"The loveliest masterpiece of the heart of God is the heart of a mother,"
-Geckoandfly
***
Ibu memang selalu mengingatkan ku tentang kodrat wanita yang harus menikah agar tidak dipandang sebagai wanita bermasalah. Namun, Ayah selalu membelaku.
Ayah tau apa yang aku mau, Ayah selalu mengingatkanku bahwa pernikahan itu bukan lah suatu paksaan, melainkan pengakuan. Pengakuan dua insan yang saling mencintai di hadapan Tuhan.
Namun, anehnya, hingga usiaku yang ke-delapan belas tahun ini, aku tidak pernah merasakan rasanya jatuh cinta. Rasanya ingin menghabiskan masa tua ku dengan orang lain.
Aku masih senang berkuda, melukis, dan juga membolos kelas berhitung. Aku senang berada di alam bebas, jauh dari peraturan kebangsawanan dimana mengatur semua gerak gerik perempuan.
Seperti sekarang, Ibu menerobos masuk ke dalam kamarku dengan wajah nya yang menjadi alasan ku ingin tidur lebih lama
"Young Lady! Bangun sekarang! Matahari sudah terbit! Mau di bilang apa, kalau putri Sang Anthony Maxwell bangun siang dan—"
"Segera bersiap-siap untuk pesta ini dan itu," potongku malas sambil menarik selimut untuk menutupi wajahku
"Lekas bangun, anakku. Ada acara minum teh sore ini bersama Madam Margaret,"
Aku menutup telingaku lalu membalas, "aku sedang tidak enak badan," balasku
"Apa kau sakit?" Tiba-tiba Ibu langsung duduk di sisi kasurku dan menarik selimutku, lalu meletakkan tangan dinginnya di dahiku
"Dear me, badanmu panas sekali,"
"Ini hanya panas biasa,"
"Astaga, apa aku terlalu keras padamu?"
Aku menatap wajah Ibuku yang berubah amat khawatir lalu kembali tidur. Ibu mulai lagi
"Maria! Maria!"
Ibu mulai menyuruh pelayanku ini dan itu sampai lima menit kemudian, kamarku telah dipenuhi kompres dan alat penunjang kesehatan lainnya.
"My dear daughter, apa kau bisa mendengarku?"
Aku menghela napasku sebelum mengusir kantuk dan duduk menyandar di punggung kasur
"Lady Mother," panggilku formal dan ucapanku berhasil menarik perhatiannya
"Iya? Apa kau merasa tidak nyaman? Apa kau—"
"Maaf tapi aku tidak sakit,"
Ibuku mengerutkan alisnya, benar-benar tidak setuju denganku
"Apa maksudmu? Badan mu panas, lengan dan kakimu juga panas, tentu saja kau sedang demam,"
Aku menggeleng lalu menunjuk alat pemanas di kamarku yang berada di tengah dinding kamarku.
"Oh astaga! Kenapa kau tidak bilang daritadi?"
Aku ingin sekali memutar mataku namun, demi menjaga pendengaranku dari omelannya, aku menahan diriku
"Well, kalau begitu, segera bangkit dari kasurmu, dan bersiap-siaplah! Kita harus bergegas sebelum kapal berangkat!" katanya
Aku mengusap wajahku sebelum bangkit dari ranjangku dan segera masuk ke dalam kamar mandi
***
Tiga jam setelah aku bersiap-siap, kami telah berada di tengah-tengah lautan. Maksudku, di kapal
"Wow! Lihat itu! Megah sekali! Ini pertama kalinya aku menaiki kapal sebesar ini!"
Aku melirik sekilas Maria dan tak bisa menahan tawaku tuk lepas. Dia baru pertama kali naik kapal sepertinya.
"Lihat nona! Ada gelombang tinggi! Oh-oh lihat! Disana ada ikan!"
Aku tersenyum menanggapi semangat Maria sambil berjalan menuju kabin keluarga kami
"Maria,"
Satu suara dari Ibuku maka Maria pun terdiam.
"Apa salahnya kami bersemangat? Toh, ini pertama kalinya kita naik kapal," ucapku membela Maria sesaat kami sampai di depan kamar kami
Ibu tersenyum tipis—hampir tidak terlihat karena sudut bibirnya hanya bergerak dua milimeter—pada kru kapal yang tadi menunjukkan letak kamar kami
"Seorang lady tidak pernah membiarkan dirinya dipermalukan oleh orang lain. Mereka harus menjaga martabat mereka,"
Aku menganggukkan kepalaku berpura-pura menyimak ucapan Ibu padahal aku sedang fokus menjelajahi kamar kami yang lebih luas dari kamarku itu
Ini pertama kalinya aku pergi bersama Ibu dalam perjalanan panjang. Bisa dibilang, aku tidak terlalu dekat dengan Ibu, tidak seperti saat aku masih kecil. Semenjak aku beranjak dewasa, Ibu selalu mengaturku. Beliau selalu mengsortir siapapun yang dekat denganku. Memilih temanku bahkan memilih siapa yang akan menjadi suami ku.
Aku melihat Ibuku yang sedang mengemasi barang kami bersama Maria untuk dimasukkan ke dalam lemari kecil di sudut kamar, mendapat kesempatan, aku pun melangkah keluar dari kamar dan berjalan cepat menjauh dari sana
Hingga tak sadar, aku menabrak seorang wanita saat aku berbelok di tikungan kabin sempit ini
Wanita itu jatuh terjerembab di lantai dengan sangat mengenaskan. Gaunnya terangkat menampakkan pakaian dalamnya, sementara para kru kapal yang berada di belakangnya ikut terjatuh karena tubuh wanita itu menimpa mereka
"Oh Ya Tuhan! Maafkan aku," kataku setelah terperangah beberapa saat melihat kondisi wanita yang kuperkirakan lebih tua dariku itu.
Aku segera melepas sarung tanganku dan mengulurkan tanganku
"Tidak apa-apa, ini hanya kecelakaan kecil. Ini juga salahku karena terburu-buru," Wanita itu berdiri dengan menerima uluran tanganku
Ia membersihkan gaunnya sedikit lalu saat ia menatapku, aku tersenyum dan ia langsung membalas senyumku
"Namaku, Carrissa, dan kamu?" Dia tiba-tiba mengulurkan tangannya dan memperkenalkan diri, dengan kikuk aku pun menjabat tangannya yang ternyata lembut sekali
"Aku Victoria, senang berkenalan denganmu Miss. Carissa,"
"Kau bisa memanggilku dengan Carry, itu nama kecilku,"
Aku terperangah dengan kebaikan hati wanita cantik di depanku ini, walaupun aku telah menabraknya, ia tidak marah, bahkan ia berkenalan denganku
"Kalau begitu, aku akan memanggilmu, Miss. Carry," ucapku sambil mempersilahkan ia untuk jalan terlebih dahulu
"Terima kasih, aku harap kita akan bertemu kembali, Miss. Victoria," ucapnya ramah sebelum berjalan mendahuluiku bersama para kru kapal yang membawa barang-barangnya
Dari pakaiannya hingga cincin permata yang tersemat di jari manisnya, aku bisa katakan kalau dia bukan orang sembarangan. Perangainya bagus, hatinya baik, dan dia pasti kaya raya dilihat dari banyaknya barang bawaan
Oh, pasti dia sudah menikah, dan beruntung sekali pria yang menjadi suaminya. Batinku sebelum kembali berjalan menuju tempat lain yang lebih seru.
***
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Hanachi
jangan jangan itu tunangan atau istrinya Pangeran Henry ?
2024-03-19
0
Water Lily
cincin berlian...😉
2020-05-05
1