Setelah berpuluh-puluh tahun lamanya kasus berjalan, tapi tidak ada yang berhasil menemukan pelaku. Bahkan anomali semakin banyak hingga menyebar ke negara Asia lain, seolah kasus ini bukanlah kasus biasa lagi tapi sudah menjadi wabah virus.
Kini makhluk yang diyakini menjadi pelaku utama telah diberi beberapa kode seperti ANM-01(B) yang merupakan kode untuk makhluk yang pertama kali memulai kasus orang hilang. Pemberian kode juga selain dimaksudkan sebagai identifikasi anomali juga dimaksudkan sebagai informasi tentang tingkat bahaya dari anomali tersebut. Seperti huruf "A" singkatan dari "Ancaman", "B" untuk "Bahaya", "H" untuk "Hindari" (Biasanya tipe H adalah anomali yang sering muncul dimalam hari tapi tidak melakukan apapun atau hanya mengamati), dan yang paling berbahaya adalah "K" untuk "Klaster" (Tingkat klaster adalah yang paling berbahaya karena makhluk anomali ini selalu muncul berkelompok, tidak sendirian).
Kode tersebut merupakan kode resmi yang dikeluarkan oleh "Badan Urusan Anomali" atau akronim "BARUNO", badan ini adalah badan nonkementerian pemerintah Indonesia yang bertugas untuk mendeteksi dan memberitahukan adanya anomali diwilayah-wilayah yang ada di Indonesia sebagai peringatan pada masyarakat untuk segera berlindung. Badan ini didirikan pada tahun 1994 sebagai respon dari lambatnya penyelesaian kasus yang marak terjadi.
Sebenarnya sudah ada banyak makhluk anomali yang ditangkap dan dimasukkan ke dalam sel khusus, tapi makhluk itu tidak bisa dimusnahkan dengan cara apapun baik ditembak atau diledakkan menggunakan bom. Hal ini juga yang dikhawatirkan oleh pemerintah jika seandainya makhluk itu tiba-tiba kabur dari sel, beberapa makhluk anomali yang ditangkap sudah ditunjukkan di media agar masyarakat dapat melihat ciri makhluk tersebut jika semisal makhluk anomali melarikan diri dari sel. Sementara makhluk anomali lain yang belum dapat ditangkap hanya bisa diklasifikasikan sementara melalui gambar ciri khas anomali. Juga melalui Lembaga Urusan Anomali, pemerintah dapat memberitahukan kepada masyarakat bahwa anomali akan menyerang seseorang yang berada sendirian di tempat gelap.
Pada tahun 2017 tepatnya 31 tahun setelah kasus orang hilang terjadi untuk pertama kalinya. Seorang pria berusia 19 tahun bernama Raezha. Sejak kecil ia tinggal bersama seorang kakek tanpa pernah tahu siapa orang tua sebenarnya, tapi pada usianya yang ke 15 ia kehilangan sosok orang yang telah menjaganya sejak kecil.
Saat ini Raezha tinggal di sebuah kos di daerah Tangerang, Raezha saat ini sedang masih mencari pekerjaan karena ia telah menganggur selama 1 tahun sejak tamat SMA. Memang bukan hal yang mudah dalam mencari pekerjaan, apa lagi Raezha saat ini tidak memiliki siapapun yang bisa membantunya. Jadi ia harus cepat-cepat menemukan pekerjaan atau ia harus berhutang dan malah berakhir tidak bisa membayar hutang karena tidak punya pekerjaan.
12 September 2017, Raezha terbangun dari tidurnya. Ia segera mencuci muka sebentar lalu mengambil mi instan di lemari dan mengambil panci lalu mengisinya dengan air. Raezha menyalakan api kompor lalu menunggu mi instannya matang. Sembari menunggu mi instan, Raezha menyalakan televisi dan menonton berita yang disiarkan.
“Hal yang sama, lagi....” Ucap Raezha sambil memegang handuk.
Berita terkait kasus anomali memang sudah menurun tapi setiap kali Raezha melihat berita tersebut ia akan kesal dan merasa muak dengan berita yang sama.
“Kenapa dunia seolah lambat mengurus kasus seperti ini? Sudah 31 tahun berjalan.” Kata Raezha dengan sinis.
Raezha kemudian berjalan kembali melihat mi instan yang ia masak, setelah mi instannya matang ia memindahkan mi ke dalam piring lalu mulai makan.
Setelah makan Raezha pergi ke kamar mandi untuk mandi. Setelah mandi Raezha segera memakai pakaiannya dengan rapi, merapikan rambut lalu menggunakan parfum.
Setelah mempersiapkan segala hal termasuk membawa dokumen, Raezha membuka pintu dan keluar dari kos lalu mengunci pintu kos.
