Di sisi lain keyla bingung dengan keputusannya.
"Aku ingin pergi tapi nanti kalau orang tuaku tahu pasti mereka marah, alu harus gimana sekarang" ucap keyla dalam hatinya ia terlihat sangat gelisah berjalan mondar mandir.
Ia mencoba bertanya pendapat siska bagaimana.
"IKa kalau menurutmu aku harus datang gak ke jamuan makan malam nanti. Dwngan calon tunangan aku. Apa aku harus pergi. Aku gak sanggup unguk bertemu orang yang tidak aku cintai" ucap keyla duduk di samping siska yang masih sibuk dengan ponselnya
Kring...ada pesan masuk nomor yang tidak ia kenal. Ia mencoba lihat nomor itu.
" dari siapa ini aku gak kenal nomor ini, biarin saja lagian juga gak jelas banget sepertinya" ucap keyla.
Keyla tidak tahu jika itu adalah nomor ian. Ia yang semula tidak menyimpan nomor ian tidak perdulikan nomor baru yang terus menghubunginya.
" key tapi menurutku kamu tetap datang lagian juga cuma makan malam gak lebih. nanti biar aku yang temani kamu . Jadi kamu gak canggung ketemu sama dia ingat ada aku tenang saja" ucap siska menepuk pundak keyla.
"Ya udah sekarang bantu aku berdadan ya " ucap keyla berjalan menuju ke meja riasnya.
Terdengar suara ketuk pintu dari luar pintu kamar keyla.
" tunangan non keyla sudah datang. Dia di bawah nunggu non keyla keluar" ucap pelayan itu.
" iya bii suruh tunggu sebentar, aku bentar lagi turun " teriak keyla dari dalam kamarnya.
Siska memegang ke dua oundakku dari belakang.
" kamu harus turun temani aku" ucap keyla memegang tangan kanan siska yang ada di pundaknya.
Ia segera turun dengan siska. Ia meninggalkan ponselnya di atas ranjang kamarnya. Tanpa melihat isi dari ponsel itu.
" lebih baik aku tidak bawa ponselku, lagian juga ian tidak menghubungiku. Akukan tidak tahu nomor dia" ucap keyla dalam hatinya
Keyla dan siska berjalan turun dari tangga betapa terkejutnya dia siapa yang berada di depannya itu, ia benar benar tidak menyangka jika itu adalah brayen orang yang tidak pernah akur dengannya.
Siska yang tahu aku sangat grogi. Ia memegang erat tangan keyla dan berjalan menuju meja makan.
Keyla dan siska mulai duduk terdiam tanpa sepatah katapun. Keyla sangat terkejut kakau orang tuannya menjodohkan dia dengan brayen.
" eh brayen ternyata kamu tunangan keyla, pantas saja kemarin kamu tidak suka kehadiran ian. Tapi kan ian juga saudaramu apa dia tahu kamu tunangan dengan keyla" ucap siska. Segera mengambil sepiring nasi
Di sisi lain ponsel keyla terus berbunyi berkali kali. Keyla dan siska di bawah yang sedang menikmati makanan tidak emndengar suara ponselnya berbunyi berkali kali.
Kringg...kring...
4 panggilan tak terjawab.
*Aku di taman golden kamu tau kan*
Pesan ian
Kring..kring...
6 panggilan tak terjawab
*key kamu dimana aku harap kamu datang ke sini aku akan terus tunggu kamu*
*key*
*key*
Ian terus mengirimkan dia pesan berkali kali. Dan mencoba menghubungi keyla.
" aku tidak menyangka kalau kamu sebenarnya adalah tunangan aku, aku harap kita akan bisa berhubungan lebih baik lagi" ucap keyla ia terpaksa tersenyum manis pada brayen di depannya.
"Key aku ke kamar dulu kalian bicara berdua aja gak papa kan" siska mulai pergi meninggalkan brayen dan keyla berdua menikmati makanannya.
Sepertinya mereka memang butuh untuk bicara berdua. Agar tidak sama sama canggung satu sama lain.
"Aku senang ternyata tunanganku adalah kamu key" ucap brayen tersenyum manis mentap keyla.
Tampak raut wajah keyla terlihat tidak begitu senang dengan pertunangannya.
" tapi kamu bukannya sudah tahu kalau aku pacar kakak kamu, tapi aku juga gak punya pilihan lagi untuk lanjutkan pertunangan ini, aku mau 1 permintaan jangan pernah bilang ke ian kalau kamu adalah tunanganku" ucap keyla menatap brayen tanpa ekspresi di wajahnya.
Brayen beranjak dari tempat duduknya dan melangkahkan kakinya menuju ke sampingku. Ia menarikku berdiri dari tempat duduk.
