Empat Belas

Masih di kamar Ammar. . .

Aku berdiri di depan cermin besar yang terpasang di kamar nya. Aku merapikan dres dan rambut ku yang sudah acak-acakan gak karuan gara-gara serangan Ammar tadi.

Ku raih sebotol kecil parfum Paris yang memang selalu setia ku bawa kemana pun pergi. Aku memang selalu ingin tercium wangi di hadapan semua orang-orang sekeliling ku.

Wanita yang selalu wangi bukankah lebih sering menarik perhatian bukan?

Ammar juga merapikan dirinya, kemudian melangkah mendekati ku. Kembali memelukku dari belakang, aku menatapnya dari arah cermin.

" Hmm. . . wangi ini yang selalu membuat ku terus terbayang wajah dan tubuhmu ketika aku jauh darimu, sayang " Ammar mencium pundak ku.

" Ammaaaar. . . lepas. Ayo lah, berhenti terus merayu ku, ayo cepat ke bawah. Gak enak sama tante dan om." Aku melepaskan pelukan Ammar.

Ammar tersenyum manja kemudian menggandeng tangan ku untuk turun ke bawah.

Tiba di meja makan, ku lihat hanya ada tante yang tengah duduk manis menyambutku bersama Ammar dengan sapaan ramah mempersilahkan kami duduk di kursi meja makan yang sudah disiapkan.

Sementara ku lihat bibi sedang bolak balik berkeliling menyiapkan bermacam-macam makanan diatas meja.

" Waaah makan enak nih." Ucap Ammar dengan menggosok-gosok kedua telapak tangannya.

" Wah. . . ini semua tante yang masak? Pasti enak. Hmm. . . harumnya. . . " Ucap ku dengan melihat keseluruhan makanan yang sudah tertata di atas meja.

Tante lina tersenyum bangga melihat ku.

Ku lihat sekeliling, hanya ada aku, Ammar, dan tante Lina. Dan om Haris. . . Aku ragu, mungkinkah. . . om Haris tidak mau makan bersama, karena ku??? pikir ku dengan wajah lesu.

"Bi inem, tolong panggil bapak untuk segera ke meja makan ya. Bilang kami sudah menunggunya. "

Perintah tante Lina dengan lembut pada bibi, pembantu dirumah ini. Yang kemudian bergegas keluar dari ruang makan.

************♡-♡***********

Cukup lama. . . kemudian, om haris datang menyusul dan duduk di kursi paling depan di tengah-tengah kami. Aku mulai kikuk dan sedikit gemetar menundukkan wajah, melihat om Haris langsung duduk begitu saja tanpa menyapa ku.

Ammar cuek saja menanggapi, dan menggenggam tangan ku diam-diam. Aku terkejut menolehnya seketika, Ammar tersenyum kecut pada ku.

" Pa. . . Sudah kenalan dengan Fanny? Ajak lah dia makan, ayo. . . " Bisik tante Lina pada om Haris.

" Oh sudah kenalan tadi, ya silahkan ayo makan saja." Jawab nya tanpa melihat ku.

Jleb !!!

Rasanya. . . ingin segera menghilang dari muka bumi ini, di perlakukan cuek dan jutek begitu oleh papa dari orang yang ku cintai, rasanya.. aaaaaarght, tak terlukiskan.

" Te. . . terimakasih om, se. . .lamat ma. .kan siang." Dengan sekuat tenaga ku tarik nafas dalam-dalam dengan bibir gemetar.

Ku lihat tante Lina tersenyum pada ku, kemudian melirik om Haris dengan rasa canggung.

Hening tanpa kata, suasana di meja makan sepi. Sangat sepi, hanya terdengar suara ketukan sendok di piring kami masing-masing.

Kau tau. . . sebenarnya semua macam masakan di depan mata ku ini, adalah makanan yang sangat nikmat. Masakan tante Lina emang jago, tapi tak satupun bisa ku kunyah dan ku telan dengan baik. Seketika terasa pahit di lidah, sesekali ku lirik om Haris yang terus menikmati makanan nya dengan tergesa-gesa.

" Sayang, coba yang ini. Ini enaaaak banget, ini favorit ku loh. Mama selalu masak ini hampir setiap hari untuk ku, dan hanya mama yang bisa memasaknya dengan lezat. Nanti belajar sama mama ya, nantinya kau yang akan membuat masakan ini untuk ku bukan? "

Ku tau Ammar menyadari sikap ku yang kikuk dan tidak nyaman sedaritadi, dia mencoba menghiburku sembari Ammar mengecup pipi ku dengan tiba-tiba.

