2

Malam harinya wulan tak bisa tidur dengan nyenyak. Pikirannya terus dihantui dengan pernyataan dr. Evi bahwa sakitnya ini harus di rujuk ke dokter kandungan. Dengan sedikit berat ia bangun dan turun dari lantai dua menuju dapur.

"Dari pada gak bisa tidur mending buat kue resep baru Brunt Cheese Cake" ujarnya sendiri.

"Oke, hmm kayaknya bahan lengkap" ujarnya seraya melihat resep dari layar handphonenya. Ia pun mulai dengan memakai atribut membuat kue celemek dan topi. Setelah siap ia bersegera mengambil bahan-bahan di gudang bahan yang terdapat 2 Kulkas kaca menyimpan berbagai macam bahan untuk pembuatan cake.

Sesaat pikiran Wulan teralihkan dengan membuat cake baru. Ia sibuk menimbang dan memixer bahan-bahan itu dengan antusias. Hampir tiga jam berlalu dan cake itu pun jadi dengan aroma wangi butter anchor yang semerbak. Wulan merasa puas dengan hasil yang di dapat, dan ketika iya memotong cake itu ada rasa takjub karena kelembutan cake tersebut, ia mencoba satu suap cake tersebut dan ia terkejut dengan rasanya yang sungguh lezat.

Sesaat wulan tersadar dan melihat jam nyaris sudah jam 1 pagi, ia buru-buru membereskan peralatan cake dan menyusun semua cake itu kedalam kotak slide yang akan ia jual besok.

Karena lelah ia merebahkan tubuh dengan berat dan ia pun tertidur dengan lelap.

🍃🍃🍃

Paginya Wulan bangun seperti biasa, karena tubuhnya sudah terbiasa bangun lebih awal. Jadi setelat apa pun ia tidur pasti di jam yang sama ia akan bangun.

Tapi kali ini ia bangun dengan sakit kepala, entah karena lelah entah karena pikiran sakitnya.

Jam 9 pagi toko telah dibuka dengan Mbak Nita yang datang cepat seperti kemarin. Namun sepagi ini seorang pria datang untuk bertemu wulan.

Mbak Nita dengan segera memanggil Wulan yang masih berada dirumah atasnya.

"Wulan, Mas Rendi datang tuh!!" serunya berdiri di pintu masuk rumah atas, dan mencoba untuk masuk kedalam melihat Wulan seraya melihat sekeliling ruangan yang tak menemukan pemiliknya.

Namun ia melihat Wulan baru keluar dari kamar mandi.

"Mbak, ada apa??"

"Itu, Mas Rendi datang"

"Oh, oke Mbak" ucap Wulan ikut turun bersama dengan Mbak Nita.

Dan wulan turun dengan berlahan, dan melihat ke arah depan, terlihat Mas Rendi seperti biasa selalu menawan.

"Mas, tumben pagi-pagi, ada apa?? pesanan yang waktu itu kurang yaa??" ujar Wulan mencoba menebak.

"Ah bukan, ada hal yang ingin aku bicarakan sama kamu"

"Oh, soal apa??" ujar Wulan serius.

"Bisa kita bicara ditempat yang nyaman ??" ujarnya menatap serius ke arah Wulan.

Wulan sedikit terkesima dengan tatapan mas Rendi. Mas Rendi selama ini menjadi rekan bisnisnya semenjak pertemuan beberapa tahun lalu disebuah Even Wedding Festival yang diikutin dari berbagai macam fendor Wedding terkenal. Dan mas Rendi sendiri pemilik fendor Wedding yang cukup terkenal di daerahnya bahkan jasanya telah di kenal dikalangan kelas atas.

"Mbak Nita,?? Wulan pergi sebentar yaa, titip toko".

"Oke" balas Mbak Nita.

Namun ketika Wulan akan melangkah keluar mengikuti Mas Rendi, dua sosok anak kecil masuk dengan riang menyapa.

