5

Beberapa hari berlalu, Keysa mengambil motornya di bengkel.

Reno yang sedang menelpon di mobil melihatnya dan langsung berbalik mengejar Keysa yang sudah melaju.

Keysa sudah sampai di tempat kerja, Keysa membuka helmnya dan mengikat rambutnya sambil berjalan.

Reno melihat jam dan berlalu pergi melaju ke bandara, "Jadi telat jemput Mama Papa," ujar Reno

Reno menelpon kembali, "Maaf Pa tadi tiba-tiba ketemu orang, jadi gak sengaja mematikan ponsel, setengah jam lagi sampai."

Reno melaju dengan kecepatan tinggi, dan saat sampai di bandara, Reno berlari mencari kedua orang tuanya.

"Ma, Pa maaf lama," ucap Reno saat melihat kedua orang tuanya.

"Siapa tadi yang dilihat hingga langsung mematikan ponsel, apa seorang gadis?" tanya Papanya bercanda.

"Tidak, hanya salah orang tadi, mirip banget sama teman," jawab Reno.

Renata dan Vino menarik koper.

"Sini kopernya Ma, biar aku yang bawa," pinta Reno

"Terima kasih sayang," Renata tersenyum seraya memberikan kopernya.

Di mobil

"Jangan beritahu adik perempuanmu dulu, kalau kami pulang, Mama mau lihat kelakuannya diam-diam," ucap Renata

"Iya," kata Reno

"Apa di kantor baik-baik saja?" tanya Vino

"Iya Pa, gak ada masalah," jawab Reno

Renata melihat dari kaca, sudah beberapa tahun gak pulang kesini, rasanya rindu teman-teman lama batin Renata.

"Mikirin apa?" tanya Vino saat melihat Renata melamun.

"Sejak kecelakaan, kita jarang pulang kesini, kita lepas kontak dengan teman-teman, apalagi Yuda. O ya Reno kamu ingat Om Yuda?"

"Ingat, tapi gak pernah ada kabar tentang dia padahal rumah kita kan gak pindah tapi dia gak pernah datang, mungkin dia gak tinggal di Jakarta lagi," jawab Reno.

"Mungkin," kata Renata singkat.

"Papa dan Mama berapa lama kali ini?" tanya Reno

"2 minggu saja, kami cuma mau lihat tingkah si kembar," jawab Renata.

"Si kembar sudah besar, Mama dan Papa gak bisa terus bersama mereka, jadi kenapa gak buat adik lagi untuk nemenin kalian, kan kalian juga masih muda," ujar Reno sambil tersenyum.

"Kenapa tidak kau saja yang kasih kami cucu biar kami gak kesepian," balas Vino.

Reno hanya diam mendengarnya.

"Clarisa sudah bersama kamu sejak lama, apa kamu tidak pernah memikirkannya?" tanya Renata.

"Ma kami hanya berteman, sampai kapanpun aku gak mungkin jatuh cinta padanya, jangan di bahas lagi." Reno terlihat kurang nyaman

"Ya baiklah," kata Mamanya.

Renata dan Vino hanya senyum.

Mereka sampai di depan rumah, mereka turun dari mobil dan langsung berjalan masuk.

"Ma, Pa," panggil Reza

Renata memeluk Reza dengan erat, "Mama kangen banget,"

"Aku juga," Reza melepaskan pelukan Mamanya.

"Gimana di kampus?" tanya Mamanya

"Seperti biasa Ma," jawab Reza

"Raysa gimana?" tanya Papanya

"Di kampus gak ada yang tau hubungan kami, jadi gak bisa terlalu sering ketemu," jawab Reza

"Tapi dia gak dapat masalah kan?" tanya Vino khawatir.

"Besok liat saja sendiri Pa," akhiri Reza

Keesokan harinya, Renata sedang di mobil dan melihat Raysa pulang dari kampus langsung duduk di halte bis, "Princess Mama sudah dewasa sekarang," senyum Renata mengembang.

Bis berhenti, Raysa langsung naik.

"Pak ikuti bis itu," perintah Renata.

Renata mengikuti Raysa hingga turun di halte, Raysa berjalan menuju kontrakan.

Renata melihat kontrakan Raysa dan kembali tersenyum.

baru sebulan gak ketemu, ada-ada saja tingkah si kembar batin Renata.

"Pak kita pulang," perintah Renata

"Iya," sahut supir

Di rumah Renata gak henti-henti tertawa bahagia.

"Ma berhentilah tertawa," ucap Vino.

"Beneran Pa, wajahnya Raysa saat turun dari bis sangat lucu, penuh keringat, wajahnya kusam." cerita Renata sambil tertawa.

"Mending telpon dia suruh pulang, sudah lama kita gak makan bersama," kata Vino

"Jangan dulu, besok Mama mau ngepoin dia lagi," kata Renata