Dua Puluh

Aku masih tenggelam dalam pelukan Ammar dengan isakan tangis.

Segala rasa sudah berkumpul jadi satu di hati dan otak ku, rasanya sudah tak tahan aku memendamnya.

Bagaimana ini Tuhan?

Aku sangat marah, aku sangat membencinya, tapi aku juga sangat merindukannya, aku masih mencintanya.

" Maafkan aku Fanny, maafkan aku. Berhentilah menangis, kau masih sakit. Aku tidak ingin kau semakin sakit dan lemah, aku ingin kau segera sembuh. Aku rindu Fanny yang selalu ceria, sehat, dan riang. " Ucap Ammar sembari mengelus-elus punggung belakang ku.

Sedangkan aku masih tidak bisa menghentikan tangisan yang kian mengalir deras.

Tangisan ku terhenti begitu saja setelah mendengar suara dering ponsel Ammar di kantongnya.

Aku melepaskan pelukan ku seketika, Ammar meraih ponselnya dan begitu di lihat raut wajahnya berubah dengan helaan nafas panjang.

" iya ada apa Nay? " Jawab Ammar dengan ekspresi cuek.

Mendengar nama Nayla di sebut emosi ku mulai bangkit lagi.

Ntah apa saja yang di bicarakan oleh Nayla sedaritadi, ku lihat Ammar hanya terdiam saja dengan cuek.

Aku tidak tahan ingin menjauh, meski kenyataannya ku lihat Ammar cuek demikian membuat ku sedikit senang.

Aku hendak pergi menjauh, dengan alasan pergi ke kamar mandi. Namun seketika Ammar menarik tangan ku, aku menolak nya.

Dia menarik paksa kemudian menggenggam erat bersatu dengan tangan nya. Aku menanggapinya dengan penuh marah.

Ammar masih terdiam mendengar suara Nayla yang ntah apa di bicarakannya kenapa begitu lama, dan Ammar hanya menjawab nya dengan Iyya ataupun tidak, entah gak tau atau kata mungkin juga bisa kan.

Sedangkan hati ku mulai menyerang dengan pertanyaan yang begitu pedas.

Untuk apaaaaaa masih mendengarkan mereka berbincang begitu di ponsel, di depan mu pula Fanny?Emang dasar kau bodoh ya, mau aja. Tangan mu di genggam oleh Ammar begitu, sedangkan kau ikut menyaksikan dan mendengarkan Ammar berbincang dengan Nayla.. Cewek yang dia sukainya saat ini bukan? Atau malah mungkin sudah berubah jadi cinta. Kau bodoh Fanny, kau bodoh !!!

Aaaaaaaaarght...

Aku tak tahan mendengar makian dari hati ku sendiri, aku kembali menarik paksa tangan ku yang sedaritadi digenggamnya.

Namun nihil, sia-sia. Tubuhku terlalu lemah untuk melawannya saat ini, aku terus meronta hingga akhirnya aku terhenti meronta ketika mendengar ucapan Ammar pada Nayla.

" Nayla. Mari kita akhiri ini saja, dan tidak untuk menjadi teman baik sekalipun, Aku memang sempat menyukai mu, HANYA MENYUKAIMU saja. Tidak lebih, itu karena aku terobsesi dengan wajah dan sikap mu, tutur kata mu, dan semua yang ada pada dirimu mengingatkan ku pada Eliez. Wanita yang pernah ku cintai setengah mati tapi kemudian meninggalkan ku begitu saja, aku hanya terhanyut oleh kenangan itu pada mu, sejujurnya aku sudah memiliki orang yang ku cintai saat ini. Dan ku rasa kau sudah lama mengetahuinya, maafkan aku Nay. Lupakan semuanya dan jangan pernah menghubungi ku lagi, bye. "

Klik !!!

Ammar mematikan ponselnya begitu saja, tanpa menunggu reaksi apa yang akan di lakukan oleh Nayla.

Aku masih tertegun, rasanya aku gembira bukan main. Aku ingin teriak sekeras-kerasnya, aku ingin meloncat kegirangan, aku bahagia tuhan, aku bahagia...

Dari saking bahagianya, air mata ku kembali mengalir deras dan jantung ku bergetar hebat, sulit ku jabarkan semua perasaan yang ku rasakan mendengar semua ucapan Ammar pada Nayla kali ini.

Ammar memandang ku, dia tersenyum sedikit memaksa. Aku kecewa melihatnya, mungkinkah Ammar terpaksa melakukannya? Mungkinkah dia masih sangat menyukai Nayla, atau kah dia menyesali ucapannya?

