Tiga

Masih ditaman. . .

Ammar berjalan di samping ku sesekali mencubit gemas pinggang ku ketika dia melingkarkan tangan kanan nya memeluk ku dari belakang, aku menggeliat geli.

" Ih apaan sih, sakit tau. . . "

" Kenapa ya Fan, setiap dekat dengan mu aku selalu gemas. Rasanya ingin segera meminang mu, andai kamu sudah lulus sekolah ". Ammar kembali menggenggam tangan ku, kini kami saling berhadap-hadapan.

Degh !!!

Jantung ku berdegub kencang mendengarnya. Gemetar ku rasa tubuh ini, apakah ini suatu lamaran secara tak langsung? Betapa aku sangat bahagia mendengar pernyataan ini.

" Apakah kau benar-benar mencintaiku, Ammar? " Tanya ku dengan senyuman.

" Kau ragu pada ku sayang?" Tanya nya kemudian sembari memegang pipi ku. Aku menggelengkan kepala.

" Aku percaya pada mu. Tapi apa kau tau, aku semakin takut dengan hubungan kita ini Ammar. " Jawab ku kemudian.

" Apa yang kau takutkan sayang? Aku serius dengan hubungan ini, selama ini sudah terlalu banyak wanita yang menjalin hubungan denganku, namun mereka semua hanya memanfaatkan ku saja. " Ammar melepaskan genggaman tangan ku, dia memalingkan wajahnya dari ku.

Ada apa? kenapa dia berpaling dari ku? Apakah dia marah?

Bathin ku. . .

" Ammar.. maafkan aku, aku hanya. . . aku hanya. . . sedikit merasa masih tidak percaya diri menjalani hubungan ini dengan mu, kau begitu sempurna bagi ku. Sejujurnya, aku pun ingin kau hanya menjadi milik ku saja. Tapi, mau kah kau bersabar dulu? Impian dan cita-cinta ku masih belum tercapai. Aku ingin sukses membahagiakan orang tua ku, dan aku ingin terlihat pantas berdiri di samping mu nantinya. "

Tanpa sadar aku meneteskan air mata. Ntah lah. . . kenapa aku begitu sangat takut, aku takut ini semua akan berakhir hari ini.

Hubungan ku dengan Ammar yang ku jaga mati-matian selama sebulan ini, bukan lah yang mudah. Aku terus melawan rasa rindu dan curiga ku ketika dia tiada kabar walau sedetik.

Ammar memelukku dengan erat. sangat erat, hingga aku susah bernafas.

" Fanny, aku sangat mencintaimu. Aku sangat mencintaimu, bersabar lah. Terus lah fokus belajar sekolah, kau harus bisa mendapat nilai bagus. Aku berjanji, setelah lulus sekolah nanti aku akan membawamu pada keluarga ku, aku akan meminta mereka segera melamarmu."

Ammar terus mengoceh tiada henti mengucapkan kata janji dan cinta, berusaha meyakinkan ku.

Sementara aku. . . Aku terdiam kaku, aku berpikir keras untuk mempercayai ini semua.

Benarkah seberuntung ini, diriku? Lihat lah sosok lelaki di depan ku ini, benarkah sebesar itu rasa cintanya pada ku tuhan?

Ammar melepaskan pelukannya dari tubuh ku, dia memandangku lekat. Lama kami saling memandang, aku mencoba tersenyum pada nya.

Tiba-tiba Ammar mengecup bibir ku,

Tuhan. . . bibirnya sangat hangat dan lembut ku rasa. Aku tercengang menanggapinya, Ammar menertawai ku. Kemudian dia kembali mengecup bibir ku, aku tidak tahan dengan kehangatan bibir lembutnya.

Aku memberanikan diri membalas kecupan bibir Ammar dengan lembut, Ammar menarik tubuh ku lebih dekat dengannya.

