Mata mereka saling bertemu satu sama lain di kaca sepion depan.
Barack terkejut melihat seseorang tiba tiba ada dikursi belakang mobil.
Mobil yang melaju kencang itu pun tiba tiba berhenti mendadak.
Barack segera menginjak rem dan menarik handrem dengan bersamaan, sehingga mobil Barack berputar seratus delapan puluh derajat.
WUUUUSSHHHHH
Mobil berputar, di dalam mobil itu Luna sampai terpental dan terpentok ke kaca pintu mobil.
SIIITT
Mobil pun berhenti di pinggir jalan., jantung Luna serasa mau copot.
Dia mencoba mengatur nafasnya yang terengah engah, karena jantungnya berdetak dengan cepat.
Aliran darahnya terasa memanas dari ujung kaki hingga ke kepala.
Dengan wajah yang penuh amarah, Barack keluar dari mobil depan dan segera membuka pintu mobil belakang, dan menyeret Luna secara paksa.
"Aw aw., kamu bisa pelan pelan sedikit gak sih?!! gak sopan banget!" Luna menarik paksa lenganya yang di tarik kasar oleh Barack sembil terus mengatur nafasnya yang masih tersengal sengal.
"kamu bilang apa?" Lelaki itu berucap dengan nada yang dingin tapi penuh amarah di dalamnya sambil menatap mata Luna dengan tajam rasanya seperti ingin mencekik leher perempu itu.
"Sopan!!" geramnya.
"Siapa disini yang tidak sopan? kamu yang tiba tiba ada di dalam mobilku tanpa seijinku, atau aku yang memaksa seorang penguntit keluar dari mobilku!!!" Barack menahan amarahnya.
"Penguntit? siapa yang menguntit?" Luna menepis tuduhan yang di tujujan padanya.
"Siapa lagi? masak aku? "
"A,, aku tidak ada maksut seperti itu, sebenarnya aku cuma butuh tumpangan" Luna dengan nada ketakutan.
"Heh, , seorang anak dari keluarga Cokro butuh tumpangan?,, aku jadi curiga, , sebenarnya kamu benar anaknya Pak Cokro atau bukan si!!" Barack menggeleng gelengkan kepalanya pelan penuh keheranan.
"Aku memang benar anaknya, trus kenapa, masalah ya kalau penampilanku buruk dan tidak mencerminkan kalau aku ini anak dari orang kaya? masalah gitu!"
Tatapan matanya menantang ke arah mata Barack.
Dengan tatapan yang tajam, perlahan barack melangkahkan kakinya mendekati Luna.
Sedangkan Luna perlahan lahan berjalan mundur hingga terpentok mobil barack di belakangnya.
Barack masih saja terus mendekati Luna, semakin dekat dan semakin dekat, Luna pun menjadi tidak nyaman.
"Berhenti!!!,, mau ngapain kamu?" Luna mulai ketakutan di barengi dengan jantungnya yang berdegub kencang.
Barack langsung membuka pintu belakang dan segera mengambil tas ransel milik Luna.
Dia melemparkan tas itu ke arah tubuh Luna.
Dengan cepat perempuan itu manangkap tasnya sebelum jatuh ke jalan.
"Kenapa?!!! jangan berfikir yang macam macam!!,. aku sama sekali tidak tertarik sama gembel seperti mu! paham!" ucap Barack sambil berjalan dan membuka pintu mobil depan, dia segera masuk dan menutup kembali pintunya.
Luna mencoba membuka pintu belakang, namun barack sengaja menguncinya dari arah dalam sehingga dia tidak bisa membukanya.
"Hei!!! serius kamu mau ninggalin aku disini?" Luna menaikkan nada bicaranya.
Sementara Barack mulai menyalakan mesin mobilnya.
"Ok aku akui aku salah, aku minta maaf, pliss tolong buka pintunya dong" rengek Luna.
Barack tak menghiraukan ucapan Luna dan langsung pergi meninggalkan perempuan itu di pinggir jalan.
"Aaaaarrrgggg, , !!!dasar cowok brengseeeek!! awas saja kalo sampai ketemu lagi aku cekek kamu, aku akan habisi kamu nanti, dasar menyebalkan! tidak punya hati sama sekali" Luna terus memaki maki Barack sambil berteriak sekencang kencangnya.
Barack hanya melihat tingkah luna dari kaca sepion yang semakin lama semakin tidak terlihat.
♡♡♡
Luna mencoba mnyusuri jalan layang itu perlahan.
Sampai kakinya terasa mau patah, setengah jam berjalan, dia merasa putus asa.
Namun kalau dia tidak meneruskan perjalanannya maka dia tidak akan sampai di tempat tujuan.
Hingga 1 jam kemudian dia berjalan dan akhirnya waktu menunjukkan pukul setengah tujuh malam.
Luna sudah benar benar putus asa, dia mencoba menghubungi sahabatnya tapi nomornya tidak aktif.
