One Step Closer

One Step Closer

1

Wulan Sari 26 tahun, gadis cantik dengan keahlian membuat beragam macam kue yang enak. Dulu ketika ia masih kecil ibunya sering membuat kue yang lezat, karena kenangan ibunya laah ia bertekat untuk mengenang ibunya dengan membuka toko kue.

Kehidupan Wulan sama seperti gadis seusianya yang tengah produktif dan aktif dalam berbagai kegiatan positif untuk mengembangkan usahanya. Tapi ia kehilangan sosok ayah, karena setelah ibunya meninggal ketika wulan berusia 12 tahun ayahnya menikah lagi dan ia hidup bagai anak yang tak diperhatikan dan kurang kasih sayang.

Sebenarnya Wulan gadis yang pintar, terbukti ia lulus seleksi ujian masuk universitas kedokteran UI dengan nilai terbaik, tapi sayang ibu tirinya melarang wulan untuk melanjutkan kuliah karena ia takut uang kuliah wulan akan membebani keuangan keluarga. Dengan berat wulan melepas cita-cita dokternya. Karena kekecewaannya itu, ia memutuskan untuk keluar dari rumah dan mandiri diusia yang masih baru tamat SMA, dan dengan meminta sedikit uang kepada ayahnya ia pergi meninggalkan rumah yang tak menerima kehadirannya sebagai keluarga.

Lima tahun berlalu, hasil dari kerja kerasnya kini ia berhasil memiliki sebuah toko kue yang cukup terkenal di daerahnya. Pelangan silih berganti memesan cake dengan bermacam rasa dan ukuran. Walau sederhana toko itu juga menjadi rumah wulan tinggal selama beberapa tahun.

"Andai ibu masih ada, mungkin ibu senang melihat aku sekarang mengikuti jejak ibu yang hobi membuat kue dan kini berhasil membuka toko kue sederhana" lirih wulan memandangi ruang tokonya yang dikunjungi beberapa pelanggan.

-----------------------------------------------------------------------

Evan Sandres 39 tahun duda tampan yang berprofesi sebagai dokter kandungan dan memiliki dua anak kembar perempuan bernama "Safa dan Marwah".

Lima tahun yang lalu ia harus bercerai dengan istrinya.

Dan kini ia merawat kedua anak kembarnya dengan mencoba mencari sosok ibu penganti untuk keduanya.

🍃🍃🍃

Pagi itu seperti biasa jam 9 pagi gerai toko kue Dr. Dessert dibuka, Wulan mencoba menghirup udara pagi yang sudah tidak pagi lagi. Sembari tersenyum kepada tukang bersih-bersih kota dan beberapa tukang parkir yang silih berganti kerja di halaman depan tokonya.

Datang seorang wanita dengan semangat menyapa wulan.

"pagi Wulan" ucapnya penuh senyum.

"Eh, pagi Mbak Nita, tumben cepet nie hari, oza udah diantar kesekolah??" jawab Wulan

"Mbak gak antar, tapi bapaknya yang antar jadi mbak bisa langsung kesini" ujar Mbak Nita yang merupakan salah satu pegawai toko terlama yang berkerja bersama Wulan, dan Wulan sudah menganggap Mbak Nita sebangai kakak angkatnya.

"Syukur deh, pagi ini kita harus susun kue untuk acara kantor pemkot 300box, " ujar Wulan.

"Oke, si wiwit mana?? belum datang juga??, " tanya Mbak Nita kepada Wulan.

"Yaa gitu deh Mbak" ujar Wulan seraya masuk kedalam toko mengikuti Mbak Nita yang langsung bergegas ke dapur pembuatan kue, tapi ia terlebih dahulu ke restroom untuk menganti baju dengan atribut seragam toko.

"Kamu tuh terlalu baik sama dia, makanya dia jadi ngangap sepele tanggung jawab, coba ditelfon aja karena kita gak keburu kalo cuma berdua, " ujar Mbak Nita sedikit kesal.

"Iyya Mbak, " ucap Wulan seraya mengambil handphone dari balik saku celemeknya.

"Oia Mbak, kita ikut Gestival kuliner tahun ini gak?? kalo iya kita harus daftar segera karena Wulan dengar Festival kali ini juga mengundang fendor luar negri untuk ikut membuka lapak kuliner"

"Hmm, kalo Mbak boleh saran kita gak usah ikut aja yaa?? karena kita masih belum cukup pegawai..yaa tapi balik lagi kalo kamu sanggup Mbak ikut aja, " jawab Mbak Nita memberi saran.

