pria itu mengijinkan Karin, Karena Jonathan yang meminta. Walau merasa bingung mengapa Jonathan meminta Ijin untuk Karin, padahal mereka tak saling kenal dan akrab, begitu yang dia pikirkan.
Perjalanan yang ditempuh cukup Jauh, Karin mulai bosan karena saling berdiam diri.
Dia memutuskan bertanya karena penasaran dengan Tujuan Jonathan. Kira kira dia akan dibawa kemana oleh pria itu.
" Kita sebenarnya mau kemana Tuan? kenapa belum sampai sampai juga..?"
" Lihat saja nanti,.. kamu pasti suka.." Sahut Jonathan tersenyum Penuh Rahasia.
Mobil Jonathan menepi di perkebunan kelapa yang berjejer ditepi pantai.
Ternyata Jonathan membawa Karin ke pinggir Pantai yang sangat indah, Laut biru kehijauan membentang didepan Karin dengan pasirnya yang berwarna putih, begitu lembut saat kaki Karin menyentuhnya. Tempat itu adalah slah satu properti pribadi Jonathan.
Karin Langsung berlari ke arah pantai penasaran
Dia mencoba merasai Airnya.
Wueeek!..Asin!!, " Langsung melepehkanya kembali. Jonathan tertawa geli melihat perilaku Karin.
.
Seumur hidup, Karin belum pernah melihat pantai, Karena dia tinggal di daerah pegunungan dan perbukitan. di desanya tak Ada yang namanya pantai. Disana hanya mengalir sungai sungai dengan Mata air yang sejuk dan sangat jernih.
Dia merasa sangat bersemangat tapi juga takut melihat luasnya lautan dan deburan ombaknya yang bolak balik tiada henti.
" Kamu kenapa karin??" Tanya Jonathan melihat kecemasan di wajah Karin
"Saya belum pernah melihat laut atau Pantai secara lansung. ini pertama kali saya melihatnya Semua ini membuat saya sedikit takut." Jelas Karin.
Dia pernah melihat berita Tsunami suatu kali ditelivisi, Bencana Alam yang sangat mengerikan dan banyak memakan korban jiwa, Karena itu, begitu melihat laut dla langsung terbayang pada peristiwa yang pernah dilihatnya dulu saat masih kecil.
Jonathan mengegnggam tangan Karin menenangkan, Gadis itu terkejut tapi membiarkan tangan pria itu mengenggamnya, Tangan itu besar dan hangat sangat nyaman dan menenangkan.
Karin berpaling menatap jonathan dari samping. Jantungnya berdegup begitu kencang. Tanpa Ia sadari matanya menyusuri wajah Jonathan, Dia sangat kagum pada kesempurnaan yang dimiliki Jonathan, Rahangnya kokoh, Alisnya tebal tapi teratur, Bulu matanya panjang dan lentik, Bibirnya sexy bertambah sexy bila dia tersenyum dan tertawa bahkan saat dia marah, tak pernah mengurangi nilai di wajahnya. Sosoknya sangat gagah, dengan tinggi yang sesuai.dengan porsi tubuhnya.
Bertapa beruntung Wanita yang berhasil memikat hatinya. Pikir Karin.
Sadar tengah dipandangi Karin. Jonathan berpaling.
Dia membalas tatapan Karin dengan lembut.
sangat menyukai Gurat kekaguman yang dipancarkan karin terhadapnya.
Bahkan tak ingin Mata bening dan polos Milik karin pergi dari pandanganya.
Dia ingin terus tenggelam Hanyut dalam nuansa yang sangat mendebarkan tapi terasa damai dan tenang. Tanpa mereka sadari tatapan mereka menjadi semakin intens dan semakin dalam.
Jonathan tak pernah memandangi perempuan lain seperti menatap karin, Dia melukis wajah Karin dalam ingatannya, Matanya, Bibirnya yang tanpa polesan serta Wajah sendunya yang memikat. Semua terlihat menarik dimana Jonathan.
Hingga beberapa menit berlalu, Keduanya masih enggan melepaskan pandangan. Bahkan mereka tak menyadari sudah beberapa menit berlalu dalam keheningan yang mereka ciptakan.
Hingga Karin lebih dulu tersadar, Dia segera melepaskan Tangan Jonathan yang masih menggenggamnya, mengirimkan sinyal- sinyal aneh dihati Karin.
Karin berpaling menatap Laut lepas dengan wajah malu.
" Alamak! Apa apan aku ini!, ngapain juga tatap- tatapan Nggak jelas dengan Jonathan."
Bisik hati Karin.
Rasanya ingin lari saja, meninggalkan Jonathan seorang diri dipantai itu. Saking malunya.
