"Kalian?" raut wajah Bu Cokro terlihat sangat terkejut.
Dia merasa malu setelah melihat adegan itu.
Ya adegan dimana malah Luna yang ada di atas badan Barack, jadi kesannya Luna yang terlihat lebih agresif.
Sedangkan Bu Wibowo hanya tersenyum malu melihat mereka.
Kuna terkejut dan langsung menarik rambutnya sendiri secara paksa.
"Aduh!,, e, luna bisa jelasin mah, i, ini tidak seperti yang mamah bayangkan, tadi sebenarnya Luna," ucapnya terbata, dia mengusap usap kepalanya yang terasa pedih karena sebagian rambutnya ada yang menyangkut di kancing Barack.
"Aduuuhhhh , , kalian tadi berantem sekarang sudah malu malu gitu, hihi" Bu Wibowo menggoda mereka berdua.
Wajah Barak dan Luna memerah, mereka hanya diam dan tidak meladeni kata kata Bu Wibowo.
"Kalau begitu, sekarang kalian" Bu Cokro mencoba menyuruh mereka untuk makan malam tapi belum sempat berucap, Luna sudah beranjak pergi terlebih dulu.
"Luna mau makan dulu, laper!" ucapnya meninggalkan Barack padahal sebenarnya dia mencoba menutupi rasa malunya saat itu.
Di ruang makan, segala jenis makanan sudah tersedia di meja tanpa rasa malu dan canggung Luna langsung melahap hidangan yang ada di piringnya dengan rakus.
Sedangkan Barack hanya melihat kelakuan Luna dengan tatapan aneh.
Bu Wibowo menyadari akan hal itu, makanya dia segera menyenggol tangan Luna dengan sikunya.
Luna pun menengok ke arah Mamahnya.
"Pelan pelan tidak baik di lihat calon Suamimu" bisik Mamahnya.
"Hmm!" wajahnya terlihat jengkel, dia melirik ke arah Barack yang masih melihatnya dengan tatapan aneh.
Bahkan Luna sengaja menyambar ayam dengan tangannya lalu mengigit besar dagingnya.
Mengunyahnya dengan kasar.
Selera makan Barack menghilang seketika, saat melihat bagaimana cara Luna menyantap makanannya itu.
Luna menatap balik lakinlaki itu sambil sesekali mengangkat alisnya untuk mengisyaratkan kata "Apelo liat liat".
"Luna," Pak Wibowo memanggil dengan nada lembut kepadanya.
"E, , iya Om?" jawab Luna.
"Bagaimana pendapat kamu tentang anak Om?" tanyanya.
Dan semua penilaian tetang dia ke Barack di dalam pikiran Luna keluar semua.
"Dia?? galak, dingin, angkuh, jahat tidak punya hati dan" Luna terus memakinya.
"Ssshhh Luna!!,, maaf Wo, anakku bicara ngawur" Pak Cokro menghentikan ucapan Putrinya.
"Hahahahahah , , tenang Cokro, anak kamu itu terlalu jujur" Pak Wibowo membela Luna.
"Tuh kamu dengarkan kata Luna? jadi mulai sekarang kamu harus merubah sikap kamu yang jelek jelek itu." Pak Wibowo menasehati Putranya.
Barack hanya diam mendengar ocehan Luna dan ucapan Ayahnya, dia hanya menatap piring di atas meja yang masih utuh makanannya.
Berapa jam kemudian keluarga Wibowo berpamitan untuk meninggalkan rumah Pak Cokro.
Setalah mereka pulang Luna langsung lari ke arah kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur.
BRUG!!!
Luna tiduran sambil menatap langit langit.
"Dari semua cowok, kenapa pilihan papah jatuh ke dia?, cowok yang ngatain aku gembel di saat pertama kali ketemu haduuuhhh**.,"
"Aaarrrggghhh, , au ah, tidur saja besok ada kelas pagi" ucapnya sambil membenamkan wajahnya ke bantal.
