“Kak Rey, Nino mau pergi dulu sama mama. Dadah kak Rey” Nino masih berusia balita hingga ia belum mengerti ini semua, Rey tersenyum kecut melihat tingkah adiknya itu.
Setelah salam perpisahan itu Rini keluar bersama Nino sebab sebuah mobil telah lama terparkir didepan rumah. Rey kehilangan semangatnya untuk berkeliling saat ini ia hanya perlu mengistirahatkan tubuhnya.
Beban berat yang Rey rasakan kini bertambah, seakan 3 gas tiga kilo berada di masing masing pundaknya.
Rey lebih memilih tidur dan berusaha untuk tidak menangis sebab ia akan semakin kelelahan dan tidak dapat fokus esok hari di sekolah.
~~
Rey terbangun ketika ia mendengar bunyi alarmnya, tepat pukul 4 pagi. Rupanya ia tertidur dari sore hingga subuh hari. Dengan gesit ia memulai harinya, berjalan kearah lorong dan merasa bahwa hari ini cukup sepi tidak seperti hari biasanya. aktivitas pertama yang ia lakukan pada pagi hari ialah memasak dan menyiapkan sarapan dan makanan buat semuanya.
Ia hari ini memasak telur dadar sebanyak 5 porsi sebab ia tahu bahwa Nino tidak akan puas jika hanya mendapat 1 bagian, selesai memasak ia kemudian beranjak untuk membangunkan Nino namun ketika kamarnya terbuka Rey tidak melihat Nino kamarnya kosong beberapa barang dan mainan kesukaannya juga sudah tidak ada.
Disanalah Rey tersadar bahwa itu bukan mimpi, hari ini adalah hari pertamanya menangis dan merasa kosong. Ia merasa tidak bersemangat lagi bersekolah sebab mengetahui ia hari ini telah resmi menjadi anak broken home. Rey tersadar bahwa ia harus kesekolah dengan berat ia langkahkan kakinya menuju meja makan.
“Ayah, sarapannya sudah siap” Rey memanggil ayahnya untuk sarapan namun sepertinya hanya ia seorang diri dirumah. Rey tersadar bahwa tas ayahnya sudah tidak ada itu artinya ia pergi kemarin malam ketika Rey tertidur.
Sarapannya berlebih hingga ia membawa sedikit kesekolah untuk bekal makan siang, ia sepertinya berencana untuk tinggal lebih lama di sekolah hari ini dan seterusnya sebab Nino sudah tidak dirumah.
Dengan sepeda kesayangannya Rey berangkat kesekolah, tinggal sepedanya yang akan menjadi teman curhat nya untuk saat ini.
Disekolah Rey cukup pendiam hingga banyak yang tidak ingin berteman dengannya, alasan lainnya adalah Rey dianggap murid yang paling jenius sekaligus paling miskin di sana hingga tidak ada yang ingin berteman dengannya.
Orang-orang hanya akan datang ketika ia membutuhkan bantuan kita, begitu pula dengan teman temannya yang hanya datang ketika ingin meminta Rey mengerjakan tugasnya. Rey tidak bodoh hingga ia ingin diperdaya itulah sebabnya ia memasang tarif untuk jawaban tugas dan pengerjaan tugas.
Salah satu hal yang membuat Rey mampu bertahan dilingkungan sekolah seperti itu adalah sebab ia memiliki pekerjaan tetap untuk pembuatan tugas rumah dan kunci jawaban. Uang tunai pegangan Rey saat ini adalah hasil yang ia dapatkan dari pekerjaannya itu.
Rey merasakan telfonnya bergetar untuk waktu yang lama, ia mengerutkan dahinya ketika mengetahui siapa yang menelfonnya saat ini. “Ayah?”
“Halo?” suara berat seorang pria dari sana
“Ayah, ada apa?” Rey merasa ada hal yang besar sebab Atmajaya menelfonnya.
“Pulang” Atmajaya menutup telfonnya secara sepihak.
Seolah Rey sudah tahu dari arti kata tersebut hingga akhirnya ia meminta izin untuk hari ini pada guru BK. Reynal menceritakan semuanya hingga guru BK itu mengizinkannya pulang sebelum tengah hari.
~~
“Hai, oh ini yang namanya Reynal yah? Gantengnya!” seorang wanita bernama Atikah mengacak gemas rambut Rey.
Reynal telah sampai dirumahnya dan mendapati ayahnya bersama seorang wanita dan seorang anak yang seumuran dengannya. Wanita itu bernama Atikah dan anak yang seumuran dengannya bernama Aldi yang tak lain adalah anak kandung ibu Atikah.
Atmajaya mengatakan bahwa ia telah menikah dengan Atikah sebelum ia bercerai dengan Rini sebulan yang lalu, tentu saja pengakuan itu membuat Reynal terkejut dan sangat kesal dengan ayahnya.
“Rey tenanglah selama saya ada saya tidak akan menelantarkanmu nak, ibu sudah anggap kamu seperti Aldi, anak ibu” Ucap Atikah dengan nada keibuan di depan Atmajaya.
Tentu saja bagi orang secara sekilas terutama Atmajaya melihat Atikah tulus mengatakan itu, namun Reynal merasakan banyak kepalsuan dan tipu daya dalam Atikah. Salah satu kelebihan Reynal adalah daya analisisnya yang sangat tinggi, logika dan perasaannya juga menambah keyakinan Reynal.
Rey memasang wajah dingin kepada Atikah dan Aldi, sebab ia tahu bahwa dua orang ini tidak memiliki niat yang baik pada dirinya.Atmajaya melihat hal itu dan menyuruh Reynal meminta maaf namun Atikah dengan lihainya mencari muka.
“Sudahlah sayang, maafkan dia masih anak anak” Atikah memang memiliki paras yang cantik namun tidak dengan dalamnya.
“Mulai sekarang Atikah akan menggantikan Rini dan Aldi akan menggantikan Nino” Ucap Atmajaya yang membuat Reynal semakin kesal.
“Tidak ada yang mampu menggantikan mereka berdua dan mereka yang ada disini tidak pantas untuk menggeser ibu dan Nino” ucapan Rey seakan bendera perang bagi Atikah dan Aldi.
Keduanya berpandangan lalu tersenyum kemenangan, hidup Reynal akan banyak berubah mulai sekarang.
```
Para pembaca yang budiman, jangan cepat simpulkan yah setiap kejadian dan konflik yang terjadi di awal cerita, konflik awal akan terjadi.
```
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 704 Episodes
Comments
Sugiono.S.T
gue kok males ya kalau banyak konflik,,apalagi kalau mc naif plus sok jadi baik,,mending jadi VILLAIN
2023-02-19
2
Sugiono.S.T
Nice
2023-02-19
1
-βlinks-
huhuhu
2022-09-10
1