" Ehem!" Jonathan berdehem. Meredakan suaranya yang bergetar, Dia juga merasakan emosi yang sama dengan Karin,salah tingkah dan Malu.
"
Kamu sudah punya pacar karin?" tanya Jonathan tiba tiba
Karin tertawa
"Tentu saja Tuan, Alhamdulillah, biar saya jelek begini, Masih ada yang mau dengan saya ..."
jonathan tertawa ringan
" Pasti yang mau sama kamu jelek juga. iya kan!? hehehe" Jonathan Tertawa setelah mencela Karin.
" Terserah anda saja. bicara saja sesuka anda yang penting anda bahagia Tuan.." Sahut karin.
Mereka berdua sangat menikmati pemandangan dan melakukan aktivitas yang menyenangkan di laut. Seperti mengumpulkan Kerang, bermain Ombak, dan mengobrol sampai Matahari hampir tebenam.
Saat pulang. Akhirnya karin tertidur kelelahan di dalam mobil,. Jonathan benar benar menikmati hari ini, Dia merasa begitu Nyaman dan bahagia.
Hanya bersama Karin dia bisa seperti ini.
Gadis itu tak takut kotor, kepanasan, atau Manja sedikitpun.
" Kasihan karin, dia pasti sangat lelah, apalagi tadi membangun istana pasir bersamaku di bawah terik Matahari, kulitnya sampai gosong begitu. Gadis yang penuh semangat"
Jonathan bicara sendiri sambil melirik Karin disela menyetit.
Ada Rasa enggan berpisah di hati Jonathan,
Bukanya Dia mengantar Karin pulang. Jonathan malahan membawa Karin ke sebuah hotel mewah Miliknya dipusat Kota J. Sebuah Hotel Bintang Tujuh..ARG HOTELS, dengan segala fasilitas mewah didalamnya.
Jonathan membawa Karin, menuju Kamar VviP yang selalu siap bila ia ingin menempatinya.
Tidak perduli orang melihat atau bergosip.Dia menggendong karin yang masih tertiidur pulas dalam pelukannya.
Dia meletakan Karin diatas Ranjang
dipandangnya wajah lembut karin.
" Gadis ini sangat Cantik, dia sederhana dan polos, Hatinya juga baik dan sangat lembut, buktinya dia sangat sabar mengurus orang tua itu..tak cemberut atau marah sekalipun.
Kuping Karin samar mendengar suara Air mengalir, Dia Langsung membuka Mata dengan Waspada.
Matanya langsung beredar mengelilingi Ruangan, merasa bingung dengan suasana asing yang sama sekali tak.dikenalnya.
Dia mendengar suara guyuran Air dari sebuah ruangan, dia melihat ke arahnya.
" Astaghfirullah! Dimana aku!? Apakah ini kamar seseorang. Mengapa Jonathan membawaku kesebuah kamar? Apa dia berniat buruk padaku.?
Dia langsung menyibak selimut melihat kondisi tubuhnya
" Alhamdulillah, aku masih memakai baju.."
Dia mengelus dada lega
" Lalu siapa yang dikamar mandi? Apakah Jonathan?, Jangan jangan dia menjualku pada pria hidung belang.."
Karin bergidik sendiri.
Tersentak dengan pikiran buruknya, cepat cepat Ia bangun dari tempat tidur.
Karin melihat salah satu pintu ruangan terbuka. Seorang pria tampan keluar dari sana hanya mengenakan handuk menutupi pinggang.
Wangi sabun cukup menyengat memenuhi Kamar. Pria itu bertelanjang dada, Kulitnya putih dan bersih, tubuhnya prianya terbentuk begitu sempurna terpampang jelas dihadapan Karin yang terpaku tak percaya pada penglihatanya sendiri.
Dia begitu sexy dan menawan dengan Rambut basah serta sedikit acak acakan.
Beberapa tetes air sisa mandi menetes terlihat mengkilap diterpa cahaya lampu ,karin bahkan tak mampu mengalihkan tatapan kagum padanya.
Jonathan, Pria ini manusia atau dewa? mengapa dia bisa seindah dan sesempurna itu. Karin sampai melongo melihat Jonathan Bahkan tanpa sadar dia menatap pria itu dari ujung rambut sampai keujung kaki. Sampai beberapa menit dia tak mampu melawan keinginannya beralih dari sosok sempurna itu.
Sampai matanya bersitatap denganJonathan.
Yang juga sedang memperhatikan pergerakan mata Karin, dan dia Tahu Karin sedang mengaguminya.
Dia tersenyum jahat. Wajahnya menjadi sangat Usil
Karin sangat Kaget, Reflek menutup wajahmu dengan kedua telapak tangan.
" Tuan sudah gila ya?!?" Teriaknya kesal.
" Cepatlah berpakaian!"