Di kediaman rumah Pak Wibowo, setelah sampai di rumah, Laki laki paruh baya itu menghampiri Barack yang masih duduk santai di teras belakang.
"Apa Ayah yakin dengan pilihan Ayah?" tatapan mata Barack terlihat kosong saat itu.
"Apa Ayah terlihat bercanda?" Ayahnya kembali bertanya dengan nada dingin.
"Ayolah yah, ini seperti sebuah lelucon bagiku" kata Barack.
"Tapi tidak bagi Ayah!, kenapa? kamu masih belum bisa melupakan gadis itu?! terserah kalau kamu menolak perjodohan ini, ayah tidak segan segan menghancurkan bisnismu di Paris sana! dan satu yang harus kamu ingat, Ayah tidak ingin kehilangan anak Ayah, untuk yang kedua kalinya!!! paham kamu" ucap Ayahnya dengan nada tinggi kemudian dia meninggalkan barack sendiri di teras itu.
FLASH BACK ON
Tahun 2009 adalah tahun kelulusan Barack dan pacarnya yang bernama Klara, dari SMA favorit.
Mereka mengabadikan momen dengan foto bersama.
Terlihat senyum yang sangat lebar dan bahagia dari wajah barack di foto itu.
Setelah lulus SMA mereka mengambil tempat kuliah yang sama hanya beda jurusan.
Setiap hari mereka berangkat dan pulang kuliah bersama.
Di mana pun klara ada kegiatan, Barack selalu mengantar begitu juga sebaliknya, bagi Barack Klara adalah penyemangat hidupnya dan Mereka berdua berjanji kalau apa pun yang terjadi mereka berdua tidak akan berpisah.
Dua tahun berlalu dan jalan pikiran Klara pun berubah, tanpa sepengetahuan Barack, Klara selalu mengirim foto fotonya ke agensi modeling.
Salah satu foto yang dia kirim saat itu terpilih menjadi kandidatnya.
"Hey soyoooong, , sudah makan belum?" tanya Klara yang baru datang menghampiri barack di kantin kampus.
"Hei, , belum, sengaja menunggu kamu selesai kelas dulu, kamu mau makan apa?" ucap laki laki itu sambil memasukkan ponselnya ke saku celana.
"Sama kaya kamu aja, heeee.," Klara berucap dengan senyum lebar di wajahnya.
Beberapa menit kemudian pesanan mereka datang, yaitu makanan kesukaan Klara nasi goreng telor ceplok.
Barack sengaja memesan makanan kesukaan Klara.
Sebenarnya barack tidak begitu menyukai makanan itu.
karena tenggorokannya akan kumat setelah memakan makanan yang berminyak.
Penyakit radang Barack juga sudah parah. Setiap siangnya makan nasi goreng bersama Klara malamnya pasti badannya panas dan menggigil karena radangnya kumat.
Tapi mau bagaimana lagi demi memberikan perhatian yang terbaik buat klara apa pun dia lakukan.
Di sela jam makan siang mereka, Klara meminta waktu sebentar untuk pergi ke toilet.
Sementara dia meninggalkan ponselnya di atas meja.
"dret dret dret" ponsel Klara bergetar, dia mendapat chat pemberitahuan dari agensi modeling.
Karena menunggu Klara begitu lama maka Barack membuka chat itu.
Dia membacanya, seketika wajahnya terlihat murung karena chat itu memberitahukan kepada para pemenang audisi model agar segera melengkapi berkas berkas karena harus ikut kelas di jakarta selama satu bulan, setelahnya mereka akan dikirim ke luar negeri.
Klara kembali dari toilet dan sudah mendapati wajah Barack yang murung.
"Kamu nyembunyikan sesuatu dariku?" Barack menahan amarahnya.
"Kenapa kok tiba tiba bilang begitu?" Klara langsung membuka ponselnya dan membaca chat itu.
"Barack aku bisa jelasin semuanya" Klara berusaha meyakinkan kekasihnya.
Hampir setiap hari Klara selalu berusaha agar Barack percaya kalau dia tidak akan pernah berubah.