"Iyya juga yaa Mbak, kayaknya memang tahun ini kita absen aja ya, tunggu dapat karyawan yang pas baru bisa ikut tahun depannya lagi" jawab Wulan yang sebegitu nyamannya berbagi pendapat dengan Mbak Nita sehingga mereka benar-benar paham kondisi satu sama lain.

Tiba-tiba Wulan merasa sakit di perutnya. Ia menunduk sesaat dengan mencoba berpegang pada estalase kue. Mbak Nita yang melihat itu berusaha meraih tangan Wulan.

"Kamu sakit lagi??" tanya Mbak Nita cemas.

Wulan tak menjawab, karena sakitnya menyita kekuatannya. Berlahan Wulan berjalan menuju kursi panjang didekat estalasi, ia berusaha untuk duduk seraya menahan sakit perutnya.

"Sebaiknya kamu coba periksa kedokter, sudah hampir sebulan ini kamu sakit perut trus, " cemas Mbak Nita.

Wulan hanya mengangguk saja mengiyakan perkataan Mbak Nita. Memang sudah hampir sebulan ini sakit diperutnya sering terjadi. Butuh waktu sejam, atau kadang lebih hingga sakit itu reda.

"Kamu tuh jangan diet trus, kamu udah langsing banget, kasian tubuh kamu kalo diet terus" ucap Mbak Nita.

"Iyya Mbak" jawab Wulan pelan.

Wulan berpikir lebih baik setelah beres 300box kue untuk pemkot ia akan pergi kedokter untuk memeriksakan sakit diperutnya.

🍃🍃🍃

Setelah mengantar 300 box kue Pemkot, Wulan memutar haluan mobilnya ke arah rumah sakit ke Pertamedika. Dengan berlahan ia memasuki perkarangan parkir rumah sakit dan menemukan lahan kosong untuk parkir mobilnya.

Wulan turun dengan hati gelisah, setelah ibu meninggal baru kali ini menginjakkan kaki ke rumah sakit lagi, hatinya terus was-was dan gelisah. Ketika masuk kedalam rumah sakit Wulan berjalan menuju reseptionis pendaftaran pasien.

"Nama??" tanya Pegawai rumah sakit.

"Wulansari" jawab Wulan.

"Umur??" tanya Pegawai Rumah Sakit.

"26 tahun" jawab Wulan cepat.

"Alamat dan no telfon?" Pegawai Rumah Sakit.

"Jln. Tentara Pelajar no. X ruko Dr. Dessert, no hp 0821 xxxx xxxx" jawab Wulan cepat.

"Waah Mbak kerja di toko kue dr. Dessert yaa?? Saya pecinta kue disana Mbak, soalnya enak-enak." jelas Pegawai Rumah Sakit yang berbinar-binar.

"Makasih Mbak, kapan-kapan datang lagi Mbak sudah ada menu cake baru di toko." ujarnya Wulan senang

"Ah iyya Mbak, waah kalo gitu tar coba Saya kesana yaa moga cakenya masih ada, oh iya Mbak ini kan mau periksa ke Dokter Umum, Saya tunjuk Dokter Evi aja yaa, ini enak banget dokternya ramah" jelasnya cepat pada Wulan.

"Oh iya baik Mbak, terima kasih" balas Wulan.

"Ini kartunya dan ini antrian no 4 ya Mbak, silahkan keruangan Dokter Evi diLantai 2 sebelah kiri lift yaa, semoga cepat sembuh Mbak"ucap Pegawai Rumah Sakit ramah.

"Baik Mbak, terima kasih" ujar Wulan yang bangun seraya berjalan menuju lift rumah sakit. Sapaan ramah tadi membuatnya sedikit lega sehingga tak terlalu gugup.

Langkah kaki Wulan berjalan mencari ruang Dokter Evi. Dan ruangan yang dicari pun ketemu, terlihat ada dua pasien menunggu disana. Wulan duduk dekat ibu-ibu yang membawa seorang anak usia remaja yang tertunduk lesu.

Wulan berusaha mengalihkan perhatiannya dengan meraih handphone dan ia membuka laman artikel tentang program UKM, dan beberapa kali melihat capture resep cake terbaru dari laman instagaram.