Aaku mulai di serang perasaan ragu lagi.

" Fanny, tetaplah di sisiku selamanya. Aku harap kau masih mencintai ku, masih mengharapkan ku, bangun lah kembali rasa percaya itu untuk ku, Fanny." Kali ini wajah Ammar berubah serius menatap ku.

Aku sudah tidak sabar, tidak tahan rasanya menyaksikan ini semua.

Ku peluk tubuh kekar Ammar dengan erat, sangat erat. Tangis ku pecah di iringi senyuman puas di bibir ku.

Ah. . . rasanya aku tidak percaya dia akan benar-benar kembali pada ku, melepaskan Nayla, menyelesaikan nya di depan mata ku secara langsung. Betapa aku merasa satu-satunya wanita yang sangat berharga baginya saat ini.

Terimakasih Ammar, Aku mencintaimu. Aku mencintaimu !!!

ucap ku dalam hati.

Sementara Ammar melepas pelukan ku dengan senyuman yang dia lempar pada ku.

Cup !!!

Dia mengecup lembut kening ku, kedua pipi ku, hidung ku, dan bibir ku. Ia mengecup nya begitu lama di bagian itu.

Aku tersenyum tersipu malu padanya.

" Apa kau bahagia sayang? Apa kau puas? Apakah ini sesuai dengan yang kau harapkan? Maaf membuat mu menunggu lama. Aku membutuhkan waktu untuk berpikir jernih, hingga aku menyadari betapa aku sangat bersalah telah mengkhianati cinta kita, aku hanya tergoda dengan kehadiran Nayla yang mirip dengan mantan ku, tapi bukan berarti aku mencintainya. Kali ini apa kau... "

Aku mengecup bibir Ammar seketika, menghentikan segala penjelasannya yang panjang kali lebar sedaritadi membuat ku seakan melayang jauh.

" Aku mencintaimu, Ammar. " Jawab ku pelan.

Ammar tersenyum puas, kemudian dia mendekatkan wajahnya pada ku, kami mulai berciuman bibir.

Aaah.. Entah darimana kekuatan ini hadir, seakan tenaga ku kembali normal menerima dan melawan ciuman bibir ammar yang kembali membuat ku bergairah.

Aku tersadar, ini di kamar ku. Posisi pintu pasti tidak terkunci, aku mendorong tubuh Ammar seketika.

Ammar terkejut heran.

" Ini... Ini di kamar ku Ammar, nanti bunda atau ayah melihat kita. Aku gak mau mereka mikir macam-macam. " Jawab ku pelan.

Ammar tertawa, mencubit gemas hidung ku.

" Aku lupa, maaf sayang. Aku terlalu bersemangat dan sedikit bergairah. Hihi.. " Jawab nya meledek ku.

" Ih apaan sih, liat aku udah sakit gini kau masih saja menggoda ku, emang nya gak lihat aku kucel seperti ini hah? Ini semua perbuatan siapa hah? "

" Wah.. Udah mulai bertenaga lagi ya, sudah bisa ngomel sayang ku ini. Sini peluk lagi, "

Ammar memelukku kembali dan mengecup keningku.

" Mmmuach.. Terimakasih Fanny, kau masih mencintaiku dan setia menanti keputusan dari ku."

" Cih.. GR lagi kan, siapa juga yang menantimu? Malahan aku sudah di kenalkan dengan cowok baru oleh Farel." Jawab ku dengan sedikit cemberut.

" Oh, jadi begitu? Hmm. . . secepat itu? Yakin? Awas aja ya, kau berani begitu. Aku bunuh cowok itu, berani-beraninya merebut wanita ku. " Jawab Ammar dengan kesal.

" Siapa suruh? kau yang memulainya kan? "

" Aku sudah mengakhirinya demi kamu sayang !!!" Jawab Ammar setengah merengek.

Aku tertawa kecil, ih lucu deh kalau merengek begitu.

Ucap ku dalam hati.

" Kau tau Fanny, sikap Farel berubah pada ku. Tanpa sengaja aku bertemu dengannya dirumah Andi, dia memalingkan wajah dengan penuh amarah pada ku. Bahkan sempat membanting pintu di depan ku, aku takut melihatnya begitu. Aku belum pernah melihatnya demikian sayang, Farel anak yang lembut baik di sekolah, anak yang pendiam dan pintar. Itu sebabnya aku mendekatinya untuk lebih berprestasi. Tapi saat ini dia... Menakutkan." Jelas Ammar.

