Luka Part 6....

Sudah sekitar 30 menit taksi yang Rina tumpangi dan akhirnya taksi itu pun berhenti tepat di depan hotel mewah berbintang , seketika Rina melihat Arga dan wanita itu masuk ke dalam hotel dengan tersebut.

" Ini pak ongkosnya , Terimakasih " ucap Rina seraya keluar dari taksi tersebut dan masuk ke dalam hotel itu.

Rina berhenti tepat di depan resepsionis dan bertanya dimana letak kamar yang baru saja di pesan oleh Arga.

Setelah mendapatkan informasi , Rina pun segera menuju ke arah Lift dan memencet tombol angka lima . Tidak butuh waktu lama pintu Lift pun terbuka tepat di lantai yang Rina tuju.

Jantung Rina mulai berdetak tak karuan dan lebih kencang saat ia mencari nomor kamar yang di pesan oleh Arga dan wanita itu.

Seketika hatinya mendadak sakit saat ia berdiri tepat di depan pintu kamar mereka , sayup-sayup Rina mendengar suara-suara aneh dari dalam sana . tanpa ia sadari air matanya pun kembali lolos begitu saja saat membayangkan mereka tengah berhubungan intim.

" Arga.. hiks..hiks... kamu Jahat Ga.. tega kamu ngelakuin itu di belakang ku hiks..hiks.. " ucap Rina lirih sambil menatap arah pintu kamar tersebut dengan mata basahnya

Rina pun mengusap air matanya secara gusar dan ia pun mencoba untuk menarik nafasnya panjang-panjang agar ia merasa lebih tenang.

Butuh waktu lima menit untuk Rina melakukan hal itu sampai akhirnya ia merasa cukup tenang.

" Ini harus di akhiri " gumam Rina seraya menghela nafas panjangnya

Rina pun mencoba untuk mengumpulkan semua keberanian nya untuk mengetuk pintu kamar tersebut.

Tok

Tok

Tok

Rina menunggu untuk Arga membukakan pintu kamarnya . Ia ingin tau seperti apa reaksi Arga saat melihat dirinya yang ada di depan pintu kamar hotel mereka.

Sudah terhitung lima menit Rina berdiri di sana setelah mengetuk pintu tersebut namun belum ada tanda-tanda pintu itu akan terbuka.

Suara-suara aneh masih terdengar jelas dari dalam kamar tersebut , Rina sangat tau alasan pintu itu belum juga terbuka karna suara dari dalam itu.

Rina menghela nafas lelahnya, ia merasa lelah akan semua yang ia alami saat ini .

Tok..

Tok..

Tok..

Rina pun mencoba kembali mengetuk pintu itu sekali lagi , jika Arga belum juga membuka pintunya ia bertekad untuk berteriak di tempat itu , pikirnya.

Namun sayang sekali niat Rina untuk berteriak tidak terjadi karena selang beberapa detik Rina mendengar suara umpatan dari dalam sana .

Setiap orang pasti akan merasa kesal saat mereka tengah melakukan hal yang menyenangkan namun ada suatu hal yang mengganggunya. Dan itulah yang terjadi pada Arga saat ini.

Ceklek

" Brengs.. " ucap Arga seketika menghentikan umpatannya saat melihat seseorang yang berdiri di depan pintu kamarnya saat ini.

Rina pun tersenyum getir saat melihat Arga yang tak mengenakan baju nya saat ini , terlihat jelas keringat di bagian dada dan juga wajahnya dan itu adalah bukti pengkhianatan Arga padanya.

seketika Arga terdiam saat melihat tatapan Rina yang terlihat sangat menyakitkan, seolah dirinya pun ikut merasakan sakit itu juga.

Siapa yang tidak terluka saat melihat orang yang kita cintai sedang membagi kenikmatannya dengan orang lain.

Rina berusaha terus menahan sesak dan tangisannya agar tidak pecah di depan pria itu , ia masih terus menunjukkan senyumannya kepada Arga. namun di balik senyuman itu , terlihat sekali luka yang begitu menyakitkan di matanya.

" Ri...Rina " hanya satu kata itu saja yang berhasil lolos dari mulut Arga

Arga tak sanggup mengatakan apa-apa lagi untuk saat ini , kini kebohongan dan perselingkuhan yang selama ini ia jaga , akhirnya terungkap sudah.

Selama ini Arga berhasil menyembunyikan kesalahan terbesarnya namun hari ini, hari dimana pengkhianatan nya pun terbongkar.

Memang benar kata pepatah, sepandai-pandainya kita menyimpan bangkai, pasti akan tercium juga.

Seketika ada rasa bersalah yang teramat besar di benak Arga saat ini . Selama ia hidup bersama dengan wanita manis itu , ia tidak pernah berbohong atau melakukan kesalahan kepada wanita manis itu.

Dulu saat Arga menyatakan cintanya pada Rina , ia berjanji tidak akan pernah mengkhianati Rina namun nyatanya, janji yang Arga jaga selama bertahun-tahun, akhirnya hancur bersamaan dengan kehancuran perasaan wanita itu saat ini .

" A-aku tidak apa-apa ! Ma-maf jika aku sudah mengganggu kesenangan mu " ucap Rina seketika dengan suara bergetar lirih

Dengan cepat Rina pun meninggalkan Arga yang masih berdiam berdiri di ambang pintu kamarnya . Ia tidak peduli saat Arga terus memanggil namanya , Rina hanya terus melangkah dengan cepat meskipun langkah kakinya terasa sangat berat.

Tangan Rina meremas kuat baju di bagian dadanya bahkan air matanya kini yang sudah membasahi kedua pipinya. Ia sudah tak bisa lagi menahan air matanya dan Rina pin membiarkan air matanya mengalir dengan sendirinya tanpa ia minta.

" Tuhan... mengapa rasanya begitu sakit hiks..hiks.. sakit sekali Tuhan hiks..hiks.." ucap Rina terus menerus mengulangi kata-kata itu di benaknya.

Rina sadar hidup di dunia ini memang tidak adil namun entah kenapa takdir begitu kejam pada dirinya , Apa semua ini karma untuknya karna sudah meninggalkan keluarganya demi Arga? Atau memang Tuhan sengaja mengambil sesuatu yang membuatnya bahagia selama ini ?

Kenapa dalam satu hari ini kebahagiaan Rina di renggut begitu saja. Belum cukup kabar dirinya yang di vonis memiliki penyakit kanker otak stadium dua , itu saja sudah membuat dirinya tak berdaya. namun apa lagi sekarang , saat ini Rina harus menerima penderitaan saat mendengar Arga sedang bercinta dengan wanita lain .

Hatinya terasa begitu sesak dan sakit saat mengetahui hal buruk yang terjadi bersamaan seperti saat ini , ingin rasanya Rina menghilang dari dunia ini sekarang , pikirnya.

.

.

.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!