chapter 4

putri quen en langsung mehempaskan tubuhnya di atas kasur"pelayan zi..

"iya tuan putri, apakah ada sesuatu"

"bisa kah kau mengatarkan ku ke perpustakaan"?

"tuan putri untuk apa anda kesana "tanya pelayan bingung.

"tentu saja untuk membaca" jawab quen en dengan malas.

"membaca"pelayan itu kaget.

melihat itu putri quen en menjadi tambah bingung terhadap pelayan di hadapannya ini.

apa kah tuan putri bisa membaca"tanya pelayan zi dengan ragu.

melihat itu putri quen en seperti menyadari sesuatu di zaman ini seseorang wanita tidak boleh memiliki ilmu pengetahuan dan tidak di perbolehkan mengejerkan urusan pria seperti berkuda, berkelahi atau pun bekerja itu semua hanya laki laki yang harus melakukan.

"ehm...kau rahasia kan ini sebenarnya aku bisa baca saat dalam keadaan sekarat karena bertemu dengan dewa"bisik putri quen en.

mendengarkan itu pelayan zi melebarkan mata mulut terbuka lebar"be..benarkah itu tuan putri"

putri quen en meanggukan kepala.

melihat keseriusan dalam wajah putri quen en membuat pelayan zi yakin jika putri quen en di anugrahi oleh dewa.

"tapi putri di perpustakaan di jaga oleh prajurit jika kesana pasti tidak akan di perbolehkan masuk"pelayan zi

dalam hati quen en mengamuk di zaman ini benar benar hal kecil menjadi rumit serumitnya.

"kau tenang saja cukup tunjukan arah di mana perpustakaan itu "

pelayan zi hanya menujukan letak dan arah perpustakaan kerajaan.

"tuan putri berhati hati lah nubi berharap jika tuan putri tidak ketahuan"

"maka dari itu berdo,a lah untuk ku"putri quen en menepuk pundak pelayan zi.

pelayan zi tersenyum melihat putri quen en yang bersemangat.

saat putri quen en menyelinap dan sudah dekat dengan perpustakaan terlihat dua orang menjaga pintu luar perpustakaan istana.

putri quen en melemparkan batu di salah satu ruangan hingga bunyi terdengar nyaring.

dan kedua prajurit itu pergi untuk memeriksa.

quen en dengan cepat masuk dalam perpustakaan.

saat memasuki perpustakaan quen en seperti ada dalam dongeng perpustakaan di susun rapi bertingkat tingkat tidak tau berapa tingkat namun di lihat perpustakaan itu tinggi hingga ingin mencapai atap semua di dalam ruangan besar itu hanya buku buku yang tersusun penerangan kurang hanya di dalam sana cuma ada obor.

putri quen en mencari buku yang di inginkan di sebuah peta dan buku sejarah di zaman ini dia tidak tau dia saat ini berada di tahun berapa.

putri quen en memasukan buku itu kedalam tas yang di bawangnya.

saat putri quen en keluar dia melakukan metode yang sama.

putri quen en hanya tertawa kedua penjaga di perpustakaan itu terlihat mudah di tipu benar benar membuat hati putri quen en bahagia.

saat sampai di dalam paviliunnya tidak menunggu lama putri quen en membaca buku itu namun saat membaca buku sejarah dia melihat lukisan kalung seperti kalung yang di kenakannya.

Hal itu sontak membuat quen en kaget dan bahagia karena di katakan jika kalung itu adalah ajaib kalung yang di miliki sang petapa sakti kalung itu bisa membuat orang yang memakainnya punya kekuatan.

"benar kah kalung ini seajaib itu"putri quen en bertanya dengan dirinya sendri.

sambil memegangi kalung itu namun terlihat tidak mengeluarkan apa kekuatan.

untuk memastikan putri quen en membaca lagi.

"hah jadi jika ingin mengunakan kalung ini harus di cium dulu lalu pikiran apa yang kita ingin kan"gumam putri quen en.

putri quen en mencium kalung itu sambil memejamkan matanya.

cahaya putih menyelimuti putri quen en.

saat putri quen en membuka mata dia sudah berada di keramaian.