Tidak peduli sekitaran orang yang melewati kami akan melihatnya, meski kami sudah berada di tempat yang lumayan sepi, sehingga kami sedikit leluasa menikmati waktu berdua.

Ini bukan diriku rasanya, aroma nafas Ammar membuat darah ku mengalir hebat. Jantung ku berdegub tak beraturan, rasanya sudah mau loncat.

Di tengah kenikmatan ini, ponsel Ammar berdering.

Drrrt. . .Drrrrttt. . .

Kami terhenti begitu saja karena terkejut. Ih mengganggu saja, siapa sih??? Pikir ku.

Setelahnya kemudian kami saling memandang satu sama lain lalu tersenyum salah tingkah mengingat ciuman tadi.

*****************

" Pak Ammar. . . " Teriak Farel dari kejauhan.

" Oh Farel, mana Andi?" Tanya Ammar heran.

" Udah nungguin daritadi dirumah Nayla."

What???

Uugh. . . lagi-lagi Nayla. Apaan sih, aku memalingkan wajah dengan cemberut.

" Bi. . . pinjem cowoknya sebentar ya, hehe. Tenang aja gak bakal ilang kok. " Farel tertawa meledek ku.

Aku masih cemberut menanggapinya. Kemudian Ammar menggenggam tangan ku,

" Fanny. . . Gapapa ya, aku ikut Farel sebentar. Gak enak sama Andi, sudah menunggu ku daritadi. Disini meskipun sebagai guru mereka, aku tetap tamu mereka kan??? ". Ammar mencoba menenangkan ku.

" Emang kenapa sih harus dirumah Nayla Rel? " Tanya ku dengan cettus pada Farel.

" Wih, bibi kumat galaknya. Ini loh si Andi ngajakin makan-makan, tapi dirumah Nayla sekalian reunian gitu. Mengenang masa dulu gitu alias Clbk tuh mereka, hahaha". Jawab Farel masih dengan tawa meledek ku.

" Ya udah deh sana, tapi awas ya macem-macem aku mutilasi kalian " Jawab ku dengan mengepalkan tangan kanan ku. Ammar mengacak-acak kepala ku dengan tertawa, sedang Farel sudah berlari jauh dari kami.

" Ya udah yuk, aku antar kamu pulang dulu. setelah itu aku menemui Farel dan Andi ".

Aku berjalan lebih dulu membelakangi Ammar. Kemudian Ammar menarik tangan ku tiba-tiba, dan kembali mengecup lembut kening ku.

" Sayang, kamu beneran nih ngijinin aku ikut acara mereka? Kamu percaya aku kan yank? " Tanya Ammar dengan wajah mellas.

Ku tarik nafas dalam-dalam tanpa kata, aku tak ingin terlihat terlalu mengekang nya dalam hubungan ini, aku tak ingin membuatnya berpikir aku mulai mengaturnya dalam hubungan ini, akhirnya. . . Aku hanya mengangguk pelan tanda setuju.

Meski jujur, jauh di lubuk hati ku.. aku benci harus berbohong, berpura-pura mengizinkan nya pergi bersama Farel dan Andi. Sementara ada wanita lain disana. Yaitu Nayla, siapa yang gak kenal Nayla di kota ku.

Dia masih berusia 2 tahun lebih muda dari ku, namun gaya nya yang dewasa, penampilannya yang gaul, suka make up, dan kulitnya yang putih bersih, tapi semua cowok tau dia sedikit genit, membuatnya banyak di kejar-kejar cowok selama ini.

Pengalamannya dalam dunia pacaran tentu lebih jago dari ku di usianya kini. Dia masih sepupu Farel, dari keluarga Ibunya.

Di bandingkan dengan ku, jelas sangat jauh. Aku tidak begitu banyak pengalaman dalam hal pacaran, aku lebih suka berteman banyak dengan para lelaki. Tapi kali ini, entah kenapa.. aku begitu takut kehilangan dan terlalu mencintai sosok Ammar.

Bathin ku. . .

