Lima Belas

Aku dan Ammar berpamitan kemudian berlalu menjauh dari pandangan tante Lina yang terus berdiri melihat kami menuju mobil yang parkir di depan halaman rumah Ammar.

Sejenak aku menoleh lagi ke belakang, tante Lina melambaikan tangan pada ku. Aku pun membalasnya dengan senyuman juga,

Hah. . . rasanya sedikit lega. Meski perkenalan ini tidak membuahkan hasil yang di impikan, paling tidak.. mama nya Ammar menyambut ku dengan hangat. Sampai akhirnya aku dan Ammar hendak pergi, om Haris papa Ammar tidak juga menemui ku.

POV.

" Pa, ada apa dengan mu hari ini? Ini bukan dirimu yang biasa ku kenal sehari-harinya." Tanya mama Ammar menghampiri suaminya di ruang kerja.

" Jujur, papa sudah menjodohkan Ammar dengan keponakan kepala sekolah tempat Ammar mengajar Ma. Perjodohan ini sudah berlangsung di tengah obrolan antara Papa dan Kepala sekolah, Pak Roby seminggu yang lalu. Hanya saja, papa belum sempat memberitahu kalian. Papa sibuk di kantor, sedangkan Ammar selalu jarang dirumah anak itu ". Jelas papa Ammar.

" Oh tidak. Ini akan membuat Ammar marah besar Pa. Kenapa papa punyai pikiran demikian sih? Ini bukan lagi jaman jodoh-jodohan pa.. pahami keinginan anak dong ah, " Mama Ammar tampak kesal pada suaminya.

" Ma. . . ayo lah, papa juga tidak ingin menyakiti hati anak kita. Ini justru demi kebaikannya, kau belum mengenal keponakan Pak roby. Namanya Eliez. Dia sangat ber attitude, cantik, sopan, santun, pintar, dan kau tau.. Saat ini dia sedang menempuh pendidikan jurusan kedokteran di singapoer. Bisa kau bayangkan jika anak kita berjodoh dengan nya kan? "

" Enggak pa. . . mama tidak setuju. Fanny juga anak yang baik, dia santun, lembut, ceria, ramah, dan mama yakin dia juga anak yang pintar. Papa aja yang belum mengenalnya, ayo lah pa.. batalkan perjodohan itu, demi Ammar. Nanti dia berontak seperti Radit, adiknya. Papa tau sendiri bagaimana Radit yang sekarang."

" Ma. . . kau ingat tidak, dengan nama Eliez yang ku sebut daritadi? coba mama ingat-ingat lagi."

Kembali mama Ammar tertegun sedikit heran lalu mencoba mengingat-ingat nama yang di sebut oleh suaminya itu. Lama terdiam, kemudian dengan sontak mama Ammar melotot pada suaminya itu.

" Ya tuhan, jangan bilang kalau Eliez yang papa maksud itu adalah. . . wanita yang dulu meninggalkan Ammar begitu saja Pa? " Tanya nya dengan nada lantang. Kemudian membuat suaminya tersenyum sinis mengangkat bahunya.

" Ya emang kenapa Ma? Ternyata dia keponakan pak roby, kepala sekolah di tempat Ammar mengajar. Bukankah ini suatu kebetulan yang sudah di atur oleh tuhan? Percaya ma papa kali ini. Ammar, akan hidup bahagia jika menikah dengan Eliez ma. Ammar adalah satu-satunya kebanggan kita saat ini bukan? soal Radit. . . mama yang urus. Biar Ammar papa yang urus, oke." Mama Ammar masih kesal dan menolak keras apa yang di rencanakan oleh suaminya itu.

Tapi sebagai istri. . . dia hanya bisa menuruti apa kata suaminya.

" Beri Ammar waktu sebentar Pa, kita jangan terlalu jahat mematahkan kisah cintanya yang baru saja dimulai ini, mama mohon sama papa."

" Yah.. kita lihat saja nanti ma, ok. " Mama Ammar hanya bisa menghela nafas panjang tertunduk lesu menanggapi ucapan suaminya yang sudah tak dapat lagi dirubah.

*************♡-♡************

Di sepanjang jalan, aku masih memasang wajah lesu dan menahan kekecewaan ku pada om Haris. Serasa hubunganku dengan Ammar akan berakhir.

