Part 11: Lady’s Vacation Style 2

"Always be the leading lady of your own life,"

-Audrey Hepburn

***

Menaiki kapal sebesar dan semewah ini benar-benar membantuku untuk menghilangkan segala penatku. Pantas saja Ayah suka berlayar ke negeri asing.

Hilir angin laut yang mengenai rambutku begitu dingin dan menyegarkan. Hamparan laut lepas tanpa ujung di depanku tampak berkilau terkena cahaya mentari.

Suara burung-burung yang terbang menambah serunya pagi ini. Udara bersih, laut lepas, serta ikan lumba-lumba yang melompat seakan akan sedang mengiring kapal ini menuju Inggris.

"Indah bukan?"

Aku segera menoleh kala mendengar suara frminim di sebelahku, dan untungnya dia adalah Carry bukan Ibu

"Ya, indah sekali. Ini pertama kalinya aku pergi jauh dari rumahku," ucapku tanpa sadar telah mengutarakan isi hatiku

Carry tertawa ia tampak begitu santai dengan dress musim panas yang ia kenakan bersama topi musim panas yang begitu cantik dengan aksen bunga di sekelilingnya

"Kau mengingatkanku tentang pengalamanku saat berkelana ke negeri Sakura,"

"Sakura? Apa itu?"

Ia tersenyum, lagi-lagi, seakan tak pernah letih melakukannya.

Matanya menerawang jauh ke laut lepas sambil berkata, "Sakura itu pohon yang memiliki bunga indah berwarna merah muda yang biasanya menggugurkan bunga nya di musim semi,"

Imajinasi ku mulai bekerja membayangkan bentuk pohon tersebut. Kokoh dan indah disaat bersamaan, benar-benar menggambarkan sosok Carry

"Tidak hanya itu saja. Orang-orang negeri Sakura itu juga menggunakan bahasa pribumi mereka sendiri, mereka senang bertani dan baik sekali saat menyambut kami,"

Aku mengangguk, menyimak ceritanya yang dituturkan dengan lembut, "lalu? Ceritakan lagi tentang negeri Sakura itu!"

Carry tiba-tiba tersipu malu, ia menutupi pipinya dengan kedua tangannya

"Oh, kau pasti tidak akan menyangka keindahan seperti apa selanjutnya,"

Melihatnya seperti itu tanpa sadar aku pun ikut bersemangat. "Apa? Apa? Ayo cepat ceritakan!" Desakku sambil tertawa geli membayangkan apa cerita selanjutnya yang Carry akan ungkapkan

"Aku dilamar!"

Sontak aku pun memegang kedua tangan Carry dan melompat-lompat bersamanya

"Oh Ya Tuhan! Selamat atas pertunanganmu!"

"Terima kasih! Aku senang sekali," ia juga ikut berteriak lalu sesaat kemudian, kami segera mengontrol diri dan melihat ke sekeliling kami yang untungnya tidak ada satu orang pun selain beberapa kru yang berjalan membawa baki kotor

Carry dan aku saling memberi pandangan dan menertawakan tingkah kami

"Oh, astaga. Sudah lama rasanya aku tidak seperti ini," ungkap Carry sambil menyeka air mata dari sudut matanya

Aku mengangguk, menyetujui perkataan Carry, "aneh sekali, kita bisa langsung akrab," kataku menambahkan

"Sepertinya kita bisa menjadi teman baik, Miss. Victoria,"

"Aku rasa juga begitu,"

Kami kembali memandang lautan biru yang seakan tak ada ujungnya itu. Aku dan Carry menghabiskan waktu lebih lama memandangi lautan sambil mengobrol hingga Maria menyela obrolan kami

"Nona, nona Victoria. Madam mencarimu sedari tadi. Beruntungnya  aku menemukanmu. Kukira kau akan kabur lagi,"

Melihat Maria yang tampaknya keletihan, aku pun berpamitan dengan teman baruku lantas mengikuti Maria untuk bertemu dengan Ibu

Perjalanan kami kali ini tanpa Ayah ataupun kedua saudara laki-laki ku. Aku, Maria, Paman Paul, serta seorang pelayan lainnya menemani Ibu untuk pergi ke rumah Nenek dan Kakek ku dan tentu saja untuk membuka butik Ibu di kota kelahirannya

Saat Ibu melihatku, ia langsung berdiri dari duduknya dan menghampiriku. "Darimana saja kau, young lady? Apa kau lupa untuk membawa Maria setiap kali hendak meninggalkan kamarmu? Kau benar-benar membuat kami semua khawatir,"

Mendengar omelan Ibu, aku memutar mataku dan tentu saja, Ibu menjadikanku pusat perhatian.

Aku bisa menangkap anak-anak kecil yang menertawaiku serta orang tua mereka yang berbicara dari balik kipas mereka

"Apa kau mendengarkanku, young lady?"

Aku menahan emosi ku lalu duduk di meja kecil yang diatasnya sudah tersedia sarapan kami. Aku membuang mukaku dan menatap keluar jendela

"Maafkan saya, Nyonya. Ini salah saya karena—"

"Sudahlah Maria. Kau tidak perlu beralasan lagi, terima kasih karena telah bersusah payah menemukan gadis liar ini,"

Aku mengabaikan ucapan Ibu dan mengambil croissant dari atas meja dan langsung memakannya tanpa sendok maupun garpu

"Victoria!"

Aku mengambil satu lagi croissant dari atas meja dengan tangan kiriku dan memasukkan kedua roti itu ke mulutku

Ibu mamandang sekeliling kami dengan perasaan malu sambil berkata, "oh ya ampun. Pasti kau masih sakit bukan?" Katanya sambil mengambil rotiku dari kedua tanganku

Apa aku bilang. Ibu itu menyebalkan. Aku sudah katakan pada kalian bukan?

***

TBC

Terpopuler

Comments

Selvi Tyas

Selvi Tyas

🥰🥰🥰💓💓💪💪💪

2021-08-14

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!