Sudah dua hari Farel mengabaikan pesan dan telpon ku padanya, aku semakin tidak tenang dan penasaran dibuatnya.
Sebuah kado, kado yang mungkin bisa saja membuat ku menangis. hah. . . ayo lah Farel. Apa yang kau maksud itu. . .
Dengan berbagai ancaman dan semua janji-janji ku pada nya akhirnya membuat Farel menelpon ku. Aku menerima panggilan telponnya dengan tergesa-gesa di kamar, aku sudah menyiapkan hati dan pikiran apa yang akan dia utarakan.
Bibi. . . hehe, udah gak sabar ya??? tenang tenang bi. . . ini sudah siap on the way ke HP bibi. Tapi janji bibi gak akan marah dan menangis.
Aku masih terdiam sejenak. Hal buruk kah??? ah bagaimana aku akan tau jika tidak mengiyyakan apa kata Farel.
Ok bibi janji deh. Tapi kok sepertinya serius banget Rel? Apa ini tentang Pak Ammar???
Aku masih basa basi menanyakan hal ini pada Farel.
Bi. . . berjanjilah. Setelah ini ku harap bibi akan lebih kuat dan dewasa lagi, semoga kado yang Farel kirim ini membuat hati bibi berpikir ulang dengan semua yang sudah terjadi, maafkan Farel Bi. . .
Bip bip bip. . .
Farel mematikan telponnya kemudian.
Kebiasaan, selalu mematikan telpon lebih dulu. Padahal aku belum selesai berbicara, huhft. aku kesal dibuat nya, lalu kenapa Farel minta maaf pada ku???
Jelang 1 menit kemudian, Farel mengirimkan ku sebuah rekaman suara melalui pesan singkat.
Aku mulai gemetar untuk membukanya, rekaman suara apa ini??? Jangan jangan. . .
Ku pasang Handset di telinga, ku putar dengan volume lebih keras agar aku bisa mendengarnya dengan fokus.
* **Nayla, kamu cantik banget ya. mau gak jadi cewek ku???
* Ih kamu lebay deh, baru juga kenal, kita baru ketemu dua kali deh kayaknya. . . kamu sudah nembak aku gitu, kamu playboy ya? hehe *
* Enggak Nay, aku serius. Awal Andi memperkenalkan kita, aku sudah tidak bisa memalingkan pandangan ku dari mu. Kamu sangat cantik dan dewasa *
* Buktiin dong kalo kamu beneran pengen aku jadi pacar mu, jangan ngomong di hape doang*
* Oke, gimana kalo minggu ini aku bertamu kerumah mu lagi, kebetulan aku ada rencana kerumah Andi *
* Beneran??? ih senangnya. sebenarnya aku juga suka sama kamu, ajak aku jalan-jalan dong ke kota mu. kenalkan aku dengan orang tua mu *
* ok sayang, minggu ini ya aku jemput kamu. atau kamu ikut bersama Andi saja ke kota ku, nanti aku jemput di kos-an Andi. kita jalan-jalan sepuasnya dan ku kenalkan kamu pada kedua orang tua ku *
* aaaah beneran ya, janji sayang??? *
* Iya sayang, aku janji. I love you Nayla*
* i love you too, Ammar**
Prakkk !!!
Ponsel ku terjatuh begitu saja ke lantai di kamar ku, hati ku. . . entah lah, bagaimana hati ku detik ini. Bahkan aku tidak tau, apakah jantung ku masih berdetak??? kenapa begitu sakit ketika aku bernafas.
Apakah aku akan segera mati??? kenapa pening sekali kepalaku? sekujur tubuh ku gemetar lemas, kemudian aku terduduk di pinggiran kasur ku.
Apa ini. . . percakapan mereka, Am. . . mar. . . dan. . . Nay. . .la. . . me. . . reka. . . jadi selama beberapa minggu ini Ammar ku sadari telah berubah, itu karena. . . Hahahaha. Lelucon apa ini??? bisakah aku tertawa terbahak-bahak dengan sedikit teriakan??? hahahaa hahahhaha ini. . . ini sangat lucu. Ini semua tidak mungkin, aku tau rekaman ini. . . bukan suara Ammar dan Nayla. Tapi. . . aku kenal betul suara mereka di telepon.
Aku mencoba kembali meraih ponsel ku yang tergeletak di lantai begitu saja.
Dengan tangan gemetar aku berusaha meraihnya, ku coba kembali memutar ulang rekaman suara mereka. terus berulang ulang ku putar tetap dengan suara dan rekaman yang sama.