Aku tertawa lepas menanggapinya, ya jelas lah dia bersikap begitu.

Secara, aku bibi satu-satunya yang sangat dia sayangi dan dekat dengannya, tersakiti oleh orang yang di kaguminya, tentu akan membuatnya marah.

" Mengapa kau tertawa Fanny, apa kau mengetahui satu hal mengapa Farel berubah begitu galak pada ku? " Tanya Ammar.

Aku hanya mengangkat bahu menghentikan tawa ku, Ammar menatap ku dengan tajam. Aku memalingkan wajah ku menghindari tatapan matanya yang seolah mulai mengerti sesuatu yang ku sembunyikan.

" Tapi aku tau satu hal, Farel begitu sangat menyayangimu sebagai bibi nya. Aku terkadang takut, bagaimana jika suatu hari aku menyakitimu dan Farel mengetahuinya, apa yang akan dia lakukan? Pastinya lebih parah dari ini bukan? "

Tanya Ammar kembali.

" Mmh.. Mungkin saja, kau langsung di mutilasi Ammar. Hahaha iya kan? percaya gak?" Aku mulai meledek menakutinya.

Ekspresi wajah nya berubah menjadi pucat dan gemetar, aku yakin dia benar-benar percaya dan mulai takut.

Rasain lu Ammar, makanya.. Jangan coba-coba mempermainkan hatiku lagi sampai aku sakit seperti ini karena mu Ammar.

Gumam ku dalam hati.

**HAI HAI HAI. . . semangat nya dooong, komennya dooong, like nya dooooong. . . mulai capek niiih hihihi. . .

Happy reading ya ❤**

Terpopuler

Comments

Rusme Juthec

Rusme Juthec

kecewa sama Fany
mudah bget memaafkan

2022-07-24

0

Delita

Delita

novel ini buatku terombang ambing,,, kebwawa kesel mulu,,, hadeeeeeeh tarik nafas hembus kan... fiiiiuuuuuuh

2021-09-18

0

Gina Savitri

Gina Savitri

jijik sama cowok omes modelan amar 😠 cuma modal cium sana sini mutusin lewat telpon nggak gentel..
Jangan² telpon udah mati dari nayla lu bilang gitu biar nayla percaya 😬

2021-06-24

0

lihat semua
Episodes
1 satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua puluh satu
22 Dua puluh dua
23 Dua puluh tiga
24 Dua puluh empat
25 Dua puluh lima
26 Dua puluh enam
27 Dua puluh tujuh
28 Dua puluh delapan
29 Dua puluh sembilan
30 Tiga puluh
31 Tiga puluh satu
32 Tiga puluh dua
33 Tiga puluh tiga
34 Tiga puluh empat
35 Tiga puluh lima
36 Tiga puluh enam
37 Tiga puluh tujuh
38 Tiga puluh delapan
39 Tiga puluh sembilan
40 Empat puluh
41 Empat puluh satu
42 Empat puluh dua
43 Empat puluh tiga
44 Empat puluh empat
45 Empat puluh lima
46 Empat puluh enam
47 Empat puluh tujuh
48 Empat puluh delapan
49 Empat puluh sembilan
50 Lima puluh
51 Lima puluh dua
52 Lima puluh lima
53 Lima puluh tiga
54 Lima puluh empat
55 Lima puluh lima
56 Lima puluh enam
57 Lima puluh tujuh
58 Lima puluh delapan
59 Lima puluh sembilan
60 Enam puluh
61 Enam puluh satu
62 Enam puluh dua
63 Enam puluh tiga
64 Enam puluh empat
65 Enam puluh lima
66 Enam puluh enam
67 Enam puluh tujuh
68 Enam puluh delapan
69 Enam puluh sembilan
70 Tujuh puluh
71 Tujuh puluh satu
72 Tujuh puluh dua
73 Tujuh puluh tiga
74 Tujuh puluh empat
75 Tujuh puluh lima
76 Tujuh puluh enam
77 Tujuh puluh tujuh
78 Tujuh puluh delapan
79 Tujuh puluh sembilan
80 Delapan puluh
81 Delapan puluh satu
82 Delapan puluh dua
83 Delapan puluh tiga
84 Delapan puluh empat
85 Delapan puluh lima
86 Delapan puluh enam
87 Delapan puluh tujuh
88 Delapan puluh delapan
89 Delapan puluh sembilan
90 Sembilan puluh
91 Sembilan puluh satu
92 Sembilan puluh dua
93 Sembilan puluh tiga
94 Sembilan puluh empat
95 Sembilan puluh lima
96 Sembilan puluh enam
97 Sembilan puluh tujuh
98 Sembilan puluh delapan
99 Sembilan puluh sembilan
100 #100
101 #101
102 #102
103 #103
104 #104
105 #105
106 #106
107 #107
108 #108
109 #109
110 #110
111 #111
112 #112
113 #113
114 #114
115 #115
116 #116
117 #117
118 #118
119 #119
120 #120
121 #121
122 #122
123 #123
124 #124
125 #125
126 #126
127 #127
128 #128
129 #129
130 #130
131 #131
132 #132
133 #133
134 #134
135 #135
136 #136
137 #137
138 #138
139 #139
140 #140
141 #141
142 #142
143 #143
144 #144
145 #145
146 #146
147 #147
148 #148
149 #149
150 #150
151 #151
152 #152
153 #153
154 #154
155 #155
156 #156
157 #157
158 #158
159 EPILOG DAN PENGUMUMAN
160 JUST INFO
Episodes

