BABY BEAR
Haechan masih terisak sambil memeluk boneka kesayangannya, sekarang dia tengah berada diambang pintu dengan Ten Johnny juga tentunya.
Lee Haechan
Jangan lama - lama
Ten mengangguk lagi. Ini sudah lebih dari sepuluh kali haechan bilang seperti itu.
Setan
Maaf apakah aku terlambat?
Ketiganya menoleh mendapati Jeno masih dengan pakaian berbalut kemeja kerjanya.
Seo Johnny
Datang juga kau aku pikir tidak akan datang tadi
Jeno mendengus lalu manik tajamnya menatap remaja yang tengah terisak itu dengan boneka beruang diperlukannya.
Lee Jeno
****! dia benar-benar menggemaskan *batinnya
Johnny yang menyadari tatapan mesum adiknya itu langsung memukul kepalanya.
Lee Jeno
Kenapa memukulku?!
Johnny menghela nafasnya.
Seo Johnny
Jaga anakku dengan baik jen, setelah aku pulang nanti aku akan mengintrogasi mu awas saja
Jeno meroling bola matanya malas, lalu mengangguk saja sebagai respon.
Seo Chittaphon Leechaiyapornkul
Mae sama papa berangkat dulu ya sayang, nanti pagi sarapan ya jangan sampe gak sarapan
Haechan mengangguk sambil ngusap ingusnya.
Johnny mengacak acak rambut haechan gemas.
Seo Johnny
Papa pergi ya baby, jaga dirimu baik-baik
Setelah itu tinggal haechan dan Jeno yang masih berdiri diambang pintu, mata bacah haechan menatap kearah Jeno tanpa berkedip begitupun Jeno yang menatap haechan tanpa ekspresi.
Lee Jeno
Ini sudah malam lebih baik kita masuk sekarang
Haechan tersentak lalu segera masuk kedalam duluan meninggalkan Jeno yang tersenyum tipis.
Lee Jeno
Baby huh? *gumamnya
Ia mulai memasuki rumah kakaknya ini setelah sekian lamanya tidak pernah kesini, padahal masih di kota yang sama tapi entah kenapa selalu tidak ada waktu untuk sekedar bermain ponsel.
Maka dari itu Johnny langsung saja menemui Jeno dikantornya langsung dari pada lewat telfon yang pasti tidak bakal digubris oleh sang pemiliknya.
Jeno menoleh lalu menaiki tangga menghampiri haechan yang masih berdiri ditengah-tengah anak tangga.
Jantung haechan berdetak sangat cepat seiring berjalannya Jeno yang semakin mendekat.
Haechan gugup tangannya meremas boneka beruang itu.
Lee Haechan
E-echan pengen tidur
Jeno menaikan satu alisnya.
Lee Jeno
Lalu? Ah jangan bilang saya harus menyanyikanmu lagu tidur supaya kau tertidur begitu?
Haechan mengangguk malu - malu.
Lee Jeno
Astaga kalau begini aku bisa saja melanggar laranganmu John! *batinnya
Selang beberapa menit hanya terjadi keheningan diantara mereka, Jeno mengambil nafasnya lalu mengangguk.
Lee Jeno
Baiklah, asal kau cepat tertidur
Mata bulat haechan berbinar dengan senang.
Lee Haechan
Makasih om― ehm
Jeno mengkerutkan dahinya, sebutan macam apa itu? Tapi sudahlah ia tidak terlalu memusingkan nama panggilan dari bocah remaja didepannya ini.
Lee Jeno
Tunjukan dimana kamarmu
Haechan mengangguk lalu menggapai tangan Jeno dan menariknya untuk mengikutinya. Jeno sedikit terkejut saat tangan dinginnya bersentuhan dengan tangan hangat haechan.
Akhirnya beruang satu ini tertidur juga.
Kalian mau tau posisinya saat ini? Ya dengan Jeno yang memeluk haechan dan dengan tangan yang menepuk - nepuk punggung sempit haechan.
Lee Jeno
Aku seperti mempunyai anak tanpa istri
Lalu Jeno tidur terlentang menatap langit langit kamar haechan. Jeno tengkurap lalu menusuk - nusuk pipi gembul haechan.
Lee Jeno
Kenapa kau begitu menggemaskan huh?!
Lee Jeno
Aku jadi tidak sabar ingin membuatmu hamil, dan melahirkan anakku
Lalu Jeno mendengus saat mengingat ucapan kakaknya itu.
Lee Jeno
Maniak kerja, itu julukan dari papa mu berikan untukku padahal aku begini hanya untuk Tidak tertarik dengan siapapun kecuali dirimu
Lee Jeno
Aku sudah seperti pedofil saja kalau begini
Jeno mendengus, haechan bergumam tidak nyaman saat nafas hangat Jeno berhembus di lehernya.
Mata haechan mengerjap beberapa kali lalu matanya langsung bertubrukan dengan mata tajam milik Jeno.
Haechan gugup saat ditatap intens seperti itu. Haechan menatap Jeno dan haechan tahu bahwa om nya itu menatap kearah bibirnya.
Lalu dengan kurang ajarnya Jeno mendekatkan bibirnya dengan bibir milik haechan.
Haechan terkejut, saat bibir om Jeno bersentuhan dengan bibirnya secara langsung, awalnya hanya menempel saja lalu lambat laun Jeno melum*tnya.
Tangan haechan meremat lengan kemeja Jeno.
Jeno menggeram saat kaki haechan menyenggol kebanggaannya yang masih terbalut oleh celana itu.
Jeno menyudahi ciumannya, haechan menatap Jeno dengan sayu dan bibirnya yang membengkak.
Lee Jeno
Maaf apa saya menyakitimu?
Haechan menggeleng kecil.
Lee Haechan
Kenapa om menciumku?
Jeno menaikan satu alisnya.
Lee Jeno
Itu karena bibirmu sangat menggodaku
Lee Haechan
Ta-tapi aku masih berumur 16 tahun, kata papa aku belom boleh berciuman ataupun pacaran
Lee Jeno
Kamu tenang saja, karena kamu berciuman dengan saya tidak dengan orang lain mengerti?!
Haechan mengangguk takut.
Lee Jeno
Dan juga papamu hanya orang kolot asal kau tahu saja papamu hampir mempe----
Jeno menghentikan ucapannya, lalu memandang haechan yang sepertinya tengah penasaran apa kelanjutan ucapannya itu.
Lee Jeno
Saya akan memberitahunya asal dengan satu syarat
Haechan berkedip - kedip polos.
Jeno ber-smirk lalu mengusap sensual bibir bawah haechan.
Author
Don't Forget!!
Vote
Komen
Like
Favorit
Author
See You Next Time!!!
Comments
Echan❤❤
wah, parah kali ini anak ya🙄
2024-04-21
1
🌷Lettaa~🌷
ok akan kutunggu /Smile//Smile/
2024-01-28
2
weiying
ahhh baru ku ingat aku ada baca di wp tapi om nana
2023-06-14
3