Tanpa disadari no antrian Wulan dipanggil untuk masuk kedalam ruangan Dokter Evi. Terihat ruangan yang nyaman dan hangat sapaan dokter yang ramah, seakan sakitnya hilang seketika.

"Permisi dokter" ujar Wulan sopan.

"Baik Mbak Wulan, silahkan duduk??" jawab dr. Evi yang membalas dengan senyum,

Wulan pun masuk dan berjalan meraih kursi didepan meja kerja dr. Evi.

"baik, mbak Wulan ada keluhan apa??"

"Hmm, ini dokter kurang lebih 1 bulan ini perut saya sakit sampai ke pinggang" jelas Wulan.

"Hmm, baik lainnya??" seraya dr. Evi menulis dikertas pasien.

"Tidak ada Dokter" jawab Wulan cepat.

"Oke kita periksa dulu yaa, silahkan Mbak naik kasur pemeriksaan, Suster tolong Mbak Wulan di cek" ujar dr. Evi seraya memanggil Suster yang stanby di ruangnya.

Wulan mengikuti arahan Suster tersebut untuk berbaring dan ia mulai di periksa tekanan darah dan suhu tubuh. Ketika dr. Evi sampai pada sisi ranjang pasien, ia datang dengan telah terpasang Stetoskop di kedua telinganya, dan mengarahkan Wulan untuk menarik nafas dan membuangnya.

Setelah dirasa cukup dr. Evi memegang perut Wulan dan memeriksa dengan seksama.

"Oke.." ucap dr. Evi seraya menyudahi pemeriksaannya. Dan Wulan pun bangun, turun dan kini ia duduk kembali di kursi depan meja kerja dr. Evi yang tengah menulis sesuatu dilembar kertas pasien

"Sus berapa tadi darah mbak wulan??" tanya dr. Evi pada Suster.

"90/80 dokter" jawab Suster singkat.

"Oke baik, hmm..Mbak Wulan haidnya teratur gak??" tanya dr. Evi.

Wulan agak risih ketika ditanya hal seperti itu, tapi dengan ragu-ragu iya menjawab pertanyaan dr. Evi.

"Gak dokter, saya haid bisa dihitung jari, setahun kadang cuma dua kali apa tiga kali begitu dokter" jelas Wulan pelan.

Dr. Evi sedikit terkejut

"Jadi kamu jarang haid yaa?? sudah lama??" tanya dr. Evi serius.

"Sudah dokter mungkin sekitar 4 tahun belakangan ini saya jarang haid," jelas Wulan.

Seketika dr. Evi seperti berpikir dan ia menulis lagi dikertas pasien.

"Hhmm, Mbak Wulan saya rujuk kedokter kandungan yaa sama dr. Evan, sebentar saya telfon Perawat adminnya" seketika dr. Evi meraih gagang telfon dan mulai berbicara dengan nyaris berbisik.

Wulan yang sedari tadi cemas bertambah gundah, sebenarnya apa yang telah terjadi pada dirinya.

"oke baik" ucap dr. Evi menyudahi telfon itu. Dan kembali ia menatap Wulan yang terlihat cemas.

"hmm, dr. Evan sudah keluar, jadi Mbak besok datang lagi langsung ke ruang dr. Evan untuk segera diperiksa yaa, " terang dr. Evi pada Wulan.

Wulan terpaku

"Dokter, saya kenapa??" ucapnya cemas seraya menatap dr. Evi yang lagi-lagi menulis dikertas pasien.

"Hhmm, saya gak bisa mendianogsis pasti Mbak, tapi sepertinya sakit mbak ini disebabkan karena haid Mbak tidak lancar, dan untuk mengetahui lebih pasti hal itu Mbak harus ketemu dr. Evan dia Spesialis kandungan yang terbaik di rumah sakit ini" ujar dr. Evi ramah dan mencoba menenangkan Wulan. Wulan seakan paham ia pun menuruti saran dr. Evi.

"Baik dokter, besok saya kembali untuk bertemu dr. Evan" ujarnya seraya bangun dan keluar dari ruangan dr. Evi.

Terpopuler

Comments

Yullie Kasih

Yullie Kasih

Mampir thor...

2023-02-11

0

Dhanik Andreastuti

Dhanik Andreastuti

nyimak dulu..

2022-05-26

0

Dhanik Andreastuti

Dhanik Andreastuti

Awal yg menarik..🍃

2022-04-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!