"ini adalah kota"

seketika orang kaget karena kemunculan putri quen en tiba tiba.

melihat tatapan mereka yang aneh putri quen en berlari meninggalkan tempat itu.

putri quen en hanya bisa sedih saat ini banyak orang yang berjualan barang barang antik menurut putri quen en.

dia seorang putri tapi dia sangat miskin tidak memiliki uang sedikit pun.

putri quen en berjalan dengan lesuh kakinya menendang batu tapi tendang itu kuat hingga batu itu terlempar jauh.

tuk....

batu itu tepat mengenai seseorang yang baru keluar dari kereta yang terlihat mewah.

putri quen en menutup mulutnya dengan tangan dia kaget karena melihat pemuda itu kepalanya keluar darah.

putri quen en pura pura tidak melihat dia seakan tidak melakukan apa pun.

namun pria yang beberapa meter darinya menatap dengan tajam.

putri quen en pergi begitu saja berjalan dengan santai sambil pura pura melihat dagangan.

dia sedikit melirik arah pria yang terlepar batu putri quen en hanya bisa bernafas legah pria itu sudah tidak ada.

"ah sukur lah dia tidak menyadari jika aku yang melakukan itu" putri quen en dengan legah

tapi tiba tiba tempat yang tadinya rami dengan suara orang orang saat ini menjadi sepi mereka semua terdiam di tempat tampa suara namun mereka menundukan kepala seperti menghormati seseorang.

"ada apa ini apa kah mereka sadar jika aku adalah seorang putri dari istana jadi mereka memberi hormat kepada ku"batin quen en.

"hai kalian tidak perlu hormat seperti itu anggap saja aku sama dengan kalian jadi berdiri lah jangan memperlakukan ku seperti itu membuat tidak nyaman saja"

namun semua tetap sama mereka tatap membungkuk hormat.

"apa yang terjadi mereka tidak mendengarkan perkataan ku lalu siapa yang mereka hormati"

putri quen en menoleh kebelakang.

aaakhhhh......

putri quen en berteriak kaget....

"bagaimana bisa tiba tiba disini "tanya quen en terhadap pria di hadapanya.

namun pria itu tetap diam dia menatap putri quen en dengan tajam.

melihat itu putri quen en menelan air liur dia baru tiba di tempat ini jadi dia tidak tau betul Seperti apa zaman ini namun quen en dapat merasakan jika orang di hadapannya memiliki kuatan yang besar.

putri quen en melihat pria di hadapanya dia memiliki enam pengawal yang semua berpakaian putih begitu juga pria di hadapanya tubuhnya putih dan wajahnya juga begitu tampan.

"yang mulia apa anda tidak apa apa kepala anda keluar darah terus"salah satu pengawal.

"ah ada apa dengan kepala anda"putri quen en pura pura kaget.

"apa kau sudah pikun atau sudah lupa ingatan bukan kah ini karena anda melepar batu di kepala zhen"

wajah tampan itu terlihat menengerikan wajahnya tampak marah penuh emosi di tambah darah yang menetes di wajah membuat pemandangan itu mengerikan.

"untuk saat ini aku tidak boleh ber urusan dengan siapa pun jika tidak akan semakin kacau"batin quen en.

seketika wajah putri quen en berubah" hai lihat disana ada naga"putri quen en berteriak hingga semua mata melihat ke langit.

tapi mereka tidak menemukan apa pun.

saat pria itu kembali menatap putri quen en dia sudah tidak ada.

melihat itu pria itu dan pengawal menjadi bingung.

"kemana gadis itu"tanya salah satu pengawal.

"tidak tau tapi dia ada di sini tidak mungkin tiba tiba hilang"

semua penduduk juga tampak bingung.

"yang mulia apa kah harus mencari "

"tidak perlu karena zhen tau dari mana gadis itu berasal"

"baik yang mulia "

pria tampan itu hanya tersenyum dingin dia mengeluarkan lap untuk mengelap darah yang menetes di kepala detik kemudian luka itu langsung sembuh tampa bekas.

Terpopuler

Comments

>AY<

>AY<

*mengerjakan
banyak typo nya 🤦🏻‍♀️

2023-03-05

0

Bambang Pratowo

Bambang Pratowo

Perbaiki bahasanya thor, sulit dipahami.

