GARA-GARA ISI CHAT DI PONSEL SUAMIKU

Pikiran-pikiran negatif mulai bermunculan di kepalaku. Puncak? Cuaca dingin saling menghangatkan? Itu terdengar seperti..Ahh apalah. Aku berusaha menghalau semua pikiran buruk itu meski tak dapat dipungkiri hal itu sukses membuatku susah tidur semalaman.

Di sepertiga malam aku memilih bangun dan bermunajat kepada Sang Pencipta. Jarang sekali hal seperti ini aku lakukan, rasanya malu karena aku hanya mengingat-Nya disaat tengah gelisah seperti ini. Namun, hanya kepada Sang Pembolak balik hati lah tempat ternyaman untuk berserah diri dan berkeluh kesah. Hatiku sedikit tenang dan akupun mulai bisa tidur dengan nyenyak.

Jam setengah tujuh pagi mas Arya sudah rapi dengan setelan kantornya. Dia selalu berangkat pagi karena harus menjemput atasannya terlebih dahulu. Aku heran apa Bosnya itu tidak punya supir pribadi sampai berangkat kantor saja harus dijemput suamiku?

Akupun telah menyiapkan secangkir kopi dan roti panggang sebagai pelengkap sarapannya pagi ini. Tidak lupa bekal makan siang, dia selalu memintaku untuk menyiapkan jika dirinya tidak ada acara di luar. Suamiku sungguh manis sekali, ia mengatakan jika masakanku adalah makanan paling enak menurutnya.

"Mas berangkat dulu ya, Dek. Oh ya, minggu ini sepertinya mas akan keluar kota selama tiga hari."

DEG..

Ucapan suamiku mengingatkanku akan pesan yang kubaca tadi malam.

"Kemana mas? Kamu semakin lama semakin sibuk saja." gerutuku sembari mengerucutkan bibir.

Suamiku terkekeh dan mencubit pipiku karena gemas.

"Maaf sayang. Semua memang ada harga yang harus dibayar, jabatan tinggi dan tanggung jawab yang semakin besar. Mas dan Bos mas akan menghadiri peresmian kantor cabang baru di Puncak. Jika kamu kesepian, aku akan mengantarmu kerumah Bapak supaya kamu nggak sendirian dirumah." ia mencoba menghiburku.

"Baiklah. Mas antar aja aku ke rumah Bapak nanti. Sekalian silaturahmi, sudah cukup lama aku tidak kesana." aku patuh pada perintahnya.

Mas Arya mengusap rambutku karena gemas.

"Baiklah. Mas berangkat dulu ke kantor. Jangan lupa perhiasan barunya dipakai pas arisan."

"Siap mas."

Aku mencium takzim tangan suamiku sebelum ia berangkat. Ku perhatikan mobilnya yang lambat laun menghilang dari balik pagar.

" Ya Alloh..hilangkanlah segala prasangka burukku terhadap suamiku. Karena prasangka tanpa bukti hanya akan menjadi fitnah yang Engkau murkai.

***

Siang ini aku bersiap-siap untuk mengikuti arisan. Kebetulan arisan ini diadakan seminggu sekali dengan anggota kebanyakan berasal dari ibu-ibu muda di daerah Perumahan Kemuning Regency. Perumahan tempatku tinggal termasuk perumahan cukup elit di kotaku. Tujuan arisan ini untuk mempererat silaturahmi ibu-ibu sekitar dan lebih mengenal satu sama lain. Namun, biasanya hal ini malah sering digunakan untuk ajang pamer sesama anggota.

Tas bermerk, pakaian branded serta jam tangan dan perhiasan turut menunjang penampilanku siang ini. Aku sepertinya sudah mirip ibu-ibu sosialita. Sangat berbeda sekali dengan penampilanku sebelum menikah.

Sebenarnya aku agak kurang nyaman sebab aku bukan tipe wanita yang suka pamer dan bergaya. Ini semua tuntutan suamiku, ia ingin keluarga kecil kami dipandang dan disegani dikompleks ini.

Aku menitipkan rumah pada Mbok Jum, beliau pelayan yang mengurus rumahku dan akan pulang disore hari.