Wajah Karin memerah seperti Tomat. dia Bahkan tak tahu.harus menyembunyikan dimana wajah malunya.
Jonathan tak tahu.jika Karin terbangun, dia tak berniat berhanduk Ria didepan gadis polos itu.
Jonathan tersenyum. Bukan menjauhi Karin dia sengaja duduk disisi karin menggodanya,
" Setelah puas memelototi ku, lalu aku harus berpakaian begitukah??, Padahal tadi Matamu hampir copot dari tempatnya karena tergiur pada tubuhku.." Jonathan tersenyum sangat nakal
Dia sendiri Heran kenapa juga sikapnya jadi genit begini.
Mungkin karena sikap malu dan polos Karin, membuat Jonathan iseng.
" Bagaimana menurutmu, Aku sexy kan??" Bisiknya sambil mengigit telinga karin
"Awww..! Karin memekik, kupingnya merah padam.
Dia berlari menjauhi jonathan,
" Hentikan! cepat pakai bajumu!". Teriaknya sambil melempar baju yang dilihatnya tergeletak disofa..
Jonathan menangkap baju yang dilempar sambil terbahak bahak geli.
" Mandi sana! kamu bau....." perintahnya pada karin.
" Setelah kamu selesai mandi kita pesan makan malam."
Karin lanvsung menurut sambil berlari cepat i masuk ke kamar mandi diiringi Tawa geli jonathan..
Di balik pintu Karin mendekap dadanya yang berdebar tidak karuan.
Dasar Pria Mesum, Brengsek, Gila, Konyol, Otak kotor" Segala sumpah serapah keluar dari mulut Karin.
Setalah Karin selesai mandi , Hidangan lezat sudah tersaji indah diatas meja. Jonathan mengajak Karin untuk makan malam bersama sama. Karena sudah sangat Lapar Karin pun segera makan dengan Lahap.
" Kenapa Tuan membawa saya ke hotel.??"
Tanya Karin curiga, setelah petugas hotel membereskan sisa makan malam mereka.
Jonathan tidak menjawab malah melihat karin lama sambil mengerutkan dahi.
" Kenapa kamu masih memanggilaku Tuan.., bukankah kita sudah sedekat ini karin?"
Karin tertawa ringan " Ditanya bukan jawab malah balik nanya, tentu saja saya harus memanggil anda tuan selain anda pacarnya Nona Elina anak majikan saya, bukankah anda juga Atasan saya, Anda pemilik Restoran tempat saya pernah berkerja. Dan saat saya tak dibutuhkan lagi oleh Tuan Aria, suatu saat nanti saya akan kembali bekerja di Restoran Anda"
" Tapi aku tidak nyaman dipanggil Tuan olehmu.."
" Aku lebih tidak nyaman jika tidak memanggil tuan pada Anda" Balas Karin cepat.
"
Sekarang Tuan jawab pertanyaanku, kenapa anda membawaku keHotel ini ? Apakah anda punya Rencana jahat kepadaku..??"
Tanya karin serius.
Jonathan merasa geli melihat wajah Karin yang sangat serius saat bertanya.
" Hahaha....rencana..??? rencana apa maksudmu??, kenapa pikiranmu kotor begitu....!"
" Tentu saja pikiran saya kotor, saya pernah melihat anda beberapa kali sedang....Anda pasti tahu, saat Anda bersama Nona Eli".
Jonathan tersenyum menatap sendu pada Karin.
Karin semakin tidak nyaman.
" Aku mau pulang... " Pinta karin, dia merasa risi berduaan dengan laki laki asing dalam ruangan sangat tertutup.
" Kita akan menginap disini.." Sahut Jonathan enteng dan tiba- tiba.
" Saya tidak mau! tidak sopan bila kita tidur sekamar kita bukan pasangan suami istri."
" Tenang saja aku tidak tertarik dan bernafsu padamu, Hanya saja aku masih betah mengobrol denganmu, kamu membuat aku nyaman. aku akan tidur di sofa"..
" Tidak! tidak! tiiidaaaak!!" Tolak Karin tegas.
" Aku mau pulang titik, antarkan aku pulang sekarang Tuan kumohon.." Dia memelas.
jonathan berkata santai.
" Aku tak mau, kita hanya tidur dan mengobrol saja malam ini, tidak ada aktivitas fisik,
sebenarnya jonathan penasaran mengapa Gadis ini sangat Acuh padanya, Biasanya para gadis malah bersikap sangat Agresif kepada Jonathan. Saat ini mereka pasti sudah asyik bercumbu, bahkan sebelum Jonathan yang memulai.
Jonathan menatap lekat pada karin,
" Mengapa Gadis ini sangat berbeda, bolehkah aku menggodanya?, Tentu aku akan.menggodanya dia membuatku sangat penasaran.." Bisik Hati Jonathan.
