Kepentok Cinta Ketua Gengster Prolog!

Prolog!

Brakk!

Davin

Jadi lo, yang namanya Adel?

Suasana kantin yang hiruk-pikuk saat itu, mendadak hening seketika. Saat salah seorang anggota Geng Pandawa menggebrak meja makan milik seorang gadis.

Otomatis, membuat semua pasang mata kini tertuju ke arah mereka. Entah, tatapan ingin tahu, tak acuh maupun mencemooh.

Namun, hal itu membuat Adel--cewek yang mejanya baru saja digebrak tiba-tiba. Menjadi cegukan tanpa sadar.

Sebenarnya bukan tanpa alasan Adel mendadak cegukan begitu. Bisa dibilang dia punya satu jenis kelainan semenjak kecil, dimana jika dirinya merasa terancam maupun terintimidasi penuh. Adel akan langsung cegukan tanpa henti detik itu juga.

Yah, seperti sekarang ini. Dia bahkan hanya bisa mengangguk pelan seraya menahan cegukannya supaya tak makin menjadi-jadi.

Sayangnya, cowok bername-tag Davin itu, malah makin menatapnya tajam. Alih-alih membuat Adel berhenti cegukan, dia malah semakin memperparah keadaannya.

Axel

Wah, parah! Masa dia cegukan gara-gara ngeliat muka lo yang ganteng, Vin?

Axel

Bukannya itu ngeledek, yah?

Kompor salah satu cowok yang langsung membuat Adel menggelengkan kepalanya cepat.

Tapi, Davin tak menggubris ucapan salah satu temannya itu. Dia malah menarik pergelangan tangan Adel cepat, sampai membuat gadis itu berdiri dari posisi duduknya seketika.

Davin

Ikut gue!

Mendengar itu, Adel cuma bisa diam serta menurut saja saat tangannya ditarik dengan paksa keluar dari kantin.

Dia masih sibuk mengatasi masalah cegukannya yang sampai detik ini belum berhenti juga.

Terlebih lagi, cegukannya makin menjadi-jadi saat Davin tiba-tiba menunjuk dahi Adel dengan wajah yang berjarak kurang dari satu centi.

Davin

Awas aja kalo lo bawel!