" Sayang, kau sedang memikirkan apa? " Ammar menyentuh tangan ku, menyadarkan ku dari lamunan sedaritadi.

" Ah, enggak. . . aku hanya sedikit lelah saja Ammar." Jawab ku dengan senyuman paksa.

" Ah baru juga segitu kita bermain, kau sudah lelah sayang? Ah. . . belum juga ngerasain permainan yang sesungguhnya loh. " Ammar menjawab dengan disusul tawa lepas dalam mobil.

Aku yang mendengarnya seketika mencubit lengannya dengan keras.

" Iiih apaan sih, mulai deh mikirnya mesum. Dasar nakal," Jawab ku dengan cemberut.

" Nakal tapi kamu suka kan yank??? hayo jujur. . . hahaha ". Ammar terus menggoda ku selama di perjalanan, membuat ku tersipu malu.

Aku berpaling muka darinya, untuk menyembunyikan wajah mu yang sudah memerah menahan malu. Hihi.

Setengah jam kira-kira perjalanan yang kami tempuh dari rumah Ammar menuju kampus tempat Ammar kuliah. Kini sudah tiba di parkiran kampus, suasana tampak sepi karena ini hari sabtu. Banyak mahasiswa yang libur tentu nya, weekend dong.

Keluar dari mobil, Ammar langsung menggenggam tangan ku berjalan mengelilingi tiap sudut kampus menikmati dunia yang sedang beraktifitas disini.

Waaah.. Melihat sekeliling kampus dengan beberapa mahasiswa berjalanan, ada yang membaca buku, main gitar, sedang asyik berbincang, bersenda gurau, bahkan ada juga yang menikmati waktu berduaan di pojok taman.

Inikah dunia kampus yang ku impi-impikan? Segala sesuatu nya, awal dari kisah yang sesungguhnya akan di mulai dari sini nantinya.

Ah. . . indahnya pemandangan ini.

Bathin ku terus bergumam, menikmati, membayangkan, bahkan mengkhayal bagaimana nanti aku akan menjadi seorang mahasiswi.

Aaargh. . . tanpa sadar aku senyum-senyum sendiri.

Ammar mencolek dagu ku, membuat ku kembali terkejut terbangun dari lamunan ku. Aku mengatupkan bibir seketika.

" Hayow lamunin apa? jangan macem-macem melirik cowok-cowok di kampus ini ya, Awas aja !!!". Ammar mengancam ku sembari mencium lembut tangan ku.

" Hai Ammar, tumben elu ke kampus weekend gini? "

Sapa seorang wanita cantik, berpakaian sangat mini dengan mata bolak, bibir terhias liptin merah menyala, make up tebal, rambut pendek macam seorang polwan, sedikit semok dengan memakai Hight hell namun. . . ku lihat masih lebih tinggi diriku.

Seketika Ammar melepaskan genggamannya dari tangan ku, dan menyapanya dengan ramah di sertai kikuk di tubuhnya.

Siapa dia? tanya ku dalam hati. Mengapa Ammar begitu kikuk berhadapan dengannya?

Uuught. . . saingan baru lagi kah ini?

Ammar masih terdiam belum menyapa balik cewek di hadapan kita ini.

" Siapa cewek kurus di samping mu itu Ammar, adik mu??? " Tanya nya dengan cetus.

Eh sialan, gue dikatain kurus. Daripada elu, pendek, kayak tante-tante pula dandanannya. weeekkkkk, aku memakinya dalam hati.

" Eeh iya. . . ini Fanny, dia mungkin akan kuliah di kampus kita nantinya. Dia. . . "

" Hai, aku Fanny. Pacar Ammar ". Aku menyela omongan Ammar yang terlihat sedikit berat mengenalkan ku bahwa aku ini adalah pacarnya.

Aku menjulurkan tangan untuk berkenalan, dan cewek ini menerimanya dengan cetus.

" Aku Abel, teman satu jurusan dengan Ammar."

Yang kemudian di susul oleh Ammar mengenalkan ku sebagai pacarnya pada Abel.

Abel tertawa lepas melihat ku, memandangi ku dari atas sampai bawah dan kembali dari bawah ke atas.

Aku mulai kesal, tidak nyaman mendapatinya melihatku demikian. Cih. . .

" Ammar, kamu yakin dia ini pacar mu? Hahaha. . . Anak lulusan SMA? Kenapa gak sekalian elu jadi baby sisternya? hahahhaha." Ketawanya benar-benar mengusikku.