“Aku harap aku punya kesempatan.” Raezha berjalan menjauh dari kos, pergi menuju ke tempat ia akan melamar kerja.
Setelah sampai di tempat ia akan melamar, Raezha melihat antrian orang yang juga ingin melamar. Cukup panjang, tapi Raezha tetap menunggu karena ini adalah yang puluhannya ia ditolak.
Setelah sampai pada giliran Raezha, Raezha berjalan masuk ke ruangan Interview Walau Raezha sendiri sudah tidak punya harapan kalau ia akan diterima kerja.
Raezha duduk di kursi depan meja HRD. “Perkenalkan dirimu.” Pinta HRD sambil memegang pulpen dan menatap Raezha.
“Nama saya Raezha berusia 19 tahun.” Jawab Raezha tanpa kegugupan dan wajah seolah tanpa ekspresi.
Lalu Raezha memberikan dokumen yang ia pegang kepada HRD.
HRD mengambil dokumen Raezha tapi ia tidak membaca dokumennya, bahkan dibuka saja tidak. HRD hanya menaruh dokumen Raezha di meja dan lanjut menanyai Raezha.
“Apa kamu punya pengalaman dalam pekerjaan di perusahaan ini hingga berani melamar meskipun hanya tamatan SMA?” Tanya HRD dengan sinis.
Raezha mengambil dokumennya dan langsung pergi meninggalkan ruang Interview tanpa berkata sepatah kata pun.
“Percuma saja aku menjawabnya, pada akhirnya dari pertanyaan itu aku pasti akan ditolak.” Gerutu Raezha sambil berjalan meninggalkan perusahaan.
“Lain kali aku akan melamar menjadi pelayan di resto saja dibanding harus berhadapan dengan HRD bodoh seperti itu, sudah enam kali aku ditolak dan yang kali ini adalah yang terbodoh yang pernah ku alami.” Gerutu Raezha bersungut-sungut. Raezha sebenarnya berharap ia akan diterima karena ia membutuhkan pekerjaan untuk membayar uang sewa kos, atau tidak ia akan diusir oleh pemilik kos.
Raezha berjalan pulang ke kos melalui jalan gang kecil. Kali ini ia tidak melewati jalan yang biasa ia lewati, karena sedang ada pembangunan gedung.
Saat berjalan Raezha mendengar suara dari sebuah tempat kosong dan sempit serta gelap, sulit menjelaskan tempat ini tapi tempat itu berada di antara dua rumah.
Raezha berhenti dan memperhatikan tempat gelap itu, sebuah suara pipa besi jatuh terdengar keras tapi tidak mengagetkan Raezha.
“Oh hanya kucing.” Seekor kucing melompat dari pipa besi dan berlari pergi. Raezha juga pergi meninggalkan tempat gelap itu.
Sesampainya di dalam kos Raezha langsung meletakkan dokumennya di meja lalu menyalakan televisi. Saat sedang menonton berita, siaran langsung berubah menjadi eror lalu berubah menjadi tayangan peringatan dari pemerintah melalui Lembaga Urusan Anomali.
“Apa?! Anomali lagi?!” Raezha bergegas mengunci pintu dan menutup jendela beserta tirai.
“PERINGATAN! PERINGATAN! PERINGATAN! BUKAN MERUPAKAN SIMULASI! SEBUAH ANOMALI TIPE 'ANM-047(A)' TELAH MUNCUL DI SEKITAR DAERAH TANGERANG SELATAN DAN SEKITARNYA, MASYARAKAT DIHIMBAU UNTUK BERSEMBUNYI DI RUMAH ATAU TIDAK DALAM KONDISI SENDIRIAN SAAT BERADA DI LUAR RUMAH! ANOMALI TIPE 'ANM-047(A)' MEMILIKI CIRI SEPERTI SEORANG PRIA DENGAN PAKAIAN JAS TAPI IA BERUKURAN SANGAT TINGGI DAN SETIAP TEMPAT YANG IA LALUI AKAN MENGALAMI GANGGUAN SINYAL!” Suara peringatan dari televisi diputar selama tiga kali dengan menunjukkan gambar dari anomali.
Setiap orang juga menutup pintu dan jendela rumah mereka. Lalu suara sirine peringatan terdengar keras di seluruh wilayah Tangerang Selatan dan sekitarnya, menandakan anomali telah mendekat dan sedang bersembunyi di lokasi-lokasi gelap....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Shinta Ohi (ig: @shinta ohi)
lanjut-lanjut
2024-03-27
1
Ayunda Fadillah
klo boleh sara thor, 'sedang' sama 'masih' gunain salah satu aja biar ga double hehe, semangatt thor😙
2023-07-13
0
FY Han
Jadi mahluk ini bisa muncul ke darat ya?
2023-07-12
1