Luka Part 3...

Kini Rina terus menatap wajah pulas pujaan hatinya, melihat Arga yang begitu tenang dalam tidurnya membuat senyuman Rina mengembang.

Seketika sakit hati yang ia rasakan tadi mendadak hilang berkat melihat wajah Arga yang terlihat damai dalam tidurnya. Seolah saat ini Rina tengah melihat Arga nya yang dulu.

Rina menyadari dan sangat sadar jika dirinya memang sangat mencintai Arga. Sudah jelas dirinya di khianati, bukannya pergi dari hidup pria itu , Rina malah lebih memilih untuk bertahan. meskipun ia sendiri tau apa resiko yang ia pilih , setidaknya untuk saat ini ia lebih memilih untuk tetap bertahan.

Sudah hampir 15 menit Rina menatap kearah wajah Arga dan ia masih sangat asyik dengan dunianya. Rina tidak pernah merasa bosan saat melihat wajah tampan pria itu , Wajar saja jika orang yang melihat Arga langsung tertarik karna wajahnya yang begitu tampan dengan mata yang setajam elang mampu membuat para wanita terpesona.

" Ku mohon jangan pernah tinggalin aku Bee , aku tidak punya siapa-siapa lagi selain kamu. Sejak aku memilih pergi dari rumah, cuma kamu satu-satunya yang aku punya " gumam Rina sambil mengusap lembut wajah tampan Arga.

seketika usapan itu terhenti saat Rina kembali merasakan sakit di bagian kepalanya, ia bergegas mengambil obat pereda nyeri yang ada di dalam lacinya dan dengan cepat Rina meminum obat itu.

Sudah hampir 30 menit setelah Rina meminum obat tersebut namun rasa pusing yang ia rasakan belum kunjung mereda.

Akhirnya Rina pun memutuskan untuk tidur dan berharap semoga di pagi harinya ia terbangun dalam keadaan sehat.

...----------------...

Keesokan harinya Rina terbangun lebih dulu dan ia pun tersenyum saat melihat Arga yang masih terlelap di samping nya.

Dengan cepat Rina menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya , setelah selesai mandi Rina pun langsung menuju ke arah dapur untuk menyiapkan sarapan untuk dirinya dan juga sang suami.

Kini Rina mulai bergelut dengan alat masaknya sambil sesekali ia akan senyum hangatnya seolah tengah merasa sangat bahagia pagi ini , ia sengaja memasak menu yang terbilang sederhana, yaitu Nasi Goreng.

Karna Nasi Goreng mengingatkan awal pertemuan mereka , saat mereka masih duduk di bangku SMA.

Saat itu Rina tidak sengaja menyenggol lengan Arga, hingga membuat nampan yang berisikan makanan kantin pun jatuh saat tengah di pegang Arga.

Rina terkejut dan merasa takut jika sang empunya marah padanya , namun anehnya bukan kemarahan yang Rina dapatkan melainkan senyuman manis dari sosok pria tampan itu.

Awalnya Rina merasa jika Arga kurang waras. Di mana- mana jika seseorang membuat kita kesal dan marah, otomatis yang kita dapat itu kemarahan dan cacian bukan senyuman Pepsodent ala Arga.

Dan parahnya lagi Arga minta kenalan dengan Rina saat itu juga. Alasannya karna Arga tertarik dengannya. Sungguh tidak masuk di akal , bukan.

Karna Rina merasa tidak enak sudah membuat makanan Arga tumpah, akhirnya ia pun memberikan bekal yang ia bawa dari rumah pada Arga.

Rina kira kejadian itu tidak akan berlangsung lama, hingga keesokan harinya sosok Arga muncul di hadapannya dan mengatakan jika ia ingin di buatkan Nasi Goreng seperti yang kemaren Rina kasi.

Mau tidak mau, Rina pun menuruti kemauan Arga. Dan karna Nasi Goreng itu hubungan mereka berdua masih berlanjut sampai saat ini.

Sungguh kenangan yang begitu manis menurut Rina.

Sekitar 15 menit Rina mulai menyiapkan masakannya di atas meja makan, sangking fokusnya Rina sampai tidak menyadari bahwa sosok Arga kini sudah duduk di kursi meja makan.

" Nasi goreng ? " ucap Arga seketika hingga membuat Rina sontak terkejut saat mendengar suara berat yang sangat ia kenali itu

" Iya Bee , mau aku ambilkan ?" tanya Rina dengan senyuman yang tak bisa ia tahan karna merasa sangat bahagia.

Arga pun menjawab dengan anggukan kepala dan dengan cepat Rina mulai menyiapkan nasi goreng di atas piring Arga.