Mau menelepon Ayahnya gengsi, luna terpaksa terus jalan kaki.
Sampai pada akhirnya ada mobil pickup yang berhenti dan memberinya tumpangan.
Karena luna masih di jalan layang dia tidak menemukan taxi yang kosong, semua taxi yang lewat sudah terisi penumpang.
Mobil pickup itu penuh dengan kambing di belakang, mau tidak mau Luna menerimanya karena sudah tidak ada pilihan lain.
Luna naik ke mobil pickup itu di bagian belakang campur aduk dengan kambing.
Sudah tidak bisa di bayangkan bagaimana rasa dan baunya yang campur aduk itu.
luna mencoba bernegosiasi dengan pemilik mobil agar mau mengantarnya sampai ke depan rumah.
Berapa pun bayaran mereka minta akan Luna beri.
Dan deal, Luna harus merogoh kocek satu juta hanya untuk membayar mobil pickup yang tarifnya berkali kali lipat dari taxi online itu.
Padahal soal kenyamanan pickup itu tidak ada nyaman nyamanya sama sekali.
Mau bagaimana lagi yang penting dia sampai di rumah.
Sedangkan saat itu di kediaman rumah Pak Cokro, Pak Wibowo dan Istrinya terlebih dulu sampai.
"Ting tong"
Tidak lama kemudian Bu Cokro membukakan pintu dan mempersilakan mereka masuk.
Saat di ruang keluarga, Pak Cokro mempersilakan mereka untuk duduk. terlebih dulu.
"Ayo Wo, duduk dulu, , kita ngopi ngopi dulu hahahaha" Pak Cokro mencoba menutupi rasa ketar ketirnya karena sampai saat itu juga Putrinya belum sampai di rumah.
Bu Cokro mulai menyelidik ke arah mereka, kenapa hanya mereka berdua yang datang.
"Mmm, anak kalian dimana?" tanyanya.
"E, , dia akan segera menyusul sebentar lagi, masih dalam perjalanan" wajah Pak Wibowo penuh ketegangan.
"lalu di mana Putrimu cok" pertanyaan Pak Wibowo membuat sahabatnya itu menelan ludah.
"E, , dia juga belum sampai, , paling sebentar lagi"
"Ooowh, , biasa anak muda sibuk dengan dunianya sendiri, sebentar lagi juga dateng kok" Bu Cokro berusaha menenangkan.
Tidak lama setelah itu bel rumah berbunyi lagi.
Bu Cokro segera membuka kan pintu dengan cepat karena berharap itu adalah Luna Putrinya.
"ceklek"
Bu Cokro tertegun melihat kegantengan Barack yang berdiri tegap di depan pintu.
"Maaf, , saya barack putra Pak Bowo" suara laki laki itu terdengar berat dingin.
"Owh, , iya mari silakan masuk., orang tuamu sudah ada di dalam" Bu Cokro menunjukkan jalan menuju ruang di mana mereka sudah berkumpul.
"Maaf aku terlambat" sapa barack yang baru saja datang dengan auranya yang dingin serta pandangannya yang selalu tertuju ke Ayahnya.
Pak Cokro pun kaget melihat Barack menghampiri sahabatnya itu.
"Barack?" Pak Cokro setengah kaget dan tidak percaya kalau dia adalah anak dari sahabatnya.
Barack menengok ke arah suara itu berasal.
Dan betapa kagetnya ketika dia melihat Pak Cokro berada di satu ruangan bersama Ayahnya.
Wajah barak tiba tiba terlihat pucat, dipenuhi dengan keraguan yang mendasar.
Pikiran barak sudah kalang kabut dan tidak bisa berfikir lagi.
Karena tiba tiba perasaannya menjadi tidak enak.
"Loh Barack ini anakmu Wo?" Pak Cokro masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Iya, aku pikir kamu tidak bisa mengenali anakku, karena sekarang dia sudah tumbuh dewasa" Pak Wibowo merasa gembira.
"Aku sama dia baru baru ini ada proyek kerja sama loh, , aku tidak habis fikir kalo Barack ini ya barack anakmu yang waktu kecil itu, habis tidak ada mirip miripnya sama kamu hahahah , , , " Pak Cokro berusaha mencairkan suasana.
Barack hanya bisa diam dan tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya, kalau dugaannya itu benar bahwa cewek gembel itu calon Istrinya.
Setengah jam kemudian Luna sampai di depan pintu gerbang rumah.
Dia membayar supir mobil pickup itu dengan sejumlah uang yang sudah disepakati bersama.
Setelah turun dari mobil Luna berjalan perlahan memasuki pintu gerbang.
Sesampainya di halaman rumah dia hanya melirik ke arah mobil yang sudah terparkir rapi di sana.
"Jadi mereka sudah datang?" wajahnya terlihat lesu dan berantakan.
Luna menghentikan langkahnya dan pandangan matanya tertuju pada mobil BMW yang parkir di dekat pintu masuk.