"Tante Wulan," sapa meraka kompak dengan senyum mengembang.

Wulan terkejut sesaat.

"Eh, kalian tumben pagi-pagi datang, mau beli apa??, " ucap Wulan menyapa ramah kepada dua pelanggan kecilnya.

"Kita mau beli cake ultah tante" ujar anak perempuan pertama dengan senang.

"Waah siapa yang ulang tahun??, " ucapnya antusias sehingga sedikit mengacuhkan Mas Rendi yang menunggu Wulan.

"Kita, Tante, tapi masih lama, cuma kita mau kasih liat papa dulu cakenya yang mana," ujar anak perempuan kedua.

Seketika Wulan tertawa ringan, betapa mengemaskan kedua anak kembar ini.

"Oke baik, kalian mau cake gimana??"

Dan segera keduanya berlari ke estlase kaca yang dingin itu seraya melihat-lihat dengan serius. Dan menjatuh pilihan pada omre cake yang terliat cantik.

"Baik, sebentar yaa Tante bungkus cantik untuk kalian, Mas sebentar ya, " ujarnya senang seraya mengambil cake tersebut dan membungkusnya dalam kota cake dan ditambah dengan pita pink senanda warna ombre cakenya.

Keduanya menunggu dengan antusias dan terlihat seorang pria paruh baya datang mendekat.

"Sudah ketemu Non kuenya?? tuan tadi telfon, "ucap seorang pria paruh baya kepada kedua anak perempuan itu.

"Tunggu yaa Pak Didi, sedikit lagi, " ujar anak perempuan kedua.

"Pak Didi, tolong bayarin yaa?" ucap anak perempuan pertama dengan riang.

Pak Didi sedikit bengong maksudnya bayar apa. Dan ketika Wulan datang dengan kotak cake, Pak Didi baru tau bahwa yang dimaksud bayar adalah untuk beli cake ini.

"Oke ini sudah siaaap !!, " ujar Wulan.

Kedua anak perempuan itu bersorak senang.

"Maaf, Mbak, ini berapa?" tanya Pak Didi.

"300 ribu Pak, tolong bayar dikasir ya Pak, " ujar Wulan ramah.

"Makasih, Tante Wulan, " ucap anak perempuan pertama.

"Dadaaah, Tante!! " sambung anak perempuan kedua.

"Dadaaaah!! semoga suka yaa cantik !!," ujar Wulan melambaikan tangan kepada dua gadis kecil itu.

"Maaf ya Mas, jadi lama, ayo kita jalan" ajaknya.

Mas Rendi mengiyakan ajakan Wulan dan bersegera membantu membuka pintu kaca toko. Dan melangkah menuju mobil CR-V silver yang terparkir didepan toko dr. Dessert .

Didalam perjalan Mas Rendi dan Wulan terdiam, hening menghinggapi ke duanya. Hanya suara penyiar radio yang sedari tadi mengoceh tak henti dengan pembahasan yang garing.

Tak jauh berselang mobil itu memasuki sebuah cafe moderen "Cafe Sepetak". Dan Wulan turun dengan sembari melihat sekeliling cafe.

"Yuk !! " ajak Mas Rendi.

Wulan yang tersadar dan mengikuti Mas Rendi untuk masuk kedalam cafe.

Mereka berjalan menuju meja dipinggir kaca besar dengan view menghadap ke jalan.

Terpopuler

Comments

Siti Fatimah Fatimah

Siti Fatimah Fatimah

anaknya dokter Evan bukan

2022-01-25

0

Siska Feranika

Siska Feranika

Udah tamat makanya dibaca ini karya pertama yg aku baca...semoga bagus...

2021-12-06

1

Sanni Abdillah

Sanni Abdillah

bener aku kayak gitu selarut apa kita tidur karna udah biasa pasti bangun jam segitu di jam yang biasa kita bangun

2021-11-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!