2022-09-06

0

@mu7d4w5

@mu7d4w5

nice ka

2022-06-23

1

lihat semua
Episodes
1 chapter 1
2 chapter 2
3 chapter 3
4 chapter 4
5 chapter 5
6 chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 chapter 9
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 episode 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 chapter 82
83 chapter 83
84 chapter 84
85 chapter 85
86 chapter 86
87 Chapter 87
88 chapter 88
89 chapter 89
90 chapter 90
91 chapter 91
92 chapter 92
93 chapter 93
94 chapter 94
95 chapter 95
96 chapter 96
97 chapter 97
98 chapter 98
99 chapter 99
100 chapter 100
101 chapter 101
102 chapter 102
103 chapter 103
104 chapter104
105 chapter 105
106 chapter 106
107 chapter 107
108 chapter 108
109 chapter 109
110 chapter 110
111 chapter 111
112 chapter 112
113 chapter 113
114 chapter 114
115 chapter 115
116 chapter 116
117 chapter 117
118 chapter 118
119 chapter 119
120 chapter 120
121 chapter 121
122 chapter 122
123 chapter 123
124 chapter 124
125 chapter 125
126 chapter 126
127 chapter 127
128 chapter 128
129 chapter 129
130 chapter 130
131 chapter 131
132 chapter 132
133 chapter 133
134 chapter 134
135 Chapter 135
136 chapter 136
137 chapter 137
138 Chapter 138
139 Chapter 139
140 Chapter 140
141 chapter 141
142 chapter 142
143 chapter 143
144 chapter 144
145 chapter 145
146 chapter 146
147 chapter 147
148 chapter 148
149 chapter 149
150 chapter 150
151 Chapter 151
152 chapter 152
153 chapter 153
154 chapter 154
155 chapter 155
156 chapter 156
157 chapter 157
158 chapter 158
159 chapter 159
160 chapter 160
161 chapter 161
162 chapter 162
163 chapter 163
164 chapter 164
165 chapter 165
166 chapter 166
167 chapter 167
168 chapter 168
169 chapter 169
170 chapter 170
171 chapter 171
172 chapter 172
173 chapter 173
174 chapter 174
175 chapter 175
176 chapter 176
177 chapter 177
178 chapter 178
179 promosi
180 season 2
181 episode 181
182 episode 182
183 episode 183
184 episode 184
185 episode 185
186 episode 186
187 episode 187
188 episode 188
189 episode 189
Episodes

Updated 189 Episodes

1
chapter 1
2
chapter 2
3
chapter 3
4
chapter 4
5
chapter 5
6
chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
chapter 9
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
episode 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
chapter 82
83
chapter 83
84
chapter 84
85
chapter 85
86
chapter 86
87
Chapter 87
88
chapter 88
89
chapter 89
90
chapter 90
91
chapter 91
92
chapter 92
93
chapter 93
94
chapter 94
95
chapter 95
96
chapter 96
97
chapter 97
98
chapter 98
99
chapter 99
100
chapter 100
101
chapter 101
102
chapter 102
103
chapter 103
104
chapter104
105
chapter 105
106
chapter 106
107
chapter 107
108
chapter 108
109
chapter 109
110
chapter 110
111
chapter 111
112
chapter 112
113
chapter 113
114
chapter 114
115
chapter 115
116
chapter 116
117
chapter 117
118
chapter 118
119
chapter 119
120
chapter 120
121
chapter 121
122
chapter 122
123
chapter 123
124
chapter 124
125
chapter 125
126
chapter 126
127
chapter 127
128
chapter 128
129
chapter 129
130
chapter 130
131
chapter 131
132
chapter 132
133
chapter 133
134
chapter 134
135
Chapter 135
136
chapter 136
137
chapter 137
138
Chapter 138
139
Chapter 139
140
Chapter 140
141
chapter 141
142
chapter 142
143
chapter 143
144
chapter 144
145
chapter 145
146
chapter 146
147
chapter 147
148
chapter 148
149
chapter 149
150
chapter 150
151
Chapter 151
152
chapter 152
153
chapter 153
154
chapter 154
155
chapter 155
156
chapter 156
157
chapter 157
158
chapter 158
159
chapter 159
160
chapter 160
161
chapter 161
162
chapter 162
163
chapter 163
164
chapter 164
165
chapter 165
166
chapter 166
167
chapter 167
168
chapter 168
169
chapter 169
170
chapter 170
171
chapter 171
172
chapter 172
173
chapter 173
174
chapter 174
175
chapter 175
176
chapter 176
177
chapter 177
178
chapter 178
179
promosi
180
season 2
181
episode 181
182
episode 182
183
episode 183
184
episode 184
185
episode 185
186
episode 186
187
episode 187
188
episode 188
189
episode 189

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!