Akupun langsung berangkat dengan menaiki mobil Ho*da J*zz yang baru dibelikan suamiku tiga bulan lalu sebagai hadiah ulang tahun pernikahan kami yang pertama. Sungguh, kehidupanku berubah seratus delapan puluh derajat setelah menikah dengan mas Arya.

Akhirnya aku tiba di rumah Bu Seno setelah berkendara kurang lebih sepuluh menit. Rumah mewah itu sudah cukup ramai dengan beberapa ibu-ibu yang datang lebih dulu sebelum diriku.

"Selamat datang, Jeng Aira. Mari bergabung kemari. Wah, perhiasannya sudah beda lagi. Cantik sekali kalung dan gelangnya, pasti mahal ya?"

Benarkan dugaanku? Baru saja datang sudah ada pengamat yang sangat jeli dengan penampilanku. Aku saja tidak hafal apa yang mereka pakai minggu kemarin.

"Ahh..biasa saja Jeng. Ini hadiah dari suami, aku tidak pernah menanyakan berapa harganya." jawabku kikuk sembari melempar senyum ke arah mereka.

"Beruntung lo Jeng Aira ini. Punya suami ganteng, baik, perhatian lagi sama istri. Hati-hati lo Jeng. Sekarang ini lagi musim pelakor, bening sedikit pengen langsung disikat. Kayak suami Jeng Vira, kemarin baru saja mereka berantem gara-gara suaminya ketahuan selingkuh."

Nah kan, mulai deh berganti menjadi ajang gosip. Beginilah ibu-ibu kebanyakan, aku hanya menjadi pendengar tanpa mau menanggapi. Menurutku itu bukan ranahku mencampuri urusan pribadi orang lain.

"Makanya Jeng kalau punya suami itu dijaga biar nggak suka nengok kanan kiri terus bosen sama yang dirumah. Kaya Jeng Aira ini. Udah cantik, bodinya bagus nggak kalah sama artis. Pasti suami Jeng Aira pengennya kikuk-kikuk terus nich."

BLUSH..

Seketika pipiku memerah mendengar godaan salah satu ibu-ibu disini. Heran, kenapa aku lagi yang dibawa-bawa. Namun, ucapan perempuan ini begitu mengena dihatiku. Apa iya suamiku tidak bernafsu padaku? Apa iya dia lebih senang dengan yang ada diluaran sana? Seketika isi chat kemarin kembali terlintas di kepalaku.

Aku hanya menanggapi ucapan mereka dengan senyuman. Tidak mungkin aku membuka aibku sendiri, bahwa sejatinya aku ini perempuan kurang belaian.

Untung saja arisan cepat dimulai, rasanya aku ingin sekali cepat pulang ke rumah dari pada mendengar ibu-ibu bergosip seperti ini.

Ini semua gara-gara isi chat itu, hatiku kembali tak tenang mendengar beberapa cerita perselingkuhan yang marak terjadi akhir-akhir ini.

Otakku terus saja berpikir kemana-mana, hingga kuambil keputusan yang cukup nekad setelah ini. Yah, aku berencana diam-diam akan mengikuti suamiku ke puncak minggu ini. Aku harus memastikan dengan siapa dia pergi dan apa saja yang dilakukannya disana.

Semoga kecurigaanku tidaklah benar. Aku akan sangat menyesal karena tidak mempercayai suamiku sendiri.

Bersambung...

Makasih buat teman-teman yang sudi mampir di karya baruku ini. Maaf kemarin sempat bikin novel baru, tapi baru empat episode langsung kuhapus. Author benar-benar sibuk kemarin jadi jarang sekali up. Alhasil sampai lupa sama jalan ceritanya.

Semoga dinovel baruku ini author bisa lebih istiqomah dalam menulis. Jangan lupa tinggalkan jejak like, koment rate n vote seikhlasnya disini ya. Makasih sebelumnya🤗

Terpopuler

Comments

Om Rudi

Om Rudi

Om Rudi hadir mantap mantap

2023-06-13

0

R.F

R.F

cemungut kak mawarku hadir

2023-06-13

0

TK

TK

bunga untukmu Thor 👍

2023-06-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!