* Ammar, bisakah kau jangan pergi bertemu Farel dan Andi? Sementara disitu ada Nayla. Bisakah tetap disini bersama ku? Aku takut Ammar. . . setelah ini, kau akan berubah dengan ku setelah bertemu Nayla. . .*

Ku lihat Ammar berlalu pergi dengan mobil yang di kendarainya dari rumah setelah mengantar ku pulang. Tanpa menoleh lagi ke belakang, lebih meyakinkan ku, bahwa dia tidak akan tergoda dengan Nayla.

Akh. . . sudah lah. Semoga ini hanya perasaan cemburu ku saja.

Happy reading all😊

Jangan lupa like nya ya.

Terpopuler

Comments

Ajeng Safaais

Ajeng Safaais

msh bingung dng alur ceritanya
thorr ...
tapi gpp harus semangat lagi untuk memperbaiki kalimat demi kalimat yaaa💪💪💪💪💪

2022-04-04

0

Filsa Awaliyah

Filsa Awaliyah

ngeri aja di taman sempat nya begitu awas keciduk Pol PP dikawinkan deh,🤣🤣🤣

2021-09-19

0

Gina Savitri

Gina Savitri

Lah knp nggak di ajak aja fanny, secara kan fanny pacarnya 😁

2021-06-22

1

lihat semua
Episodes
1 satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua puluh satu
22 Dua puluh dua
23 Dua puluh tiga
24 Dua puluh empat
25 Dua puluh lima
26 Dua puluh enam
27 Dua puluh tujuh
28 Dua puluh delapan
29 Dua puluh sembilan
30 Tiga puluh
31 Tiga puluh satu
32 Tiga puluh dua
33 Tiga puluh tiga
34 Tiga puluh empat
35 Tiga puluh lima
36 Tiga puluh enam
37 Tiga puluh tujuh
38 Tiga puluh delapan
39 Tiga puluh sembilan
40 Empat puluh
41 Empat puluh satu
42 Empat puluh dua
43 Empat puluh tiga
44 Empat puluh empat
45 Empat puluh lima
46 Empat puluh enam
47 Empat puluh tujuh
48 Empat puluh delapan
49 Empat puluh sembilan
50 Lima puluh
51 Lima puluh dua
52 Lima puluh lima
53 Lima puluh tiga
54 Lima puluh empat
55 Lima puluh lima
56 Lima puluh enam
57 Lima puluh tujuh
58 Lima puluh delapan
59 Lima puluh sembilan
60 Enam puluh
61 Enam puluh satu
62 Enam puluh dua
63 Enam puluh tiga
64 Enam puluh empat
65 Enam puluh lima
66 Enam puluh enam
67 Enam puluh tujuh
68 Enam puluh delapan
69 Enam puluh sembilan
70 Tujuh puluh
71 Tujuh puluh satu
72 Tujuh puluh dua
73 Tujuh puluh tiga
74 Tujuh puluh empat
75 Tujuh puluh lima
76 Tujuh puluh enam
77 Tujuh puluh tujuh
78 Tujuh puluh delapan
79 Tujuh puluh sembilan
80 Delapan puluh
81 Delapan puluh satu
82 Delapan puluh dua
83 Delapan puluh tiga
84 Delapan puluh empat
85 Delapan puluh lima
86 Delapan puluh enam
87 Delapan puluh tujuh
88 Delapan puluh delapan
89 Delapan puluh sembilan
90 Sembilan puluh
91 Sembilan puluh satu
92 Sembilan puluh dua
93 Sembilan puluh tiga
94 Sembilan puluh empat
95 Sembilan puluh lima
96 Sembilan puluh enam
97 Sembilan puluh tujuh
98 Sembilan puluh delapan
99 Sembilan puluh sembilan
100 #100
101 #101
102 #102
103 #103
104 #104
105 #105
106 #106
107 #107
108 #108
109 #109
110 #110
111 #111
112 #112
113 #113
114 #114
115 #115
116 #116
117 #117
118 #118
119 #119
120 #120
121 #121
122 #122
123 #123
124 #124
125 #125
126 #126
127 #127
128 #128
129 #129
130 #130
131 #131
132 #132
133 #133
134 #134
135 #135
136 #136
137 #137
138 #138
139 #139
140 #140
141 #141
142 #142
143 #143
144 #144
145 #145
146 #146
147 #147
148 #148
149 #149
150 #150
151 #151
152 #152
153 #153
154 #154
155 #155
156 #156
157 #157
158 #158
159 EPILOG DAN PENGUMUMAN
160 JUST INFO
Episodes