Gila ni tante-tante ya, elu pikir gue bayi apa??? ih gue smackdown juga lu ntar. Menang di body aja lu mah tu. . .

Aku hanya tersenyum sinis menanggapinya, tetap santai, meski dalam hati aku sudah ingin menghajar mulut pedasnya.

Sementara Ammar hanya terdiam gelagapan, dasar cowok brengsek. Umpat ku, bukannya di belain malah gelagapan gitu.

Aku berjalan meninggalkan mereka berdua, rasanya sudah mulai terbakar ini hati. Ku dengar langkah kaki Ammar yang berlari mengejar ku dari belakang, aku terus berjalan tanpa menolehnya di belakang.

" Fan, Fan. . Fanny. . .tunggu. " Ammar menarik tanganku menghentikan ku.

Aku terhenti dan menolehnya dengan cetus.

" Apa lagi??? "Tanya ku dengan kesal. Ammar menatap ku dengan serius.

" Kamu marah? sory deh sory.. tadi itu temen 1 jurusan aku sayang, dia emang suka ceplas ceplos ngomongnya. Tapi orangnya baik kok, kamu belum kenal aja. Jadi. . . "

" Aku gak ingin kenal juga, maksa? " Tanya ku memotong pembicaraan Ammar begitu saja.

Ammar menghela nafas panjang dengan wajah lesu.

" Ya udah, sekarang kita mau kemana??? "

" Aku mau pulang. Ini udah sore, sebentar lagi petang. Aku capek !!" Jawab ku dengan cetus sembari berjalan membelakangi Ammar menuju parkiran.

Terpopuler

Comments

Rusme Juthec

Rusme Juthec

satu kata buat fany


goblok

2022-07-24

0

Kasihtak Sampai

Kasihtak Sampai

baru satu cewek teman Ammar yang kamu kenal udah marah gitu..

siap kan hati aja fanny

2021-09-19

0

Heny Ekawati

Heny Ekawati

abel pasti salah satu pacar ammar

2021-07-25

0

lihat semua
Episodes
1 satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua puluh satu
22 Dua puluh dua
23 Dua puluh tiga
24 Dua puluh empat
25 Dua puluh lima
26 Dua puluh enam
27 Dua puluh tujuh
28 Dua puluh delapan
29 Dua puluh sembilan
30 Tiga puluh
31 Tiga puluh satu
32 Tiga puluh dua
33 Tiga puluh tiga
34 Tiga puluh empat
35 Tiga puluh lima
36 Tiga puluh enam
37 Tiga puluh tujuh
38 Tiga puluh delapan
39 Tiga puluh sembilan
40 Empat puluh
41 Empat puluh satu
42 Empat puluh dua
43 Empat puluh tiga
44 Empat puluh empat
45 Empat puluh lima
46 Empat puluh enam
47 Empat puluh tujuh
48 Empat puluh delapan
49 Empat puluh sembilan
50 Lima puluh
51 Lima puluh dua
52 Lima puluh lima
53 Lima puluh tiga
54 Lima puluh empat
55 Lima puluh lima
56 Lima puluh enam
57 Lima puluh tujuh
58 Lima puluh delapan
59 Lima puluh sembilan
60 Enam puluh
61 Enam puluh satu
62 Enam puluh dua
63 Enam puluh tiga
64 Enam puluh empat
65 Enam puluh lima
66 Enam puluh enam
67 Enam puluh tujuh
68 Enam puluh delapan
69 Enam puluh sembilan
70 Tujuh puluh
71 Tujuh puluh satu
72 Tujuh puluh dua
73 Tujuh puluh tiga
74 Tujuh puluh empat
75 Tujuh puluh lima
76 Tujuh puluh enam
77 Tujuh puluh tujuh
78 Tujuh puluh delapan
79 Tujuh puluh sembilan
80 Delapan puluh
81 Delapan puluh satu
82 Delapan puluh dua
83 Delapan puluh tiga
84 Delapan puluh empat
85 Delapan puluh lima
86 Delapan puluh enam
87 Delapan puluh tujuh
88 Delapan puluh delapan
89 Delapan puluh sembilan
90 Sembilan puluh
91 Sembilan puluh satu
92 Sembilan puluh dua
93 Sembilan puluh tiga
94 Sembilan puluh empat
95 Sembilan puluh lima
96 Sembilan puluh enam
97 Sembilan puluh tujuh
98 Sembilan puluh delapan
99 Sembilan puluh sembilan
100 #100
101 #101
102 #102
103 #103
104 #104
105 #105
106 #106
107 #107
108 #108
109 #109
110 #110
111 #111
112 #112
113 #113
114 #114
115 #115
116 #116
117 #117
118 #118
119 #119
120 #120
121 #121
122 #122
123 #123
124 #124
125 #125
126 #126
127 #127
128 #128
129 #129
130 #130
131 #131
132 #132
133 #133
134 #134
135 #135
136 #136
137 #137
138 #138
139 #139
140 #140
141 #141
142 #142
143 #143
144 #144
145 #145
146 #146
147 #147
148 #148
149 #149
150 #150
151 #151
152 #152
153 #153
154 #154
155 #155
156 #156
157 #157
158 #158
159 EPILOG DAN PENGUMUMAN
160 JUST INFO
Episodes