"Aku mau nuruti katamu tapi ada satu syarat" ucap brayen menarik daguku tepat di deoan wajahnya
" apa syaratmu " ucap keyla. Tanpa banyak bicara breyan mendekatkan wajahnya tepat ke wajah keyla hingga ia bisa merasakan desiran nafas satu sama lain. Keyla sangat terkejut brayen mencium bibirnya ia mendorong dengan kuat tubuh brayen agar menghindar dari tubuhnya.
"Apa apaan kamu jangan pernah berani menciumku sembarangan, sebenarnya apa syaratmu" ucap keyla
"Besok pulang sekolah datang ke ruang bangsawan jangan kasih tau ian aku kan beri tau syaratnya apa" ucap brayen
"Baik besok aku akan datang sendiri kesana dan tidak akan memberi tahu ian, sekarang lebih baik kamu pulang makan malam sudah selesai" ucap keyla mengusir brayen dari rumahnya.
Tanpa menolak brayen tersenyum dan beranjak pergi dari rumah keyla.
"Akhirnya dia pulang juga dasar cowok brengsek kenapa orang tua ku nyuruh aku nikah sama dia" ucap keyla menerutkan bibir munginya dan beranjak masuk ke dalam kamar.
" ech key sini ponselmu teru berbunyi, lebih baik kamu coba lihat dulu nomor siapa itu. Ponsel ini menganggu aku yang sudah mulai tertidur nyenyak tau gak" ucap siska.
Keyla mencoba mengangkat panggilan dari nomor yang tidak ia kenal itu.
"Hallo ini siapa " ucap keyla
"Akhirnya kamu angkat juga telfonku key" ucap ian di balik telfon itu.
kamu ian?
"Ian ada apa " ucap keyla
" coba kamu buka pesanku key" ucap ian
Keyla segera membuka pesan dari ian. Ia melihat begitu banyak pesan masuk yang belum ia lihat. Ia mematikan panggilannya.
Ia mencoba melihat pesan ian satu persatu.
"Temui aku di taman golden, aku menunggumu key" isi pesan ian
Terlihat pesan itu sudah dari sore tadi.
"Sekarang masih hujan lebat. Apa ian masih di sana . Mungkin sebaiknya aku harus cepat ke sana memastikan apakah ian masih berada di sana" ucap keyla
Keyla bergegas pergi ke taman. Oya siska kamu nanti bilang ke papa mamaku kalau aku pergi dengan calon tunangan aku.
Ia berlari keluar dari kamarnya tepat di depan rumah telihat hujan yang sangat deras. Ia mencoba memanggil sopir pribadinya.
"Pak anterin aku ke taman golden ya sampai sana tinggalin aku sendiri tidak apa apa" ucap keyla . Ia segera masuk ke dalam mobil itu.
" baik non" ucap sopir keyla
Sopir keyla perlahan menjalankan mobilnya pergi ke taman golden yang tidak begitu jauh daei rumahnya.
"Ian semoga kamu masih di sana" ucap keyla ia terlihat sangat cemas dengan keadaan keyla.
" udah pak Turun sini jangan bilang papa sama mamaku kalau aku keluar dengan ian" ucap keyla ia segera membuka pagung yang sudah ia bawa daei rumah.
" baik non" ucap sopir itu bergegas pergi
Keyla terus berjalan mencoba mencari ian di tengah hujan yang sangat lebat. Hingga ia tidak bisa melihat dengan jelas ian ada di mana.
Ia melihat sosok pria duduk sendiri di tengah taman dengan guyuran hujan yang membasahi tubuhnya. Keyla berlari menuju ke tempat ian.
"ian kamu kenapa gak pulang saja, kenapa kamu menungguku. Aku tadi benar benar capek oulang sekolah" ucap keyla mencoba berbohong pada ian.
Tanpa menjawab pertanyaan keyla. Ian memekuk erat tubuh keyla hingga payung yang keyla pegang di tangan kirinya terjatuh. Membuat tubuhnya terguyur hujan.
"Ian maafin aku !! Maaf" ucap keyla dalam hati . Ia mmtidak kuasa menahan tangisnya.
Tanpa sepatah kata. Ian tiba tiba mencium bibir keyla di tengah guyuran hujan. Keyla hanya diam mnerima ciuman ian.
perlahan ian melepaskan ciumannya, ia memegang erat tanganku pergi dari gaman itu.
" cepat masuk ke mobil kita akan ke apartemenku aku mau bicara sesuatu sama kamu, kamu gak boleh lama lama terkena hujan kalau kamu sakit tidak masuk sekolah siapa yang obati rinduku kalau aku kangen kamu, karena tidak ada bidadari yang bisa menhiburku di sekolah selain kamu" ucapan ian membuat keyla kembali tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 292 Episodes
Comments
Dewi Soraya
pokokny ian keyla
2021-01-24
0
Soviana
ampun dah... ujan deres kog bisanya masih tlfonan 🤔
2020-11-11
1
Astria
rumit ....adiknya gk mau kalah
2020-11-03
1