Dia akan selalu mengutamakan hubungan mereka, kalau pun nanti dia sampai di luar negeri dia berjanji akan selalu memberikan kabar padanya.
"Pliss Barack, ini kesempatan langka banget, beri aku kesempatan ya," rengek Klara.
Klara selalu bisa membuat hati Barack luluh, dia pun mengijinkan Klara untuk mengikuti agensi tersebut.
Tapi dia harus berjanji untuk tidak menomor duakan hubungan mereka.
"Janji? selalu beri aku kabar" Barack meyakinkan.
"Aku janjii soooyooooong.," Klara pun mencium pipi Barack.
Lima bulan sudah Klara meninggalkan Barack, dia pun terpaksa berhenti dari kuliahnya.
Hubungan mereka masih terjalin dengan baik, bahkan sesekali di sela sela kesibukan masing masing mereka selalu menyempatkan untuk memberi kabar satu sama lain.
Hingga saat itu memasuki tahun ke dua setelah mereka berpisah, Klara sudah mulai jarang memberi kabar ke pada Barack, saat di telepon dan diangkat dia beralasan capek, ngantuk pengen istirahat, dan lain sebagainya.
Menjelang ulang tahun Barack, Klara malah sama sekali tidak menghubunginya, berkali kali dia mencoba menghubungi kekasihnya namun tetap saja tidak bisa, karena nomor ponsel Klara mati dan sudah tidak bisa di hubungi.
Barack mulai putus asa, dia ingin pergi mencari Klara keluar negeri tapi dulu dia tidak sempat tanya dimana dia akan tinggal.
Dia sudah tidak bisa menahan emosinya dia membanting semua barang yang ada di ruang kamarnya saat itu.
Semakin hari keadaannya semakin memburuk, kedua orang tuanya pun sampai sudah putus asa.
Bagaimana cara mengatasi barack yang berubah menjadi anak yang suka membangkang, mulai dari bolos kuliah, jarang pulang ke rumah, dan setiap pulang kerumah selalu dalam keadaan mabuk, dan tidak ingat waktu.
Yang paling parah adalah saat hari ulang tahun Klara.
Barack pergi ke bar dan dia memesan minuman beralkohol, dia terus meneguk satu persatu hingga menghabiskan berapa botol.
Paginya dia di temukan sudah terbaring di rumah sakit oleh orang tuanya.
Dokter mengatakan ada kerusakan pada otaknya karena efek dari keracunan alkohol.
Artinya dia terlalu banyak mengkonsumsi alkohol malam itu.
Dan mengakibatkan otak barack tidak bisa merespon dengan baik, ya dia koma.
Kata Dokter, dia tidak bisa memastikan sampai kapan dia akan koma, kalau ada mukjizat maka dalam waktu kurang dari 2 bulan dia akan sadar kembali.
Mendengar penjelasan dari dokter, mamahnya menangis sejadi jadinya.
Tapi mukjizat itu benar benar datang kearack, belum genap 2 bulan dia tersadar dari komanya.
Mulai dari saat itulah sifat Ayah Barack berubah menjadi temperamen, dia tidak ingin Barack kembali berhubungan dengan gadis yang membuat Anaknya seperti itu.
Semenjak sadar dan kesehatanya sudah mulai pulih kembali, kedua orang tua Barack selalu memotifasi Barack untuk terus melanjutkan hidup.
"Walau pun kamu tidak ingin merasa hidup kembali, setidaknya kali ini hiduplah demi Mamah nak" Mamahnya menangis tersedu sedu sambil memeluk Barack.
Barack pun bertekat dan berjuang akan menjadi lebih baik demi kedua orang tuanya.
FLASH BACK OFF
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 396 Episodes
Comments
Retno Dwi
luna anak org kaya kok attitude ky anak ART.
2021-06-06
0
Rusilawati
enak dibaca thor...
2020-08-31
1
La Tahzan
ternyata barrack sama luna cocok,, sama2 bucin dengan org yg salah🙄🙄🙄
2020-08-25
7