"Uhuk.. uhuk"

Aku terbatuk batuk dengan perlakuan Ammar saat ini.

Astaga tuhan, Ammar.. Kau brengsek.

Umpat ku dalam hati, bagaimana jika om atau tante melihat nya tadi.

" Astaga. . . Fanny, minumlah. Pelan pelan ya. . . " Tante Lina memberiku segelas air putih sembari menepuk-nepuk bahuku,

" Apakah sudah baikan sayang? " Tanya tante Lina yang ku jawab hanya dengan anggukan, kemudian tante Lina menjewer telinga Ammar.

" Ammar. . . berhenti menggoda Fanny terus, ini sedang makan. Biarkan dia menikmati masakan mama dengan enak, kasihan kan dia. Sudah ayo, makan yang benar. " Ucap tante dengan sedikit ngomel.

Ammar meringis dengan senyuman memegangi salah satu telinganya.

Hah. . . syukurlah, sepertinya tidak ada yang melihat sikap Ammar barusan. Aku melirik Ammar dengan mata tajam, Ammar membalas dengan kedipan mata nakal.

Aku menggerutu kembali, sedangkan. . . ku lirik om Haris masih tetap sama. Tertunduk menikmati makanan di depannya, cuek tanpa kata, tanpa menoleh ku.

Oh my God, benar-benar sakti sikapnya itu. sampai-sampai aku merasa telah mengalir deras darah di hati ku, perih..

Kami masih terdiam menikmati makan siang, kemudian om Haris menyelesaikan makanannya lebih dulu dan beranjak pergi begitu saja tanpa kata.

" Pa. . . " Panggil tante dengan cepat, padahal kami masih belum selesai makan. Om Haris hanya menoleh pada tante Lina saja,

" Mau kemana? kami belum selesai makan. Tetaplah disini berbincang-bincang lah sebentar temani Ammar dan Fanny Pa. . . " Ucap tante dengan sedikit tegas.

" Nanti saja, kalian lanjutkan makanannya. Aku sibuk ada kerjaan kantor yang harus selesai nanti malam." Jawab om Haris dengan sedikit cetus tanpa menoleh ku.

" Tapi Pa. . . Pa. . . Tunggu dulu." Tante Lina terus memanggil om Haris untuk menghentikan langkahnya yang terus berjalan menjauh.

" Ma, sudah lah. Tak apa, sebentar lagi kami juga harus segera pergi kok ". Ucap Ammar menghentikan panggilan tante Lina pada papa nya.

Aku benar-benar merasa takut dengan posisi ini, tuhan. . . tolong aku !!!

Lalu kami menyelesaikan makan siang ini. Kemudian tante memulai bertanya lagi,

" Setelah ini kalian akan pergi kemana? Mau langsung antar Fanny pulang kah Ammar? kenapa cepat sekali, mama belum puas ngobrol dengan nya. " Tanya tante sembari menatap ku.

" Eh. . . emh . . . enggak kok tante, Ammar mengajak ku melihat kampus nya. Barangkali cocok, mungkin nanti Fanny kuliah di tempat yang sama dengan Ammar saat ini." Jelas ku.

" Oh. . . bagus lah, semoga cocok ya. Biar nanti Fanny lebih sering-sering main kerumah kami, jadi lebih puas deh berduaan sama Ammar. iya kan? "

Aku tercengang dengan ucapannya, kemudian salah tingkah.

Ya ampun, aku malu banget. . . padahal bukan itu niat utama ku kuliah.

Ammar tertawa puas, yang kemudian di susul tawa tante Lina.

" Setelah itu pulang lah lagi kemari ya, kita makan malam bersama. Nanti tante masak yang lebih enak untuk kalian, oke."

" Eh, gak bisa tante. Maafkan Fanny. karena Fanny. . . udah janji tadi sama ayah dan ibu, untuk pulang malam ini juga. Mmh. . . lain kali aja tante.. maaf sekali, sangat di sayangkan. Masakan tante benar-benar lezat untuk Fanny."

Ku lihat tante sedikit murung dengan wajah lesu tante Lina menatap Ammar penuh harap.

" Ammar. . . tidak bisakah Fanny menginap saja disini? malam ini saja. Bisa ya, atau. . . Bagaimana kalau mama menelpon kedua orang tuanya untuk meminta ijin?"

" Hmm. . . Kalo Ammar sih oke aja, seneng malah. Tapi coba liat tuh ekspresi Fanny sudah mulai ketakutan, hahahaha. " Ammar mengangkat bahu sembari tertawa kemudian meledek ku.