"Kenapa aku tidak merasa asing ya sama mobil ini,, ah sudahlah lagi pula yang punya mobil seperti ini kan banyak" Luna lalu masuk ke dalam rumah.
Dia melangkahkan kakinya menuju ruang keluarga, dimana keluarga dari calon Suaminya sudah datang.
"Maaf aku terlamba" ucapnya, dia merasa masa bodoh dengan pertemuan keluarga itu.
Semua orang yang ada di ruangan terdiam saat melihat wajah Luna yang lusuh, baju yang kotor, rambut yang berantakan serta bau yang tidak enak berasal dari tubuhnya, dan yang pasti itu bau kambing, bau debu, bau matahari, bau solar campur aduk menjadi satu.
"Luna??? kenapa kamu bisa seperti ini nak,. apa yang terjadi?" mamahnya merasakan kehawatiran yang teramat.
"Yang pasti hari ini aku capek Mah" jawabnya, otak Luna sudah tidak bisa berfikir lagi.
Sampai dia tidak sadar siapa siapa saja yang ada di dalam ruangan itu.
Karena kejadian hari ini sudah cukup membuatnya frustasi.
"Iya nak, , tapi kenapa bisa sampai seperti ini, , apa ada yang membulimu? ayo cerita sama Mamah" kata mamah luna terus mendesaknya agar dia menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
"Dia cowok brengsek, dan tidak punya hati sama sekali, males Luna ngomongin dia"
Barack yang duduk di sebelah Pak Cokro mulai gelisah dan mencoba menunduk lalu menutupi sebagian wajah dengan tangannya.
"Mah, bawa dia ke atas suruh mandi dan berpakaian yang rapi, , kasian mereka sudah menunggu dari tadi" Pak Cokro menegaskan.
Luna membuang pandangannya ke arah di mana Papahnya berada, dan sontak kaget setengah mati saat melihat cowok yang duduk di sebelah Papahnya itu adalah cowok yang membuatnya menjadi seperti gembel beneran.
Mata Luna terbelalak, seketika darah yang mengalir ke kepala luna memanas dan tenaga yang tadinya sempat habis kini seperti terisi penuh kembali dengan sendirinya,
"Kamu!!" teriaknya kepada barack penuh amarah.
Tanpa berfikir panjang Luna berlari ke arah Barack dan mendorong tubuh laki laki itu hingga terjatuh telentang di atas sofa, dengan cepat Luna menindih Barack di atas pinggangnya.
"Awas kamu ya, aku sudah bersumpah kalau sampai bertemu denganmu lagi, ,aku akan mencekikmu mencabik cabikmu, memotong dagingmu dan akan aku berikan sebagai makanan anjing di jalan., kau dengar itu hahaahahahaha , , " Luna terus berteriak sambil memaki maki Barack.
Luna masih memukulinya dengan tas ransel tanpa henti, dia tertawa jahat seakan akan balas dendamnya itu benar benar membuatnya puas.
Orang tua mereka yang melihat tingkah Luna sampai bingung bagaimana cara mengatasinya.
"Luna sudah hentikan, ini tidak sopan., mereka adalah tamu kita" kata mamah Luna.
"Apa?!!, mamah bilang ini tidak sopan , , lalu bagaimana dengan dia yang membuat Luna jadi beginiiiiii,, " perempuan itu mulai kehilangan akal dan terus memukuli Barack.
"Hentikan bodoh!" Barack mencoba meraih tangan Luna yang terus terusan mencoba memukuli dirinya.
"Luna cukup hentikan!!!" kata Papahnya dengan nada tinggi.
Luna menghentikan aksinya karena Barack sudah berhasil menahan ke dua tangannya, sehingga dia tidak bisa berulah lagi.
"Luna, sekarang kamu turun dulu ya," kata Mamahnya dengan nada lembut.
Luna baru sadar kalau dia dari tadi duduk diatas tubuh Barack.
Wajahnya memerah, dan nafasnya terengah engah karena seluruh tenaga baru saja dia kerahkan untuk menyerang Barack.
Dengan segera Luna turun dari tubuh laki laki itu.
"Barack!!? apa yang dia bilang itu benar?" tanya Ayahnya dengan nada penuh penekanan.
Barack duduk dan mulai menghela nafas panjang.
"Iya" jawabnya singkat dan ketus.
PLAK!!!
Pak Wibowo menampar keras pipi Anaknya.
Seketika ruangan itu menjadi hening.
Luna mulai merasa bersalah, dia benar benar terkejut melihat Barack di tampar oleh Ayahnya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 396 Episodes
Comments
Sarini Sadjam
ngakak luna bisa kya tarzan nyerang barack
2022-09-27
0
Syinta Azmi
org m naik kuda naik ojek, ini....naik bdan org cwo lagi blm jdi suami pula🤪🙈
2021-12-11
0
Darreenrade
😂😂😂😂
2021-07-10
0