Kini Arga mulai menyantap nasi gorengnya dengan lahap. Sementara Rina hanya fokus memandangi wajah Arga yang terlihat begitu dingin , jujur ada rasa sakit saat memandang wajah itu.

Dulu wajah Arga terlihat bahagia saat memakan nasi goreng buatannya. namun saat ini bukan wajah bahagia yang Rina lihat, melainkan wajah datar yang terlihat begitu dingin.

" Kamu gak makan ? " tanya Arga hingga membuat lamunan Rina buyar saat mendengar suara pria itu.

" Nanti saja " jawab Rina dengan senyuman dan Arga pun kembali menyantap makanannya tanpa membalas ucapan wanita itu.

Lagi-lagi Rina merasa sedih saat melihat ekspresi pria itu , ia pikir Arga akan peduli dengannya. Tapi kenyataannya Arga terlihat cuek saat dirinya mengatakan hal itu.

Dulu, jika Rina mengatakan itu, Arga langsung mengomel dan mulai menyuapinya. Ia tidak ingin Rina sakit karena telat makan , namun itu dulu dan sekarang sudah jelas sekali perbedaan nya.

Sekilas Arga melihat raut sedih di wajah Rina , meskipun ia menundukkan kepalanya ia tetap bisa merasakan hal itu. seketika ada sedikit rasa sakit saat melihat ekspresi Rina namun ia tetep mencoba untuk bersikap biasa saja . Arga pun berdiri dari kursinya dan mendekatkan kepalanya ke arah wanita itu .

" Cup "

Seketika Rina terkejut saat mendapatkan ciuman singkat di keningnya dari sang suami , ia mendongakkan kepalanya dan melihat Arga yang tengah berdiri di dekat kursinya.

" Ma-af Bee, a-aku tidak tau kalau kamu sudah menyelesaikan makan mu " ucap Rina terbata-bata.

" Maaf, jika selama ini aku terlihat acuh pada mu . Sejak aku di angkat menjadi Manager aku selalu sibuk. Sampai-sampai aku lupa untuk memperhatikan mu " ucap Arga dengan ekspresi bersalah

Rina terpaku saat melihat raut wajah Arga saat ini. Sangat jelas ekspresi itu terlihat seperti orang yang hanya merasa bersalah dan kasihan, bukan lagi rasa cinta yang ia harapkan seperti dulu .

" Aku berangkat ya, kamu jangan lupa makan " sambung Arga dan langsung meninggalkan Rina yang masih berdiri mematung di tempatnya

Sudah hampir 5 menit Rina masih mematung di tempatnya dan tanpa sadar air mata yang sejak tadi ia bendung akhirnya pun menerobos pertahanannya hingga butiran air mata mengalir deras dan membasahi pipi wanita itu.

" Bruk "

Rina pun terduduk di lantai dan tiba-tiba dadanya terasa begitu sesak saat mengingat ekspresi Arga tadi .

Kebahagiaannya.. Dunianya.. dan Cintanya kini sudah hancur tak bersisa , tidak ada lagi kesempatan untuknya merasakan itu semua saat ini . Karna orang yang selalu memberikan itu semua ikut hancur.

Arga Nya yang sekarang bukanlah Arga nya yang ia kenal dulu. Kemana Arga Nya yang dulu...??

" Hiks..hiks.. Kenapa begitu mudah kamu menggantikan aku dengan orang lain Bee , begitu cepat kah kamu menghilangkan perasaan mu pada ku hiks..hiks.. , Apa bagimu hubungan kita yang berjalan bertahun-tahun tidak berarti lagi bagimu, dan dengan mudahnya kamu melupakan kebersamaan kita selama ini hiks..hiks.."

" Apa salahku? Sehingga kamu begitu tega menyakiti ku seperti ini hiks..hiks.."

" Apa aku sudah tidak terlihat menarik lagi di matamu, sehingga kamu melihat orang itu dengan tatapan memuja dan cinta."

" Seharusnya tatapan itu, cinta mu dan kasih sayang mu itu PUNYA KU... HAK KU... HANYA AKU YANG BERHAK BUKAN ORANG LAIN hiks...hiks.. tapi kenapa kamu berikan itu pada orang yang baru kamu kenal hiks..hiks.. kenapa Bee hiks..hiks.."

" Aku gak mau kamu melihatku dengan rasa kasihan, jangan pernah kamu melihatku dengan tatapan itu Bee . Aku mohon jangan hiks..hiks.." ucap Rina terus menerus sambil menangis dan meluapkan semua rasa sakitnya. Bahkan ia tidak peduli dengan darah yang sejak tadi sudah keluar dari hidungnya.

 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!