4

Mereka sampai di kampus.

Reza juga baru sampai dan melihat Raysa kepanasan, Reza hanya senyum melihat Raysa kipas-kipas kepanasan, dahi Raysa juga berkerut.

Rasain, siapa suruh sok mandiri batin Reza

Reza langsung memarkir mobilnya lalu turun dan berjalan di belakang Raysa dan Keysa. Ia berjalan sedikit jauh supaya tidak terlihat.

Raysa masuk ke kelasnya, begitu juga Keysa.

*

Pulang dari kampus Reza sudah menunggu Raysa di depan di tempat parkir mobil Mahasiswa

"Ngapain?" tanya Raysa saat melihat Reza yang berdiri menyandar di pintu mobil.

Reza menatap ke arah Raysa, "Kau yakin ingin seperti ini?" tanya Reza khawatir.

"Reza, kita bicara di kantin saja kebetulan aku lapar, traktir makan," ajak Raysa.

Reza mengangguk lalu mengikutinya ke kantin.

Saat di kantin, Reza masih terus menatap Raysa.

"Kakak sangat khawatir padamu," ucap Reza

"Katakan aku baik-baik saja," Raysa menghentikan makannya tapi kembali makan setelah bicara.

"Kau harus ingat apa yang sering Kakek katakan pada kita," Kata Reza mengingatkan.

"Gak semua orang seperti teman Mama. Aku lapar jangan bahas lagi," kata Raysa masih terus fokus pada makanannya.

Reza langsung berhenti membahas itu, Ia mengambil makanan dan menyuapi Raysa makan, mereka pun bercanda saat makan.

Jika orang tidak tau kalau mereka saudara pasti orang mengira mereka pacaran.

Farah melihat dari kejauhan dengan kesal lihat saja nanti, batinnya.

Farah berjalan pergi dengan kesal, Ia langsung menemui teman-temannya, entah merencanakan apa.

Setelah Raysa selesai makan, Raysa dan Reza berjalan keluar hingga depan kampus.

"Yakin gak mau diantar?" tanya Reza lagi.

"Iya, cepat sana pulang." usir Raysa sambil mendorong Reza menuju mobilnya.

Reza langsung masuk ke dalam mobil dan melaju pulang.

Sebelum menjalankan mobil, Ia membuka kaca mobil dan melihat Raysa lagi, "Yakin?" tanyanya lagi

"Iya, yakin," Raysa kesal karna Reza keseringan nanya.

Reza melaju pergi, Raysa berjalan mencari taxi, tiba-tiba Farah datang bersama temannya dan menarik Raysa dengan keras.

"Hei lepasin!" seru Raysa.

"Sudah gue bilang, jauh-jauh dari Reza, loe budek atau apa?" tanya Farah dengan kesal.

Raysa hanya diam tapi Ia menatap semuanya dengan tajam.

Teman Farah membawa beberapa telur mentah.

Farah tersenyum jahat dan melepaskan tangan Raysa lalu mundur beberapa langkah. Ia mengambil beberapa telur di tangam temannya dan melemparnya ke arah Raysa tapi Keysa datang disaat yang tepat, Ia melindungi Raysa hingga telur pecah mengenai kepalanya.

"Key," ucap Raysa kaget dan khawatir saat melihat Keysa di depannya.

"Gak apa, ayo pulang," ajak Keysa sambil menarik tangan Raysa.

"Hei anak terbuang, kenapa loe selalu saja menghalangi gue?" teriak Farah saat Keysa dan Raysa berjalan sedikit jauh.

Keysa berbalik, "Karna gue gak suka loe selalu menindas orang lemah,"

Keysa dan Raysa kembali berjalan dan menghentikan taxi, saat taxi berhenti mereka berdua langsung masuk ke taxi.

Raysa mengambil handuk kecil dari tasnya dan membersihkan bekas telur di rambut Keysa.

"Maafin gue," kata Raysa dengan wajah bersalah.

Keysa hanya senyum "Saat sampai rumah bantu gue cuci rambut,"

Raysa ikut senyum dan mengangguk.

Sesampainya di kontrakan, mereka masuk ke rumah, setelah melepaskan sepatu dan tas, Raysa menarik Keysa langsung ke kamar mandi dan membersihkan rambut Keysa.

"Biasanya di rumah, Mama yang bantu bersihin rambut, jadi kangen sama Mama deh," ucap Raysa dengan wajah sedih saat ingat orang tuanya yang masih di luar negri.

"Pulang saja kalau kangen," kata Keysa

"Mama dan Papa di London," kata Keysa sedih

Setelah selesai mereka duduk depan TV

"Lapar gak?" tanya Keysa sambil menghadap ke arah Raysa.

Raysa mengangguk.

"Ayo makan bubur ayam di depan!" ajak Keysa

"Bubur ayam?" tanya Raysa bingung.

"Iya tenang saja tempatnya bersih dan makanannya juga enak kok," kata Keysa

Raysa mengangguk, lalu mereka langsung keluar dari rumah dan berjalan menuju tempat makan.

Mereka berdua sudah duduk di tempat makan, Raysa melihat makanan yang sudah dipesan Keysa.

"Coba aja, enak kok," kata Keysa

Raysa mencoba memakannya, "Iya enak,"

"Cepat makan, gue harus berangkat kerja lagi," ucap Keysa.

Raysa memotret makanannya dan mengirimkannya ke Reza, Reza melihat ponselnya dan tersenyum.

Raysa buru-buru menghabiskan makanannya setelah mengirim fotonya.

Setelah Keysa pergi kerja, Raysa berjalan di taman dan melihat ke arah langit,

*T*ernyata di dunia ini ada orang sebaik dia, tapi Kakek selalu bilang Mama dikhianati teman akrabnya, walau Mama gak pernah cerita tapi sepertinya memang benar karna Opa, Oma, Tante dan Om juga bicara seperti Kakek, tapi aku berharap Keysa bukan orang seperti itu batin Raysa

*

Keysa yang sudah di tempat kerja sedang melayani tamu, Reza datang ke kafe itu bersama teman-temannya dan melihat ke arah Keysa.

Reza menatap ke arah Keysa yang sedang melayani tamu dengan ramah.

Teman Reza melambai ke arah keysa.

"Mas nya mau pesan apa?" tanya Keysa ramah

"Za...!" panggil Ario, membuyarkan lamunan Reza.

"Ah ini, pesan minum saja sama cemilan, kalian yang pilih," kata Reza dengan sedikit salah tingkah.

"Baiklah ini, ini dan ini terus minumnya ini," ucap Nakula

"Ditunggu bentar ya Mas," kata Keysa

Keysa berjalan pergi memberikan catatan pesanan.

"Dia satu kampus sama kita kan?" tanya Nakula

"Iya, kayaknya dari jurusan seni lukis," jawab Ario.

kata Opa dan Kakek, orang miskin ambisinya besar batin Reza.

Terpopuler

Comments

Korban Perselingkuhan

Korban Perselingkuhan

wah kayaknya reno n reza bakalan perebutin cinta keysa

2020-05-08

1

Afifah Nurdiana

Afifah Nurdiana

jd reza dan raysa itu si kembar adikny reno

2020-04-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!