Updated 160 Episodes

1
satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua puluh satu
22
Dua puluh dua
23
Dua puluh tiga
24
Dua puluh empat
25
Dua puluh lima
26
Dua puluh enam
27
Dua puluh tujuh
28
Dua puluh delapan
29
Dua puluh sembilan
30
Tiga puluh
31
Tiga puluh satu
32
Tiga puluh dua
33
Tiga puluh tiga
34
Tiga puluh empat
35
Tiga puluh lima
36
Tiga puluh enam
37
Tiga puluh tujuh
38
Tiga puluh delapan
39
Tiga puluh sembilan
40
Empat puluh
41
Empat puluh satu
42
Empat puluh dua
43
Empat puluh tiga
44
Empat puluh empat
45
Empat puluh lima
46
Empat puluh enam
47
Empat puluh tujuh
48
Empat puluh delapan
49
Empat puluh sembilan
50
Lima puluh
51
Lima puluh dua
52
Lima puluh lima
53
Lima puluh tiga
54
Lima puluh empat
55
Lima puluh lima
56
Lima puluh enam
57
Lima puluh tujuh
58
Lima puluh delapan
59
Lima puluh sembilan
60
Enam puluh
61
Enam puluh satu
62
Enam puluh dua
63
Enam puluh tiga
64
Enam puluh empat
65
Enam puluh lima
66
Enam puluh enam
67
Enam puluh tujuh
68
Enam puluh delapan
69
Enam puluh sembilan
70
Tujuh puluh
71
Tujuh puluh satu
72
Tujuh puluh dua
73
Tujuh puluh tiga
74
Tujuh puluh empat
75
Tujuh puluh lima
76
Tujuh puluh enam
77
Tujuh puluh tujuh
78
Tujuh puluh delapan
79
Tujuh puluh sembilan
80
Delapan puluh
81
Delapan puluh satu
82
Delapan puluh dua
83
Delapan puluh tiga
84
Delapan puluh empat
85
Delapan puluh lima
86
Delapan puluh enam
87
Delapan puluh tujuh
88
Delapan puluh delapan
89
Delapan puluh sembilan
90
Sembilan puluh
91
Sembilan puluh satu
92
Sembilan puluh dua
93
Sembilan puluh tiga
94
Sembilan puluh empat
95
Sembilan puluh lima
96
Sembilan puluh enam
97
Sembilan puluh tujuh
98
Sembilan puluh delapan
99
Sembilan puluh sembilan
100
#100
101
#101
102
#102
103
#103
104
#104
105
#105
106
#106
107
#107
108
#108
109
#109
110
#110
111
#111
112
#112
113
#113
114
#114
115
#115
116
#116
117
#117
118
#118
119
#119
120
#120
121
#121
122
#122
123
#123
124
#124
125
#125
126
#126
127
#127
128
#128
129
#129
130
#130
131
#131
132
#132
133
#133
134
#134
135
#135
136
#136
137
#137
138
#138
139
#139
140
#140
141
#141
142
#142
143
#143
144
#144
145
#145
146
#146
147
#147
148
#148
149
#149
150
#150
151
#151
152
#152
153
#153
154
#154
155
#155
156
#156
157
#157
158
#158
159
EPILOG DAN PENGUMUMAN
160
JUST INFO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!