Updated 160 Episodes

1
satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua puluh satu
22
Dua puluh dua
23
Dua puluh tiga
24
Dua puluh empat
25
Dua puluh lima
26
Dua puluh enam
27
Dua puluh tujuh
28
Dua puluh delapan
29
Dua puluh sembilan
30
Tiga puluh
31
Tiga puluh satu
32
Tiga puluh dua
33
Tiga puluh tiga
34
Tiga puluh empat
35
Tiga puluh lima
36
Tiga puluh enam
37
Tiga puluh tujuh
38
Tiga puluh delapan
39
Tiga puluh sembilan
40
Empat puluh
41
Empat puluh satu
42
Empat puluh dua
43
Empat puluh tiga
44
Empat puluh empat
45
Empat puluh lima
46
Empat puluh enam
47
Empat puluh tujuh
48
Empat puluh delapan
49
Empat puluh sembilan
50
Lima puluh
51
Lima puluh dua
52
Lima puluh lima
53
Lima puluh tiga
54
Lima puluh empat
55
Lima puluh lima
56
Lima puluh enam
57
Lima puluh tujuh
58
Lima puluh delapan
59
Lima puluh sembilan
60
Enam puluh
61
Enam puluh satu
62
Enam puluh dua
63
Enam puluh tiga
64
Enam puluh empat
65
Enam puluh lima
66
Enam puluh enam
67
Enam puluh tujuh
68
Enam puluh delapan
69
Enam puluh sembilan
70
Tujuh puluh
71
Tujuh puluh satu
72
Tujuh puluh dua
73
Tujuh puluh tiga
74
Tujuh puluh empat
75
Tujuh puluh lima
76
Tujuh puluh enam
77
Tujuh puluh tujuh
78
Tujuh puluh delapan
79
Tujuh puluh sembilan
80
Delapan puluh
81
Delapan puluh satu
82
Delapan puluh dua
83
Delapan puluh tiga
84
Delapan puluh empat
85
Delapan puluh lima
86
Delapan puluh enam
87
Delapan puluh tujuh
88
Delapan puluh delapan
89
Delapan puluh sembilan
90
Sembilan puluh
91
Sembilan puluh satu
92
Sembilan puluh dua
93
Sembilan puluh tiga
94
Sembilan puluh empat
95
Sembilan puluh lima
96
Sembilan puluh enam
97
Sembilan puluh tujuh
98
Sembilan puluh delapan
99
Sembilan puluh sembilan
100
#100
101
#101
102
#102
103
#103
104
#104
105
#105
106
#106
107
#107
108
#108
109
#109
110
#110
111
#111
112
#112
113
#113
114
#114
115
#115
116
#116
117
#117
118
#118
119
#119
120
#120
121
#121
122
#122
123
#123
124
#124
125
#125
126
#126
127
#127
128
#128
129
#129
130
#130
131
#131
132
#132
133
#133
134
#134
135
#135
136
#136
137
#137
138
#138
139
#139
140
#140
141
#141
142
#142
143
#143
144
#144
145
#145
146
#146
147
#147
148
#148
149
#149
150
#150
151
#151
152
#152
153
#153
154
#154
155
#155
156
#156
157
#157
158
#158
159
EPILOG DAN PENGUMUMAN
160
JUST INFO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!