Updated 160 Episodes

1
satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua puluh satu
22
Dua puluh dua
23
Dua puluh tiga
24
Dua puluh empat
25
Dua puluh lima
26
Dua puluh enam
27
Dua puluh tujuh
28
Dua puluh delapan
29
Dua puluh sembilan
30
Tiga puluh
31
Tiga puluh satu
32
Tiga puluh dua
33
Tiga puluh tiga
34
Tiga puluh empat
35
Tiga puluh lima
36
Tiga puluh enam
37
Tiga puluh tujuh
38
Tiga puluh delapan
39
Tiga puluh sembilan
40
Empat puluh
41
Empat puluh satu
42
Empat puluh dua
43
Empat puluh tiga
44
Empat puluh empat
45
Empat puluh lima
46
Empat puluh enam
47
Empat puluh tujuh
48
Empat puluh delapan
49
Empat puluh sembilan
50
Lima puluh
51
Lima puluh dua
52
Lima puluh lima
53
Lima puluh tiga
54
Lima puluh empat
55
Lima puluh lima
56
Lima puluh enam
57
Lima puluh tujuh
58
Lima puluh delapan
59
Lima puluh sembilan
60
Enam puluh
61
Enam puluh satu
62
Enam puluh dua
63
Enam puluh tiga
64
Enam puluh empat
65
Enam puluh lima
66
Enam puluh enam
67
Enam puluh tujuh
68
Enam puluh delapan
69
Enam puluh sembilan
70
Tujuh puluh
71
Tujuh puluh satu
72
Tujuh puluh dua
73
Tujuh puluh tiga
74
Tujuh puluh empat
75
Tujuh puluh lima
76
Tujuh puluh enam
77
Tujuh puluh tujuh
78
Tujuh puluh delapan
79
Tujuh puluh sembilan
80
Delapan puluh
81
Delapan puluh satu
82
Delapan puluh dua
83
Delapan puluh tiga
84
Delapan puluh empat
85
Delapan puluh lima
86
Delapan puluh enam
87
Delapan puluh tujuh
88
Delapan puluh delapan
89
Delapan puluh sembilan
90
Sembilan puluh
91
Sembilan puluh satu
92
Sembilan puluh dua
93
Sembilan puluh tiga
94
Sembilan puluh empat
95
Sembilan puluh lima
96
Sembilan puluh enam
97
Sembilan puluh tujuh
98
Sembilan puluh delapan
99
Sembilan puluh sembilan
100
#100
101
#101
102
#102
103
#103
104
#104
105
#105
106
#106
107
#107
108
#108
109
#109
110
#110
111
#111
112
#112
113
#113
114
#114
115
#115
116
#116
117
#117
118
#118
119
#119
120
#120
121
#121
122
#122
123
#123
124
#124
125
#125
126
#126
127
#127
128
#128
129
#129
130
#130
131
#131
132
#132
133
#133
134
#134
135
#135
136
#136
137
#137
138
#138
139
#139
140
#140
141
#141
142
#142
143
#143
144
#144
145
#145
146
#146
147
#147
148
#148
149
#149
150
#150
151
#151
152
#152
153
#153
154
#154
155
#155
156
#156
157
#157
158
#158
159
EPILOG DAN PENGUMUMAN
160
JUST INFO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!