Iya. . . Aku memang ketakutan saat ini, takut kau benar-benar melahap ku habis seperti tadi Ammar. Jawab ku dalam hati.

" Ma. . . sudah lah, kapan-kapan lagi ku ajak Fanny ketemu mama sampai puas seharian ya. Untuk hari ini, aku harus menepati janji ku pada kedua orang tua Fanny. Untuk mengantarnya pulang malam ini juga, tapi mungkin aku juga tidak pulang kerumah malam ini. Aku capek Ma, mungkin menginap di hotel saja di kota B." Jelas Ammar dengan panjang kali lebar.

Sementara aku masih terdiam tak tau harus berbicara apa juga, mama nya Ammar sangat baik terhadap ku. Sepertinya dia merestui ku sebagai pacar Ammar.

Aku senang, sementara om Haris. . . dilihat dari sikapnya saja, udah kelihatan dia tidak menyukai ku sama sekali. Tak apa, aku akan mencoba nya lain hari, untuk membuat om Haris menyukai dan merestui ku.

Heh. . . Fanny gitu loh. . . gumam ku dalam hati.

" Ya udah tante Fanny pamit ya, makasih banyak sudah mau menerima Fanny dan memasak berbagai macam makanan enak untuk Fanny tan.." Sembari ku cium tangan lembut tante Lina.

Tante lina memelukku hangat sembari berucap..

" Jangan kapok ya sayang, main kerumah tante. Maaf jika sikap papanya Ammar sedikit tidak mengenakkan tadi, sepertinya dia cukup lelah dan ada sedikit masalah di kantor. Mohon jangan di masukkan ke hati ya, kami senang kok. . . kamu menjadi pacar Ammar saat ini ".

Tante lina menjelaskan banyak ucapan sembari kembali memelukku, mencium kedua pipiku, Aku mengangguk pelan.

Ini membuat ku semakin yakin, bahwa suatu hari nanti aku akan benar-benar diterima dengan baik oleh keluarga ini.

Semangat Fanny. . . !!!

Terpopuler

Comments

Umi Harida

Umi Harida

itulah baiknya datang ke rumah pacar keluarga pas udah mau lamaran aja

2021-09-19

0

Gina Savitri

Gina Savitri

klo laki tau sopan santun mah masih pacaran posisinya nggak bakal nyium depan orang tuanya walaupun cuma di pipi 😬

2021-06-24

0

Son

Son

wkwkwk bermesaraan depan ortunya anak generasi micin ini. di usa yg terkenal sexs bebas aja gak sampai gni. kbnyakan nton bokep pnulisnya

2020-10-10

0

lihat semua
Episodes
1 satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua puluh satu
22 Dua puluh dua
23 Dua puluh tiga
24 Dua puluh empat
25 Dua puluh lima
26 Dua puluh enam
27 Dua puluh tujuh
28 Dua puluh delapan
29 Dua puluh sembilan
30 Tiga puluh
31 Tiga puluh satu
32 Tiga puluh dua
33 Tiga puluh tiga
34 Tiga puluh empat
35 Tiga puluh lima
36 Tiga puluh enam
37 Tiga puluh tujuh
38 Tiga puluh delapan
39 Tiga puluh sembilan
40 Empat puluh
41 Empat puluh satu
42 Empat puluh dua
43 Empat puluh tiga
44 Empat puluh empat
45 Empat puluh lima
46 Empat puluh enam
47 Empat puluh tujuh
48 Empat puluh delapan
49 Empat puluh sembilan
50 Lima puluh
51 Lima puluh dua
52 Lima puluh lima
53 Lima puluh tiga
54 Lima puluh empat
55 Lima puluh lima
56 Lima puluh enam
57 Lima puluh tujuh
58 Lima puluh delapan
59 Lima puluh sembilan
60 Enam puluh
61 Enam puluh satu
62 Enam puluh dua
63 Enam puluh tiga
64 Enam puluh empat
65 Enam puluh lima
66 Enam puluh enam
67 Enam puluh tujuh
68 Enam puluh delapan
69 Enam puluh sembilan
70 Tujuh puluh
71 Tujuh puluh satu
72 Tujuh puluh dua
73 Tujuh puluh tiga
74 Tujuh puluh empat
75 Tujuh puluh lima
76 Tujuh puluh enam
77 Tujuh puluh tujuh
78 Tujuh puluh delapan
79 Tujuh puluh sembilan
80 Delapan puluh
81 Delapan puluh satu
82 Delapan puluh dua
83 Delapan puluh tiga
84 Delapan puluh empat
85 Delapan puluh lima
86 Delapan puluh enam
87 Delapan puluh tujuh
88 Delapan puluh delapan
89 Delapan puluh sembilan
90 Sembilan puluh
91 Sembilan puluh satu
92 Sembilan puluh dua
93 Sembilan puluh tiga
94 Sembilan puluh empat
95 Sembilan puluh lima
96 Sembilan puluh enam
97 Sembilan puluh tujuh
98 Sembilan puluh delapan
99 Sembilan puluh sembilan
100 #100
101 #101
102 #102
103 #103
104 #104
105 #105
106 #106
107 #107
108 #108
109 #109
110 #110
111 #111
112 #112
113 #113
114 #114
115 #115
116 #116
117 #117
118 #118
119 #119
120 #120
121 #121
122 #122
123 #123
124 #124
125 #125
126 #126
127 #127
128 #128
129 #129
130 #130
131 #131
132 #132
133 #133
134 #134
135 #135
136 #136
137 #137
138 #138
139 #139
140 #140
141 #141
142 #142
143 #143
144 #144
145 #145
146 #146
147 #147
148 #148
149 #149
150 #150
151 #151
152 #152
153 #153
154 #154
155 #155
156 #156
157 #157
158 #158
159 EPILOG DAN PENGUMUMAN
160 JUST INFO
Episodes

Updated 160 Episodes

1
satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua puluh satu
22
Dua puluh dua
23
Dua puluh tiga
24
Dua puluh empat
25
Dua puluh lima
26
Dua puluh enam
27
Dua puluh tujuh
28
Dua puluh delapan
29
Dua puluh sembilan
30
Tiga puluh
31
Tiga puluh satu
32
Tiga puluh dua
33
Tiga puluh tiga
34
Tiga puluh empat
35
Tiga puluh lima
36
Tiga puluh enam
37
Tiga puluh tujuh
38
Tiga puluh delapan
39
Tiga puluh sembilan
40
Empat puluh
41
Empat puluh satu
42
Empat puluh dua
43
Empat puluh tiga
44
Empat puluh empat
45
Empat puluh lima
46
Empat puluh enam
47
Empat puluh tujuh
48
Empat puluh delapan
49
Empat puluh sembilan
50
Lima puluh
51
Lima puluh dua
52
Lima puluh lima
53
Lima puluh tiga
54
Lima puluh empat
55
Lima puluh lima
56
Lima puluh enam
57
Lima puluh tujuh
58
Lima puluh delapan
59
Lima puluh sembilan
60
Enam puluh
61
Enam puluh satu
62
Enam puluh dua
63
Enam puluh tiga
64
Enam puluh empat
65
Enam puluh lima
66
Enam puluh enam
67
Enam puluh tujuh
68
Enam puluh delapan
69
Enam puluh sembilan
70
Tujuh puluh
71
Tujuh puluh satu
72
Tujuh puluh dua
73
Tujuh puluh tiga
74
Tujuh puluh empat
75
Tujuh puluh lima
76
Tujuh puluh enam
77
Tujuh puluh tujuh
78
Tujuh puluh delapan
79
Tujuh puluh sembilan
80
Delapan puluh
81
Delapan puluh satu
82
Delapan puluh dua
83
Delapan puluh tiga
84
Delapan puluh empat
85
Delapan puluh lima
86
Delapan puluh enam
87
Delapan puluh tujuh
88
Delapan puluh delapan
89
Delapan puluh sembilan
90
Sembilan puluh
91
Sembilan puluh satu
92
Sembilan puluh dua
93
Sembilan puluh tiga
94
Sembilan puluh empat
95
Sembilan puluh lima
96
Sembilan puluh enam
97
Sembilan puluh tujuh
98
Sembilan puluh delapan
99
Sembilan puluh sembilan
100
#100
101
#101
102
#102
103
#103
104
#104
105
#105
106
#106
107
#107
108
#108
109
#109
110
#110
111
#111
112
#112
113
#113
114
#114
115
#115
116
#116
117
#117
118
#118
119
#119
120
#120
121
#121
122
#122
123
#123
124
#124
125
#125
126
#126
127
#127
128
#128
129
#129
130
#130
131
#131
132
#132
133
#133
134
#134
135
#135
136
#136
137
#137
138
#138
139
#139
140
#140
141
#141
142
#142
143
#143
144
#144
145
#145
146
#146
147
#147
148
#148
149
#149
150
#150
151
#151
152
#152
153
#153
154
#154
155
#155
156
#156
157
#157
158
#158
159
EPILOG DAN PENGUMUMAN
160
JUST INFO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!