ep 17

Mengungkap kebenaran...

Riko menyusul Rikardo lali menghadang-nya di jalan....

"Turun woyyy...." teriak Riko.

Tak lama Rikardo turun dari mobil....

bukkkk....

Riko memukulnya dengan brutal

membuat Rikardo tak mampu mempertahankan kekokohannya.

dia pun terjatuh, karena Riko memukul secara mendadak...

Rikardo berdiri dan membalas pukulan di wajah nya.

"Maksud kamu apa mengapa kamu memukul ku??." Rikardo tersulut emosi dia hendak memukul Riko kembali.

"Tau kah kamu Tasya adalah milik ku...."

Seketika Rikardo menghentikan pukulan nya.

"Mimpi kamu. dia tidak akan mungkin menjadi kepunyaan mu. karena dia akan menjadi milik ku..." tegas Rikardo. dia pun tersenyum dan berjalan menuju mobil .

"Dia adalah ibu dari anak ku....."entah mengapa Riko berkata seperti itu, entah karena dia cemburu atau karena dia tak mau miliknya di miliki orang lain....

Mendengar kata-kata yang baru saja lewat di telinga Rikardo, membuatnya tersentak dan menghentikan langkah....

"Apa kamu bilang? anak?."

Rikardo mendekat, meyakinkan dirinya bahwa yang baru saja dia dengar itu tidaklah benar.

"Iya....Tasya mengandung anak ku. jadi ku peringatkan jauhi mereka." Riko mengancam dan dia pergi meninggalkan Rikardo yang masih berdiri mematung di sana.

seolah tersengat aliran listrik tegangan tinggi yang membuat dia lemas seketika

raut wajah kekecewaan terlihat jelas di wajah nya.

rikardo benar-benar syok menerima kenyataan yang membuat hatinya berkeping-keping...

Riko....

dia pulang ke rumah, entah mengapa kakinya melangkah ke rumah Tasya

Riko hendak membuka pintu namun sepertinya pintu telah di kunci dari dalam,

Riko tak kehabisan akal dia masuk melalui pintu belakang...

dia mencari keberadaan Tasya, dia pun mendapati Tasya yang tengah tertidur dengan lelap di ranjang.

membuat hasrat Riko menggelora

dia pun terlupa bahwa Tasya mengeluhkan sakit pada bagian perut...

Riko yang sudah tergoda dengan tubuh Tasya, dia mulai kehilangan akal sehat. dia memeluk Tasya dari belakang tangan nya masuk ke sela-sela baju Tasya...

seketika Tasya terkejut dan mendorong tubuh Riko dengan sekuat tenang.

"Mas, jangan....."

Riko mencumbu dirinya dengan ganas.

tak lama kemudian mereka mengadu kasih, tapi kali ini Riko melakukan nya dengan sangat lembut dan penuh perasaan.

Tasya memejamkan mata sejenak.

Riko memandang wajah Tasya yang penuh ketenangan, dia menyibakkan rambut Tasya dan mencium kening nya...

"Sya bangun, kita cari makan di luar yuk?"

Tasya tak menjawab dia hanya pindah posisi dengan membelakangi Riko.

"Sya kamu marah...???"

"Mengapa dengan sesuka hati, kamu buat aku seolah aku ini adalah milik mu, namun seketika kamu juga bisa berubah menjadi orang asing di hadapan semua orang? apa seburuk itu aku di mata kamu....?"Tasya menangis dengan rasa sakit yang selama ini dia pendam.

"Lalu aku harus bagaimana?." Riko berbicara dengan lantang.

"Mas, aku ingin mengakhiri nya. aku bukan boneka yang bisa kamu mainkan sesuka hati kamu dan kamu buang ketika kamu mulai bosan. aku lelah dengan semua ini, mari kita akhiri sampai disini....."ucap Tasya dengan mengusap air mata, mencoba untuk menguatkan hati.