Sementara Karin semakin gugup dan takut melihat tingkah dan tatapan Jonathan yang lain dari biasanya
Tatapan itu serasa menelanya dan menelanjangi Karin. Dia sampai tercekat karena gemetaran.
Mata Jonathan beralih pada bibir Karin dengan sendu.
Aroma dewasa melingkupi tubuh Jonathan
Rasa yang sangat Asing dan membuai.
Dia begitu berhasrat pada gadis itu
Jonathan telah berbohong mengatakan dia tak tertarik padannya, Kenyataan Hasrat itu Kini menguasainya
Merasa Aura yang berbahaya dari Jonathan Karin langsung berdiri dengan Panik
" Sudah cukup!, Aku mau pulang, aku.sudah tak.nyaman disini, ijinkan aku pulang Tuan, aku akan naik Taksi."
Karin bersiap untuk keluar. Tangan Jonatan sigap menariknya. Membawa Wajah Karin didepan Wajahnya, Lalu memandangi nya lama.
" Karin..." Panggilnya lembut
" Ijinkan Aku..." Dia memohon lemah putus Asa, sambil menatap Area bibir Karin, perlahan wajah itu mendekat.
Karin.menyentuh Bibirnya, Ternoda sudah bibir perawan karin, Jonathan sudah menciumnya. Karin bahkan tak mampu menolak keinginan pria itu, Satu tatatapan sendu Jonathan membuat dia dengan mudah pasrah pada lelaki itu.
" Antarkan aku pulang,,!??, Karin mulai menangis. dia putus asa dengan situasi.. takut tak dapat menjaga kehormatannya jika terus berada didekat pria sempurna ini.
Melihat karin menangis jonathan mendekati lalu mendekap Karin ke dadanya, memebelai lembut rambut panjanvnya.
" Maafkan aku Karin, Aku tak bermaksud menyakitimu..Maafkan aku.."
Karin semakin terisak didalam pelukan Jonathan, ingin.melepaskan diri, tapi pelukan itu begitu hangat, seperti pelukan seorang ibu kepada anaknya.
Karin berhenti menangis.
Dia memukuli Dada Jonathan.
" Anda Jahat Tuan, Bahkan Anda berani menciumku.. pacarku saja tak pernah berani menyentuhku,"
Isak Karin
Jonathan merasa senang bahwa dia laki laki pertama yang mencium Karin.
" Aku sangat beruntung jika begitu..Baguslah Karin, Aku senang mendengarnya.
Karin langsung melepaskan diri.
Dia menyeka Air matanya.
Jonathan tersenyum manis.
" Aku bahkan ingin melakukan Lagi, Kamu mnis seperti permen Coklat." Bisik Jonathan.
Karin mulai Hanyut kembali pada gelombang Gairah yang dipancarkan Jonathan,.
Tanpa sadar pria itu memulai Aksinya, Memberikan sebuah pertualangn baru Asing, Aneh namun terasa sangat Nyaman dan indah, Hingga Karin tak mampu berpikiran, Dikeplanya hanya ada jonathan dan kelembutan yang diberikan pria itu di seluruh Tubuhnya. Dia terasa terbang di awang awang. Sampai detik dia tersadar dan menghentikan semua.
" jonathan..." desahnya tak sadar memanggil nama Jonathan dengan wajah sayu.
Jonathan menanggapi dengan senyum.lembut.
" Karin.." Dia balas memanggil pandangan nya begitu lembut menenangkan.
" Hen..hentikan.." Ucap Karin gemetar, Mengusir rasa membuncah didadanya disebabkan Jonathan.
Dia mendorong Jonathan menjauhinya.
jonathan menghentikan aksinya menatap karin sendu, matanya dipenuhi hasrat terhadap karin.
Wajah karin bersemu merah.
" sebaiknya kita hentikan ini tuan,," karin berkata sedih dia juga melihat bibir jonathan merah dan membengkak akibat ciuman panas mereka,
karin jadi merinding menginginkan bibir itu lagi.
tiba tiba dia menyadari sangat menyukai pria ini.
Dia jatuh cinta , jatuh cinta yang. tak pernah dirasakan terhadap siapa pun bahkan terhadap Edwin, Perasaan karin sangat sedih, menyadari perasaan Asing, indah tapi terasa menyakitkan. Cintanya Tak.mungkin tersampaikan.
Seperti ingin menyentuh langit dan itu hal yang sangat mustahil."
Akhirnya mereka pulang dari hotel tapi didalam mobil mereka berdiam diri hanyut dalam pikiran masing masing.
bahkan ketika, turun dari mobil, Jonathan tak mengucapkan sepatah katapun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments