Delapan

Hari berganti hari aku semakin terusik dengan apa yang sudah ku dengar dari rekaman itu.

Bahkan. . . aku sengaja mengabaikan semua pesan dan telpon dari Ammar. Tak peduli dia akan semakin berpaling pada Nayla, tak peduli dia akan berubah, tak peduli bahwa nantinya kami harus berpisah.

Suara mereka yang saling melempar kata cinta, saling mesra memadu kasih dalam cinta, terus terngiang-ngiang di telinga ku. Makan mulai tak enak, minum serasa pahit, tidur ku tak nyenyak. Aku mulai terserang penyakit Insomania dengan tangisan pilu yang tertahan.

Kau tau, hanya dalam 3 hari semenjak rekaman yang farel kirimkan, aku sudah kehilangan berat badan ku hingga 5kg. Wow. . . fantastik bukan? Berat badan ideal ku yang tadinya ku jaga dengan penuh kebanggan, 55Kg kini berubah menjadi 50kg dengan tinggi badan 165 cm.

Bukankah kini aku tampak kurus tinggal tulang?Mengapa begitu pesat? benarkah seberat ini bathin ku tertekan oleh hati yang pilu. . .

" Nak. . . Apakah kau sedang sakit? kenapa kau terlihat semakin kurus? makan lah dengan baik. Akhir-akhir ini kau kurang berselera makan bersama kami, bahkan kau lebih banyak mengurung diri di kamar. Ada apa sayang??? cerita pada bunda jika kau sedang mengalami masalah."

Ibu mengusap lembut rambutku, yang sedaritadi menghampiri ketika aku sedang melamun di sebuah ayunan tempat ku bersantai di taman belakang rumah.

Aku tersenyum paksa menatap wajah ibu.

" Enggak bund, Fanny baik-baik aja. cuma sedikit. . . lelah, susah tidur beberapa hari ini." Jawab ku dengan menundukkan wajah.

Tangan ibu mengangkat daguku untuk menatap wajah ibu kembali.

Lama di pandang nya lekat-lekat.

"Tidak sayang, mata mu berkata lain. Di mata ini, sedang memberi tau ribuan rasa yang tidak bisa kau ungkapkan pada semua orang."

Aku menggeleng dan tetap tersenyum paksa pada ibu yang kini mengelus lembut pipi ku.

" Bunda. . . Fanny beneran gapapa. I am Fine, always." Aku mengangkat kedua bahu ku sembari tersenyum nyengir pada Ibu.

" Baik lah sayang, bunda tidak akan memaksamu. Tapi. . . jika kau butuh teman untuk meluapkan segala masalah yang menimpa mu, bunda selalu siap menjadi sahabat setia mu. Ok sayang? " Ibu mengecup lembut kening ku.

" Okeh Bos, Siappp !!! hehe, " Aku memeluk ibu dengan erat.

Dalam hati. . .

Maafkan aku Bunda, untuk saat ini aku bahkan tidak tau harus memulai cerita darimana. Aku tidak mampu berkata dengan apa yang sudah terjadi kini.

Ibu meninggalkan ku sendiri di taman belakang, kembali air mata ini mengalir deras, dengan pikiran dan lamunan ku yang kosong entah kemana.

***************♡-♡***************

" Fanny. . . Ada farel mencari mu sayang." Ku dengar ibu setengah teriak memanggil ku.

Hah??? Farel???

Astaga. . . Jangan-jangan. . . terburu-buru aku menghapus air mata ku, mengusap-ngusap wajah ku dengan kedua telapak tangan. aku merapikan rambut ku yang sudah acak-acakan gak karuan karena memang sengaja aku tidak menyisirnya.

" Ehhem. . . bi, ngapain lu sendirian disini? Jaga kandang mulu. Ini liburan panjang ma bro, jalan-jalan kek temenin gue geto. . . kan elu udah lulus?"

Farel menghampiriku dengan ocehan dan berbagai omelan khasnya.

Aku masih terdiam, menyiapkan suara ku untuk tidak terdengar habis nangis.

Farel menatap ku tajam. . .

" Bi. . . elu. . . habis nangis ya??? hahahahaa astaga. Cengeng lu, nangisin apaan coba??? Pak Ammar yang brengsek itu??? "

Seketika aku menutup mulut berisiknya Farel dengan tangan kanan ku. Aku melotot padanya,

" Ssssttt. . . bisa gak, lu jangan keras-keras ngomongnya??? " Aku cetus padanya masih dengan tangan menutup mulut Farel. Farel mengangguk cepat,

" Hah. . hah. . . iya bi iya sory, gue lupaaa. . . elu pasti. . . gak berani cerita ini ke tante dan om kan??? " Tanya farel dengan suara berbisik sedikit ngos-ngosan gara-gara tangan ku menutupnya dengan sangat rapat mengenai hidungnya.

Aku menunduk lesu dengan penahanan kuat agar air mata ini tidak kembali jatuh mengalir deras.

" Bi. . . ini salah ku, maafkan aku bi. . . tolong jangan marah pada ku, aku yang salah telah mengenalkan mu pada orang brengsek seperti pak Ammar. Walau dia guru yang ku kagumi di kelas, namun mengingat apa yang telah dia lakukan pada mu saat ini, aku mulai membencinya Bi. . . ku mohon maafkan aku."

Farel terus memohon maaf pada ku dan kini ia sudah duduk di hadapan ku, sementara aku masih terduduk di kursi ayunan.

Aku menatap wajah Farel, dan pada akhirnya, mengalir kembali dengan deras air mata ini. Farel memengang tangan ku dan sedikit meremasnya.

" Bi. . . Plis. . . air mata mu terlalu mahal untuk lelaki seperti dia, dia brengsek. putuskan saja laki-laki brengsek seperti nya, aku tidak lagi merestui hubungan kalian."

Nada farel semakin meninggi terlihat kali ini dia benar-benar marah dan kecewa.

Aku menggeleng dengan pelan, aku mulai terisak tangis.

" Gak bisa. . . gue gak bisa Rel. Gue terlanjur sayang pada Ammar, gue. . . gue gak akan bisa lepas dari cinta ini, gue gak biisaaa. . . hikst."

" Aaaarght ayo lah Bi. . . Kenapa kau begitu lemah? pliss. . . lepaskan saja dia buat Nayla yang juga tidak tau malu itu. Kau tau bukan, Nayla cewek seperti apa??? mereka memang sehati. Sama-sama brengsek!!! " Farel terus saja mengumpat penuh amarah tanpa henti.

Dan aku. . . ntah kenapa semakin sakit rasanya ketika farel memaki habis Ammar di depan ku, gak rela rasanya.

Tring. . .

Ponsel Farel kemudian berdering. Farel melotot menatap layar ponselnya,

" Bi. . . pak Ammar menelpon ku, bagaimana ini??? ku angkat tidak? Haduh.."

Aku dan Farel kebingungan mencari cara, jika diangkat aku sudah tau. . . Ammar akan mendette habis-habisan Farel. Kasian dia, namun jika diabaikan. . . akan semakin rumit bagi Farel nantinya.

Sampai berulang kali Ammar menelpon Farel, Farel belum juga menentukan harus menjawabnya atau tidak.

Kemudian Ammar mengirimkan pesan singkat pada Farel.

* Farel, bapak tau kau sengaja mengabaikan panggilan telpon bapak. Tapi pliss bapak hanya ingin tau bagaimana kabar bibi mu, Fanny. Sudah tiga hari dia mematikan ponselnya, apakah dia baik-baik saja Farel??? Bapak sangat merindukannya. *

" Cih. . dasar laki-laki gak tau diri, sadar gak lu letak kesalahan lu hah? " Farel kembali mengumpat dengan marah.

" Ada apa? Kenapa pak Ammar Farel? Apakah dia menanyaiku? Apakah dia bilang merindukan ku?merasa kehilangan aku? "

Beberapa pertanyaan ini secara reflek keluar begitu saja menyerang Farel yang masih berdiri memegang ponselnya di depan ku. Farel menatap ku dengan tajam penuh amarah.

" Bibi. . . Kau ini cantik, tapi lihat sekarang bagaimana dirimu ini kini? Kau terlihat jelek tak terawat, kau kurus, kau seperti nenek-nenek tau gak? Hanya karena laki-laki brengsek ini bi. . . kau sampai menghukum diri begini. . . hah. . . jijik tau gak? Mana. . . bibi ku yang selalu keren itu? mana bibi ku yang selalu terlihat hebat itu? mana? mana hah??? "

Farel kini berbalik menghina ku. terus mengoceh tanpa henti, aku tak peduli. Ku raih dengan gesit ponsel Farel yang di genggamnya daritadi dan membaca pesan Ammar padanya.

Lama ku terdiam, kembali ku baca berulang. Tangan ku gemetar tubuh ku lemas, kini tangis ku benar-benar pecah terduduk di rerumputan halam belakang rumah.

Huwwaaaaaa. . . membaca kata terakhirnya. . . bahwa ia masih peduli dan sangat merindukan ku, hati ku semakin sakit mengetahuinya.

Tuhan. . . . ini kah cinta? benarkah ini cinta yang sesungguhnya???

Jujur aku merindukannya, sangat merindukannya Tuhan. Tak peduli bahwa dia sudah mengkhianati ku, akan tetapi. . . logika berkata lain. Sisi lain ku berkata,

*Untuk apa kau masih menangisinya, merindukannya, dia sudah mengkhianati cinta mu Fanny. Bukan kah selama ini kau hanya memikirkannya, setia padanya, tapi ini kah balasan dia? Hahaha ayo lah. kau jangan bodoh Fanny. . .*

Namun di sisi lainnya lagi. . . Jiwa ku meronta, tak ingin menghukumnya secara sepihak. Boleh kah jika aku bertanya padanya, siapa yang akan dia pilih nantinya.

Aku. . . Atau. . . Nayla???

Hai hai hai terimakasih sudah selalu setia membaca dan ngelike setiap per episode nya.

so. . mohon kritik dan sarannya ya, untuk menambah semangat ku nih.

Happy reading All ❤

Terpopuler

Comments

Febriana Dadi

Febriana Dadi

maaf thor klau fanny bibi farel kan sehrs ortu fanny ad kakek nenekx farel dong, kok nh manggil ortu fanny om tante?maaf hbs jd salah fokus bacax 😊

2021-10-07

0

Umi Harida

Umi Harida

masih kurang bukti apa lagi fanny

2021-09-19

0

queenbee

queenbee

ck.. spt g ada cowok lain aja. baru 3 bulan sudah selingkuh.apa kabar dg besok2.ayolah fanny... jangan bodoh karena cinta.

2021-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua puluh satu
22 Dua puluh dua
23 Dua puluh tiga
24 Dua puluh empat
25 Dua puluh lima
26 Dua puluh enam
27 Dua puluh tujuh
28 Dua puluh delapan
29 Dua puluh sembilan
30 Tiga puluh
31 Tiga puluh satu
32 Tiga puluh dua
33 Tiga puluh tiga
34 Tiga puluh empat
35 Tiga puluh lima
36 Tiga puluh enam
37 Tiga puluh tujuh
38 Tiga puluh delapan
39 Tiga puluh sembilan
40 Empat puluh
41 Empat puluh satu
42 Empat puluh dua
43 Empat puluh tiga
44 Empat puluh empat
45 Empat puluh lima
46 Empat puluh enam
47 Empat puluh tujuh
48 Empat puluh delapan
49 Empat puluh sembilan
50 Lima puluh
51 Lima puluh dua
52 Lima puluh lima
53 Lima puluh tiga
54 Lima puluh empat
55 Lima puluh lima
56 Lima puluh enam
57 Lima puluh tujuh
58 Lima puluh delapan
59 Lima puluh sembilan
60 Enam puluh
61 Enam puluh satu
62 Enam puluh dua
63 Enam puluh tiga
64 Enam puluh empat
65 Enam puluh lima
66 Enam puluh enam
67 Enam puluh tujuh
68 Enam puluh delapan
69 Enam puluh sembilan
70 Tujuh puluh
71 Tujuh puluh satu
72 Tujuh puluh dua
73 Tujuh puluh tiga
74 Tujuh puluh empat
75 Tujuh puluh lima
76 Tujuh puluh enam
77 Tujuh puluh tujuh
78 Tujuh puluh delapan
79 Tujuh puluh sembilan
80 Delapan puluh
81 Delapan puluh satu
82 Delapan puluh dua
83 Delapan puluh tiga
84 Delapan puluh empat
85 Delapan puluh lima
86 Delapan puluh enam
87 Delapan puluh tujuh
88 Delapan puluh delapan
89 Delapan puluh sembilan
90 Sembilan puluh
91 Sembilan puluh satu
92 Sembilan puluh dua
93 Sembilan puluh tiga
94 Sembilan puluh empat
95 Sembilan puluh lima
96 Sembilan puluh enam
97 Sembilan puluh tujuh
98 Sembilan puluh delapan
99 Sembilan puluh sembilan
100 #100
101 #101
102 #102
103 #103
104 #104
105 #105
106 #106
107 #107
108 #108
109 #109
110 #110
111 #111
112 #112
113 #113
114 #114
115 #115
116 #116
117 #117
118 #118
119 #119
120 #120
121 #121
122 #122
123 #123
124 #124
125 #125
126 #126
127 #127
128 #128
129 #129
130 #130
131 #131
132 #132
133 #133
134 #134
135 #135
136 #136
137 #137
138 #138
139 #139
140 #140
141 #141
142 #142
143 #143
144 #144
145 #145
146 #146
147 #147
148 #148
149 #149
150 #150
151 #151
152 #152
153 #153
154 #154
155 #155
156 #156
157 #157
158 #158
159 EPILOG DAN PENGUMUMAN
160 JUST INFO
Episodes

Updated 160 Episodes

1
satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua puluh satu
22
Dua puluh dua
23
Dua puluh tiga
24
Dua puluh empat
25
Dua puluh lima
26
Dua puluh enam
27
Dua puluh tujuh
28
Dua puluh delapan
29
Dua puluh sembilan
30
Tiga puluh
31
Tiga puluh satu
32
Tiga puluh dua
33
Tiga puluh tiga
34
Tiga puluh empat
35
Tiga puluh lima
36
Tiga puluh enam
37
Tiga puluh tujuh
38
Tiga puluh delapan
39
Tiga puluh sembilan
40
Empat puluh
41
Empat puluh satu
42
Empat puluh dua
43
Empat puluh tiga
44
Empat puluh empat
45
Empat puluh lima
46
Empat puluh enam
47
Empat puluh tujuh
48
Empat puluh delapan
49
Empat puluh sembilan
50
Lima puluh
51
Lima puluh dua
52
Lima puluh lima
53
Lima puluh tiga
54
Lima puluh empat
55
Lima puluh lima
56
Lima puluh enam
57
Lima puluh tujuh
58
Lima puluh delapan
59
Lima puluh sembilan
60
Enam puluh
61
Enam puluh satu
62
Enam puluh dua
63
Enam puluh tiga
64
Enam puluh empat
65
Enam puluh lima
66
Enam puluh enam
67
Enam puluh tujuh
68
Enam puluh delapan
69
Enam puluh sembilan
70
Tujuh puluh
71
Tujuh puluh satu
72
Tujuh puluh dua
73
Tujuh puluh tiga
74
Tujuh puluh empat
75
Tujuh puluh lima
76
Tujuh puluh enam
77
Tujuh puluh tujuh
78
Tujuh puluh delapan
79
Tujuh puluh sembilan
80
Delapan puluh
81
Delapan puluh satu
82
Delapan puluh dua
83
Delapan puluh tiga
84
Delapan puluh empat
85
Delapan puluh lima
86
Delapan puluh enam
87
Delapan puluh tujuh
88
Delapan puluh delapan
89
Delapan puluh sembilan
90
Sembilan puluh
91
Sembilan puluh satu
92
Sembilan puluh dua
93
Sembilan puluh tiga
94
Sembilan puluh empat
95
Sembilan puluh lima
96
Sembilan puluh enam
97
Sembilan puluh tujuh
98
Sembilan puluh delapan
99
Sembilan puluh sembilan
100
#100
101
#101
102
#102
103
#103
104
#104
105
#105
106
#106
107
#107
108
#108
109
#109
110
#110
111
#111
112
#112
113
#113
114
#114
115
#115
116
#116
117
#117
118
#118
119
#119
120
#120
121
#121
122
#122
123
#123
124
#124
125
#125
126
#126
127
#127
128
#128
129
#129
130
#130
131
#131
132
#132
133
#133
134
#134
135
#135
136
#136
137
#137
138
#138
139
#139
140
#140
141
#141
142
#142
143
#143
144
#144
145
#145
146
#146
147
#147
148
#148
149
#149
150
#150
151
#151
152
#152
153
#153
154
#154
155
#155
156
#156
157
#157
158
#158
159
EPILOG DAN PENGUMUMAN
160
JUST INFO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!