Lusi sedang menatap beberapa foto yang ia bawa dari ruang kerja ayahnya
Zhao Lusi
Aku harus mulai mencari dari mana..
Zhao Lusi
padahal aku hanya ingin melihat wajah ibu saja..aku juga sadar bahwa ibu sudah tiada
Zhao Lusi
ayah tidak memperbolehkan ku menonton Televisi ataupun bermain handphone..aku hanya diberikan akses untuk menonton vidio permainan anak anak
Zhao Lusi
cukup membosankan
Zhao Lusi
Entah sejak kapan, aku merasa hal hal tersebut kekanakan
Keesokan harinya
Sejak pagi Leon telah menghubungi Lusi untuk mengucapkan selamat pada hari ulang tahunnya
Lusi merupakan rahasia terbesar yang disembunyikan oleh Leon, oleh karenanya saat hari hari spesial seperti ini Lusi tidak dapat merayakan dan tidak mendapat banyak perhatian seperti anak seusianya
Lusi menyadari bahwa ayahnya melakukan hal tersebut dikarenakan kejadian yang menimpa keluarga mereka 5 tahun yang lalu. Walau terkesan tak mendapat kebahagiaan seperti anak lainnya, Lusi memahami ayahnya yang selalu berusaha terbaik demi dirinya. Lusi tidak pernah merengek sedikitpun mengenai keputusan yang ayahnya buat. Apapun alasan sebenarnya dari keputusan Leon, Lusi yakin ayahnya telah berfikir secara matang demi kebaikannya
Lin
Happy birthday Nona Lusi!
Lin
Maaf ya non kalau cake nya cukup sederhana
Park Gio
Haloo Lusi cantik, paman gio datangg
Zhao Lusi
Paman gio!!
Lusi memeluk paman gio
Zhao Lusi
paman
Zhao Lusi
*Lusi melepaskan pelukan
Park Gio
ada apa Lusi
Zhao Lusi
Mana hadiahku paman
Park Gio
Sebutkan saja, apapun akan paman berikan
Zhao Lusi
Benaran??
Zhao Lusi
Kesempatan yang bagus *batin Lusi
Park Gio
IYAA APAPUN!!
Zhao Lusi
Kalau begitu..
Zhao Lusi
*Lusi mengeluarkan secarik kertas foto yang diambilnya kemarin diruang kerja ayahnya
Park Gio
*kaget
Park Gio
kau..dapat darimana Lusi
Zhao Lusi
Aku menemukannya saat bermain
Park Gio
*mengambil foto tersebut
Zhao Lusi
aku ingin bertanya sebagai hadiah ulangtahun ku yang paman janjikan
Zhao Lusi
Siapa wanita ini paman..
Zhao Lusi
ini paman..dan ini ayah
Zhao Lusi
Lalu siapa wanita ini yang bersama kalian berdua
Zhao Lusi
*menunjuk foto tersebut
Park Gio
Mengapa kau ingin mengetahui ini Lusi..
Park Gio
Dia..dia hanya teman paman dan ayahmu pada saat bersekolah dahulu
Zhao Lusi
Ibu juga dulh berteman dengan paman dan ayah bukan?
Zhao Lusi
Apakah ini ibuku dulu paman?
Park Gio
Lusi.. Dia hanya teman masa lalu paman dan ayahmu
Zhao Lusi
Kalau begitu dimana bibi ini sekarang paman?
Zhao Lusi
Aku tidak pernah tau ayah memiliki teman wanita selain ibu
Park Gio
Lusi..
Park Gio
Aku harus jawab apa (batin)
Zhao Lusi
Aku..
Zhao Lusi
Aku merindukan ibuku
Zhao Lusi
*menunduk
Lusi tidak pernah mengeluh sedikitpun sebelumnya, meski tumbuh tanpa peran seorang ibu yang sebenarnya ia tetap tegar untuk anak seusianya. Bahkan ketika ayahnya memutuskan untuk menghapus segala informasi mengenai keluarga dan dirinya ia tetap menerimanya dengan senyuman
Lusi yang tumbuh seakan menjadi dewasa sebelum umurnya, terkadang membuat senang sekaligus sedih. Namun, ini pertama kalinya.. Lusi mengatakan apa yang sebenarnya ia inginkan dari dalam hatinya
Park Gio
*terdiam
Park Gio
*memeluk lusi
Park Gio
Maafkan paman Lusi..maaf
Zhao Lusi
Paman..Sekali aja, untuk sekali aku ingin melihat wajah ibuku
Zhao Lusi
Setelahnya, aku janji tidak akan merengek seperti ini lagi
Zhao Lusi
Aku tau paman..ayah melakukan semua ini demi kebaikanku, aku paham akan hal itu. Namun kadang aku merasa..aku sedih
Park Gio
anak sekecil ini harus menanggung beban seberat ini.. (batin)
Park Gio
Baiklah Lusi..
Park Gio
Itu yang kau inginkan bukan?
Park Gio
Tapi berjanjilah untuk selalu jujur dengan perasaanmu kepada paman ya? Jangan berpura pura kuat di usia mu yang sekarang.. apapun yang kau rasakan, katakan segalanya seperti hal nya anak di usia mu.. Kau bisa berjanji Lusi?
Zhao Lusi
Paman..
Zhao Lusi
Baiklah aku berjanji paman
Zhao Lusi
*menangis
Park Gio
kemari..ikut Paman
gio melepaskan pelukan dengan Lusi dan menggandeng tangan lusi
Comments