Kau tau. Bagaimana hati ku saat ini, ketika pendengaran ku meyakini bahwa percakapan itu adalah suara Ammar dan Nayla. . . Ntah sejak kapan mereka. . . berhubungan di belakang ku, Ntah sejak kapan mereka selalu bermesraan begitu, meskipun aku menolak keras untuk mempercayainya. . . tapi air mata ini, kenapa terus mengalir deras seketika.
Hey. . . ayolah. . . berhenti. . . ku bilang berhenti menangis. . . bodoh !!!
Aku terus memaki diri ini dalam hati. Aku tidak tau harus memulainya darimana dan mengakhirinya seperti apa detik ini.
Oh tuhan. . . kenapa??? kenapa dalam sekejab kau rubah segala kebahagiaan ku menjadi tikaman hebat merajam hati ku, bathin ku terasa terkoyak hebat Tuhan. . .
Aku menangis tersedu-sedu menutupi wajahku dengan kedua tangan ku, aku masih terduduk di pinggiran kasur. Rasanya aku ingin marah, sangat marah. Tapi aku tak mampu tergerak sedikit pun dari posisi ini, aku ingin ngamuk, tapi tubuh ku seketika melemas.
Aku ingin memaki, aku ingin berontak, aku ingin. . . aku ingin. .. aaaaaaaaaarght. . . kenapa??? kenapa??? Hikst. . . Huwwaaaaaa. . . tangis ku benar-benar pecah tertahan. Dengan sekuat tenaga aku menahan isakan tangisan ku, aku tidak ingin ayah dan ibu mengetahui hal ini. Mereka sudah sangat menyukai Ammar, dan merestui hubungan kami. . .
Ammar. . . kau. . . kenapa tega begitu. . . kau. . . kau Brengsek !!!
Seakan Ammar mendengar suara teriakan hati ku. Ponsel ku berdering, Ammar memanggil. . .
Halo sayang, lagi apa??? sibuk gak???
Terdengar suara Ammar yang seperti biasanya, seolah tidak pernah terjadi apa-apa.
Ah. . enggak kok, kebetulan lagi bengong aja.
Aku menjawabnya dengan suara pelan.
Sayang, kenapa suara mu sedikit sengau??? Apakah kau menangis??? Katakan siapa yang membuat mu menangis hari ini???
Kau Ammar. Kau. . . Kau yang membuat ku menangis seperti ini, Kau memang hebat dalam berakting.
Aku memakinya dalam hati
Ah enggak tuh, aku gak nangis? cuma sedikit flu aja kok.
Jawab ku seadanya saja.
Oh sayang ku, jangan sampai sakit ya. Cepat minum obat, sebentar lagi kan kita akan segera bertemu. Aku sudah tidak sabar. . .
Brengsek kau Ammar. Cih. . . tidak sabar untuk segera menemui Nayla bukan? Yang kau maksud itu. . . sungguh, kau begitu ********. Rupanya kau ingin berperan sosok sekali mendayung dua tiga pulau kau lampaui.
Iya, jangan khawatir. Nanti pasti ku minum obat, ya udah ku tinggal istrahat sebentar ya. Kepala ku sedikit pening hari ini, bye. . .
Baik sayang ku, cepat pulih seperti sedia kala ya. I love you Fanny. . . miss you, mmmuach.
Bip bip bip. . .
Ku akhiri panggilan telponnya tanpa membalas dengan kata mesra seperti biasanya. Aku semakin tidak punya tenaga rasanya. . . aku semakin tidak bisa menahan semua amarah ini.
Kenapa??? kenapa??? Kurang apa aku selama ini hah??? bukankah kita sudah saling berjanji, untuk setia satu sama lain. meski hubungan kita terjalin dengan jarak jauh, tidak bisakah kau benar-benar setia pada ku Ammar???
Ini. . . ini baru 3 bulan berjalan hubungan kami, tapi kau. . . kau sudah berani berselingkuh di belakang ku, dengan Nayla. . . sepupu Farel.
Kau. . . laki-laki tidak berotak !!!
Tiada hentinya hati ku ini terus memaki Ammar, mengutuknya dengan berbagai sumpah serapah, namun akhirnya. . . aku tetap menangis lemah. . . tak apa bukan??? Aku. . . aku wanita normal. . . bukankah hal ini wajar jika terjadi pada setiap wanita di dunia ini???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Rusme Juthec
ini kisah d dunia nyata yg biasa terjadi
bukan CEO tampan dingin dan tajir
dulu sebelum punya suami cwok ku pernah 4 skaligus
biasalah dunia berpacaran tdk pernah menganggap serius rayuan cowok2 gombal
2022-07-23
0
Kasihtak Sampai
coba tanya baik-baik dengan amar gimana reaksi dia
2021-09-19
1
Delita
nyeri ulu hati🥺
2021-09-18
0